mengembangkan model pendidikan nilai-nilai kepatuhan sebagai upaya pembiasaan bahasa santun pada anak usia dini.
B. Rumusan Masalah
Merujuk kepada latar belakang di atas dan dihubungkan dengan subyek penelitian yaitu TK Daarul Hikam Kota Bandung, maka
peneliti membatasi permasalahan menjadi sebagai berikut: 1. Bagaimanakah gambaran perilaku anak usia dini terkait dengan
bahasa santun di TK Daarul Hikam Kota Bandung? 2. Muatan nilai apa sajakah yang terkandung dari pendidikan nilai
kepatuhan melalui pembiasaan bahasa santun pada anak usia dini di di TK Daarul Hikam Kota Bandung?
3. Bagaimanakah pelaksanaan pendidikan nilai-nilai kepatuhan yang dilaksanakan guru-guru dalam mengembangkan mengembangkan
pembiasaan bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung?
4. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan nilai kepatuhan yang dilaksanakan guru-guru dalam
mengembangkan pembiasaan bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung?
5. Kendala apa sajakah yang dihadapi guru dalam melaksanakan pendidikan nilai kepatuhan dalam mengembangkan pembiasaan
bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengembangan model pendidikan nilai-nilai kepatuhan sebagai upaya
pembiasaan bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Bandung. Model pendidikan nilai kepatuhan dalam penelitian ini
didasarkan pada analisis empirik-kontekstual pembelajaran anak usia dini di Taman Kanak-Kanak dan analisis konseptual pendidikan nilai
pada anak usia dini.
2. Tujuan Khusus
Secara spesifik, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis data lapangan, yang berkaitan dengan aspek-aspek sebagai berikut:
a. Gambaran perilaku anak usia dini terkait dengan bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung;
b. Muatan yang terkandung dalam pelaksanaan pendidikan nilai-nilai kepatuhan melalui pembiasaan bahasa santun pada anak anak
usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung; c. Pelaksanaan
pendidikan nilai-nilai
kepatuhan dalam
mengembangkan pembisaan bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung;
d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan pendidikan nilai kepatuhan dalam mengembangkan pembiasaan bahasa santun
pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung; e. Kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan pendidikan nilai
kepatuhan dalam mengembangkan pembiasaan bahasa santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis
Dalam tataran teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkuat landasan teori yang terkait dengan pendidikan nilai dalam
setting pendidikan anak usia dini. Hasil penelitian ini juga akan memperkuat asumsi tentang arti penting pendidikan nilai sebagai
upaya pembentukkan karakter moralitas individu.
2. Manfaat Praktis
Dalam tataran praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak terkait sebagai berikut:
a. Bagi Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak, hasil penelitian ini dapat
dijadikan sebagai
masukan bagi
pengembangan pembelajaran anak usia dini yang memiliki nilai-nilai edukatif-
religius sebagai upaya pembentukan kepribadian siswa agar patuh pada aturan. Hal ini menjadi penting, mengingat pencapaian salah
satu tujuan pendidikan nasional, yakni pembentukan pribadi siswa secara
utuh, nyatanya
tidak cukup
melalui pendekatan
pembelajaran yang bersifat transformasi kognitif, akan tetapi memerlukan pembelajaran nilai.
b. Bagi Guru Taman Kanak-Kanak, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan bagi pengembangan stratetegi pembelajaran nilai yang
dapat memfasilitasi proses internalisasi nilai-nilai kepatuhan. Hal ini menjadi penting, dalam upaya meningkatkan nilai-nilai edukatif-
religius dari kegiatan pembelajaran anak usia dini yang memiliki kontribusi bagi upaya pembentukan pribadi siswa agar patuh pada
aturan. c. Bagi orang tua siswa, sebagai bahan informasi mengenai
pentingnya kegiatan pembelajaran nilai bagi para siswa dalam upaya pembentukan kepribadian siswa. Hal ini penting dalam
upaya meningkatkan dukungan dan partisipasi aktif orang tua pengelolaan pendidikan, termasuk dalam kegiatan pendampingan.
d. Bagi pengambil kebijakan, sebagai bahan kajian ilmiah-empirik dalam merumuskan kurikulum, model pendidikan nilai, dan sistem
evaluasi yang relevan dalam setting pendidikan anak usia dini di Taman Kanak-Kanak
e. Bagi masyarakat, sebagai bahan informasi tentang arti penting pendidikan nilai-nilai kepatuhan yang dilaksanakan semenjak usia
dini melalui setting Taman Kanak-Kanak, sehingga masyarakat memiliki kesadaran berbasis pengetahuan tentang bagaimana
melakukan pembimbingan pada anak-anaknya, khususnya kategori anak usia dini.
f. Bagi peneliti selanjutnya, sebagai bahan kajian ilmiah-empirik untuk mengkaji dimensi lainnya, baik terkait dengan muatan pendidikan
nilai—selain nilai-nilai kepatuhan pada anak usia dini—maupun dalam setting pendidikan anak usia dini, seperti komponen
kurikulum, evaluasi, dan penataan lingkungan sekolah yang kondusif
E. Metode Penelitin
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan variasi studi kasus. Metode deskriptif analitik merupakan metode
penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh informasi mengenai status atau gejala pada saat penelitian,
memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, juga lebih jauh menerangkan hubungan, serta menarik makna dari suatu masalah
yang diinginkan. Sukmadinata 2008:72 mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling
mendasar dan ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah
ataupun rekayasa manusia. Adapun studi kasus case study
merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Studi kasus merupakan suatu
penelitian yang dilakukan terhadap suatu ”kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Sementara pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif atau mode of inquiry qualitative interactive
, yaitu studi yang mendalam dengan menggunakan teknik pengumpulan data langsung
dari orang dalam lingkungan alamiahnya. Pendekatan kualitatif
didasarkan atas fenomenologis yang pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pemahaman dan pengertian tentang tentang perilaku
manusia ditinjau
dari aktor
perilaku manusia
itu sendiri.
Fenomenologis mempelajari pengalaman manusia dalam kehidupan yang mempercayai bahwa kebenaran akan terungkap melalui upaya
menyelami interaksi perilaku manusia, dan akhirnya memperoleh kesimpulan tentang apa yang penting, dinamis dan berkembang.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan pengembangan model pendidikan nilai-nilai kepatuhan sebagai upaya pembiasaan bahasa
santun pada anak usia dini di TK Daarul Hikam Kota Bandung. Guba
dan Lincoln
dalam Alwasilah
2006:104-107 mengungkapkan terdapat 14 karakteristik pendekatan kualitatif yaitu;
Latar alamiah,
Manusia sebagai
instrumen; Pemanfaatan
pengetahuan non-proporsional; Metode-metode kualitatif; Sampel purposif; Analisis data secara induktif; Teori dilandaskan pada data
lapangan; Desain penelitian mencuat secara alamiah; Hasil penelitian berdasarkan negosiasi; Cara pelaporan kasus; Interpretasi idiografik;
Aplikasi tentatif; Batas penelitian ditentukan fokus;dan Keterpercayaan dengan kriteria khusus
. Adapun alat pengumpul data yang digunakan adalah observasi,
wawancara, studi dokumentasi, dan studi pustaka. Subjek penelitiannya adalah kepala TK, guru TK, dan peserta didik.
Sementara lokasi penelitiannya di TK Daarul Hikam yang beralamat di Jalan Ir. H. Juanda Kota Bandung.
148
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini menerapkan metode deskriptif analitik dengan variasi studi kasus. Metode deskriptif analitik merupakan metode
penelitian yang menekankan kepada usaha untuk memperoleh informasi mengenai status atau gejala pada saat penelitian,
memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, juga lebih jauh menerangkan hubungan, serta menarik makna dari suatu masalah
yang diinginkan. Sukmadinata 2008:72 mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling
mendasar dan ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah
ataupun rekayasa manusia. Adapun studi kasus case study
merupakan metode untuk menghimpun dan menganalisis data berkenaan dengan sesuatu kasus. Studi kasus merupakan suatu
penelitian yang dilakukan terhadap suatu ”kesatuan sistem”. Kesatuan ini dapat berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok
individu yang terikat oleh tempat, waktu atau ikatan tertentu. Studi
kasus umumnya menghasilkan gambaran yang
longitudinal yakni hasil pengumpulan dan analisa kasus dalam satu jangka waktu. Kasus dapat terbatas pada satu orang, satu lembaga,