Pelayanan Publik Sasaran Pembangunan dan Pelayanan Publik

II.4.2 Pelayanan Publik

a. Pelayanan Pendidikan Pada tingkat pendidikan dasar khususnya untuk tingkat sekolah dasarMadrasah Ibtidaiyah dapat jelaskan bahwa pada akhir tahun 2003, jumlah sekolah dasarMadrasah Ibtidaiyah yang ada di Tapanuli Selatan berjumlah 718 buah yang terdiri dari 695 sekolah negeri, 23 sekolah swasta. Jumlah tenaga guru yang ada sebanyak 4.674 orang dengan rincian 4.577 orang mengajar di sekolah negeri dan sisanya 97 orang di sekolah swasta. Kemudian banyaknya murid yang ditampung berjumlah 115.935 orang, disekolah negeri 114.355 orang dan swasta 1.580 orang. Pada tahun 2006 terjadi peningkatan, baik itu sekolah, murid maupun guru, yaitu jumlah sekolah menjadi 933 buah negeri 909, swasta 24, murid menjadi 156.550 orang negeri 154.734, swasta 1.816 serta guru 5.734 orang negeri 5.638, swasta 96. Pada tingkat SLTP dan SLTA pun kondisinya tidak berbeda, dimana pada tahun 2006 terjadi peningkatan jumlah sekolah, guru dan murid dibanding tahun 2005. Pada tahun 2005 jumlah sekolah SLTP dan SLTA adalah 162 dan 71 buah, bertambah menjadi 177 dan 94 buah sekolah. Jumlah guru SLTP dan SLTA bertambah dari 1.917 orang dan 988 orang pada tahun 2005 menjadi 2.513 orang dan 1.318 orang pada tahun 2006. Demikian juga halnya dengan jumlah murid bertambah dari 37.336 murid SLTP dan 13.681 murid SLTA menjadi 49.144 murid SLTP dan 20.802 murid SLTA. Indikator yang dapat digunakan untuk melihat kecukupan sarana pendidikan disuatu daerah diantaranya adalah ratio muridsekolah, ratio muridguru dan ratio muridkelas. Pada tahun 2006 tingkat kecukupan sarana pendidikan terutama jumlah sekolah bisa dikatakan sudah Universitas Sumatera Utara cukup memadai. Kondisi ini diperlihatkan dengan ratio muridsekolah sebesar 170 pada tingkat SDMadrasah Ibtidaiyah, yang berarti setiap satu sekolah SDMadrasah Ibtidaiyah di Tapanuli Selatan rata-rata menampung 168 orang murid. Pada tingkat pendidikan SLTPMadrasah Tsanawiyah hal yang sama juga terlihat, dimana pada tahun 2003 rasio murid dan sekolahnya sebesar 230, kemudian meningkat menjadi 278 pada tahun 2006. Pada tingkat SMUSMKMadrasah Aliyah kondisinya tidak jauh berbeda dimana setiap satu sekolah menampung 193 orang murid pada 2006 dan sebanyak 221 orang pada tahun 2007. b. Pelayanan Kesehatan Salah satu tujuan strategis yang akan dicapai pembangunan kesehatan di Tapanuli Selatan yang tertera dalam rencana strategis program pembangunan daerah adalah meningkatkan mutu, kinerja, dan etika pelayanan tenaga kesehatan, institusi kesehatan dan unit pelayanan. Pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya untuk dinikmati oleh masyarakat yang mampu saja. Setiap warga dan masyarakat Tapanuli Selatan mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan pelayanan yang layak, termasuk bagi masyarakat golongan ekonomi lemah. Oleh sebab itu salah satu arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah mengembangkan sistem pelayanan kesehatan terhadap penduduk miskin, salah satunya dengan pemberian kartu sehat, sehingga diharapkan semua lapisan masyarakat yang ada dapat menikmati pelayanan kesehatan yang baik. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, pada Universitas Sumatera Utara tahun 2003 ada sebanyak 33.957 keluarga yang menerima kartu sehat, meningkat menjadi 34.016 keluarga pada tahun 2006. c. Pelayanan Kependudukan Program ini bertujuan untuk melakukan penataan sistim administrasi kependudukan yang profesional melalui komputerisasi on-line dalam rangka terciptanya tertib administrasi penduduk dan tersedianya data serta informasi penduduk yang akurat dan terpadu dengan konsep Relation Data Base Management System RDBMS, terwujudnya bank data kependudukan standar nasional. Kegiatan–kegiatan pokok program ini adalah : 1 Penataan sistim administarasi kependudukan melalui Sistem Informasi Administrasi Kependudukan SIAK secara on-line, semi on-line dan off- line, 2 Penyempurnaan sistem pendaftaran penduduk, pencatatan sipil dan pengelolaan informasi kependudukan yang sesuai dengan administrasi kependudukan yang berbasis program SIAK, 3 Pendataan penduduk dalam rangka menunjang pelaksanaan program SIAK, 4 Penataan kelembagaan administrasi kependudukan yang efektif dan efesien, 5 Meningkatkan kompetensi aparatur kependudukan melalui pelaksanaan diklat-diklat teknis baik dalam daerah maupun luar daerah, 6 Penyelenggaraan promosi dan pemenuhan hak-hak dan kesehatan reproduksi termasuk advokasi, komunikasi, informasi, edukasi dan konseling, Universitas Sumatera Utara 7 Pengadaan dan peningkatan sarana dan prasarana disetiap pelayanan KB dan KR, 8 Penyelenggaraan tim terpadu pelayanan keluarga berencana keliling dari Kabupaten ke Kecamatan dan Kecamatan ke DesaKelurahan, 9 Peningkatan operasional pelayanan KB disetiap sarana pelayanan, 10 Peningkatan akses pelayanan dan pemberdayaan cakupan KB mandiri, 11 Pengayoman pencabutan terhadap peserta KB inpalantimplanon, 12 Melakukan pembinaan, pengayoman dan perlindungan terhadap clien peserta KB. 13 Peningkatan kualitas dan pembinaan operasional institusi kader pembantu pembina keluarga berencana desakelurahan PPKBD, 14 Pengembangan dan meningkatkan keterampilan bagi pelayanan KB untuk melaksanakan pelayanan KB yang prima, 15 Penyelenggaraan pelatihan teknis peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap pembina pembantu KB desa PPKBD dan sub pembantu pembina KB desa Sub PPKBD, 16 Pelaksanaan jambore IMP Institusi Masyarakat Pedesaan, 17 Memberdayakan pelaksanaan kegiatan gerak PKK KB Kesehatan, 18 Pelaksanaan kegiatan operasional TNI Manunggal KB Kesehatan tingkat Kabupaten, 19 Bantuanmotivasi dan rangsangan pengadaan pakaian terhadap PPKBD, 20 Pelaksanaan pelatihan teknis petugas lapangan KB dan 21 Pelaksanaan orientasi terhadap tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Universitas Sumatera Utara d. Pelayanan Infrastruktur Berdasarkan data terakhir bahwa kondisi infrastruktur yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah ruas jalan nasional sepanjang 196, 60 km dengan kondisi 67,30 km rusak berat dan 26,30 km kondisi rusak sedang. Sedangkan panjang ruas jalan propinsi adalah 496,4 km dengan kondisi 243, 3 km rusak berat dan 80,2 km rusak sedang sementara panjang ruas jalan kabupaten adalah 2.770,5 km dengan kondisi rusak berat 463,3 km 16,76 kondisi rusak sedang dan rusak ringan 1.853,1 km 66,89 . Jumlah irigasi yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebanyak 180 unit yang terdiri dari 6 unit irigasi teknis, 41 unit irigasi semi teknis dan 133 unit irigasi sederhana dengan luas areal persawahan secara kumulatif 33.646 Ha. Selanjutnya sarana dan prasarana air bersih yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 11 unit bak penangkap brown kaptening dengan kondisi 3 unit rusak berat dan 2 unit rusak sedang, sementara reser voar adalah sebanyak 8 unit dengan kondisi 1 unit rusak berat sedangkan pipa distribusi adalah sepanjang 54.736 m dengan kondisi rusak berat sepanjang 11.736 m. Selain itu hidrant umum yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah sebanyak 48 tempat dengan kondisi rusak 5 tempat dan tungkuh air terdapat pada 19 tempat dengan kondisi rusak 7 tempat dengan kondisi rusak berat pada 7 tempat serta sumur bor ada sebanyak 7 unit dengan kondisi rusak berat 5 unit, sumur gali sebanyak 5 unit dengan kondisi rusak berat 2 unit, MCK sebanyak 12 unit dengan kondisi rusak berat, 4 unit dan jumban keluarga sebanyak 30 unit, rusak 10 unit. Universitas Sumatera Utara Selanjutnya kondisi prasarana pendidikan yang terdapat di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 17 unit sekolah Taman Kanak-Kanak, 674 unit SD, 84 unit SMP dan 26 unit SMU serta 11 unit SMK, selain itu prasarana kesehatan yang terdapat di daerah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 3 unit rumah sakit umum daerah, 36 unit puskesmas, 134 unit puskesmas pembantu dan 24 unit puskesmas keliling serta 1.058 unit posyandu Universitas Sumatera Utara

BAB III PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

III.1. Penyajian Data III.1.1 Karakteristik Responden Tabel-tabel di bawah ini memuat data tentang karakteristik umum responden dan penganalisaannya yang meliputi : jenis kelamin, usia, jenis pekerjaan, jumlah penghasilan perbulan. Berikut pemaparannya: Tabel III.1 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Persen Laki-laki 48 48 Perempuan 52 52 Total 100 100 Berdasarkan data yang diolah penulis pada tahun 2007 Berdasarkan Tabel III.1 dapat dilihat bahwa jumlah responden dalam penelitian ini hampir seimbang antara laki-laki dan perempuan, yaitu sebanyak 48 48 responden berjenis kelamin laki-laki. Dan jumlah perempuan yaitu sebanyak 52 52. Jumlah yang seimbang ini tentunya lebih mempermudah dalam melihat perbandingan pendapat dari responden karena ada perbandingan yang merata diantara keduanya. Tabel III.2 Usia Usia Frekuensi Persen 15 s.d 24 tahun 15 15 25 s.d 34 tahun 42 42 35 s.d 44 tahun 33 33 Lebih dari 45 tahun 10 10 Total 100 100 Berdasarkan data yang diolah penulis pada tahun 2007 50 Universitas Sumatera Utara