Bab II - Latar Belakang Informasi BARU

(1)

BAB II

LATAR BELAKANG INFORMASI

A. Papua Gerbang Emas Timur

Kita sedang memasuki satu era dimana seluruh nubuat dalam Alkitab harus digenap menjelang kedatangan Yesus kedua kali sebagai raja, termasuk juga pencurahan Roh Kudus secara besar-besaran yang ditandai dengan penyingkapan / pewahyuan-pewahyuan lewat mimpi, penglihatan dan nubuat atas semua lapisan umat TUHAN.

"Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh~Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh~Ku pada hari-hari itu."(Yoel 2:28-29).

Nubuat-nubuat yang dahulu sekarang sudah menjadi kenyataan, hal-hal yang baru hendak Kuberitahukan. Sebelum hal-hal itu muncul, Aku mengabarkannya kepadamu.

(Yesaya 42:9).

Pembagian 12 wilayah Bumi berdasarkan 12 Suku Israel (Ulangan 32:8-9) dan Bangsa-bangsa dikelompokkan dalam 4 (empat) bagian menurut Penjuru Mata Angin (wahyu 21:12-13), dimana 3 (tiga) suku menjaga pintu Gerbang Utara, 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Selatan, 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Barat dan 3 (tiga) suku bangsa menjaga pintu Gerbang Timur. Lewat pintu Gerbang Timur ini Tuhan akan datang kedua kalinya melalui pintu Gerbang Timur yang secara khusus disebut Pintu Gerbang Emas Timur (East Golden Gate) sehingga Tuhan akan menaruh Emas yang berlimpah pada Pintu Emas Timur ini tetapi Pintu Emas tersebut akan dikuasai oleh Bangsa Kedar (Keturunan Ismail yang mendiami pulau-pulau di sebelah Timur Israel) dan akan memperlakukan penjaga Gerbang Emas Timur sehingga menderita di atas wilayah mereka. Tetapi Tuhan akan menghukum mereka dengan berbagai bencana sehingga mereka akan mengeluarkan biaya mereka untuk membiayai bencana tersebut sehingga anggaran mereka akan habis. Itulah kutukan Tuhan terhadap Bangsa Iblis yang ingin menguasai Gerbang Emas Timur akibat dari penyiksaan terhadap penjaga-penjaga Gerbang Emas Timur tersebut.

Indonesia adalah Bangsa Kedar terbesar dunia yang mendiami lebih dari 17.000 pulau di bagian Timur Yerusalem dan Papua adalah sebagai Gerbang Emas Timur sehingga banyak dilimpahkan emas tetapi Papua masih dikuasai oleh Bangsa Kedar (Indonesia). Papua terletak paling Timur dari Bangsa Kedar dan Israel sedangkan wilayah di bagian samudera Pasifik lainnya tidak dikuasai oleh Bangsa Kedar tetapi dikuasai oleh bangsa keturunan Yakob yaitu Amerika, Perancis, dan Inggris.


(2)

Tuhan telah mencari seseorang diantara penjaga Gerbang Emas Timur untuk membentuk Benteng dan mengusir Bangsa Kedar keluar dari Pintu Emas Timur ini sehingga tidak akan menghalangi masuknya sang Raja lewat pintu ini. (Yesaya 24:15-16)1

Gambar. 2.1. Gambar Ilustrasi Kedatangan Sang Raja Sumber: http://www.geocities.com/b.orientalis/papuagerbangemas.html

Papua! Berjalanlan dalam jalan Allah, jadilan Penjaga Pintu Gerbang Emas…….! Jangan jatuh ketangan Delilah akhir jaman (Uang, Jabatan, Perempuan, Kekayaan).

Dengan kekayaan emas, minyak, dan kekayaan alam lainnya di Papua semua itu, Allah sediakan hanya untuk dipergunakan bagi pekerjaan~Nya yang akan terjadi seperti kilat yang memancar dari Timur dan berakhir di Yerusalem.

Halleluyah! TUHAN Yesus Anak Allah itu datang kembali! (Matius 24:27)

B. Proses Geologi Papua

Pada mulanya pulau Papua merupakan dasar lautan Pasifik yang paling dalam dan juga merupakan lempeng Australia (lempeng Sahul) yang berada di bawah dasar lautan Pasifik tetapi akibat adanya pertemuan/tumbukan lempeng (tektonik lempeng) antara lempeng benua Australia (Lempeng Sahul) dan lempeng Samudera Pasifik sehingga terangkatnya lempeng Australia menjadi pulau di bagian Utara Australia. Pertemua/tubukkan lempeng ini sehingga menyebabkan terbentuknya gugusan pegunungan Tengah dan gugusan pegunungan di wilayah Kepala Burung. (Hamilton, 1979; Dow et al., 1988).

      

1


(3)

Papua merupakan lempeng Australia sehingga dapat ditemukan berbagai jenis bebatuan yang mirip antara Australia dan Papua.

Proses pengangkatan pulau Papua dari Dasar lautan Pasifik sehingga kini telah ditemukan berbagai kerang (bia) dan pasir laut di berbagai wilayah pegunungan Tengah dan Pegunungan Kepala Burung. Akibat pengangkatan ini akhirnya pulau Papua mulai terhubung dengan benua Australia sehingga mulai terjadi migrasi Hewan dan Manusia dari daratan Australia ke wilayah Papua sebelum terjadinya pencairan es di kutub akibat adanya pemanasan global.

Proses geologi Papua ini baru terjadi sekitar 60an jutaan tahun silam sehingga masih bisa ditemukan kerang di wilayah daratan Papua.

Menurut istilah geologi bahwa proses pertemuan lempeng disebut Convergent dan proses pemisahan lempeng disebut Divergent. Sehingga Papua merupakan proses Konvergen antara lempeng Samudera dan lempeng Benua seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar. 2.2. Proses Konvergen antara lempeng Samudera Pasifik dan Benua Australia Sumber: Download dari internet

Gambar. 2.3. New Guinea dan Australia Plate


(4)

Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 (tiga) ahli Geologi Wallace, Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Gambar. 2.4. Pembatasan Lempeng Sahul dan Sunda oleh Lydekker Sumber: Lydekker Line. Wikipedia English

Dari ketiga pendapat ahli geologi tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi perbatasan antara lempeng Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan manusia, hewan, dan bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan wilayah Indonesia sangat berbeda dengan Papua.

Papua diciptakan oleh Sang Pencipta secara khusus dan tergolong masih mudah sehingga proses tektonik pun masih terjadi yang akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik hingga saat ini.

C. Letak Geografis, Astronomi dan Antropologi Papua

Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah pulau Greenland

dan berada pada 1310 BT – 1410 BT yang berada di wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku (Indonesia) di bagian Barat, serta berbatasan


(5)

langsung di bagian Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan Samudera Pasifik.

Papua merupakan provinsi cangkokkan paling timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang menjadi Provinsi ke-26 (Provinsi Papua) dan ke-33 (Provinsi Papua Barat). Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi Papua berdasarkan PENPRES No. 1 Tahun 1963 yang beribu kota di Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No.1 Tahun 2003 yang beribu kota di Manokwari.2

Gambar. 2.5. Peta Wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Sumber: Wikipedia

Berdasarkan data Geologi di atas, maka sudah sepantasnya pulau ini harus diberi nama pulau Convergentland (Tanah Konvergen) sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu

Melan (Hitam) dan Nesos (Pulau) sehingga disebut Pulau Hitam.3

      

2

 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio. 

3

 John Anari. Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland. (www.oppb.webs.com dan 


(6)

Gambar. 2.6. Peta Rumpun Melanesia.

Sumber: http://asiapacific.anu.edu.au/people/_maps/Melanesia.jpg

Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid.

Secara antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli Australia (suku Aborigin). Hal ini sangat bertentangan dengan nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos (India) dan Nesos (Pulau) sehingga Indonesia berarti pulau India. Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang notabene berasal dari Yunani, India, Arab dan China sehingga berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan orang India. Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha, Hindu dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan Kerajaan-Kerajaan. Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua.


(7)

Gambar. 2.7. Kemiripan rambut dan kulit Bangsa Papua dan Bangsa Aborigin di Australia Sumber: Hasil Ekspedisi Belanda di New Guinea tahun 1926

Secara tradisional, garis besar pulau New Guinea telah digambarkan mirip dengan burung Surga (Paradise Bird) yang terbang ke arah barat dengan mulut terbuka. Akibatnya, pulau ini telah secara geografis dibagi menjadi Kepala Burung (Head), Leher (Neck), Badan (Body) dan daerah ekor (Tail).

Gambar. 2.8. Kemiripan Pulau New guinea dengan Burung surga (Paradise Bird Island). Sumber: http://www.papuaweb.org/gb/peta/sejarah/collingridge/ng-bird.jpg

Secara keseluruhan, Papua memiliki luas 421,981 km2dan dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag (Raja ampat) berada pada 1290 BT – pada 1410 BT di ujung Timur Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 00 - 10 LU pada pulau Mapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 90 LS di bagian Selatan Merauke.4

      

4


(8)

Gambar. 2.9. Garis Meridian dan Garis Equator Sumber: http://www.worldatlas.com/aatlas/imageg.htm

Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang.

Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan Pasifik, selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia, bagian Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di bagian Barat berbatasan dengan Maluku.

Pada bagian pesisir pantai Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian selatan banyak terdapat pasir (tidak berbatuan) dan lebih rendah sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan.

Gambar. 2.10. Panorama Terumbu Karang di Pantai Utara daerah Raja Ampat Sumber: http://www.amustard.com/images/ff060.jpg


(9)

Gambar. 2.11. Sarang Semut terbesar di Merauke yang tersusun dari pasir/tanah. Sumber: http://www.travelpod.com/users/surledep/16.1224762480.1_merauke.jpg

Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut berada di daerah jalur lintasan Matahari (Khatulistiwa) dan bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti: Emas, Perak, Tembaga, Uranium, dll. Puncak tersebut pertama kali ditemukan oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak percaya akan hal ini. Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz yang berada pada ketinggian 4.884 m dari permukaan air laut dengan koordinat S 04°04.733 dan E 137°09.572, Puncak ini termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania. Puncak ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium, Emas, Tembaga, dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negara-negara bersama-sama dengan Indonesia. Selain itu, Pegunungan di Kepala Burung (Vogel Kop) juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS. Salah satunya, kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan Anglo American milik Inggris, dimana Anglo America telah membayar anak Perusahaan PT. Minorco Service Indonesia untuk mengadakan pemboran di Kali Biru Kampung Sasior (Pertbatasan antara Distrik Kebar dan Distrik Merdey) untuk KP I dan KP II di wilayah Anari Distrik Kebar. Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni oleh BP Indonesia.


(10)

Gambar. 2.12. Puncak Cartenz yang bersalju di Daerah Khatulistiwa tetapi tak pernah dimasukkan dalam keajaiban dunia akibat Kepentingan Operasi Penambangan (Kiri) dan Cartenz bersama dua pendaki pada tahun 1936.

Sumber: www.facebook.com/oppb.wpio

Gambar. 2.13. Pemboran Tambang Emas dan Uranium di Kampung Sasior - Kecamatan Kebar Sumber: http://www.arcexploration.com.au/June2009Quarterly.html

Gambar. 2.14. Lokasi Petrochina di Sorong (Kiri) dan LNG BP Indonesia di Bintuni. Sumber: Dokumentasi OPPB

New Guinea dan Gugusan Pegunungan Tengah, umumnya disebut sebagai jenis wilayah pulau yang aktif di pertemuan lempeng samudera dan lempeng benua (Dewey dan Bird, 1970). Pegunungan Tengah memiliki panjang 1.300 km, dan lebar 150 km


(11)

dengan topografi terjal dan berbagai puncak lebih dari 3000 m di atas permukaan laut. Sebagian besar terdiri dari berbagai dilipatan dan pengendapan benua Australia yang pasif.5

D. Etnografi dan Demografis Papua

Papua terdiri dari kurang lebih 257 suku bagsa atau etnis yang memiliki keanekaragaman kebudayaan, dimana setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri. Ciri khas tersebut dapat membedakan kebudayaan satu kelompok etnis yang satu dengan etnis yang lain. Untuk membedakan ciri khas budaya pada setiap etnis yang ada, maka perlu kita mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan kebudayaan.

Manurut SIL ( Sumer Institute of language) bahwa kebudayaan Papua, jika dikategori berdasarkan bahasa maka di Papua terdapat 251 bahasa (Peter J.Zilzer & H.H Clouse, 1991).6

Sedangkan Rumpun yang ada di daerah pasifik yaitu antara lain: Melanesia, Micronesia, dan Polynesia dimana orang Papua termasuk dalam rumpun Melanesia (Lihat gambar. 2.1).

Jika dilihat dari proses Geology yang membentuk pulau Papua, maka sudah tentu orang Papua mulanya berasal dari Australia namun dengan mencairnya es sekitar 15000 tahun yang lalu sehingga terputus dan berdiri sendiri sebagai sebuah pulau terbesar kedua setelah Greenland.

Penyebaran suku-suku dan bahasa di Papua tidak terlepas dari proses geology yang memakan waktu cukup lama.

Hingga kini diperkirakan orang Penduduk Pribumi Papua hanya sekitar 1.400.000 jiwa sedangkan sisahnya 1.200.000 jiwa berasal dari Non Pribumi. Padahal, ketika Pemerintah Indonesia menguasai wilayah ini pada tahun 1963 berjumlah 1.000.000 jiwa kemudian pada tahun 1969 menyusut menjadi 800.000 jiwa yang terdiri dari gabungan Penduduk Pribumi dan Pendatang. Hal ini menjadi pertanyaan yang aneh bahwa Apakah memang manusia Pribumi Papua adalah maklukh abadi ? Atau Program KB telah berhasil di Papua secara menyeluruh untuk penduduk Asli Papua?. Hal ini disebabkan karena adanya Penetapan Papua sebagai Daerah Operasi Militer (DOM) sehingga banyak mengorbankan jiwa Penduduk Asli Papua. Operasi-operasi Militer Indonesia di Papua dilakukan mulai dari Tahun 1961 (Operasi Mandala TRIKORA) hingga Pendudukan Indonesia di Papua (Occupation) pada tahun 1963 untuk membasmi semua atribut Kenegaraan Papua Barat agar anak cucu Papua tidak dapat mengetahui tentang latar belakang Sejarah Papua tentang adanya Negara Papua Barat yang diproklamirkan secara Kenyataan (Defacto) pada tanggal 1 Desember 1961 dan rencana pengakuan secara

      

5

 The Geology of Indonesia/Papua. http://en.wikibooks.org/wiki/The_Geology_of_Indonesia/Papua 

6


(12)

Gambar. 2.15. Pemasangan Pamflet oleh TRIKORA Sumber: Departemen Penerangan RI

Hukum (Dejure) tahun 1975 bersama-sama dengan Neagara Papua New Guinea digagalkan oleh Komunis Indonesia.

Kemudian disusul oleh Operasi Tumpas pada tahun 1964 – 1968 untuk membasmi Penduduk Asli Papua yang menentang Pendudukan Indonesia di atas Tanah Papua dalam rangka Persiapan Memenangkan Proses Penentuan Nasib Sendiri (Self Determination) pada tahun 1969 yang dikenal dengan sebutan Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA).

Pembantaian Suatu Suku Bangsa (Genocida) dan Penggantian Suatu Rumpun/Ras (Etnocida) telah terjadi setelah kedatangan Pemerintah Indonesia di Papua, Proses

Genocida dan Etnocida hanya dilakukan melalui tiga cara yaitu Operasi Militer, Kesehatan, dan Transmigrasi sepert terlihat pada penjelasan di bawah ini:

1. Operasi Mandala adalah operasi pertama dibawah Komando Mayor Jenderal Soeharto pada tahun 1961. Operasi ini adalah Operasi Penyusupan ke Papua karena masih ada Tentara Belanda. Banyak Tentara Indonesia yang ditangkap Rakyat Papua lalu diserahkan ke Belanda sehingga banyak Perumahan Rakyat Papua ditembak dengan meriam Tentara Indonesia dan juga ditembak tentara Indonesia. Selain itu, banyak

penyusup Indonesia sengaja memasang pamflet dan logo-logo yang berbunyi"Welcome Indonesia".

2. Operasi Tumpas adalah Operasi kedua selama masa jabatan Jenderal Kartidjo dan Bintoro pada tahun 1964 - 1968. Operasi ini adalah Operasi yang paling banyak menimbulkan korban Rakyat Papua karena pada waktu itu telah terjadi Gerakan Perlawanan Rakyat Papua mulai dari Jayapura tahun 1963 dibawah pimpinan Aser Demotokay hingga yang paling parah di Kebar tanggal 26 Juli 1965 dibawah Pimpinan Yohanes Jambuani dan Benyamin Anari serta di Arfai 28 Juli 1965 yang dibawah pimpinan Permenas Fery Awom. Operasi Tumpas dilakukan agar bisa menumpas gerakan masyarakat Pribumi Papua yang mentang Indonesia sebelum diadakannya Referendum (PEPERA) pada tahun 1969.

3. Operasi Sadar adalah operasi ketiga setelah dilakukannya PEPERA (Penentuan Pendapat Rakyat/Self Determination) untuk memaksakan Rakyat Papua menerima Pemerintah Indonesia.

4. Operasi Wibawa adalah Operasi keempat yang dilakukan guna membasmi sisa-sisa Pribumi Papua yang masih menentang Pemerintah Indonesia dan menolak hasil PEPERA 1969.


(13)

5. Operasi Kikis adalah Operasi kelima yang dilakukan khusus di daerah Wamena pada tahun 1977. Dimana daerah ini banyak rakyat Wamena yang dibom, ditembak, dibakar, diperkosa, dll.

6. Operasi Galang adalah Operasi keenam yang dilakukan khusus di Jayapura karena banyak Pribumi Papua yang menolak hasil PEPERA.

7. Operasi Sapu Bersih adalah operasi ketuju yang dilakukan untuk membasmi sisah-sisah rakyat Pribumi Papua yang menentang Pemerintah Indonesia. Akibatnya pada Februari 1984 terjadi exodus besar-besaran, dimana sekitar 5000 Penduduk Pribumi Papua melintas ke Papua New Guinea tetapi yang tiba tidak lebih dari 3000 orang karena dihadang oleh aparat militer Indonesia sehingga banyak yang hilang di tengah perjalanan. Dan saat ini mereka sangat menderita di camp Pengungsian di PNG.

Gambar. 2.16. Pengungsi Papua di Vanimo-PNG pada tahun 1984 Sumber: Lampiran Buku Pemberontakkan Organisasi Papua Merdeka

Menurut laporan Buku Hague dari Belanda, terjadi pembunuhan Rakyat Pribumi Papua lebih dari 100.000 jiwa. Terbukti setelah adanya Sensus Penduduk pada tahun 1969 dimana terjadi penyusutan angka dari 1.000.000 tahun 1963 menjadi 800.000 jiwa pada tahun 1969.

Hingga saat ini pun, masih terjadi pelanggaran HAM terutama di daerah Pedalaman Papua yang sulit dijangkau oleh media komunikasi serta setiap terjadi pelanggaran HAM tidak pernah diusut tuntas secara Manusiawi, hal ini bagaikan seekor binatang yang dibunuh sehingga tidak perlu diusut secara tuntas seperti kasus Pembantaian di Tower Biak 7 Juli 1998, Kasus Wasior, Penembakkan Opinus Tabuni pada saat perayaann Hari International Pribumi di Wamena pada tanggal 9 Agustus 2008, Manipulasi Penyerangan POLSEK Abepura hingga terjadi penembakkan warga sipil, dll.

Gambar. 2.17. Penembakan Opinus Tabuni (Kiri) di Wamena dan Penembakkan Wellem Manimwarba 37 tahun (Kanan) di Nabire oleh Polisi Indonesia


(14)

Gambar. 2.18. Penembakkan Wayeni Yawan oleh Militer Indonesia di dalam Kebunnya (Foto Kiri) dan Mika Boma Sumber: http://sydney.indymedia.org.au/files/sydimc/images/Foto4.preview.JPG dan

http://img17.myimg.de/MIKABOMA29ab6.jpg

Jika dipandang ke depan, sekitar 20 tahun lagi penduduk Asli Papua akan termarjinalisasi dan menjadi minoritas di tempatnya sendiri walaupun telah ditetapkan UU OTSUS II No. 21 Tahun 2001 oleh President Megawati Soekarno Putri.

Berikut adalah data tabel jumlah penduduk gabungan antara penduduk Pribumi dan Non Pribumi:

Kabupaten/ Kota Jumlah Kecamatan Luas (Ha) Jumlah Penduduk (jiwa) 1. Merauke 10 4,397,931 171,233 2. Jayawijaya 15 1,268,006 222,976 3. Jayapura 11 1,530,923 105,967 4. Paniai 11 1,421,481 100,799 5. Puncak Jaya 6 1,085,205 89,612 6. Nabire 10 1,631,200 143,886

7. Fak-fak 9 900,975 56,958

8. Mimika 12 2,003,983 122,572 9. Sorong 12 1,623,533 70,081 10. Manokwari 11 1,419,069 153,602 11. Yapen Waropen 5 313,072 62,149 12. Biak Numfor 12 236,044 106,107 13. Boven Digoel 6 2,847,068 38,452

14. Mappi 6 2,763,235 68,496

15. Asmat 7 1,897,616 67,586

16. Yahukimo 3 1,577,056 108,512 17. Pegunungan Bintang 6 1,690,840 53,915

18. Tolikara 4 881,634 53,116

19. Sarmi 8 2,590,173 43,220


(15)

21. Kaimana 7 1,904,070 31,771 22. Sorong Selatan 10 1,326,543 52,299 23. Raja Ampat 7 881,953 29,248 24. Teluk Bintuni 8 1,866,344 38,398 25. Teluk Wondama 7 531,405 29,317

26. Waropen 3 2,462,832 23,279

27. Supiori - 77,456 12,119

Kota

71. Jayapura 4 94,000 185,102

72. Sorong 4 38,000 184,239

Jumlah 219 42,198,100 2,469,785

Tabel 2.1. Jumlah Penduduk Papua

Sumber: http://www.bi.go.id/web/id/DIBI/Info_Publik/Ekonomi_Regional/Profil/Papua/Demografi.htm

Gambar. 2.19. Wajah Penduduk Pribumi Papua di Pegunungan (foto Kiri) wajah Penduduk Asli Papua di pesisir Pantai dan kepulauan (foto kanan)

Sumber: http://ant.sillydog.org/blog/pic/wahwah.jpg

Kedatangan Penduduk Non Papua (Migrasi) yang begitu dasyat cepat melalui Kapal Putih setiap minggu sehingga mengakibatkan Penduduk Asli Papua menjadi Minoritas di atas tanahnya sendiri (Marginalisasi). Apabila sebagian dari 243.000.000 jiwa Non Papua telah migrasi secara besar-besaran ke Papua, maka sudah tentu orang Papua akan menjadi minoritas dan terpojok di negerinya sendiri seperti Penduduk Asli Indian di Amerika dan Aborigin di Australia.

Proses Migrasi secara besar-besaran melalui Program Transmigrasi yang didukung oleh Amerika melalui pemberian Dana kepada Bank Dunia (World Bank) yang mana hal ini sesuai dengan perjanjian Roma 30 September 1962 agar Amerika memberikan bantuan Dana lewat Bank Dunia untuk Proses Transmigrasi yang akan dimulai pada tahun 1977. Sebagai buktinya yaitu telah dikirimnya Transmigrasi Pertama ke Timika tahun 1977 setelah peresmian Pabrik PT. Freeport McMoran pada tahun 1976.


(16)

Gambar. 2.20. Pembongkaran Hutan secara besar-besaran untuk Pemukiman Transmigran di Papua Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/transmigration.htm

Gambar. 2.21. Peta wilayah penyebaran Transmigrasi asal Jawa di seluruh Papua yang berwarna hitam. Sumber: http://www.cs.utexas.edu/users/cline/papua/Page22b.jpg

Apabila hal ini tidak ditanggapi secara serius, maka sudah pasti akan menimbulkan masalah sosial lainnya di kemudian hari seperti kasus Sampit di Kalimantan di mana Penduduk Asli Kalimantan (orang Dayak) membantai warga Madura hingga memakan korban yang sungguh menyedihkan.

Selain kasus genosida di atas, pembantaian terhadap penduduk asli Papua saat ini melalui Pembunuhan Sadis yang tidak pernah terungkap pelaku kejahatannya seperti Penculikkan dan Pembunuhan yang terjadi di atas tahun 2000-an.


(17)

Proyeksi Penduduk menurut Kabupaten/Kota Population Projection by Regency/Municipality

2001 - 2005

Kabupaten/Kota

2001 2002 2003 2004 2005

Regency/Municipality

Kabupaten/Regency

Merauke 162057 166582 171233 176014 180928

Jayawijaya 215733 219325 222976 226689 230463

Jayapura 95991 100856 105967 111337 116980

Paniai 98740 99764 100799 101845 102902

Puncak Jaya 82637 86054 89612 93318 97176

Nabire 131529 137569 143886 150494 157405

Fak Fak 53044 54966 56958 59021 61160

Mimika 99658 110522 122572 135934 150754

Sorong 66160 68092 70081 72128 74234

Manokwari 141250 147297 153602 160178 167035

Yapen Waropen 60275 61205 62149 63108 64081

Biak Numfor 113394 115797 106107 108331 110602

Boven Digoel 36391 37408 38452 39526 40629

Mappi 64826 66636 68496 70409 72375

Asmat 63964 65750 67586 69473 71413

Yahokimo 104987 106735 108512 110319 112156

Pegunungan Bintang 52163 53032 53915 54812 55725

Tolikara 51391 52246 53116 54000 54899

Sarmi 39151 41136 43220 45411 47712

Keerom 40559 42615 44774 47044 49428

Kaimana 29588 30660 31771 32922 34115

Sorong Selatan 49373 50815 52299 53826 55398

Raja Ampat 27611 28418 29248 30102 30981

Teluk Bintuni 35311 36822 38398 40042 41756

Teluk Wondama 26960 28114 29317 30572 31881

Waropen 22577 22925 23279 23638 24003

Supiori - - 12119 12372 12632

Kota/Municipality

Jayapura 177718 181372 185102 188907 192791

Sorong 165681 174714 184239 194647 204875

Jumlah/Total 2,308,719 2,387,427 2,469,785 2,556,419 2,646,489

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Papua Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua


(18)

Suku Bangsa Asli Papua Menurut Urutan Abjad

Kode Nama Suku

Jumlah Penduduk

-1 -2 -3

2 Abau 65

7 Adora 92

8 Aero 63

9 Aghu 24

10 Aiduma 142

11 Aikwakai 105

12 Air Mati 1.814

13 Airo Sumaghaghe 171

14 Airoran 118

15 Aiso 46

21 Amabai 1.082

23 Amanab 219

25 Amberbaken 4.461

30 Amungme 6.181

31 Amungme, Amung, Hamung 271

36 Anu 68

40 Araikurioko 43

41 Arandai 4.379

42 Arfak 11.313

43 Arguni 1.042

47 Asienara 81

49 Asmat 29.304

51 Atam, Hatam 1.692

54 Atogoim, Autohwaim 3.55

56 Atori 98

58 Auyu 28.097

59 Awyi, Awye 194

60 Awyu, Away 1.243

61 Ayamaru 10.452

62 Ayfat 4.92

67 Baburua, Babiriwa, Babirua, Barua 142

73 Baham 17.233

92 Banlol 125

101 Barau 169

106 Baso 941

114 Bazi, Baudi, Bauji, Bauri 9.837

115 Bedoanas 153

127 Berik 1.461

131 Betch-Mbup 129

132 Bgu, Bonggo 200

133 Biak-Numfor, Mafoorsch, Noefor 148.104


(19)

-1 -2 -3

136 Biksi 40

140 Bipim 195

141 Bira 2.776

143 Bismam 2.358

152 Boneraf 30

155 Borto 33

157 Brazza 50

158 Bresi 26

168 Bunru 118

172 Buruwai 1.603

173 Busami 357

180 Citak Mitak, Cicak 7.702

187 Damal 27.69

190 Dani, Ndani 146.439

221 Dem, Lem 39

222 Demisa 973

223 Demta 6.87

224 Dera 316

227 Dive, Dulve 1.665

233 Dosobou 485

235 Dou, Doufou 878

236 Dubu 414

242 Edopi 367

243 Eipomek 54

244 Ekagi, Ekari 75.348

246 Emari Ducur 59

251 Emumu 49

261 Eritai 823

262 Faoau 37

263 Faranyao 63

266 Fayu 1.152

268 Foau 690

282 Gebe 1.324

286 Gressi, Gressik 4.397

291 Hambai 3.788

294 Hattam 8.86

298 Hmanggona, Hmonono 11

303 Humboldt 20

304 Hupla 34

309 Iha 4.635

312 Imimkal 40

314 Inanwatan 14.984

315 Irarutu, Irahutu 10.027

316 Iresim 100

317 Iri 265

318 Iriemkena 561

319 Isirawa, Okwasar 2.805

320 Ittik-tor 66


(20)

-1 -2 -3

322 Jaban 292

324 Jair 220

325 Janggu 260

330 Jinak, Zinak 961

332 Joerat 2.663

336 Kaeti 37

339 Kaigir, Kayagar Kayigi 2.822

341 Kaimo 125

343 Kais 89

345 Kalabra 450

353 Kambrau, Kamberau 2.018

354 Kamoro 8.565

355 Kaniran 20

358 Kanum 101

360 Kapauku 37

361 Kapauri, Kapori 500

362 Kaptiau 404

363 Karas 710

366 Karfasia 19

368 Karon 3.816

370 Kasueri 52

374 Kaugat 49

375 Kaunak 90

377 Kauwol, Kauwor 713

378 Kawe 1.412

384 Kaygir 1.464

385 Kayumerah 486

387 Keburi 374

394 Kembrano 27

396 Kemtuk, Kemtuik 4.157

404 Kerom 3.144

405 Keron 49

406 Ketengban 8

409 Kiamorep 406

410 Kimagama Kaladar 4.38

411 Kimaghama 3.504

412 Kimbai 208

413 Kimyal 22.736

419 Koiwai Kaiwai, Kawiai 966

420 Kokoda 3.035

421 Kokonau 515

424 Kombai 7.476

427 Konerau 469

429 Korapun 18

431 Korowai 57

432 Korufa 35

433 Kotogut Kupel 135

439 Kuangsu 96


(21)

-1 -2 -3

448 Kuri 909

449 Kurudu 1.078

451 Kwerba, Air Mati, Nabuk 17

452 Kwesten 1.647

460 Lakahia 486

469 Lani 147.978

473 Lau 31

490 Lha 206

517 Maden 18

518 Madidwana 13

519 Madik 1.153

524 Mairasi 3.267

535 Mander 82

536 Mandobo 11.871

537 Manem 83

540 Manikion 6.12

542 Maniwa 93

544 Mansim 284

547 Manyuke 15

548 Mapi 2.61

551 Marau 72

553 Marengge, Maremgi 209

554 Marind Anim 21.531

562 Maswena 92

565 Mawes 1.079

568 Me Mana 49.368

570 Meibrat 8.328

571 Meiyakh 3.575

573 Mekwai, Menggei, Mengwei, Mung 66

595 Memana 82

596 Meninggo 19

602 Meoswar 13

603 Mer, Miere 238

606 Mey Brat 10.323

607 Meyah, Meyak 758

609 Mimika 3.118

612 Mintamani 25

613 Mire 363

616 Modan 36

622 Moi, Mooi 5.384

623 Moire 2.637

624 Molof 466

625 Mombum 399

626 Momuna 107

627 Moni 22.463

628 Mooi 13.216

629 Mor 5.012

630 Moraid 1.31


(22)

-1 -2 -3

636 Mosana 74

637 Mosena 55

643 Mukamuga 15

647 Munggui 1.604

649 Muri 197

650 Murop 2.438

654 Muyu 13.75

656 Nabi 701

657 Nabuk 404

658 Nafri 1.257

662 Nagramadu 8

665 Nalca 4

666 Namatote 53

668 Nararafi 101

669 Ndom, Dom 27

670 Nduga, Ndugwa, Dauwa 23.047

671 Nefarpi 18

673 Nerigo 114

679 Ngalik, Yali Yalik 17.869

680 Ngalum 51.774

686 Nimboran, Nambrung 7.272

687 Nisa 109

698 Onin 1.999

700 Oria, Uria 553

701 Oser 36

711 Palamul 33

712 Palata 129

720 Papasena 648

735 Patimuni 43

750 Pesekhem 8

755 Pisa 4

758 Pom 3.617

769 Pyu 42

780 Riantana 17

786 Roon 700

790 Safan 197

793 Sailolof 953

799 Samarokena 9

805 Sangke 24

809 Sapran 20

813 Sarmi 3.493

815 Sasawa 153

816 Sause 750

817 Sawa 44

821 Saweh 46

822 Sawi 2.561

823 Sawung 74

824 Sawuy 25


(23)

-1 -2 -3

834 Sekar 122

837 Seko, Seka, Sko 846

838 Sela 11

845 Semimi 1.378

846 Sempan 4.782

848 Sentani 25.742

857 Serui, Serui laut, Arui 33.407

859 Siamai 6.223

862 Sikari 2.007

866 Silimo 21

869 Simori 833

873 Skofro 193

875 Sobei 5.38

877 Somage 76

878 Sough 20.429

879 Suabau, Suabo 286

889 Surai 40

892 Syiaga-Yenimu 46

895 Tabati 3.133

897 Tabla 3.788

898 Tabu 169

912 Tandia 21

915 Taori 33

916 Tapiro 22

917 Tapuma 40

919 Tarfia, Tarpia 936

920 Taurap 509

923 Tehid, Tehit, Tehiyit 13.093

930 Timorini 159

931 Tinam 20

967 Tomini 31

981 Tori 37

999 Turu 36

1009 Umari 15

1011 Una 59

1015 Unisiarau 11

1016 Unurum 1.681

1017 Urangmirin 8

1018 Uria 662

1019 Urundi 4

1020 Ururi 9

1021 Uruway 91

1023 Usku 84

1024 Voi 31

1027 Waigeo 5.134

1028 Waina 28

1029 Waipam 13

1030 Waipu 30


(24)

-1 -2 -3

1033 Wambon 598

1034 Wamesa 10.219

1036 Wanam 44

1037 Wandamen 11.091

1038 Wandub Wambon 17

1040 Wanggom, Wanggo 19

1041 Wano 83

1043 Warembori 1.17

1044 Waris 185

1045 Waropen, Worpen 15.374

1050 Wembi 45

1052 Wodani 55

1053 Woi 6.876

1054 Wolani, Woda, Wodani 4.655

1055 Woriasi 47

1057 Yaban 42

1058 Yabi 92

1059 Yagay 14.005

1060 Yahadian 607

1061 Yahrai 128

1062 Yahray 17

1064 Yaly 61.009

1066 Yapen 26.645

1067 Yeti 28

1068 Yey 1.315

Jumlah 1.460.846

Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Asli Papua Menut Suku Bangsa Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua

E. Flora dan Fauna

Papua adalah surganya berbagai Flora (Tumbuhan-tumbuhan) dan Fauna (Hewan-hewan). Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan habitatnya masing-masing, mulai dari dasar laut, pesisir pantai, lembah, pegunungan hingga ke udara.

Papua Barat terletak di sabuk Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi, dan memisahkan wilayah biogeografi Asia dan Australia. Berbeda dengan Jawa, Sumatera dan Kalimantan, sebagian besar flora dan fauna Papua berasal dari Australia.7

Salah contoh di Papua Barat, setidaknya ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi subspeciesnya di Papua Barat. Di Pegunungan Cagar Alam Arfak, 25 km barat daya Manokwari, ditemukan sekitar 320 spesies burung. Termasuk di dalamnya beragam burung paradise, burung beo, burung kakak tua, burung bangau, Elang Papua Harpy, burung Bower dan Arfak Astrapia. Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak, juga kanguru pohon, spesies

      

7


(25)

kuskus, rubah, kelelawar dan possum. Selain itu, Papua Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil, termasuk kupu-kupu besar dan kecil (hanya berukuran 3 m), dan varian Komodo mini (Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa).

Gambar. 2.22. Berbagai jenis Fauna di Papua

Sumber: http://www.papua-adventures.com/flora-fauna.html

Gambar 2.23. Jenis Anggrek di Papua

Sumber: http://www.papua-adventures.com/flora-fauna.html

Gambar 2.24. Exploitasi Hutan Secara ilegal dan legal oleh Indonesia di Kaimana dan Bonggo (Kabupaten Sarmi) Sumber: Laporan PKL Fakultas Kehutanan Universitas Papua dan Green Peace


(26)

 

Gambar. 2.25. Logo Perusahaan PT. Freeport Mc.Moran Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Logofreeport.gif F. Minyak, Gas, dan Pertambangan di Papua.

Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua (lempeng Asia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia) sehingga terjadi pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua, maka sudah jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini.

Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-gunung, lembah-lembah, jurang terjal, dll. Dengan adanya pengangkatan ini, maka pulau Papua banyak terdapat kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi, Gas, dan Pertambangan.

1. Pertambangan

a. PT. Freeport Mc.Moran

PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang

mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. yang telah melakukan penanda-tanganan kontrak kerja pertama pada tahun 1967 untuk mengeruk Mineral (Emas, Tembaga, Perak, Nikel, Uranium, dll) di gunung Earsberg. Penanda-tanganan kontrak kerja ini dilakukan sebelum diadakannya Proses Penentuan Nasib Sendiri (Referendum) di Papua pada tahun 1969. Perusahaan ini adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.8

Gambar. 2.26. Area Pertambangan Freeport di Gunung Grasberg (kanan) dan Emas Batangan (kiri) Sumber: Hasil Capture Google Earth.

      

8


(27)

Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.

Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia.

Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Selain itu, pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku bahwa mereka telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS.

Pemegang Saham.

- Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (AS) - 81,28% - Pemerintah Indonesia - 9,36%

- PT. Indocopper Investama - 9,36%

Sejarah

Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi menyangkut manusia sejati, yang berasal dari sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya berubah menjadi tanah yang membentang sepanjang daerah Amungsal (Tanah Amugme), daerah ini dianggap keramat oleh masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diijinkan untuk dimasuki.

Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.

 

Gambar. 2.27. Peta Lokasi Pertambangan Freeport


(28)

Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan ijin produksi yang dikeluarkan Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam ijin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diijinkan adalah 300 ribu /ton/hari.

Kontroversi

Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R Moffett, seorang ahli geologi kelahiran Louisiana, yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto, dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan biaya kuliah anak-anak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup. Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan limbah/bahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton (lebih dari dua kali bahan-bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama). Kebanyakan dari limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status khusus oleh PBB.

Sebuah studi bernilai jutaan dolar tahun 2002 yang dilakukan Parametrix, perusahaan konsultan Amerika, dibayar oleh Freeport dan Rio Tinto, mitra bisnisnya, yang hasilnya tidak pernah diumumkan mencatat, bagian hulu sungai dan daerah dataran rendah basah yang dibanjiri dengan limbah tambang itu sekarang tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup akuatik. Laporan itu diserahkan ke New York Times oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. New York Times berkali-kali meminta izin kepada Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mengunjungi tambang dan daerah di sekitarnya karena untuk itu diperlukan izin khusus bagi wartawan. Semua permintaan itu ditolak. Freeport hanya memberikan respon secara tertulis. Sebuah surat yang ditandatangani oleh Stanley S Arkin, penasihat hukum perusahaan ini menyatakan, Grasberg adalah tambang tembaga, dengan emas sebagai produk sampingan, dan bahwa banyak wartawan telah mengunjungi pertambangan itu sebelum pemerintah Indonesia memperketat aturan pada tahun 1990-an.


(29)

Menyadap E-mail

Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat perusahaan yang terlibat dalam mengembangkan suatu program rahasia, Freeport selama ini menyadap e-mail para aktivis lingkungan yang melawan perusahaan ini untuk memata-matai apa yang mereka lakukan. Freeport menolak mengomentari hal ini. Freeport bergandengan tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI, mulai menyadap korespondensi e-mail dan percakapan telepon lawan-lawan aktivis lingkungannya. Hal ini dikatakan oleh seorang karyawan Freeport yang terlibat dalam kegiatan ini dan bertugas membaca e-mail-e-mail tersebut.

Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, perusahaan ini juga membuat sistemnya sendiri untuk mencuri berita-berita melalui e-mail. Caranya adalah dengan membentuk sebuah kelompok pecinta lingkungan gadungan, yang meminta mereka yang berminat untuk mendaftar secara online dengan menggunakan kode rahasia (password) tertentu. Banyak di antara mereka yang mendaftar itu menggunakan password yang sama seperti yang mereka gunakan untuk e-mail mereka. Dengan cara ini, Freeport dengan gampang mencuri berita. Menurut seseorang yang waktu itu bekerja untuk perusahaan ini, awalnya para pengacara Freeport khawatir dengan pencurian ini. Tetapi, mereka kemudian memutuskan, secara legal perusahaan itu tidak dilarang untuk membaca e-mail pihak-pihak di luar negeri.

Hubungan Freeport dan TNI

Selama bertahun-tahun, Freeport memiliki unit pengamanannya sendiri, sementara militer Indonesia memerangi perlawanan separatis yang lemah dan rendah gerakannya. Kemudian kebutuhan keamanan ini mulai saling terkait.

Tidak ada investigasi yang menemukan keterkaitan Freeport secara langsung dengan pelanggaran HAM, tetapi semakin banyak orang-orang Papua yang menghubungkan Freeport dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh TNI, dan pada sejumlah kasus kekerasan itu dilakukan dengan menggunakan fasilitas Freeport. Seorang ahli antropologi Australia, Chris Ballard, yang pernah bekerja untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang aktivis HAM dari Amerika Serikat, memperkirakan, sebanyak 160 orang telah dibunuh oleh militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan sekitarnya.

Pada bulan Maret 1996, kemarahan terhadap perusahaan pecah dalam bentuk kerusuhan ketika sentimen anti-perusahaan dari beberapa kelompok yang berbeda bergabung.

Freeport menyadap berita-berita dalam e-mail. Menurut dua orang yang membaca e-mail-e-mail itu pada saat itu, ada unit-unit militer tertentu, masyarakat setempat, dan kelompok-kelompok lingkungan hidup yang bekerjasama. Sebuah


(30)

pertukaran informasi dengan menggunakan e-mail antara seorang tokoh masyarakat dengan pimpinan organisasi lingkungan hidup penuh dengan taktik intelijen militer. Dalam e-mail yang lain, seorang pimpinan organisasi lingkungan meminta para anggotanya mundur karena demonstrasi telah berubah menjadi kerusuhan.

Dari wawancara yang dilakukan, bekas pejabat dan pejabat Freeport menyatakan, mereka terkejut melihat sejumlah orang dengan potongan rambut militer, mengenakan sepatu tempur dan menggenggam radio walkie-talkie di antara para perusuh itu. Orang-orang itu terlihat mengarahkan kerusuhan itu, dan pada satu ketika, mengarahkan massa menuju ke laboratorium Freeport yang kemudian mereka obrak-abrik.

Keamanan

Dokumen-dokumen Freeport menunjukkan, dari tahun 1998 sampai 2004 Freeport memberikan hampir 20 juta dolar kepada para jenderal, kolonel, mayor dan kapten militer dan polisi, dan unit-unit militer. Setiap komandan menerima puluhan ribu dolar, bahkan dalam satu kasus sampai mencapai 150.000 dolar, sebagaimana tertera dalam dokumen itu.

Dokumen-dokumen itu diberikan kepada New York Times oleh seseorang yang dekat dengan Freeport, dan menurut bekas karyawan maupun karyawan Freeport sendiri, dokumen-dokumen itu asli alias otentik. Dalam respon tertulisnya kepada New York Times, Freeport menyatakan bahwa perusahaan itu telah mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai dengan undang-undang Amerika Serikat dan Indonesia untuk memberikan lingkungan kerja yang aman bagi lebih dari 18.000 karyawannya maupun karyawan perusahaan-perusahaan kontraktornya. Freeport juga mengatakan tidak punya alternatif lain kecuali tergantung sepenuhnya kepada militer dan polisi Indonesia dan keputusan-keputusan yang diambil dalam kaitannya dengan hubungan dengan pemerintah Indonesia dan lembaga-lembaga keamanannya, adalah kegiatan bisnis biasa.

Dalam waktu singkat, Freeport menghabiskan 35 juta dolar untuk membangun infrastruktur militer seperti: barak-barak, kantor-kantor pusat, ruang-ruang makan, jalan dan perusahaan juga memberikan para komandan 70 buah mobil jenis Land Rover dan Land Cruiser, yang diganti setiap beberapa tahun. Semua memperoleh sesuatu, bahkan juga angkatan laut dan angkatan udara. Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, ketika itu perusahaan ini sudah merekrut seorang bekas agen lapangan CIA, dan atas rekomendasinya, perusahaan kemudian mendekati seorang atase militer di Kedubes Amerika Serikat di Jakarta dan memintanya untuk bergabung. Kemudian dua orang bekas perwira militer Amerika Serikat direkrut, dan sebuah departemen khusus, yang


(31)

diberi nama Perencanaan Operasi Darurat (Emergency Planning Operation) didirikan untuk menangani hubungan baru Freeport dengan militer Indonesia.

Departemen Perencanaan Operasi Darurat yang baru ini mulai melakukan pembayaran bulanan kepada para komandan TNI, sementara kantor Pengelolaan Risiko Keamanan (Security Risk Management office) mengatur pembayaran kepada polisi. Informasi ini diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan dan keterangan bekas karyawan dan karyawan Freeport. Menurut dokumen perusahaan, Freeport membayar paling sedikit 20 juta dolar (sekitar Rp 184 miliar) kepada militer dan polisi di Papua dari tahun 1998 sampai bulan Mei 2004. Kemudian ada juga tambahan 10 juta dolar (sekitar Rp 92 miliar) yang juga dibayarkan kepada militer dan polisi pada jangka waktu itu sehingga totalnya sekitar Rp 276 miliar.

New York Times menerima dokumen keuangan Freeport selama tujuh tahun dari seorang yang dekat dengan perusahaan itu. Tambahan dokumen selama tiga tahun diberikan oleh Global Witness, sebuah LSM yang mengeluarkan laporan pada bulan Juli, yang berjudul Paying for Protection (Bayaran Perlindungan) tentang hubungan Freeport dengan militer Indonesia. Diamird 0'Sullivan, yang bekerja untuk Global Witness di London, mengkritik pembayaran yang dilakukan Freeport itu.9

Menurut perusahaan, semua pengeluaran yang dilakukannya itu harus melalui proses pemeriksaan anggaran. Catatan yang diterima New York Times menunjukkan adanya pembayaran kepada perwira-perwira militer secara perseorangan yang didaftarkan di bawah topik-topik seperti biaya makanan, jasa administrasi dan tambahan bulanan. Para komandan yang menerima dana tersebut tidak diharuskan menandatangani tanda terima.

Pendeta Lowry, yang pensiun dari Freeport pada bulan Maret 2004 tetapi tetap menjadi konsultan sampai bulan Juni, mengatakan, sebetulnya tidak ada alasan yang cukup bagi Freeport untuk memberikan dana secara langsung kepada para perwira militer itu.

Catatan perusahaan menunjukkan, penerima terbesar adalah komandan pasukan di daerah Freeport, Letnan Kolonel Togap F. Gultom. Selama enam bulan tahun 2001, ia diberikan hanya kurang sedikit dari 100.000 dolar untuk biaya makanan, dan lebih dari 150.000 dolar di tahun berikutnya. Di tahun 2002, Freeport juga memberikan uang kepada paling tidak 10 komandan lainnya mencapai lebih dari 350.000 dolar untuk biaya makan.

Menurut para bekas karyawan dan karyawan Freeport, pembayaran-pembayaran tersebut dilakukan kepada para perwira itu, kepada istri-istri dan anak-anak mereka, secara perorangan. Yang berpangkat jenderal terbang di kelas satu atau kelas bisnis, dan para perwira yang lebih rendah pada kelas ekonomi,

      

9


(32)

demikian kata Brigadir Jenderal Ramizan Tarigan yang menerima tiket senilai 14.000 dolar pada tahun 2002 untuk dirinya dan anggota keluarganya.

Jenderal Tarigan yang menduduki posisi senior di kepolisian mengatakan, para perwira polisi dibolehkan menerima tiket pesawat udara karena gaji mereka sangat rendah tetapi adalah melanggar peraturan kepolisian untuk menerima pembayaran uang tunai. Pada bulan April 2002, Freeport membayar perwira senior militer di Papua, Mayor Jenderal Mahidin Simbolon, lebih dari 64.000 dolar untuk yang disebut dalam buku keuangan Freeport sebagai "dana untuk rencana proyek militer tahun 2002".

Delapan bulan kemudian, di bulan Desember, Jenderal Simbolon menerima lebih dari 67.000 dolar untuk proyek aksi sipil kemanusiaan. Pembayaran-pembayaran ini pertama kali dilaporkan Global Witness. Jenderal Simbolon, yang kini menjadi Inspektur Jenderal Angkatan Darat Indonesia, menolak permohonan untuk diwawancarai.

Pada tahun 2003, sesudah terjadinya skandal Enron dan disahkannya Undang-undang Sarbanes-Oxley, yang mengharuskan praktek-praktek akuntansi keuangan yang lebih ketat pada perusahaan-perusahaan, Freeport mulai melakukan pembayaran kepada unit-unit militer ketimbang kepada para perwira secara individu. Demikian menurut catatan yang tersedia dan seperti yang dituturkan oleh bekas karyawan dan karyawan perusahaan ini.

Menurut catatan, perusahaan membayar unit-unit polisi di Papua sedikit di bawah angka 1 juta dolar di tahun 2003, didaftarkan di bawah topik-topik seperti "tambahan pembayaran bulanan," "biaya administrasi" dan "dukungan administratif." Freeport menyatakan kepada New York Times, di dalam menentukan jenis dukungan yang dapat diberikan, adalah merupakan kebijakan perusahaan untuk memperhitungkan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM.” Menurut catatan yang diterima oleh New York Times, pasukan paramiliter polisi, yaitu Brigade Mobil (Brimob), yang sering dikutip oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat karena kekejamannya, menerima lebih dari 200.000 dolar di tahun 2003.10

b. PT. Nikel Gag

Pulau Gag adalah salah satu pulau di bagian barat Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Pulau ini ternyata banyak terdapat Nikel yang dikelolah oleh PT. Gag Nikel yaitu sebuah Perusahaan Indonesia yang didirikan tahun 1996 melalui Penanda-tanganan perjanjian kerjasama antara BHP Billiton (75% Saham) dan Perusahaan Pertambangan Milik Negera Indonesia yaitu PT. Aneka

      

10

 Jane Perlez, Raymond Bonner dan kontributor Evelyn Rusli. Below a Mountain of Wealth, a River of Waste. New  York Times. 27 Desember 2005. 


(33)

Tam wal Pem ters c. Ang peru men G d. Sela 2. Minyak a. Ned 20% Min Pap Su mbang (25% aupun Hut merintah m ebut dibaba glo America

usahaan mil ngadakan ek

Gambar 2.29. Pe

ain itu, bany k dan Gas bu derlandsche

%). Perusah nyak di So pua maka be

Gambar.2.3 Sumber: http:/ Gambar 2.28. L umber: http://ww

% Saham). tan Pulau melalui Und

at habis oleh an

lik Indones ksplorasi di

eta Daerah Eksp Sum

yak pula bah umi

Nieuw Gui

haan Belan orong tetapi erakhir pula

30. Logo Petroc //www.petrochi Logo Anglo Am ww.angloameri

Dimana K Gag telah dang-Undan h Perusahaa A P y N A P sia yaitu PT

Kecamatan

plorasi Emas ol mber: http://oppb

han galian l

inea Petrole N d S b C (d nda ini tela

i setelah be a operasiny china ina.co.id merican ican.co.uk Kontrak Ke h dijadikan ng Kehutan an hingga sa

Anglo Ame Pertambang yang kini Negara an Australia, d Perusahaan T. Minorco n Kebar sep

leh PT. Minorco b.webs.com/min

lain seperti

eum Maatsc NNGPM a idirikan pa hell denga erikut BPM Co. (40%), dimiliki ol ah bersama erakhirnya ya. Kemudia erja dimula n sebagai nan No. 4 aat ini. erican adal gan Raksas telah ber ntara lain dll.

n ini telah Service Ind perti pada pe

o Services Indo neraloilgas.htm Batu Kapur chappij (NN adalah suat ada tahun an kepemi M (40%), S

and Far eh Standar a-sama Am

Kekuasaan an dilanjutk

ai pada Feb hutan Lin 41/1999 te

ah sebuah a Dunia m roperasi d di Afrik h membon donesia yan eta di bawah

onesia dan Angl m

r, Pasir Kua

NGPM) tu Perusah 1935 dibaw likan saha Standard V Pacific i r Minyak merika meng n Penjajah kan dengan bruari 1998 ndung oleh tapi Hutan Perusahaan milik Inggris di berbagai ka Selatan nceng anak ng kini telah

h ini: lo American arsa, dll. haan yang wah Group am sebagai Vacuum Oil investments California geksploitasi Belanda di perusahaan 8 h n n s i , k h g p i l s , i i n


(34)

milik Amerika yaitu Santafe tetapi akhirnya ditutup lagi oleh Penjajah Indonesia dan selanjutnya dilanjutkan lagi oleh Petrochina milik Negara China Komunis. b. British Petroleum (BP)

BP (Beyond Petroleum/British Petroleum/BP) adalah sebuah perusahaan MIGAS raksasa ketiga dunia setelah Exxon Mobile milik Amerika dan Shell milik Belanda yang bermarkas di London – Inggris. Perusahaan ini telah beroperasi lama di Indonesia yaitu di laut Jawa dan kini mulai hijra (pindah) ke Papua karena cadangan MIGAS di laut Jawa semakin berkurang akibatnya dijual BP Laut Jawa ke PERTAMINA.

Anak Perusahaan BP di Papua yang beroperasi di wilayah Teluk Bintuni – Papua Barat diberi nama LNG Tangguh. LNG Tangguh adalah mega-proyek yang membangun kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, untuk menampung gas alam yang berasal dari 7 Blok Sumur Gas di sekitar Teluk Bintuni, seperti Vorwata 14.2 TCF, Roabiba 1.1 TCF, Otoweri 1.1 TCF, West Berau 1.4 TCF, Wariagar 2.4 TCF). Target kedua BP yaitu Blok Kaimana dan Blok Enanwatan serta Dataran Fakfak. LNG Tangguh ini melengkapi pengilangan gas yang sudah ada di Indonesia, yaitu di LNG Arun, Aceh dan LNG Bontang, Kalimantan Timur.

Gambar 2.32. Sumur Gas yang berwarna Merah beserta cadangannya

Sumber: Bahan Presentase Nippon Oil Exploration di Ruangan HIVE BP Jakarta. Difoto oleh John Anari Gambar 2.31. Logo BP dan LNG Tangguh


(35)

Proyek LNG Tangguh mulai dibangun sesuai dengan persetujuan akhir dari Pemerintah Republik Indonesia dan partner pada bulan Maret 2005 dan kini telah berhasil export perdana pada tahun 2009. Tetapi sayangnya, banyak Sarjana Papua yang dipekerjakan sebagai buruh Pabrik (Operator Pabrik) dan hanya sekitar 6 tenaga ahli (Engineer) Asli Papua sedangkan ribuan engineer lainnya berasal dari Non Papua terutama dari Batak dan Jawa. Diskriminasi yang sangat dalam terjadi antara Papua dengan Non Papua hingga kini terus terjadi di dalam kubuh BP LNG Tangguh, serta Pajak Penghasilan setiap ribuan karyawan dipotong langsung di Jakarta oleh Kontraktor-kontraktor dan Kantor Pusat BP untuk menambah APBD Jakarta serta Pajak Bumi Bangunan pun dipotong masuk ke Jakarta karena kantor Kontraktor dan Kantor Pusat BP berada di Jakarta. Selain itu, banyak tenaga Penduduk Asli Papua dipekerjakan sebagai tenaga Pekerja Paksa seperti Security, Cleaning Service, dll. Selain itu, akses internet pun dilarang oleh Departemen DCT (Digital Communication and Technology) BP Indonesia.

LNG Tangguh telah memperoleh empat kontrak jangka panjang dengan Fujian LNG di Cina, K-Power dan POSCO di Korea, serta Sempra Energy di Meksiko. Melalui saham kepemilikan dalam kontrak kerja sama (KKS), BP memiliki 37.16% dari Tangguh. Pemegang saham lainnya, yaitu:

• MI Berau B.V. (dimiliki Mitsubishi Corporation dan INPEX Corporation) sebesar 16.30%.

• CNOOC Muturi Limited dan CNOOC Wiriagar Overseas Limited dengan bagian 13.90%.

• Nippon Oil Exploration (Berau), Ltd (dimiliki oleh Nippon Oil Exploration Limited dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 12.23%.

• KG Berau/KG Wiriagar (dimiliki oleh Kanematsu Corporation, Overseas Petroleum Corporation, anak perusahaan dari Mitsui & Co., Ltd., dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation) dengan bagian 10.0%

• LNG Japan Corporation (dimiliki oleh Sumitomo Corporation and Sojitz Corporation) dengan bagian 7.35%.

Konsorsium KBR (melalui anak perusahaan di Indonesia PT. Brown & Root Indonesia, JGC Corporation, dan PT. Pertafenikki dipilih oleh operator utama BP Indonesia dan rekan melalui proses tender terbuka yang kompetitif sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fasilitas darat LNG Tangguh. Secara bersama-sama mereka dikenal denagn nama Konsorsium KJP. Dua rekanan lainnya di Proyek Tangguh adalah General Electric dan Saipem - kedua perusahaan ini memiliki pengalaman dalam proyek besar di berbagai negara. GE akan menyediakan turbin dan kompresor utama untuk mengalirkan gas dari penampung ke LNG, sedangkan Saipem, pemimpin dunia dalam konstruksi lepas pantai, bertanggung jawab untuk semua konstruksi lepas pantai dan bawah laut di Proyek Tangguh.11

      

11


(36)

Gambar 2.33. Rancangan Konstruksi LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari

Gambar 2.34. Konstruksi LNG Tangguh


(37)

Gambar 2.35. Peta Penjualan LNG Tangguh

Sumber: Bahan Presentasi E&P DCT – BP Indonesia oleh John Anari

c. Nation Petroleum (NP)

NP adalah sebuah Perusahaan ke-12 terbesar dunia milik Canada yang kini baru memulai beroperasi di Indonesia yaitu di wilayah Selat Yapen antara Waropen dan Pulau Yapen di Provinsi Papua.

Ahli Geologi memperkirakan terdapat 98 TCF gas dan 5 Billion Minyak di Blok Yapen dan Blok Rombebai di Provinsi Papua.

Blok Rombebai berada di onshore berdekatan dengan Wapoga sedangkan Blok Yapen berada di daerah offshore di Laut Yapen.

Gambar 2.36. Logo Nation Petroleum Sumber: http://www.nationspetroleum.com


(38)

Gambar 2.37. Peta Sumur Minyak dan Gas yang berwarna orange di selat Yapen Sumber: http://www.nationspetroleum.com/operations_worldwide_indonesia.html  G. Iklim dan Keadaan Tanah

Keadaan iklim di Papua sangat dipengaruhi oleh topografi daerah. Pada saat musim panas di dataran Asia (bulan Maret dan Oktober) Australia mengalami musim dingin, sehingga terjadi tekanan udara dari daerah yang tinggi (Australia) ke daerah yang rendah (Asia) melintasi pulau Papua sehingga terjadi musim kering terutama Papua bagian selatan (Merauke).

Sedikitnya pada saat angin berhembus dari Asia ke Australia (bulan Oktober dan Maret) membawa uap air yang menyebabkan musim hujan, terutama Papua bagian utara, dibagian selatan tidak mendapat banyak hujan karena banyak tertampung di bagian utara. Keadaan iklim Papua termasuk iklim tropis, dengan keadaan curah hujan sangat bervariasi terpengaruh oleh lingkungan alam sekitarnya.

Curah hujan bervariasi secara lokal, mulai dari 1.500 mm sampai dengan 7.500 mm setahun. Curah hujan di bagian utara dan tengah rata-rata 2000 mm per tahun (hujan sepanjang tahun). cuaca hujan di bagian selatan kurang dari 2000 mm per tahun dengan bulan kering rata-rata 7 (tujuh) bulan.

Jumlah hari-hari hujan per tahun rata-rata untuk Jayapura 160, Biak 215, Enarotali 250, Manokwari 140 dan Merauke 100

Luas daerah Papua ± 410.660 Km2, tetapi tanah yang baru dimanfaatkan ± 100.000 Ha. Tanahnya berasal dari batuan Sedimen yang kaya Mineral, kapur dan kwarsa. Permukaan tanahnya berbentuk lereng, tebing sehingga sering terjadi erosi.

Sesuai penelitian tanah di Papua diklasifikasikan ke dalam 10 (sepuluh) jenis tanah utama, yaitu

1) Tanah organosol terdapat di pantai utara dan selatan.

2) Tanah alluvia juga terdapat di pantai utara dan selatan, dataran pantai, dataran danau, depresi ataupun jalur sungai,

3) Tanah litosol terdapat di pegunungan Jayawijaya, 4) Tanah hidromorf kelabu terdapat di dataran Merauke, 5) Tanah Resina terdapat di hampir seluruh dataran Papua, 6) Tanah medeteren merah kuning,

7) Tanah latosol terdapat diseluruh dataran Papua terutama zone utara, 8) Tanah podsolik merah kuning,

9) Tanah podsolik merah kelabu dan

10)Tanah podsol terdapat di daerah pegunungan.

Tanah yang potensial untuk tanah pertanian antara lain : (a) tanah rawa pasang surut luasnya ± 76.553 Km2, (b) tanah kering luasnya ± 58.625 Km2


(39)

Gambar 2.38. Peta Curah Hujan di Papua


(40)

H. Kekuatan Militer dan Polisi Indonesia di Papua

Penambahan jumlah kekuatan Militer dan Polisi di Papua yang begitu dasyat sehingga menimbulkan trauma panjang berpuluh-puluh tahun ketika Pendudukan wilayah Papua oleh Bangsa Indonesia. Kedua angkatan ini paling pandai dalam hal bersandiwara untuk menyerang pos-pos mereka kemudian menuduh kepada para pelaku aktivis Pejuang Papua Merdeka untuk dijadikan sebagai dalang/pelaku penyerangan tersebut.

Kekuatan ini dibarengi dengan perekrutan Milisi Barisan Merah Putih serta peningkatan jumlah Inteligen dan Pasukan Jihad yang mana suatu ketika tinggal membumi-hanguskan Papua seperti Timor Lester.12

Gambar. 2.39. Simbol Standar Militer oleh NATO Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis

      

12


(41)

Gambar. 2.40. Pos-Pos Militer Angkatan Darat Indonesia di seluruh wilayah Papua Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis


(42)

Gambar. 2.41. Pos-Pos Keplosian Indonesia di seluruh wilayah Papua Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis


(43)

Gambar. 2.42. Daniel Mahasiswa 24 tahun, dipukul Polisi Indonesia pada saat sweeping ke asrama Mahasiswa setelah terjadi manipulasi penyerangan POLSEK Abepura pada Desember 2000.

Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The University of Sydney

Gambar. 2.43. Sekretariat BMP pimpinan Haji Yenu di Manokwari (Kanan) dan Logo BMP Papua (Kanan) Sumber: Bocoran BMP oleh Frans Kareth, SE dan Hasil Capture Camera oleh John Anari


(44)

DEWAN PIMPINAN PUSAT

BARISAN MERAH PUTIH REPUBLIK INDONESIA – PAPUA

13

Jln. Isele Kampung Waena Distrik Heram – Kota Jayapura – Papua  No. HP. 081344082238 / 081344291125 

PELINDUNG / PENASEHAT  :  BUPATI 

    PERWIRA PENGHUBUNG 1702 JAYAWIJAYA 

    DEWAN ADAT DAERAH 

 

KETUA  :  AGUSTINUS UROPMABIN 

 

WAKIL KETUA  :  WILLEM NINGDANA 

WAKIL KETUA  :  YAN KASIPMABIN 

WAKIL KETUA  :  YAN TAPLO 

WAKIL KETUA  :  KLEMENS UROPMABIN 

 

SEKRETARIS  :  YUNUS SETAMANKI 

WAKIL SEKRETARIS  :  Drs. THEO B. OPKI 

WAKIL SEKRETARIS  :  PIUS  SINGPANKI, A.Ma.Pd   

BENDAHARA  :  MARIA DILAM 

WAKIL BENDAHARA  :  SERVINA PIGAI   

 

BIDANG‐BIDANG 

1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan 

Ketua      :  MARSELIKUS URPON 

Anggota      :  SILPESTER UROPYANA  2. Bidang Kesejahteraan Sosial 

Ketua      :  PITER MORIS KASIPMABIN  Anggota      :  HIRON KASIPMABIN  3. Bidang Humas dan Dokumentasi / Perlengkapan 

Ketua      :  ANDY LEPKI 

Anggota      :  HERMAN SINGPANKI  4. Bidang Pemuda dan Olahraga, Seni Budaya 

Ketua Seksi Pemuda  :  THEO UROPMABIN  Anggota      :  MARSEL UROPMABIN  Ketua Seksi Olahraga  :  YOHANIS Y. UROPMABIN  Anggota      :  KRIS ANONGAN 

5. Bidang Protokoler dan Peringatan Hari‐Hari Besar Nasional  Ketua      :  VIDI SATIA 

Anggota      :  SELPINA SIPKA        

13


(45)

6. Bidang Pemberdayaan Perempuan 

Ketua      :  SELPIA SETAMANKI  Anggota      :  EMILIA UROPMABIN  7. Bidang Pendidikan Bela Negara 

Ketua      :  BENY YAWALKA 

Anggota      :  PITER TAPYOR  8. Bidang Hukum dan HAM (Hak Azazi Manusia) 

Ketua      :  MARKUS NINGMABIN 

Anggota      :  YULIANUS SIPKA  9. Bidang Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat 

Ketua      :  HUBER UROPMABIN 

Anggota      :  DAUD WASININ  10. Bidang Pembinaan Mental 

a. Ketua Seksi Kristen 

Protestan  :  KEPAS LEPKI  Anggota  :  YOS HIRKA, S.Th  b. Ketua Seksi Kristen 

Khatolik  :  DOLVINUS KASIPMABIN  Anggota  :  ROSA YAWALKA 

c. Ketua Seksi Rohani 

Islam    :  HERYANTO, SE 

Anggota  :   

d. Ketua Seksi Rohani  Hindu    :  Anggota  :  e. Ketua Seksi Rohani 

Budha    :  Anggota  : 

11. Bidang Penelitian dan Pengembangan  Ketua      :  ALLO UROPKA  Anggota      :  NERIUS SIKTAOP  12. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Koperasi 

Ketua      :  PITER UROPMABIN  Anggota      :  SISILIA KUANO, SE   

Dibuat di : Jayapura 

Pada tanggal:  11 November 2009   

PIMPINAN SIDANG 

BARISAN MERAH PUTIH TANAH PAPUA 

 

       Ketua,      Sekretaris,   

 


(1)

John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 

73   

H. Kekuatan Militer dan Polisi Indonesia di Papua

Penambahan jumlah kekuatan Militer dan Polisi di Papua yang begitu dasyat sehingga menimbulkan trauma panjang berpuluh-puluh tahun ketika Pendudukan wilayah Papua oleh Bangsa Indonesia. Kedua angkatan ini paling pandai dalam hal bersandiwara untuk menyerang pos-pos mereka kemudian menuduh kepada para pelaku aktivis Pejuang Papua Merdeka untuk dijadikan sebagai dalang/pelaku penyerangan tersebut.

Kekuatan ini dibarengi dengan perekrutan Milisi Barisan Merah Putih serta peningkatan jumlah Inteligen dan Pasukan Jihad yang mana suatu ketika tinggal membumi-hanguskan Papua seperti Timor Lester.12

Gambar. 2.39. Simbol Standar Militer oleh NATO Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis

      

12


(2)

Gambar. 2.40. Pos-Pos Militer Angkatan Darat Indonesia di seluruh wilayah Papua Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis


(3)

John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 

75   

Gambar. 2.41. Pos-Pos Keplosian Indonesia di seluruh wilayah Papua Sumber: TNI & POLRI Force in West Papua by Mattheuw. N. Davis


(4)

Gambar. 2.42. Daniel Mahasiswa 24 tahun, dipukul Polisi Indonesia pada saat sweeping ke asrama Mahasiswa setelah terjadi manipulasi penyerangan POLSEK Abepura pada Desember 2000.

Sumber: Center for Peace and Conflict Study – The University of Sydney

Gambar. 2.43. Sekretariat BMP pimpinan Haji Yenu di Manokwari (Kanan) dan Logo BMP Papua (Kanan) Sumber: Bocoran BMP oleh Frans Kareth, SE dan Hasil Capture Camera oleh John Anari


(5)

John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 

77   

DEWAN PIMPINAN PUSAT

BARISAN MERAH PUTIH REPUBLIK INDONESIA – PAPUA

13

Jln. Isele Kampung Waena Distrik Heram – Kota Jayapura – Papua  No. HP. 081344082238 / 081344291125 

PELINDUNG / PENASEHAT  :  BUPATI 

    PERWIRA PENGHUBUNG 1702 JAYAWIJAYA 

    DEWAN ADAT DAERAH 

 

KETUA  :  AGUSTINUS UROPMABIN 

 

WAKIL KETUA  :  WILLEM NINGDANA  WAKIL KETUA  :  YAN KASIPMABIN  WAKIL KETUA  :  YAN TAPLO 

WAKIL KETUA  :  KLEMENS UROPMABIN   

SEKRETARIS  :  YUNUS SETAMANKI  WAKIL SEKRETARIS  :  Drs. THEO B. OPKI 

WAKIL SEKRETARIS  :  PIUS  SINGPANKI, A.Ma.Pd   

BENDAHARA  :  MARIA DILAM  WAKIL BENDAHARA  :  SERVINA PIGAI   

 

BIDANG‐BIDANG 

1. Bidang Organisasi dan Keanggotaan 

Ketua      :  MARSELIKUS URPON  Anggota      :  SILPESTER UROPYANA  2. Bidang Kesejahteraan Sosial 

Ketua      :  PITER MORIS KASIPMABIN  Anggota      :  HIRON KASIPMABIN  3. Bidang Humas dan Dokumentasi / Perlengkapan 

Ketua      :  ANDY LEPKI 

Anggota      :  HERMAN SINGPANKI  4. Bidang Pemuda dan Olahraga, Seni Budaya 

Ketua Seksi Pemuda  :  THEO UROPMABIN  Anggota      :  MARSEL UROPMABIN  Ketua Seksi Olahraga  :  YOHANIS Y. UROPMABIN  Anggota      :  KRIS ANONGAN 

5. Bidang Protokoler dan Peringatan Hari‐Hari Besar Nasional  Ketua      :  VIDI SATIA 

Anggota      :  SELPINA SIPKA        

13


(6)

6. Bidang Pemberdayaan Perempuan 

Ketua      :  SELPIA SETAMANKI  Anggota      :  EMILIA UROPMABIN  7. Bidang Pendidikan Bela Negara 

Ketua      :  BENY YAWALKA  Anggota      :  PITER TAPYOR  8. Bidang Hukum dan HAM (Hak Azazi Manusia) 

Ketua      :  MARKUS NINGMABIN  Anggota      :  YULIANUS SIPKA  9. Bidang Kesehatan dan Pelayanan Masyarakat 

Ketua      :  HUBER UROPMABIN  Anggota      :  DAUD WASININ  10. Bidang Pembinaan Mental 

a. Ketua Seksi Kristen 

Protestan  :  KEPAS LEPKI  Anggota  :  YOS HIRKA, S.Th  b. Ketua Seksi Kristen 

Khatolik  :  DOLVINUS KASIPMABIN  Anggota  :  ROSA YAWALKA 

c. Ketua Seksi Rohani 

Islam    :  HERYANTO, SE  Anggota  :   

d. Ketua Seksi Rohani  Hindu    :  Anggota  :  e. Ketua Seksi Rohani 

Budha    :  Anggota  : 

11. Bidang Penelitian dan Pengembangan  Ketua      :  ALLO UROPKA  Anggota      :  NERIUS SIKTAOP  12. Bidang Pemberdayaan Ekonomi dan Koperasi 

Ketua      :  PITER UROPMABIN  Anggota      :  SISILIA KUANO, SE   

Dibuat di : Jayapura 

Pada tanggal:  11 November 2009   

PIMPINAN SIDANG 

BARISAN MERAH PUTIH TANAH PAPUA 

 

       Ketua,      Sekretaris,