Desain Penelitian Jenis dan Sumber Data Teknik Pengambilan Sampel Variabel Penelitian

commit to user

III. METODE PENELITIAN A.

Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2010 di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Tempat penelitian yang digunakan untuk ditentukan secara purposive, dengan memperhatikan alasan bahwa daerah tersebut memiliki populasi ternak sapi potong tertinggi dibanding dengan kecamatan lain di Boyolali.

B. Desain Penelitian

Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik survey , yaitu cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan melalui alat pengukur berupa daftar pertanyaan yang berbentuk kuesioner Singarimbun dan Effendi, 1995. Metode pelaksanaannya dengan metode deskriptif analisis yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah pada masa sekarang dan aktual. Data yang dikumpulkan selanjutnya disusun, dijelaskan dan kemudian dianalisis Surakhmad, 1994.

C. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan responden menggunakan kuesioner, biaya faktor-faktor produksi, dan penerimaan usaha peternakan. Sementera data sekunder diperoleh dari kantor Dinas Peternakan dan Perikanan Boyolali, Kantor Kecamatan Ampel, dan kantor BPS Kabupaten Boyolali.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode random sampling. Sampel random adalah teknik sampling yang dilakukan dengan mengambil acak dalam sebuah populasi, sehingga semua subjek-subjek dianggap sama Arikunto,1996. Lokasi penelitian ditentukan secara sengaja dengan mengambil 20 desa yang terdapat di Kecamatan Ampel, daftar nama-nama 11 commit to user desa tercantum pada lampiran 1. Setiap desa diambil 3 sampel dengan pertimbangan jumlah kepemilikan ternak sapi potong. Peternak responden untuk sampel adalah peternak yang memiliki ternak sapi potong minimal 2 ekor sapi potong PFH dan sudah dipelihara selama 3 - 4 bulan. Jumlah responden yang diambil dalam penelitian ini adalah 60 yang diambil secara proporsional pada setiap desa di Kecamatan Ampel.

E. Variabel Penelitian

Variabel yang diamati dalam penelitian ini meliputi: tingkat pendapatan Y dan tingkat keuntungan selisih hasil penjualan dengan total biaya yang telah dinormalkan dengan tingkat harga output. Total biaya dihitung dengan mempertimbangkan faktor biaya bakalan sapi potong X 1 , Biaya pakan konsentrat X 2 , Biaya pakan hijauan X 3 , Biaya tenaga kerja X 4 , dan Biaya obat-obatan ternak X 5 . F. Teknik Analisis Data 1. Analisis Data Hipotesis Pertama Analisis terhadap hipotesis pertama dilakukan untuk mengetahui faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap tingkat keuntungan profit usaha peternakan sapi potong di Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Kondisi ini dapat diketahui dengan mendiskripsikan seberapa besar tingkat penerimaan total dan biaya yang dikeluarkan Soekartawi, 2003. Widoyoko 2003 menjelaskan bahwa biaya dalam usaha ternak sapi potong merupakan seluruh biaya yang digunakan untuk menghasilkan produk, meliputi biaya tetap dan biaya tidak tetap. commit to user Biaya produksi adalah banyaknya input dikalikan harganya, maka tingkat keuntungan dari usaha peternakan dihitung dengan persamaan sebagai berikut: K =Py. Y – Px 1. X 1 +Px 2. X 2 +Px 3. X 3 +Px 4. X 4 +Px 5. X 5 Keterangan: Py = Harga jual sapi potong Rp Y = Produksiharga jual sapi potong Px 1 = Harga bakalan Rp X 1 = Jumlah bakalan ekor Px 2 = Harga pakan konsentrat RP X 2 = Jumlah pakan konsentrat Kg Px 3 = Harga pakan hijauan RP X 3 = Jumlah pakan hijauan Kg Px 4 = Harga upah tenaga kerja Rp X 4 =Jumlah tenaga kerja HOK Px 5 = Harga obat-obatan Rp X 5 = Jumlah obat-obatan Set Apabila K 0, maka usaha peternakan sapi potong tersebut menguntungkan, dan sebaliknya apabila K 0, maka usaha peternakan sapi potong tersebut tidak menguntungkan. 2. Analisis Data Hipotesis Kedua Hipotesis kedua dianalisa dengan menguji biaya bakalan X1, biaya pakan konsentrat X2, biaya pakan hijauan X3, biaya tenaga kerja X4, dan biaya obat-obatan ternak X5 secara serempak dan parsial untuk mengetahui apakah variabel tersebut mempunyai pengaruh dominan atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan Fungsi Produksi Cobb- Douglas. Fungsi ini adalah suatu fungsi atau persamaaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel dependen atau variabel yang dijelaskan Y, dan yang lain disebut variabel independent atau variabel yang menjelaskan X Soekartawi, 2003. Secara matematis, fungsi Cobb-Douglas dituliskan sebagai berikut: commit to user π = A + b 1 . X 1 + b 2 . X 2 + b 3 . X 3 + b 4 . X 4 + b 5 . X 5 + e Keterangan : π = Tingkat pendapatan Rpperiode X 4 = Biaya tenaga kerja A = intersep X 5 = Biaya obat ternak X 1 = Biaya bakalan b i = Koefisien regresi i = 1-5 X 2 = Biaya pakan konsentrat e = kesalahan pengganggu X 3 = Biaya pakan hijauan Setelah diperoleh hasil koefisien regresi kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut, dengan cara sebagai berikut: a Menentukan F hitung F hitung = 1 - K - N R - 1 K R 2 2 R 2 = Koefisien Determinasi K = Peubah N = Jumlah data b Menghitung R 2 Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi atau R 2 digunakan untuk menunjukkan seberapa besar variansi variabel independen yang dapat dijelaskan oleh variansi dari variabel dependen. Nilai R 2 dapat dihitung menurut Gomes 1995 dengan persamaan: R 2 = JKTotal Regresi JK c Uji t Uji t digunakan untuk menguji signifikansi pengaruh masing- masing variabel independen. Langkah-langkahnya sebagai berbagai berikut Gujarati, 1999: a t hitung = βi SeBi βI = Koefisien regresi i = 1-5 SeBi = Standart eror βi commit to user b Nilai t tabel t α N – K 2 α = derajat signifikan N = Jumlah data diobservasi K = Jumlah parameter dalam model termasuk intersep commit to user IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 KabupatenKota di Propinsi Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah kurang lebih 101.510.096,5 ha, terdiri dari 19 Kecamatan dan 267 Desa. Secara geografis terletak antara 110 22’ BT - 110 50’ BT dan7 36’ LS - 7 71’LS dengan ketinggian antara 100-1.500m dari permukaan laut. Topografi wilayah Kabupaten Boyolali pada bagian Timur dan Selatan merupakan daerah dataran rendah, sedangkan wilayah pada sebelah Utara dan Barat merupakan daerah pegunungan. Batas wilayah sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Grobogan, sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sragen, Kabupaten Karanganyar, Kota Surakarta, dan Kabupaten Sukoharjo. Batas wilayah sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Klaten dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan sebelah Barat, berbatasan dengan Kabupaten Magelang dan Kabupaten Semarang Dinas Peternakan Kabupaten Boyolali, 2008. Kecamatan Ampel merupakan salah satu dari 19 kecamatan di Kabupaten Boyolali yang memiliki luas wilayah 90.391 Km 2 dan terdiri dari 20 desa. Jumlah penduduk di kecamatan ini mencapai 68.781 jiwa, dengan jumlah peternak sapi perah sebanyak 1.267 orang dan peternak sapi potong sebanyak 1.465 orang. Wilayah kecamatan Ampel di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Semarang, sebelah Timur dengan Kecamatan Boyolali, sebelah Selatan dengan Kecamatan Cepogo, dan sebelah Barat dengan Kecamatan Boyolali. Kecamatan ini memiliki populasi sapi potong sebanyak 8.394 ekor, selain itu di kecamatan ini juga banyak terdapat usaha pengolahan hasil usaha sapi potong diantaranya, abon, dendeng, dan lain sebagainya. Hal ini menjadikan usaha sapi potong di Kecamatan Ampel mempunyai keunggulan komparatif dibandingkan kecamatan lain di Boyolali. 16 commit to user

B. Karakteristik Peternak Sapi Potong