ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA).
No.Daftar/FPEB/607/UN 40.7.D1/LT/2014
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE
DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
(Studi Kasus Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh Imas Maesyaroh
1001878
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
No.Daftar/FPEB/607/UN 40.7.D1/LT/2014
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE
DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
(Studi Kasus Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang)
Oleh Imas Maesyaroh
1001878
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Imas Maesyaroh 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
No.Daftar/FPEB/607/UN 40.7.D1/LT/2014
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE
DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
(Studi Kasus Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang)
Bandung, Oktober 2014
Disetujui dan disahkan oleh pembimbing:
PEMBIMBING
Dr. H. Amir Machmud, SE,M.Si NIP. 197104112010121001
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, MM. NIP. 19610420 198703 1 002
(4)
No.Daftar/FPEB/607/UN 40.7.D1/LT/2014
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko/sanksi apabila di kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran etika ilmu atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Oktober 2014
Yang membuat pernyataan,
Imas Maesyaroh 1001878
(5)
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
“Analisis Efisiensi Ekonomi Dalam Penggunaan Faktor-faktor Produksi Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”
(Studi Kasus pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang) di bawah bimbingan Dr. H. Amir Machmud, SE, M.Si.
Oleh Imas Maesyaroh
1001878
Penelitian ini bertujuan mengukur efisiensi produski industri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang menggunakan metode deskriptif analitik, teknik pengumpulan data melalui kuesioner, studi literatur, wawancara dan observasi. Teknis
analisis data menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA), dengan alat
DEAWIN. Populasi penelitian yaitu pengusaha dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang. Hasil penelitian diperoleh bahwa 1) Faktor produski yang digunakan dalam produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang adalah modal, bahan
baku, bahan penolong, bahan bakar, dan tenaga kerja. Output yang dimaksudkan adalah
dodol nanas dan wajit nanas. 2) Penggunaan faktor-faktor produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang dengan menggunakan pendekatan DEA belum mencapai efisiensi optimum. 3) Skala produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di
Kabupaten Subang dengan metode DEA berada pada tahap produksi Decreasing Return
to Scale. Dalam keadaan demikian, dapat diartikan bahwa proporsi penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih kecil.
(6)
ii
ABSTRACT
“Analisis Efisiensi Ekonomi Dalam Penggunaan Faktor-faktor Produksi Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”
(Studi Kasus pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang) is under supervised by Dr. H. Amir Machmud, SE, M.Si.
Oleh Imas Maesyaroh
1001878
This research aimed to measure production efficiency of dodol nanas and wajit nanas in Subang County. It used analytic descriptive by using questionnaire, study of literature, interview, and observation in gathering the data. Analysis technique used Data Envelopment Analysis (DEA) while the instrument used was DEAWIN. Population in this research was dodol nanas and wajit nanas entrepreneurs in Subang County. The result of this research showed that (1) Production factors used in production of dodol nanas and wajit nanas in Subang county were capital, raw materials, auxiliary materials, fuel, and labor. The output meant in this term is dodol nanas and wajit nanas. (2) The use of industrial production factors of dodol nanas and wajit nanas in Subang County by using DEA approach had not reached optimum. (3) Industrial production scale of dodol nanas and wajit nanas in Subang County by using DEA method remained on decreasing return to scale of production phase. It meant that the proportion of addition of production factor will produce more production in smaller proportion.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala berkah dan rahmat-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (Studi Kasus Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang)” dapat diselesaikan. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itupenulis mengharapkan masukan dan kritik yang dapat memperbaiki skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya serta dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan terutama ilmu ekonomi.
Akhir kata hanya kepada Allah SWT penulis memohon supaya apa yang telah dikerjakan selama ini menjadi amal yang bernilai ibadah. Amin
Bandung, Oktober 2014 Penulis
(8)
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Selama proses penyusunan skripsi penulis mengalami banyak kendala dan hambatan. Namun, berkat rahmat Allah SWT serta adanya dorongan, bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan benar. Untuk itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Allah SWT yang telah meridhoi penulis dalam menyelesaikan studi hingga akhir penyusunan skripsi.
2. Yth. Bapak Prof Dr. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Yth. Bapak Dr. Kusnendi, M.S, selaku Dekan I bidang Kemahasiswaan FPEB UPI.
4. Yth.Bapak Dr. Ikaputera Waspada, MM, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Koperasi FPEB UPI.
5. Yth. Bapak Dr. Amir Machmud, SE,M.Si selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa memberikan nasihat dan pengarahan kepada penyusun.
6. Yth. Ibu Navik Istikomah, SE,M.Si selaku pembimbing akademik yang telah banyak memberikan masukan selama penulis menyelesaikan masa studi. 7. Seluruh dosen pengajar Program Studi Pendidikan Ekonomi FPEB UPI yang
telah memberikan ilmunya dengan ikhlas dan penuh kesabaran.
8. Staf tata laksana Pendidikan Ekonomi ( Pak Salya) dan staf tata laksana FPEB, mohon maaf atas segala kerepotan yang selalu ditimbulkan, serta terimakasih atas bantuan administrasi untuk penulis sehingga membantu kelancaran penyelesaian studi.
9. Ibunda Siti Maemunah dan Ayahanda Oman Rohana tercinta, terimakasih atas kasih sayang, doa, serta motivasi yang tak henti kepada penulis. Teteh persembahkan karya kecil ini sebagai salah satu bakti yang tidak akan pernah bisa membayar cinta dan kasih sayang bapak dan ibu selama ini.
10.Adik tersayang Abdul Kholik Zakaria, terimakasih selalu membuat teteh tersenyum bahagia dalam mejalani hidup ini.
(9)
v
11.Sahabat-sahabat terbaik yani, zizah, lia, dini, vina, ucy, ica, vina, ria, najmi, arti dan yang lainnya, terimakasih selalu memotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
12.Seluruh pegawai BP3K Kecamatan Jalan Cagak khususnya Pak Dadang yang sudah membantu saya mendapatkan informasi terkait seluruh pemilik industri dodol nanas dan wajit nanas di Kecamatan Jalan Cagak.
13.Seluruh pemilik industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang yang telah bersedia memberikan informasi kepada penulis selama penelitian di lapangan.
14.Serta seluruh pihak yang baik terlibat secara langsung mapun secara tidak langsung yang penulis belum sempat tuliskan, penulis ucapkan terima kasih atas segala dorongan dan bantuannya.
Akhir kata, Penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat dan dapat dimanfaatkan oleh semua pihak, Amin.
Bandung, Oktober 2014
Penulis
Imas Maesyaroh 1001878
(10)
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu ivii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... ivi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA & KERANGKA PEMIKIRAN ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Konsep Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Pengertian Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Fungsi Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Fungsi Produksi Dengan Satu Input Variabel .... Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel .... Error! Bookmark not defined. 2.2 Elastisitas ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Konsep efisiensi ... Error! Bookmark not defined. 2.3.1 Pengukuran Efisiensi ... Error! Bookmark not defined. 2.3.2 Konsep Data Envelopment Analysis ( DEA ) .... Error! Bookmark not defined. 2.4 Faktor Produksi Dodol Nanas dan Wajit Nanas ... 32
2.5 Hasil Penelitian Sebelumnya... Error! Bookmark not defined. 2.6 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... 39
3.1 Objek Penelitian ... 39
3.2 Metode Penelitian... 39
(11)
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu vii
3.3.1 Populasi ... 39
3.3.2 Sampel ... 40
3.4 Operasional Variabel ... 40
3.5 Sumber Data ... 42
3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.7 Metode Analisis Data ... 42
3.7.1 DEA (Data Envelopment Analysis) ... 43
3.7.2 Orientasi dalam DEA ... 47
3.7.3 Efisiensi Skala Relatif ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
4.1 Gambaran Umum Variabel Input dan Variabel Output Industri Dodol Nanas dan Industri Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... 50
4.1.1 Deskripsi Variabel Output Industri dodol Nanas dan Wajit nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2 Deskripsi Variabel Input Industri dodol Nanas dan Wajit nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. 4.2 Gambaran Efisiensi Teknis Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang Menggunakan Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA) ... 59
4.3Gambaran Skala Produksi Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86
5.1 Kesimpulan ... 86
5.2 Saran ... 87
DAFTAR PUSTAKA ... 88
(12)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Beberapa Kajian Empiris dari Hasil Penelitian
TerdahuluTentangEfisiensi Industri Makanan Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.2 Beberapa Kajian Empiris dari Hasil Penelitian Terdahulu Tentang Efisiensi dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) .. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 40
Tabel 4.1 Responden Berdasarkan Daerah Penelitian ... 51
Tabel 4.2 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51
Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Umur ... 52
Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Responden ... 52
Tabel 4.5 Pengalaman Usaha Responden ... 53
Tabel 4.6 Hasil Produksi Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7 Biaya Pengadaan Barang Modal Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.8 Biaya Bahan Baku Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.9 Biaya Bahan Penolong Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.10 Biaya Bahan Bakar Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di Kabupaten Subang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.11 Bantuan Tenaga Kerja Musiman ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.12 Biaya Tenaga Kerja Keseluruhan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.13 Tingkat Efisiensi Teknik Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit NanasDi Kabupaten Subang dengan Model CRS ... 59
Tabel 4.14 Tingkat Efisiensi Teknik Pada Industri Dodol Nanas dan Wajit NanasDi Kabupaten Subang dengan Model VRS ... 60
Tabel 4.15 Pengusaha – Pengusaha Acuan bagi Pengusaha Dodol Nanas dan Wajit Nanas yang Inefisien dari Model CRS ... 61
Tabel 4.16 Pengusaha – Pengusaha Acuan bagi Pengusaha Dodol Nanas dan Wajit Nanas yang Inefisien dari Model VRS ... 62
Tabel 4.17 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas Mimik ... 63 Tabel 4.18 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Entin Suhartini ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.19 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Agus Marsita ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.20 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
(13)
ix
Tabel 4.21 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas Edah ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.22 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Nanat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.23 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Idar Winarti ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.24 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Nanih Hayati ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.25 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Karsim Sunarya ... 69 Tabel 4.26 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Anih Taryani ... 69 Tabel 4.27 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Dasimah ... 70 Tabel 4.28 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Lilis Hernaliah ... 71 Tabel 4.29 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Ade Patas ... 71 Tabel 4.30 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Agus Marsita ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.31 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Ade Patas ... 73 Tabel 4.32 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Agus Marsita ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.33 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Entin Suhartini ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.34 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Karsim Sunarya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.35 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Dodol Nanas
Lilis Hernaliah ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.36 Tabel Of Target Values Variabel Input Pengusaha Wajit Nanas
Agus Marsita ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.37 Hasil Perhitungan EfisiensiMelalui Efisiensi Skala Relatif ... Error!
Bookmark not defined.
Tabel 4.38 Hasil Perhitungan EfisiensiMelalui Efisiensi Skala Relatif ... Error! Bookmark not defined.
(14)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Produksi Total, Produksi Rata-rata dan Produksi Marginal ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Tahap-tahap Produksi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Kurva Isoquant ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.4 Kurva Isocost ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.5 Keseimbangan Produsen ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined.
(15)
1
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Kabupaten Subang merupakan salah satu Kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Barat. Dalam perkembangannya Kabupaten Subang tumbuh menjadi kota wisata, untuk menarik minat wisatawan salah satu cara yang dilakukan pemerintah adalah mempromosikan industri makanan ciri khas Kabupaten Subang. Industri makanan yang berkembang saat ini diantaranya adalah industri dodol nanas dan industri wajit nanas. Hal tersebut didukung dengan fakta bahwa Kabupaten Subang merupakan penghasil nanas terbesar di Jawa Barat, sehingga para wisatawan akan tertarik untuk membeli dodol nanas dan wajit nanas sebagai buah tangan dari Kabupaten Subang.
Dodol nanas merupakan salah satu produk olahan dari nanas yang termasuk dalam jenis makanan semi basah dan mengandung vitamin E serta vitamin B12. Dodol sendiri berasal dari indonesia, dan untuk jenis dodol nanas berasal dari Kabupaten Subang. Jenis olahan buah nanas lainnya yaitu wajit nanas yang merupakan manisan (penganan) yang terbuat dari perpaduan buah nanas, kelapa, dan gula merah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata wajit berasal dari kata wajik. Makanan ini biasanya digunakan sebagai makanan ringan atau makanan selingan. Dalam perkembangannya, dodol dan wajit mempunyai banyak nama sesuai dengan bahan baku yang digunakan atau daerah tempat makanan tersebut di produksi seperti dodol garut, dodol betawi, wajik ketan, wajik bandung, dan lain-lain.
Keberadaan dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang dipelopori oleh Ibu Ika sejak tahun 1997. Produk ini telah mampu menciptakan peluang usaha serupa dan menyerap banyak tenaga kerja. Berawal dari dibentuknya kelompok Sekar Arum yang melakukan pelatihan dalam mengolah nanas menjadi jenis makanan baru yang menghasilkan nilai tambah lebih tinggi. Pada saat ini industri dodol nanas dan wajit nanas sudah berkembang, hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengusaha dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang.
(16)
2
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Industri dodol nanas di Kabupaten Subang berjumlah 18 pengusaha dan industri wajit nanas berjumlah 10 pengusaha. Pada awalnya beberapa pengusaha masih memakai nama produk pengusaha lain, namun saat ini setiap pengusaha mempunyai nama untuk produknya masing-masing. Selain itu, kepemilikan sertifikat halal pun menunjang pengusaha untuk memasarkan produk ini ke pasar internasional. Hal ini menandakan bahwa usaha ini mempunyai prospek yang sangat baik untuk dikembangkan karena masih menggunakan teknologi yang sederhana dalam proses produksinya, sehingga penyerapan tenaga kerja yang banyak akan terjadi jika jumlah produksi meningkat.
Seiring dengan berkembangnya industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang, ternyata kondisi di lapangan para pengusaha mengalami beberapa kendala dalam proses produksinya. Kendala tersebut diantaranya terkait dengan ketersediaan bahan baku utama yaitu buah nanas yang harganya berfluktuatif. Disamping itu, saat ini para petani nanas cenderung menjual buah nanas kepada tengkulak yang akan dijual kembali dengan harga lebih tinggi. Para tengkulak dan petani nanas lebih tertarik menjual nanas ke pasar ekspor dibanding menjual nya ke pasar lokal. Hal ini menyebabkan ketersediaan buah nanas langka dan harga nanas dipasaran menjadi tinggi. Namun, naik turunnya harga nanas ini tidak merubah output
(harga jual) yang dihasilkan pengusaha dodol nanas dan wajit nanas.
Selain itu, harga bahan baku dan bahan penolong yang menyebabkan naiknya ongkos produksi apabila harga di pasarannya ikut naik. Biaya tenaga kerja yang dihitung per satu kali produksi cenderung berubah-ubah tergantung dengan jumlah produksi. Kenaikan harga input produksi dapat berakibat juga pada output (harga jual) hasil produksi dodol nanas dan wajit nanas yang semakin tinggi, namun pertimbangan persaingan pasar menjadi alasan pengusaha tidak dapat secara signifikan menaikkan
output. Kondisi ini berpengaruh terhadap produksi dodol nanas dan wajit nanas yang mengakibatkan terjadinya inefisien, yang dalam jangka panjang akan mengalami kerugian dari jumlah penerimaan yang diperoleh lebih kecil dari pengeluaran proses produksi. Hal inilah yang menyebabkan perlu dianalisisnya efisiensi produksi pada
(17)
3
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
industri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang. Nilai output yang terus meningkat tidak menjamin bahwa industri tersebut sudah mencapai efisiensi yang optimum, karena yang dimaksud efisien adalah jika tidak adanya barang yang terbuang percuma atau penggunaan sumber daya ekonomi seefektif mungkin untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat.
Efisiensi merupakan indikator penting dalam mengukur kinerja keseluruhan aktivitas suatu perusahaan. Pengukuran efisiensi dapat memberikan penilaian terhadap baik buruknya operasi sebuah perusahaan atau organisasi. Semakin efisiennya sebuah organisasi ditunjukan dengan semakin minimalnya penggunaan sumber daya input
untuk menghasilkan output. Banyak alat pengukuran efisiensi yang lazim digunakan, misalnya menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas dengan penyelesaian melalui model ekonometrika, model Constant Elasticity Of Substitution (CES), dan dalam perkembangan terakhir pengukuran efisiensi dengan menggunakan Data Envelopment Analisis (DEA).
Data Envelopment Analisis (DEA) merupakan suatu alat untuk mengukur tingkat efisiensi yang mengukur efisiensi operasional suatu industri berdasarkan masing-masing perusahaan dalam suatu industri. Dengan adanya metode analisis efisiensi maka dapat mengetahui pengusaha mana yang telah efisien dalam hal penggunaan input dan pengeluaran output. Pendekatan DEA lebih menekankan pendekatan yang berorientasi kepada tugas dan lebih memfokuskan kepada tugas yang penting, yaitu mengevaluasi kinerja dari unit pembuat keputusan / UPK.
Semenjak tahun 1980-an, pendekatan DEA banyak digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dari industri perbankan secara nasional dan belum pernah digunakan untuk mengukur efisiensi dari industri makanan, maka dari itu penulis tertarik menggunakan pendekatan ini. Pendekatan DEA ini merupakan pendekatan non parametric. Oleh karena itu, pendekatan ini tidak memerlukan asumsi awal dari fungsi produksi, selain itu pendekatan ini dapat mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi bagi unit yang tidak efisien. Ada dua model yang sering digunakan dalam pendekatan ini, yaitu model constant returns to scale (CRS) dan variable returns to
(18)
4
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
scale (VRS). DEA merupakan sebuah metode optimasi program matematika yang mengukur efisiensi teknik suatu unit kegiatan ekonomi (UKE) dan membandingkan secara relatif terhadap UKE yang lain (Charnes et, al. 1978; Banker et, al. 1984; dalam Aam S. Rusydiana 2013:25).
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk meneliti permasalahan diatas. Adapun judul penelitian yang penulis ambil adalah “Analisis Efisiensi Ekonomi Dalam Penggunaan Faktor-faktor Produksi Dengan Metode Data Envelopment
Analysis (DEA) (Studi Kasus pada Industri Dodol Nanas dan Wajit Nanas di
Kabupaten Subang)”.
1.2Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah. Maka, dirumuskanlah perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum mengenai variabel input (modal, bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, dan tenaga kerja) dan variabel output (hasil produksi) pada industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang?
2. Apakah penggunaan faktor produksi pada industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis(DEA) sudah mencapai efisiensi optimum?
3. Apakah skala produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang berada pada tahap produksi Decreasing return to scale, Constant return to scale,
atau Increasing return to scale?
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan permasalahan sebelumnya, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis hal-hal berikut ini :
(19)
5
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Gambaran umum mengenai variabel input (modal, bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, dan tenaga kerja) dan variabel output (hasil produksi) pada industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang.
2. Penggunaan faktor produksi pada industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis(DEA) sudah mencapai efisiensi optimum.
3. Skala produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang berada pada tahap produksi Decreasing return to scale, Constant return to scale, atau
Increasing return to scale.
1.4Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi aspek teoritis (pengembangan ilmu) maupun aspek praktis (guna laksana).
Bagi aspek teoritis (pengembangan ilmu) penelitian ini mengharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya terkait dengan mikro ekonomi. Disamping itu penelitian inipun dapat diharapkan menjadi referensi bagi yang tertarik dan ingin mengkajilebih dalam tentang penelitian ini.
Bagi aspek praktek (guna laksana) penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
input atau masukan bagi para pengambil kebijakan (pemerintah) dan pelaku bisnis di bidang industri makanan.
(20)
39
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari berbagai penelitian yang dilakukan. Menurut Suharismi Arikunto (2010: 161), “objek penelitian adalah variabel atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Objek yang diambil atau digunakan dalam penelitian ini adalah pola efisiensi para pelaku industri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitik. Metode deskriptif menurut M. Nazir (1988: 54) adalah “ suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang”. Penelitian ini tidak menguji hipotesis, S. Azwar (1998: 7) menjelaskan bahwa “data yang dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud mencari penjelasan, menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi”.
Selanjutnya menurut Nur Indriantoro (2002) dalam Handri Rori (2013: 5) menjelaskan bahwa:
“metode penelitian deskriptif analitis yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan memberikan gambaran keadaan yang sebenarnya dari objek yang diteliti berdasarkan fakta-fakta yang ada, dengan cara mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis berbagai macam data sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan”.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:173) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha dodol nanas dan wajit nanas yang terdaftar di Dinas UMKM Kabupaten Subang dan BP3K Kecamatan Jalan Cagak. Jumlah pengusaha dodol nanas adalah 18 pengusaha dan jumlah pengusaha wajit nanas adalah 10 pengusaha.
(21)
40
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3.3.2 Sampel
Suharsimi Arikunto (2010:177) menjelaskan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah teknik sampling jenuh. Menurut Sugiyono (2012:122) sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi relatif kecil kurang dari 30 orang atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Sehingga dalam penelitian ini jumlah sampel sama dengan jumlah populasinya yaitu sebanyak 18 pengusaha dodol nanas dan 10 pengusaha wajit nanas.
3.4 Operasional Variabel
Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa dalam penelitian ini terdapat enam variabel yang akan diteliti. Untuk memberikan arah dalam pengukurannya variabel-variabel tersebut dijabarkan dalam konsep teoritis, konsep empiris, dan konsep analitis sebagai berikut:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
(1) (2) (3) (4) (5)
Modal ( X1 )
Modal adalah suatu aktiva dengan umur lebih dari satu tahun
diperdagangkan dalam kegiatan bisnis sehari-hari. (Neti Budiawati & Lizza Suzanti, 2007: 29)
Biaya keseluruhan modal tetap yang digunakan selama 3 bulan produksi yaitu bulan mei, juni, dan juli.
Industri Dodol Nanas - Jumlah rata-rata harga
modal tetap (bangunan, mesin, peralatan) yang digunakan dalam 3 bulan terakhir (menghitung modal dengan rumus penyusutan per unit) (Rupiah) Industri Wajit Nanas - Jumlah rata-rata harga
modal tetap (bangunan, mesin, peralatan) yang digunakan dalam 3 bulan terakhir (menghitung modal dengan rumus penyusutan per unit) (Rupiah)
Rasio
Bahan Baku ( X2 )
Bahan baku adalah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta atau barang mentah
Biaya keseluruhan buah nanas yang digunakan selama 3 bulan yaitu bulan mei, juni, dan juli. (dihitung dalam rupiah)
Industri Dodol Nanas - Jumlah rata-rata buah nanas
yang digunakan dalam 3 bulan terakhir (Kg x harga buah nanas per Kg)
(22)
41
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
(Rupiah) Sambungan tabel 3.1
(1) (2) (3) (4) (5)
lainnya yang dapat digunakan dalam proses produksi.
Industri Wajit Nanas - Jumlah rata-rata buah nanas
yang digunakan dalam 3 bulan terakhir (Kg x harga buah nanas per Kg)(Rupiah)
Bahan Penolong
( X3 )
Bahan penolong adalah bahan-bahan pembantu yang digunakan dalam proses Produksi. (Ngatindriatun dan Hertiana Ikasari, 2011).
Biaya keseluruhan tepung ketan, kelapa, margarine, gula, dan kemasan (dodol nanas) yang
digunakan selama 3 bulan (dihitung dalam rupiah)
Biaya keseluruhan kelapa, gula, dan kemasan (wajit nanas) yang digunakan selama 3 bulan (dihitung dalam rupiah)
Industri Dodol Nanas - Jumlah rata-rata tepung
ketan, kelapa, margarine, gula, dan kemasan yang digunakan dalam 3 bulan terakhir (setiap komoditi x harga komoditi per Kg)(Rupiah) Industri Wajit Nanas - Jumlah rata-rata kelapa,
gula, dan kemasan yang digunakan dalam 3 bulan terakhir (setiap komoditi x harga komoditi per Kg)(Rupiah)
Rasio
Bahan Bakar ( X4 )
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang dapat diubah menjadi
energi.(Wikipedia.o rg).
Biaya keseluruhan bahan bakar yang digunakan dalam 3 bulan (dihitung dalam rupiah)
Industri Dodol Nanas - Jumlah rata-rata bahan
bakar (kayu bakar) yang digunakan dalam 3 bulan terakhir(Rupiah)
Industri Wajit Nanas - Jumlah rata-rata bahan
bakar (kayu bakar) yang digunakan dalam 3 bulan terakhir(Rupiah)
Rasio
Tenaga Kerja ( X5 )
Tenaga kerja adalah faktor produksi insani yang secara langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi (Rosyidi,2005:56)
Jumlah seluruh tenaga kerja di setiap pengusaha dodol nanas dan wajit nanas
Upah tenaga kerja dalam satu bulan
Industri Dodol Nanas - Jumlah rata-rata tenaga
kerja selama 3 bulan terakhir (orang) x upah tenaga kerja selama 3 bulan terakhir (Rupiah)
Industri Wajit Nanas - Jumlah rata-rata tenaga
kerja selama 3 bulan terakhir (orang) x upah tenaga kerja selama 3 bulan terakhir (Rupiah)
Rasio
Hasil Produksi
(Y)
Produksi adalah hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi denganmemanfaatkan
Jumlah Produksi dodol nanas dan wajit nanas yang dihasilkan oleh Industri dodol nanas dan
Industri Dodol Nanas - Jumlah produksi dodol
nanas yang dihasilkan selama 3 bulan terakhir (Kg
(23)
42
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
beberapa masukan atau input produksi.
industri wajit nanasdi Kabupaten Subang
x harga jual per Kg) ( Rupiah )
Sambungan tabel 3.1
(1) (2) (3) (4) (5)
(Tati S. Joesron dan Fathorrazi, 2012:87).
Industri Wajit Nanas - Jumlah produksi wajit nanas
yang dihasilkan selama 3 bulan terakhir (Kg x harga jual per Kg) ( Rupiah )
3.5 Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini yaitu sumber data primer yang diperoleh melalui penyebaran angket kepada pengusaha dodol nanas dan wajit nanas yang menjadi sampel dalam penelitian. Sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari laporan Dinas UMKM Kabupaten Subang, BP3K Kecamatan Jalan Cagak, dan penelitian sebelumnya(skripsi) dalam internet.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Studi observasi, yaitu dengan cara meneliti secara langsung pengusaha dodol nanas dan wajit nanas.
b. Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab antara pewawancara dengan responden yang menggunakan alat panduan wawancara.
c. Angket, yaitu pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat pertanyaan maupun pernyataan tertulis kepada responden yang menjadi sampel dalam penelitian.
d. Studi literatur, yaitu teknik pengumpulan data dengan memperoleh data-data dari buku-buku, laporan ilmiah, media cetak dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.7 Metode Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan frontier non-parametrik. Alat bantu analisis yang digunakan yaitu metode Data Envelopment
(24)
43
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan 2 model yaitu CRS (Constan Return to Scale) dan VRS (Variabel return to scale). Model VRS digunakan karena diasumsikan semua unit yang diukur akan menghasilkan perubahan pada berbagai tingkat output, kemudian model Constan return to scale (CRS) digunakan karena diasumsikan perubahan satu input akan diikuti oleh penambahan satu output. 3.7.1 DEA (Data Envelopment Analysis)
DEA (Data Envelopment Analysis) berfungsi untuk mengukur efesiensi suatu organisasi yang melibatkan banyak input dan banyak output(multi input multi output) (Indah Susilowati, et.al , 2004 : 2).
Menurut Ramanathan dalam Anggraita (2012: 21), metode Data Envelopment Analysis ( DEA ) merupakan suatu metode analisis non parametrik yang khusus digunakan untuk mengukur efisiensi unit kegiatan ekonomi yang dinamakan Decision Making Unit ( DMU ), sedangkan menurut Purwantoro dalam Anggraita ( 2012 : 21 ), DEA merupakan teknik pemrograman matematis yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi relatif dari sekumpulan unit pembuat keputusan dalam mengelola input menjadi output. Metode DEA mampu menganalisis banyak input dan banyak output( multi input-multi output ) dengan menggunakan program linier guna menghasilkan nilai efisiensi tunggal untuk setiap Decision Making Unit ( DMU ).
Inti dari metode DEA pada dasarnya adalah menetukan bobot atau timbangan setiap input dan output DMU yang tidak bernilai negatif dan bersifat universal dengan perhitungan sebagai berikut (Ramanathan dalam Anggraita, 2012 : 21) :
Efisiensi
=
T t ��� Terti g T t � � Terti gAnalisis DEA dilakukan berdasarkan kepada evaluasi terhadap efisiensi relatif dari UPK yang sebanding. Selanjutnya UPK-UPK yang efisien tersebut akan membentuk garis frontier. Jika UPK berada pada garis frontier, maka UPK tersebut dapat dikatakan efisien relatif dibandingkan dengan UPK yang lain dalam
(25)
44
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
juga menunjukkan unit-unit yang menjadi referensi bagi unit-unit yang tidak efisien dengan perhitungan sebagai berikut:
p
Σ µ
k ykok =1
Efficiency of DMUo =
m
Σ v
i xioi =1
Dimana: DMU = UPK
m = input-input yang berbeda p = output-output yang berbeda
xij = jumlah input i yang dikonsumsi oleh UPKj ykj = jumlah output k yang diproduksi oleh UPKj
µ
k = bobot tertimbang dari input k yang dihasilkan oleh setiap UPKv
i = bobot tertimbang dari output i yang dihasilkan oleh setiap UPK(Aam S. Rusydiana & Tim SMART, 2013) Prinsip pendekatan non parametrik menggunakan metode DEA pertama kali diperkenalkan oleh Farrell (1957). Akan tetapi ide Farrell tersebut kurang mendapat perhatian luas. Dalam perkembangannya, metode ini kemudian dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978) yang memunculkan istilah Data Envelopment Analysis (DEA). Model DEA yang dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes (1978) ini kenal dengan sebutan model CCR. Dalam analisisnya, model CCR menggunakan asumsi constant return to scale
(CRS) dimana rasio penambahan input dan output adalah sama. Pada tahun 1984, Banker, Charnes, dan Cooper mengembangkan sebuah model yang dinamakan model BCC. Berbeda dengan model CCR, model BCC ini menggunakan asumsi adanya variable return to scale (VRS), yaitu rasio penambahan input dan output
(26)
45
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
tidak sama. Rasio penambahan input dan output dapat berupa increasing return toscale (IRS) atau decreasing return to scale (DRS). ( Anggraita, 2012 : 21 )
Adapun yang di maksud dengan model CRS dan VRS adalah sebagai berikut :
a) Model Constant Return To Scale (CRS) dalam DEA
Model CRS dikembangkan oleh Charnes, Cooper, dan Rhodes pada tahun 1978, dikenal juga dengan nama model CCR, yang mengukur efisiensi menggunakan pendekatan input. Model ini berasumsi bahwa rasio antara penambahan input atau outputadalah sama (constant return to scale), dimana jika input ditambah sebesar n kali, maka output juga akan bertambah sebesar n kali. Asumsi tambahan dari model ini adalah bahwa setiap unit kegiatan ekonomi (UKE) telah beroperasi pada skala yang optimal (Armezano Yulianto, 2005). Rumus dari constant return to scale dapat dituliskan sebagai berikut:
p
max
Σ µ
k ykok =1
m
s.t
Σ v
i xio= 1
i =1
p m
Σ µ
k ykj-
Σ v
i xij < 0 j= 1,…,nk =1 i =1
µ
k >ɛ
,v
i >ɛ
k= 1,…, pi= 1,…, m
keterangan :
m = input-input yang berbeda p = output-output yang berbeda
xij = jumlah input i yang dikonsumsi oleh UPK ke-j ykj = jumlah output k yang diproduksi oleh UPK ke-j
(27)
46
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
v
i = bobot tertimbang dari output i yang dihasilkan oleh setiap UPK(Aam S. Rusydiana & Tim SMART, 2013)
b) Model Variable Return To Scale (VRS) dalam DEA
Model CRS hanya berlaku jika seluruh perusahaan beroperasi pada skala yang optimal. Pada tahun 1984, Banker, Charnes, dan Rhodes mengembangkan model lanjutan dari model CRS DEA, yaitu variable return to scale (VRS). Asumsi dari model ini adalah rasio antara penambahan input atau outputtidak sama (variable return to scale), artinya adalah penambahan input sebesar n kali tidak akan menyebabkan output meningkat sama sebesar n kali, bisa lebih kecil atau lebih besar dari n kali. Rumus dari variabel return to scale dapat dituliskan sebagai berikut :
p
max
Σ µ
k yko - uok =1
m
s.t
Σ v
i xio= 1
i =1
p m
Σ µ
k ykj-
Σ v
i xij - uo < 0 j= 1,…,nk =1 i =1
µ
k >ɛ
,v
i >ɛ
k = 1,…, pI = 1,…, m
keterangan :
m = input-input yang berbeda p = output-output yang berbeda
xij = jumlah input i yang dikonsumsi oleh UPK ke-j ykj = jumlah output k yang diproduksi oleh UPK ke-j
µ
k = bobot tertimbang dari input k yang dihasilkan oleh setiap UPKv
i = bobot tertimbang dari output i yang dihasilkan oleh setiap UPK(28)
47
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Dalam analisis DEA, terdapat tiga tabel yang merupakan hasil pengolahan data. Ketiga tabel ini dapat mempermudah dalam melakukan analisis terhadap hasil keseluruhan dari penelitian yang dilakukan. Tiga tabel tersebut meliputi:
a. Table of Efficiencies (Radial)
Tabel ini menjelaskan mengenai tingkat efisiensi yang telah dicapai oleh suatu DMU. Suatu DMU dikatakan telah mencapai efisiensi sempurna jika DMU tersebut telah mencapai nilai 100 (100%). Dan sebaliknya, suatu DMU dikatakan belum mencapai efisiensi sempurna jika belum mencapai nilai 100.
b. Table of Peer Units
Pada tabel ini dijelaskan mengenai nilai acuan yang dapat digunakan oleh DMU yang belum efisien untuk meningkatkan tingkat efisiensinya dengan berdasarkan pada DMU yang telah mencapai tingkat efisiensi sempurna. c. Table of Target Values
Tabel ini menunjukkan nilai yang telah dicapai (nilai actual) dan nilai yang harus dicapai (nilai target) dari setiap input yang digunakan maupun
output yang dihasilkan oleh suatu DMU. Jika suatu DMU memiliki nilai
actual yang sama besar dengan nilai target, maka DMU tersebut telah mencapai tingkat efisiensi maksimal untuk setiap input dan outputnya. Sebaliknya, jika nilai actual besarnya tidak sama dengan nilai target, maka efisiensi belum tercapai.
( Anggraita, 2012 : 27 ) Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah CRS (constant return to scale) dan VRS (variable return to scale). Alasan pemilihan skala efisiensi model CRS dan VRS ini adalah studi ini ingin mengetahui tingkat efisiensi skala relatif.
3.7.2 Orientasi dalam DEA
Terdapat dua orientasi yang digunakan dalam metodologi pengukuran efisiensi, yaitu:
(29)
48
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
1. Orientasi Input
Prespektif yang melihat efisiensi sebagai pengurangan penggunaan input
meski memproduksi output dalam jumlah yang tetap. Cocok untuk industri dimana manager memiliki kontrol yang besar terhadap biaya operasional.
2. Orientasi Output
Prespektif yang melihat efisiensi sebagai peningkatan output secara proporsional dengan menggunakan input yang sama. Cocok untuk industri dimana unit pembuat keputusan diberikan kuantitas resource dalam jumlah yang fix dan diminta untuk memproduksi output sebanyak mungkin dari resource tersebut.
Perbedaan antara orientasi input dan output model DEA hanya terletak pada ukuran yang digunakan dalam menentukan efisiensi (yaitu dari sisi input dan
output), namun semua model (apapun orientasinya) akan mengestimasi frontier
yang sama.
3.7.3 Efisiensi Skala Relatif
Pada umumnya suatu bisnis atau unit pengambil keputusan (UPK) atau
Decision Making Unit (DMU) seperti industri dodol nanas dan industri wajit nanas, mempunyai karakteristik yang mirip satu sama lain. Namun, biasanya tiap industri dodol nanas dan industri wajit nanas bervariasi dalam ukuran dan tingkat produksinya. Hal ini mengisyaratkan bahwa ukuran industri dodol nanas dan industri wajit nanas memiliki peran penting yang menentukan efisiensi atau inefisiensi relatifnya. Model CCR mencerminkan (perkalian) efisiensi teknis dan efisiensi skala, sedangkan model BCC mencerminkan efisiensi teknis saja, sehingga efisiensi skala relatif adalah rasio dari efisiensi model CCR dan model BCC.
q
q
S
K
K,CCR/
K,BCC( Amir Machmud : 42 ) Jika nilai S = 1 berarti bahwa DMU tersebut beroperasi pada ukuran efisiensi skala terbaik. Jika nilai S kurang dari satu berarti masih ada inefisiensi skala pada DMU tersebut. Sehingga, nilai (1-S) menunjukkan tingkat inefisiensi skala dari DMU tersebut. Jadi, DMU yang efisien dengan model CCR berarti juga efisien skalanya. DMU yang efisien dengan model BCC tapi tidak efisien dengan
(30)
49
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
model CCR berarti memiliki inefisiensi skala. Hal ini karena UPK tersebut efisien secara teknis, sehingga infisiensi yang ada berasal dari skala.
Untuk menguji skala kenaikan hasil sama dengan satu atau tidak sama dengan satu yang dicapai dalam proses produksi maka digunakan jumlah elastisitas produksi (∑ bi). Dari hasil penjumlahan tersebut ada tiga kemungkinan yang terjadi yaitu:
a. Jika ∑ bi > 1, berarti sistem produksi jangak panjang berada dalam kondisi
skala output yang meningkat (increasing returns to scale).
b. Jika ∑ bi = 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi
skala output yang konstan (constant returns to scale).
c. Jika ∑ bi < 1, berarti sistem produksi jangka panjang berada dalam kondisi
(31)
86
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, untuk menjawab rumusan masalah yang diidentifikasi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran umum mengenai variabel input (modal, bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, dan tenaga kerja) dan variabel outputindustri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang yaitu sebagai berikut: (1) modal tetap yang digunakan pada industri dodol nanas dan industri wajit nanas yaitu bangunan, mesin, dan peralatan, (2) bahan baku yang digunakan pada industri dodol nanas dan wajit nanas yaitu buah nanas, (3) bahan penolong yang digunakan untuk industri dodol nanas yaitu tepung ketan, minyak goreng, gula, kelapa dan kemasan sedangkan untuk industri wajit nanas yaitu gula merah, kelapa, dan kemasan, (4) bahan bakar yang digunakan pada industri dodol nanas dan wajit nanas yaitu kayu bakar, (5) tenaga kerja yang digunakan pada industri dodol nanas dan wajit nanas dikelompokkan menjadi dua yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja musiman. Selanjutnya gambaran umum mengenai variabel output yaitu hasil produksi industri dodol nanas rata-rata sebesar Rp 17.795.333 dan industri wajit nanas rata-rata sebesar Rp 4.121.833.
2. Penggunaan faktor produksi pada industri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang dengan menggunakan metode Data envelopment analysis (DEA)belum mencapai efisiensi optimum. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan metode DEA dengan model CRS rata-rata efisiensi teknik industri dodol nanas sebesar 77.85% dan rata-rata efisiensi teknik industri wajit nanas sebesar 97.09%. Begitu pun hasil analisis dengan model VRS rata-rata efisiensi teknik industri dodol nanas sebesar 94.82% dan rata-rata efisiensi teknik industri wajit nanas 98.24% .
(32)
87
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Skala produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang berdasarkan pendekatan frontier non-parametrik dengan metode DEA (Data Envelopment Analysis) berada pada kondisi skala usaha yang menurun (Decreasing Return to Scale). Hal ini dibuktikan dengan tingkat skala relatif industri dodol nanas sebesar 0.8210 dan tingkat skala relatif industri wajit nanas sebesar 0.9883.
5.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan adalah sebegai berikut:
1. Industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang belum seluruhnya efisien. Hal ini dapat disebabkan karena ketidakmampuan pengusaha dalam mengalokasikan input (faktor produksi) dan outputnya dengan baik. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kemampuan para pengusaha dalam mengatur atau mengalokasikan input (faktor produksi) yang ada. Salah satu caranya yaitu melalui pelatihan atau pendidikan non formal mengenai alokasi penggunaan faktor produksi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pelatihan tersebut dapat diselenggarakan oleh pihak-pihak terkait dalam hal ini BP3K Kecamatan Jalan Cagak atau Dinas UMKM Kabupaten Subang.
2. Diperlukan adanya SOP (Standard Operational Procedure) dalam proses produksi dodol nanas dan wajit nanas seperti standar bahan baku dan bahan penolong serta standar proses pembuatan dodol nanas dan wajit nanas yang tepat. Hal ini dilakukan untuk menjaga standarisasi produk dodol nanas dan wajit nanas, dan SOP tersebut perlu ditetapkan bagi seluruh pengusaha dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang. 3. Perhitungan efisiensi menggunakan metode DEA masih memiliki
kekurangan, oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode lain untuk memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam menghitung efisiensi produksi.
(33)
88
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng & Rohmana, Yana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Laboratorium Ekonomi dan Koperasi. Bandung.
Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofyan. (1993). Manajemen Produksi. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Azwar, Saifuddin. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bruce R. Beattie , dkk.(1994). Ekonomi Produksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hanafie, Rita. (2010). Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: C. V Andi Offset.
Indriantoro, Nur. (2002). Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit BPEF.
Mubyarto. (1998). Pengantar Eknomi Pertanian Edisi Ketiga. LP3ES: Jakarta. Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya Edisi Kelima. Yogyakarta: Aditia Media. Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: GHalia Indonesia.
Neti Budiawati dan Lizza Suzanti. (2007). Manajemen Keuangan Koperasi.
Bandung: Laboratorium Koperasi (Universitas Pendidikan Indonesia). Noor. H. F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rosyidi, Suherman. (2006). Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan Kepada Teori
Mikro dan Makro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusydiana, Aam Slamet, dkk. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi Dengan Data Envelopment Analysis (DEA): Teori dan Aplikasi. Bogor: SMART Publishing.
Samuelson & Nordhaus. (2003). Ilmu Ekonomi Mikro Ekonomi Edisi Tujuh Belas.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Soekartawi. (1994). Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
(34)
89
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan : pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sufi S.Y. (2010). Jajanan & Kue Basah Tradisional Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, Sadono. (2005). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. (2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Bima Grafika : Jakarta. Tati S. Joesron dan M. Fathorrozi. (2003). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta:
Salemba Empat.
T, Sunaryo. (2001). Ekonomi Manajerial : Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.
SKRIPSI, TESIS & JURNAL
Alviya, Iis. (2007). Analisis dan Produktivitas Industri Kayu Olahan Indonesia Periode 2004-2007 dengan Pendekatan Non Parametrik Data Envelopment Analysis. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 8 No. 2 Juni 2011, hal 122-138
Amir Machmud. (2010). Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan pengaruhya terhadap profitabilitas tahun 2007- 2009.
Anggraita. (2012). Evaluasi Efisiensi Kereta Api Penumpang di Pulau Jawa dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2008-2010.Tesis FE UI tidak Diterbitkan
Dani Ramdani. (2010). Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi Pada Industri Senapan Angin (Suatu kasus pada sentra produski senapan angin Cikeruh Kabupaten Sumedang). Skripsi FPEB UPI Tidak Diterbitkan. Dwi Purnama, Dhanang. (2006). Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor
Produksi Industri Tahu. (Kasus di Desa Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah). Program Studi Ekonomi
(35)
90
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pertanian dan Sumber daya Fakultas Pertanian, Skripsi IPB Tidak Diterbitkan.
Hadinata, I. dan Manurung, A. H. 2007. Penerapan Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur Efisiensi Kinerja Reksa Dana Saham.
Himawan Arif. (2009). Data Envelopment Analysis (DEA). Artikel STIE Bank BPD Jateng tidak diterbitkan.
Indah Susilowati, Edi Yusuf dan Muh Ikhwan. (2004). Modul Perkuliahan: Pengukuran Efisiensi Melalui Data Envelopment Analysis (DEA).
Semarang: Universitas Diponogoro.
Irya Dini, Lisnawati. (2010). Analisis Faktor Produksi Industri Kecil Kerupuk Kabupaten Kendal. Skripsi FE Undip Tidak Diterbitkan.
Maflachatun. (2010). Analisis Efisiensi Teknik Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)( Studi Pada 11 Bank Syyariah Tahun 2005-2008 ). Skripsi FE Universitas Dipenogoro tidak diterbitkan.
Nazmil Umri, dkk. (2009). Kinerja Efisiensi Biaya Dengan Metode Data Envelopment Analysis. Jurnal Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri Undip. ISSN: 1411-6340.
Ngatindriatun & Ikasari, Hertiana. (2011). Effisiensi Produksi Industri Skala Kecil Batik Semarang: Pendekatan Fungsi Produksi Frontier Stokastik.Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 4, No. 1, April 2011.
Risan Dewi, Tri. (2013) “Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta di Kabupaten Temanggung (Studi kasus di kecamatan Candiroto)” Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah Vol. 11 No.1-Juni 2013.
Rori, Handri. (2013). Analisis Penerapan Tax Palnning atas Pajak Penghasilan Badan. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Juni 2013, Hal 410-418 ISSN 2303-1174.
Syarkir, Ahmad. (2006). “Model Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Sektor Publik
Metode Free Disposable Hull (FDH)”. Jurnal Ekonomi Pembangunan.Vol. 11, No. 2. Hal 1-20.
(36)
91
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tresnawati, Dhanang. (2010). Analisis Pengembangan Agroindustri Dodol Nanas di Kabupaten Subang. Skripsi Fakultas Pertanian UNS Surakarta Tidak Diterbitkan.
Wibowo, A. (2004). "Pengukuran Efisiensi Relatif Dengan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Analysis Efisiensi Pada Kantor-Kantor Cabang BNI
Unit Syariah: Studi Longitudinal Data.” Skripsi Tidak Dipublikasikan. FE Undip Semarang.
Wijantri Kusumadati & Gusti Irya Ichriani. (2012). “Peningkatan Nilai Produk
Buah Nanas Melalui Pengolahan dan Pengemasan Buah Nanas” Media Sains, Vol. 4 No. 1, hal 104. April 2012. ISSN 2085-3548.
Yulianto, Armenzano. (2005). “Analisis Tingkat Efisiensi Pada Industri Tekstil
dan Produksi Tekstil di Indonesia Kuun Waktu 1999-2001”. Tesis Dipublikasikan, Universitas Indonesia.
Artikel Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2006-2009 Laporan Kementrian Riset Teknologi Tahun 2000
Laporan Dinas Perindagkop Kabupaten Subang Tahun 2008 Laporan Dinas UMKM Kabupaten Subang 2014
Laporan BP3K Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang 2014 Subang Dalam Angka 2009
(1)
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, untuk menjawab rumusan masalah yang diidentifikasi maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran umum mengenai variabel input (modal, bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, dan tenaga kerja) dan variabel outputindustri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang yaitu sebagai berikut: (1) modal tetap yang digunakan pada industri dodol nanas dan industri wajit nanas yaitu bangunan, mesin, dan peralatan, (2) bahan baku yang digunakan pada industri dodol nanas dan wajit nanas yaitu buah nanas, (3) bahan penolong yang digunakan untuk industri dodol nanas yaitu tepung ketan, minyak goreng, gula, kelapa dan kemasan sedangkan untuk industri wajit nanas yaitu gula merah, kelapa, dan kemasan, (4) bahan bakar yang digunakan pada industri dodol nanas dan wajit nanas yaitu kayu bakar, (5) tenaga kerja yang digunakan pada industri dodol nanas dan wajit nanas dikelompokkan menjadi dua yaitu tenaga kerja tetap dan tenaga kerja musiman. Selanjutnya gambaran umum mengenai variabel output yaitu hasil produksi industri dodol nanas rata-rata sebesar Rp 17.795.333 dan industri wajit nanas rata-rata sebesar Rp 4.121.833.
2. Penggunaan faktor produksi pada industri dodol nanas dan industri wajit nanas di Kabupaten Subang dengan menggunakan metode Data envelopment analysis (DEA)belum mencapai efisiensi optimum. Hal ini dibuktikan dengan hasil analisis menggunakan metode DEA dengan model CRS rata-rata efisiensi teknik industri dodol nanas sebesar 77.85% dan rata-rata efisiensi teknik industri wajit nanas sebesar 97.09%. Begitu pun hasil analisis dengan model VRS rata-rata efisiensi teknik industri dodol nanas sebesar 94.82% dan rata-rata efisiensi teknik industri wajit nanas 98.24% .
(2)
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
3. Skala produksi industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang berdasarkan pendekatan frontier non-parametrik dengan metode DEA (Data Envelopment Analysis) berada pada kondisi skala usaha yang menurun (Decreasing Return to Scale). Hal ini dibuktikan dengan tingkat skala relatif industri dodol nanas sebesar 0.8210 dan tingkat skala relatif industri wajit nanas sebesar 0.9883.
5.1 Saran
Berdasarkan kesimpulan sebelumnya, maka saran yang dapat diberikan adalah sebegai berikut:
1. Industri dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang belum seluruhnya efisien. Hal ini dapat disebabkan karena ketidakmampuan pengusaha dalam mengalokasikan input (faktor produksi) dan outputnya dengan baik. Oleh karena itu, perlu ditingkatkan kemampuan para pengusaha dalam mengatur atau mengalokasikan input (faktor produksi) yang ada. Salah satu caranya yaitu melalui pelatihan atau pendidikan non formal mengenai alokasi penggunaan faktor produksi untuk mendapatkan hasil yang optimal. Pelatihan tersebut dapat diselenggarakan oleh pihak-pihak terkait dalam hal ini BP3K Kecamatan Jalan Cagak atau Dinas UMKM Kabupaten Subang.
2. Diperlukan adanya SOP (Standard Operational Procedure) dalam proses produksi dodol nanas dan wajit nanas seperti standar bahan baku dan bahan penolong serta standar proses pembuatan dodol nanas dan wajit nanas yang tepat. Hal ini dilakukan untuk menjaga standarisasi produk dodol nanas dan wajit nanas, dan SOP tersebut perlu ditetapkan bagi seluruh pengusaha dodol nanas dan wajit nanas di Kabupaten Subang. 3. Perhitungan efisiensi menggunakan metode DEA masih memiliki
kekurangan, oleh karena itu penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan metode lain untuk memperkaya ilmu pengetahuan khususnya dalam menghitung efisiensi produksi.
(3)
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, Eeng & Rohmana, Yana. (2007). Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Laboratorium Ekonomi dan Koperasi. Bandung.
Arikunto,S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Assauri, Sofyan. (1993). Manajemen Produksi. Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Azwar, Saifuddin. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bruce R. Beattie , dkk.(1994). Ekonomi Produksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hanafie, Rita. (2010). Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: C. V Andi Offset.
Indriantoro, Nur. (2002). Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen Edisi 2. Yogyakarta: Penerbit BPEF.
Mubyarto. (1998). Pengantar Eknomi Pertanian Edisi Ketiga. LP3ES: Jakarta. Mulyadi. (2005). Akuntansi Biaya Edisi Kelima. Yogyakarta: Aditia Media. Nazir, Moh. (1988). Metode Penelitian. Jakarta: GHalia Indonesia.
Neti Budiawati dan Lizza Suzanti. (2007). Manajemen Keuangan Koperasi.
Bandung: Laboratorium Koperasi (Universitas Pendidikan Indonesia). Noor. H. F. (2007). Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Rosyidi, Suherman. (2006). Pengantar Teori Ekonomi. Pendekatan Kepada Teori
Mikro dan Makro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Rusydiana, Aam Slamet, dkk. (2013). Mengukur Tingkat Efisiensi Dengan Data Envelopment Analysis (DEA): Teori dan Aplikasi. Bogor: SMART Publishing.
Samuelson & Nordhaus. (2003). Ilmu Ekonomi Mikro Ekonomi Edisi Tujuh Belas.
Jakarta: Media Global Edukasi.
Soekartawi. (1994). Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
(4)
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. (2012). Metode penelitian pendidikan : pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sufi S.Y. (2010). Jajanan & Kue Basah Tradisional Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno, Sadono. (2005). Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Sukirno, Sadono. (2003). Pengantar Teori Mikroekonomi. Bima Grafika : Jakarta. Tati S. Joesron dan M. Fathorrozi. (2003). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta:
Salemba Empat.
T, Sunaryo. (2001). Ekonomi Manajerial : Aplikasi Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Erlangga.
SKRIPSI, TESIS & JURNAL
Alviya, Iis. (2007). Analisis dan Produktivitas Industri Kayu Olahan Indonesia Periode 2004-2007 dengan Pendekatan Non Parametrik Data Envelopment Analysis. Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan Vol. 8 No. 2 Juni 2011, hal 122-138
Amir Machmud. (2010). Analisis Efisiensi Bank Umum Syariah di Indonesia dengan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan pengaruhya terhadap profitabilitas tahun 2007- 2009.
Anggraita. (2012). Evaluasi Efisiensi Kereta Api Penumpang di Pulau Jawa dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) Tahun 2008-2010.Tesis FE UI tidak Diterbitkan
Dani Ramdani. (2010). Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi Pada Industri Senapan Angin (Suatu kasus pada sentra produski senapan angin Cikeruh Kabupaten Sumedang). Skripsi FPEB UPI Tidak Diterbitkan. Dwi Purnama, Dhanang. (2006). Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor
Produksi Industri Tahu. (Kasus di Desa Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah). Program Studi Ekonomi
(5)
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Pertanian dan Sumber daya Fakultas Pertanian, Skripsi IPB Tidak Diterbitkan.
Hadinata, I. dan Manurung, A. H. 2007. Penerapan Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mengukur Efisiensi Kinerja Reksa Dana Saham.
Himawan Arif. (2009). Data Envelopment Analysis (DEA). Artikel STIE Bank BPD Jateng tidak diterbitkan.
Indah Susilowati, Edi Yusuf dan Muh Ikhwan. (2004). Modul Perkuliahan: Pengukuran Efisiensi Melalui Data Envelopment Analysis (DEA).
Semarang: Universitas Diponogoro.
Irya Dini, Lisnawati. (2010). Analisis Faktor Produksi Industri Kecil Kerupuk Kabupaten Kendal. Skripsi FE Undip Tidak Diterbitkan.
Maflachatun. (2010). Analisis Efisiensi Teknik Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)( Studi Pada 11 Bank Syyariah Tahun 2005-2008 ). Skripsi FE Universitas Dipenogoro tidak diterbitkan.
Nazmil Umri, dkk. (2009). Kinerja Efisiensi Biaya Dengan Metode Data Envelopment Analysis. Jurnal Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri Undip. ISSN: 1411-6340.
Ngatindriatun & Ikasari, Hertiana. (2011). Effisiensi Produksi Industri Skala Kecil Batik Semarang: Pendekatan Fungsi Produksi Frontier Stokastik.Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 4, No. 1, April 2011.
Risan Dewi, Tri. (2013) “Analisis Efisiensi Produksi Kopi Robusta di Kabupaten Temanggung (Studi kasus di kecamatan Candiroto)” Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah Vol. 11 No.1-Juni 2013.
Rori, Handri. (2013). Analisis Penerapan Tax Palnning atas Pajak Penghasilan Badan. Jurnal EMBA Vol. 1 No. 3 Juni 2013, Hal 410-418 ISSN 2303-1174.
Syarkir, Ahmad. (2006). “Model Pengukuran Kinerja dan Efisiensi Sektor Publik Metode Free Disposable Hull (FDH)”. Jurnal Ekonomi Pembangunan.Vol. 11, No. 2. Hal 1-20.
(6)
[Type text]
Imas Maesyaroh, 2014.
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI DALAM PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI DENGAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu
Tresnawati, Dhanang. (2010). Analisis Pengembangan Agroindustri Dodol Nanas di Kabupaten Subang. Skripsi Fakultas Pertanian UNS Surakarta Tidak Diterbitkan.
Wibowo, A. (2004). "Pengukuran Efisiensi Relatif Dengan Data Envelopment Analysis (DEA) dan Analysis Efisiensi Pada Kantor-Kantor Cabang BNI Unit Syariah: Studi Longitudinal Data.” Skripsi Tidak Dipublikasikan. FE Undip Semarang.
Wijantri Kusumadati & Gusti Irya Ichriani. (2012). “Peningkatan Nilai Produk
Buah Nanas Melalui Pengolahan dan Pengemasan Buah Nanas” Media Sains, Vol. 4 No. 1, hal 104. April 2012. ISSN 2085-3548.
Yulianto, Armenzano. (2005). “Analisis Tingkat Efisiensi Pada Industri Tekstil
dan Produksi Tekstil di Indonesia Kuun Waktu 1999-2001”. Tesis Dipublikasikan, Universitas Indonesia.
Artikel
Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2006-2009
Laporan Kementrian Riset Teknologi Tahun 2000
LaporanDinas Perindagkop Kabupaten Subang Tahun 2008
Laporan Dinas UMKM Kabupaten Subang 2014
Laporan BP3K Kecamatan Jalan Cagak Kabupaten Subang 2014
Subang Dalam Angka 2009