II.2 Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Selatan
II.2.1 Profil Wilayah
Tapanuli Selatan adalah sebuah kabupaten di Sumatera Utara dengan luas wilayah 18.897 km², Ibu kota de jure-nya ialah Sipirok, menyusul dibentuknya
Padang Sidempuan menjadi kota otonom. Secara adminstratif Kabupaten Tapanuli Selatan berbatasan dengan :
1. Utara
: Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Tapanuli Tengah 2.
Selatan : Kabupaten Mandailing Natal dan Provinsi Sumatera Barat
3. Timur
: Provinsi Riau dan kabupaten Batu 4.
Barat : Samudra Indonesia dan kabupaten Mandailing Natal
Topografi
Kabupaten Tapanuli Selatan berada pada ketinggian 0 sampai dengan lebih dari 2.009 meter di atas permukaan laut. Daerah yang berada pada ketinggian 0
meter umumnya terdapat di daerah pantai barat Tapanuli Selatan, yaitu di desa Muara Upu kecamatan Padang Sidempuan Barat. Sedangkan daerah yang berdiri
pada ketinggian 2.009 meter terdapat pada gunung Tapulomajung di kecamatan Saipar Dolok Nole. Keadaan lereng Tapanuli Selatan sangat bervariasi yaitu :
1. Kemiringan lereng antara 0 – 15 terdapat sekitar 317.410 ha 25.89
2. Kemiringan lereng antara 15 – 25 terdapat sekitar 154.435.ha 12.60
3. Kemiringan lereng antara 25 – 45 terdapat sekitar 245.214 ha atau
sekitar 20 . 4.
Kemiringan lereng di atas 45 terdapat sekitar 509.096 ha atau sekitar 41.50 .
Universitas Sumatera Utara
Hidrologi
Selain memiliki gunung-gunung yang indah, kabupaten Tapanuli Selatan juga memiliki panorama yang indah akan danau-danaunya yaitu : Danau Tao di
kecamaan Batang Onang, Danau Sa di kecamatan Padang Sidempuan Barat dan Danau Marsibut di kecamatan Sipirok. Sedangkan sungai-sungai yang ada antara
lain terdapat sungai Batang Pane, Sungai Barimun, sungai Batang Toru dan lainnya.
Di kabupaten Tapanuli Selatan terdapat lima satuan wilayah sungai sws atau daerah aliran sungai DAS yang terdiri dari 158 buah sungai yaitu :
1. Satuan Wilayah Sungai SWS Bilah dengan luas sekitar 76.630 ha.
2. Satuan Wilayah Sungai SWS Barimun dengan luas sekitar 587.209 ha.
3. Satuan Wilayah Sungai SWS Sosa dengan luas sekitar 93.900 ha.
4. Satuan Wilayah Sungai SWS Batang Angkola dengan luas sekitar
230.310 ha. 5.
Satuan Wilayah Sungai SWS Batang Toru dengan luas sekitar 216.821 ha.
Dari kelima SWS tersebut baru dan di antaranya yang telah digunakan : 1.
Sungai Batang Angkola dan 2.
Sungai Batang Batang Pane
Penggunaan Lahan
Pola penggunaan lahan di kabupaten Tapanuli Selatan umumnya didominasi oleh penggunaan untuk hutan yaitu seluas 410.313 ha. Kemudian
penggunaan untuk lahan perkebunan seluas 180.407 ha. Sedangkan luas daerah yang tidak diusahakan terdapat seluas 108.247 ha dan luas lahan untuk
Universitas Sumatera Utara
penggunaan lainnya terdapat seluas 162.594 ha. Dengan demikian di kabupaten Tapanuli Selatan masih terdapat lahan yang cukup luas, yang dapat dikembangkan
untuk pertanian, perkebunan, peternakan, dan lahan transmigrasi. II.2.2. Potensi Wilayah
Kabupaten Tapanuli Selatan memiliki potensi sumber daya alam tersebut merupakan sektor yang memberikan kontribusi terhadap PAD Kabupaten
Tapanuli Selatan terutama sektor pertanian dan perkebunan. Selain itu di kabupaten Tapanuli Selatan memiliki kekayaan alam yang belum dikelola secara
optimal yaitu: sektor perikanan dan kelautan, sektor peternakan, sektor perdagangan dan jasa koperasi, sektor industri dan usaha kecil menengah UKM,
sektor pertambangan dan bahan galian dan sektor pariwisata. 1.
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Tapanuli Selatan dikenal sebagai salah satu pemasok kebutuhan
hasil pertanian, terutama pertanian tanaman pangan. Potensi pengembangan pertanian tanaman pangan di kabupaten Tapanuli Selatan cukup besar,
sehingga kabupaten ini mendapat penghargaan dari pemerintah di bidang ketahanan pangan tahun 2004 mewakili Sumatera Utara. Hal ini mengingat
lahan yang tersedia cukup luas. Lahan yang telah dimanfaatkan untuk pertanian tanaman padi sawah terdapat seluas 27.389 ha dengan jumlah
produksi sebesar 472.921 ton. Luas areal terbesar terdapat di kecamatan Padang Bolok yaitu sebesar 7.849 ha dengan jumlah produksi sebesar 44.308
ton. Sedangkan untuk tanaman padi ladang untuk tahun 2003 terdapat seluas 4.139 ha dengan jumlah produksi sebesar 8.935 ton.
Universitas Sumatera Utara
Untuk meningkatkan hasil produksi tanaman padi sawah, maka di kabupaten Tapanuli Selatan dapat dikembangkan beberapa irigasi teknis dan irigasi
setengah teknis untuk menunjang lahan pertanian. Di antaranya terdapat irigasi Batang Angkola dan irigasi Batang Itung. Kondisi lahan pertanian
menurut jenis irigasinya dapat diuraikan sebagai berikut : 1
luas lahan sawah dengan irigasi teknis terdapat seluas 5.835 ha. 2
luas lahan sawah dengan irigasi sederhana PU terdapat seluas 2.901 ha. 3
luas lahan sawah dengan irigasi sederhana non PU terdapat sekitar 18.455 ha.
2. Tanaman Sayur-sayuran
Letak geografis Tapanuli Selatan yang sebagian besar wilayahnya berada pada daerah pegunungan, sangat potensial untuk dikembangkan sebagai pertanian
tanaman pangan sayur-sayuran. Hal ini dapat dilihat dari hasil produksi tanaman sayur-sayuran di kabupaten Tapanuli Selatan yang terus meningkat,
seperti tanaman cabe dengan luas 1.301 ha dengan jumlah produksi sebesar 6.440 ton. Tanaman ini banyak terdapat di kecamatan Sipirok dengan luas
panen sekitar 166 ha dengan jumlah produksi dengan luas panen sebesar 822 ton. Tanaman kacang panjang seluas 605 ha dengan jumlah produksi sebesar
2.892 ton. Tanaman tomat terdapat sebesar 433 ha dengan jumlah produksi sebesar 3.529 ton. Buncis seluas 128 ha dengan jumlah produksi sebesar 506
ton. Petsaisawi 361 ha dengan jumlah produksi sebesar 4.715 ton dan bawang merah seluas 24 ha dengan jumlah produksi sebesar 96 ton.
Universitas Sumatera Utara
3. Tanaman Buah-buahan
Kabupaten Tapanuli Selatan terkenal dengan salaknya, luas areal tanaman salak di kabupaten Tapanuli Selatan terdapat sekitar 24.033 ha dengan jumlah
produksi sebesar 408.561 tontahun. Tanaman ini di kecamatan Padangsidempuan Barat, Siris, Padangsidempuan Timur, Batang Toru dan
kecamatan Maransur. Selain tanaman salak tanaman buah-buahan lain yang mempunyai potensi cukup tinggi untuk dikembangkan adalah buah jeruk yang
terdapat di kecamatan Sipirok dan kecamatan Batang Toru. Sampai dengan tahun 2004 luas areal tanaman ini terdapat sekitar 523 ha dengan jumlah
produksi sebesar 8.368 tontahun. Selain itu terdapat juga tanaman buah hingga yang terdapat di kecamatan Padang Bolak Jula, Padang Bolak, Portibi,
Barumun Tengah, Huristak dan Holongonan seluas 1.411 ha dengan jumlah produksi sebesar 19.754 tontahun.
4. Perkebunan
Kondisi topografi Kabupaten Tapanuli Selatan pada dasarnya memiliki potensi alam yang cukup tinggi sesuai untuk syarat tumbuh berbagai jenis
tanaman pertanian dan perkebunan. Akan tetapi yang menjadi kendala utama selama ini bahwa potensi alam tersebut secara umum belum dapat
dimanfaatkan secara optimal sebagai sumber usahapenghasilan bagi masyarakat. Tanaman perkebunan yang telah dibudidayakan masyarakat di
daerah ini terdapat 15 jenis tanaman perkebunan meliputi, karet, kelapa sawit, kelapa, kokoa, kulit manis, nilam, kemiri, aren, pinang, kapulaga, tembakau,
cengkeh, kemenyan dan jahe.
Universitas Sumatera Utara
II.2.3 Infrastruktur