DEA Data Envelopment Analysis

Imas Maesyaroh, 2014. ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DEA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Analysis DEA. Penelitian ini menggunakan 2 model yaitu CRS Constan Return to Scale dan VRS Variabel return to scale. Model VRS digunakan karena diasumsikan semua unit yang diukur akan menghasilkan perubahan pada berbagai tingkat output, kemudian model Constan return to scale CRS digunakan karena diasumsikan perubahan satu input akan diikuti oleh penambahan satu output.

3.7.1 DEA Data Envelopment Analysis

DEA Data Envelopment Analysis berfungsi untuk mengukur efesiensi suatu organisasi yang melibatkan banyak input dan banyak outputmulti input multi output Indah Susilowati, et.al , 2004 : 2. Menurut Ramanathan dalam Anggraita 2012: 21, metode Data Envelopment Analysis DEA merupakan suatu metode analisis non parametrik yang khusus digunakan untuk mengukur efisiensi unit kegiatan ekonomi yang dinamakan Decision Making Unit DMU , sedangkan menurut Purwantoro dalam Anggraita 2012 : 21 , DEA merupakan teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari sekumpulan unit pembuat keputusan dalam mengelola input menjadi output. Metode DEA mampu menganalisis banyak input dan banyak output multi input-multi output dengan menggunakan program linier guna menghasilkan nilai efisiensi tunggal untuk setiap Decision Making Unit DMU . Inti dari metode DEA pada dasarnya adalah menetukan bobot atau timbangan setiap input dan output DMU yang tidak bernilai negatif dan bersifat universal dengan perhitungan sebagai berikut Ramanathan dalam Anggraita, 2012 : 21 : Efisiensi = T t ��� Terti g T t � � Terti g Analisis DEA dilakukan berdasarkan kepada evaluasi terhadap efisiensi relatif dari UPK yang sebanding. Selanjutnya UPK-UPK yang efisien tersebut akan membentuk garis frontier. Jika UPK berada pada garis frontier, maka UPK tersebut dapat dikatakan efisien relatif dibandingkan dengan UPK yang lain dalam peer group -nya. Selain menghasilkan nilai efisiensi masing-masing UPK, DEA Imas Maesyaroh, 2014. ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DEA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu juga menunjukkan unit-unit yang menjadi referensi bagi unit-unit yang tidak efisien dengan perhitungan sebagai berikut: p Σ µ k y ko k =1 Efficiency of DMUo = m Σ v i x io i =1 Dimana: DMU = UPK m = input-input yang berbeda p = output-output yang berbeda xij = jumlah input i yang dikonsumsi oleh UPKj ykj = jumlah output k yang diproduksi oleh UPKj µ k = bobot tertimbang dari input k yang dihasilkan oleh setiap UPK v i = bobot tertimbang dari output i yang dihasilkan oleh setiap UPK Aam S. Rusydiana Tim SMART, 2013 Prinsip pendekatan non parametrik menggunakan metode DEA pertama kali diperkenalkan oleh Farrell 1957. Akan tetapi ide Farrell tersebut kurang mendapat perhatian luas. Dalam perkembangannya, metode ini kemudian dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes 1978 yang memunculkan istilah Data Envelopment Analysis DEA. Model DEA yang dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes 1978 ini kenal dengan sebutan model CCR. Dalam analisisnya, model CCR menggunakan asumsi constant return to scale CRS dimana rasio penambahan input dan output adalah sama. Pada tahun 1984, Banker, Charnes, dan Cooper mengembangkan sebuah model yang dinamakan model BCC. Berbeda dengan model CCR, model BCC ini menggunakan asumsi adanya variable return to scale VRS, yaitu rasio penambahan input dan output Imas Maesyaroh, 2014. ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DEA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu tidak sama. Rasio penambahan input dan output dapat berupa increasing return toscale IRS atau decreasing return to scale DRS. Anggraita, 2012 : 21 Adapun yang di maksud dengan model CRS dan VRS adalah sebagai berikut : a Model Constant Return To Scale CRS dalam DEA Model CRS dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes pada tahun 1978, dikenal juga dengan nama model CCR, yang mengukur efisiensi menggunakan pendekatan input. Model ini berasumsi bahwa rasio antara penambahan input atau outputadalah sama constant return to scale, dimana jika input ditambah sebesar n kali, maka output juga akan bertambah sebesar n kali. Asumsi tambahan dari model ini adalah bahwa setiap unit kegiatan ekonomi UKE telah beroperasi pada skala yang optimal Armezano Yulianto, 2005. Rumus dari constant return to scale dapat dituliskan sebagai berikut: p max Σ µ k y ko k =1 m s.t Σ v i x io = 1 i =1 p m Σ µ k y kj - Σ v i x ij 0 j = 1,…,n k =1 i =1 µ k ɛ , v i ɛ k = 1,…, p i = 1,…, m keterangan : m = input-input yang berbeda p = output-output yang berbeda xij = jumlah input i yang dikonsumsi oleh UPK ke-j ykj = jumlah output k yang diproduksi oleh UPK ke-j µ k = bobot tertimbang dari input k yang dihasilkan oleh setiap UPK Imas Maesyaroh, 2014. ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DEA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu v i = bobot tertimbang dari output i yang dihasilkan oleh setiap UPK Aam S. Rusydiana Tim SMART, 2013 b Model Variable Return To Scale VRS dalam DEA Model CRS hanya berlaku jika seluruh perusahaan beroperasi pada skala yang optimal. Pada tahun 1984, Banker, Charnes, dan Rhodes mengembangkan model lanjutan dari model CRS DEA, yaitu variable return to scale VRS. Asumsi dari model ini adalah rasio antara penambahan input atau outputtidak sama variable return to scale, artinya adalah penambahan input sebesar n kali tidak akan menyebabkan output meningkat sama sebesar n kali, bisa lebih kecil atau lebih besar dari n kali. Rumus dari variabel return to scale dapat dituliskan sebagai berikut : p max Σ µ k y ko - u o k =1 m s.t Σ v i x io = 1 i =1 p m Σ µ k y kj - Σ v i x ij - u o 0 j = 1,…,n k =1 i =1 µ k ɛ , v i ɛ k = 1,…, p I = 1,…, m keterangan : m = input-input yang berbeda p = output-output yang berbeda xij = jumlah input i yang dikonsumsi oleh UPK ke-j ykj = jumlah output k yang diproduksi oleh UPK ke-j µ k = bobot tertimbang dari input k yang dihasilkan oleh setiap UPK v i = bobot tertimbang dari output i yang dihasilkan oleh setiap UPK Aam S. Rusydiana Tim SMART, 2013 Imas Maesyaroh, 2014. ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DEA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu Dalam analisis DEA, terdapat tiga tabel yang merupakan hasil pengolahan data. Ketiga tabel ini dapat mempermudah dalam melakukan analisis terhadap hasil keseluruhan dari penelitian yang dilakukan. Tiga tabel tersebut meliputi: a. Table of Efficiencies Radial Tabel ini menjelaskan mengenai tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh suatu DMU. Suatu DMU dikatakan telah mencapai efisiensi sempurna jika DMU tersebut telah mencapai nilai 100 100. Dan sebaliknya, suatu DMU dikatakan belum mencapai efisiensi sempurna jika belum mencapai nilai 100. b. Table of Peer Units Pada tabel ini dijelaskan mengenai nilai acuan yang dapat digunakan oleh DMU yang belum efisien untuk meningkatkan tingkat efisiensinya dengan berdasarkan pada DMU yang telah mencapai tingkat efisiensi sempurna. c. Table of Target Values Tabel ini menunjukkan nilai yang telah dicapai nilai actual dan nilai yang harus dicapai nilai target dari setiap input yang digunakan maupun output yang dihasilkan oleh suatu DMU. Jika suatu DMU memiliki nilai actual yang sama besar dengan nilai target, maka DMU tersebut telah mencapai tingkat efisiensi maksimal untuk setiap input dan outputnya. Sebaliknya, jika nilai actual besarnya tidak sama dengan nilai target, maka efisiensi belum tercapai. Anggraita, 2012 : 27 Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah CRS constant return to scale dan VRS variable return to scale. Alasan pemilihan skala efisiensi model CRS dan VRS ini adalah studi ini ingin mengetahui tingkat efisiensi skala relatif.

3.7.2 Orientasi dalam DEA