John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
57
-1 -2
-3 1033
Wambon 598
1034 Wamesa
10.219 1036
Wanam 44
1037 Wandamen
11.091 1038
Wandub Wambon 17
1040 Wanggom, Wanggo
19 1041
Wano 83
1043 Warembori
1.17 1044
Waris 185
1045 Waropen, Worpen
15.374 1050
Wembi 45
1052 Wodani
55 1053
Woi 6.876
1054 Wolani, Woda, Wodani
4.655 1055
Woriasi 47
1057 Yaban
42 1058
Yabi 92
1059 Yagay
14.005 1060
Yahadian 607
1061 Yahrai
128 1062
Yahray 17
1064 Yaly
61.009 1066
Yapen 26.645
1067 Yeti
28 1068
Yey 1.315
Jumlah 1.460.846
Tabel 2.2. Jumlah Penduduk Asli Papua Menut Suku Bangsa Sumber: Badan Pusat Statistik BPS Provinsi Papua
E. Flora dan Fauna
Papua adalah surganya berbagai Flora Tumbuhan-tumbuhan dan Fauna Hewan- hewan. Berbagai varietas ini ditentukan berdasarkan habitatnya masing-masing, mulai
dari dasar laut, pesisir pantai, lembah, pegunungan hingga ke udara. Papua Barat terletak di sabuk Wallace yang membagi Kalimantan dan Sulawesi, dan
memisahkan wilayah biogeografi Asia dan Australia. Berbeda dengan Jawa, Sumatera dan Kalimantan, sebagian besar flora dan fauna Papua berasal dari Australia.
7
Salah contoh di Papua Barat, setidaknya ada sekitar 650 spesies burung dan masih banyak lagi subspeciesnya di Papua Barat. Di Pegunungan Cagar Alam Arfak, 25 km
barat daya Manokwari, ditemukan sekitar 320 spesies burung. Termasuk di dalamnya beragam burung paradise, burung beo, burung kakak tua, burung bangau, Elang Papua
Harpy, burung Bower dan Arfak Astrapia. Sekitar 110 spesies mamalia termasuk 30 spesies marsupial juga ditemukan di Pegunungan Arfak, juga kanguru pohon, spesies
7
Flora dan Fauna Papua Barat. http:n.domaindlx.combolivarbgflorafaunaindo.html
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
58
kuskus, rubah, kelelawar dan possum. Selain itu, Papua Barat juga sebagai rumah bagi invertebrata dan reptil, termasuk kupu-kupu besar dan kecil hanya berukuran 3 m, dan
varian Komodo mini Bahasa Melayu Papua yaitu Soa-soa.
Gambar. 2.22. Berbagai jenis Fauna di Papua Sumber:
http:www.papua-adventures.comflora-fauna.html
Gambar 2.23. Jenis Anggrek di Papua Sumber: http:www.papua-adventures.comflora-fauna.html
Gambar 2.24. Exploitasi Hutan Secara ilegal dan legal oleh Indonesia di Kaimana dan Bonggo Kabupaten Sarmi Sumber: Laporan PKL Fakultas Kehutanan Universitas Papua dan Green Peace
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
59
Gambar. 2.25. Logo Perusahaan PT. Freeport Mc.Moran Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiBerkas:Logofreeport.gif
F. Minyak, Gas, dan Pertambangan di Papua.
Dengan adanya pertemuan tiga lempeng di Papua lempeng Asia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Australia sehingga terjadi pengangkatan dari dasar laut menjadi pulau Papua,
maka sudah jelas bahwa seluruh kekayaan yang berupa fosil dan mineral pun terangkat ke atas permukaan bersama-sama dengan pulau ini.
Akibatnya permukaan pulau Papua tidak rata tetapi bergunung-gunung, lembah- lembah, jurang terjal, dll. Dengan adanya pengangkatan ini, maka pulau Papua banyak
terdapat kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui seperti Minyak Bumi, Gas, dan Pertambangan.
1.
Pertambangan a. PT. Freeport Mc.Moran
PT. Freeport Indonesia adalah
sebuah perusahaan pertambangan yang
mayoritas sahamnya dimiliki Freeport-McMoRan Copper Gold Inc. yang telah melakukan
penanda-tanganan kontrak kerja pertama pada tahun 1967 untuk mengeruk Mineral Emas, Tembaga, Perak, Nikel, Uranium, dll di gunung Earsberg.
Penanda-tanganan kontrak kerja ini dilakukan sebelum diadakannya Proses Penentuan Nasib Sendiri Referendum di Papua pada tahun 1969. Perusahaan ini
adalah pembayar pajak terbesar kepada Indonesia dan merupakan perusahaan penghasil emas terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia
telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg dari 1967 dan tambang Grasberg sejak 1988, di kawasan Tembaga
Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
8
Gambar. 2.26. Area Pertambangan Freeport di Gunung Grasberg kanan dan Emas Batangan kiri Sumber: Hasil Capture Google Earth.
8
Freeport Indonesia. Wikipedia bahasa Indonesia. http:id.wikipedia.orgwikiFreeport_Indonesia
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
60
Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan 2,3 miliar dolar AS. Menurut Freeport, keberadaannya memberikan manfaat langsung dan tidak
langsung kepada Indonesia sebesar 33 miliar dolar dari tahun 1992–2004. Angka ini hampir sama dengan 2 persen PDB Indonesia. Dengan harga emas mencapai
nilai tertinggi dalam 25 tahun terakhir, yaitu 540 dolar per ons, Freeport diperkirakan akan mengisi kas pemerintah sebesar 1 miliar dolar.
Mining International, sebuah majalah perdagangan, menyebut tambang emas Freeport sebagai yang terbesar di dunia.
Freeport Indonesia sering dikabarkan telah melakukan penganiayaan terhadap para penduduk setempat. Selain itu, pada tahun 2003 Freeport Indonesia mengaku
bahwa mereka telah membayar TNI untuk mengusir para penduduk setempat dari wilayah mereka. Menurut laporan New York Times pada Desember 2005, jumlah
yang telah dibayarkan antara tahun 1998 dan 2004 mencapai hampir 20 juta dolar AS.
Pemegang Saham. - Freeport-McMoRan Copper Gold Inc. AS - 81,28
- Pemerintah Indonesia - 9,36 - PT. Indocopper Investama - 9,36
Sejarah
Dahulu di tengah masyarakat ada mitologi
menyangkut manusia sejati, yang berasal dari
sebuah Ibu, yang menjadi setelah kematiannya
berubah menjadi tanah yang membentang
sepanjang daerah Amungsal Tanah
Amugme, daerah ini dianggap keramat oleh
masyarakat setempat, sehingga secara adat tidak diijinkan untuk dimasuki. Sejak tahun 1971, Freeport Indonesia, masuk ke daerah keramat ini, dan
membuka tambang Erstberg. Sejak tahun 1971 itulah warga suku Amugme dipindahkan ke luar dari wilayah mereka ke wilayah kaki pegunungan.
Gambar. 2.27. Peta Lokasi Pertambangan Freeport Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiBerkas:Lokasi-freeport.jpg
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
61
Tambang Erstberg ini habis open-pit-nya pada 1989, dilanjutkan dengan penambangan pada wilayah Grasberg dengan ijin produksi yang dikeluarkan
Mentamben Ginandjar Kartasasmita pada 1996. Dalam ijin ini, tercantum pada AMDAL produksi yang diijinkan adalah 300 ribu tonhari.
Kontroversi Menurut karyawan dan bekas karyawan Freeport, selama bertahun-tahun James R
Moffett, seorang ahli geologi kelahiran Louisiana, yang juga adalah pimpinan perusahaan ini, dengan tekun membina persahabatan dengan Presiden Soeharto,
dan kroni-kroninya. Ini dilakukannya untuk mengamankan usaha Freeport. Freeport membayar ongkos-ongkos mereka berlibur, bahkan biaya kuliah anak-
anak mereka, termasuk membuat kesepakatan-kesepakatan yang memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.
Surat-surat dan dokumen-dokumen lain yang diberikan kepada New York Times oleh para pejabat pemerintah menunjukkan, Kementerian Lingkungan
Hidup telah berkali-kali memperingatkan perusahaan ini sejak tahun 1997, Freeport melanggar peraturan perundang-undangan tentang lingkungan hidup.
Menurut perhitungan Freeport sendiri, penambangan mereka dapat menghasilkan limbahbahan buangan sebesar kira-kira 6 miliar ton lebih dari dua kali bahan-
bahan bumi yang digali untuk membuat Terusan Panama. Kebanyakan dari limbah itu dibuang di pegunungan di sekitar lokasi pertambangan, atau ke sistem
sungai-sungai yang mengalir turun ke dataran rendah basah, yang dekat dengan Taman Nasional Lorentz, sebuah hutan hujan tropis yang telah diberikan status
khusus oleh PBB.
Sebuah studi bernilai jutaan dolar tahun 2002 yang dilakukan Parametrix, perusahaan konsultan Amerika, dibayar oleh Freeport dan Rio Tinto, mitra
bisnisnya, yang hasilnya tidak pernah diumumkan mencatat, bagian hulu sungai dan daerah dataran rendah basah yang dibanjiri dengan limbah tambang itu
sekarang tidak cocok untuk kehidupan makhluk hidup akuatik. Laporan itu diserahkan ke New York Times oleh Kementerian Lingkungan Hidup Republik
Indonesia. New York Times berkali-kali meminta izin kepada Freeport dan pemerintah Indonesia untuk mengunjungi tambang dan daerah di sekitarnya
karena untuk itu diperlukan izin khusus bagi wartawan. Semua permintaan itu ditolak. Freeport hanya memberikan respon secara tertulis. Sebuah surat yang
ditandatangani oleh Stanley S Arkin, penasihat hukum perusahaan ini menyatakan, Grasberg adalah tambang tembaga, dengan emas sebagai produk
sampingan, dan bahwa banyak wartawan telah mengunjungi pertambangan itu sebelum pemerintah Indonesia memperketat aturan pada tahun 1990-an.
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
62
Menyadap E-mail Menurut seorang pejabat dan dua bekas pejabat perusahaan yang terlibat dalam
mengembangkan suatu program rahasia, Freeport selama ini menyadap e-mail para aktivis lingkungan yang melawan perusahaan ini untuk memata-matai apa
yang mereka lakukan. Freeport menolak mengomentari hal ini. Freeport bergandengan tangan dengan perwira-perwira intelijen TNI, mulai menyadap
korespondensi e-mail dan percakapan telepon lawan-lawan aktivis lingkungannya. Hal ini dikatakan oleh seorang karyawan Freeport yang terlibat dalam kegiatan ini
dan bertugas membaca e-mail-e-mail tersebut. Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, perusahaan ini juga membuat
sistemnya sendiri untuk mencuri berita-berita melalui e-mail. Caranya adalah dengan membentuk sebuah kelompok pecinta lingkungan gadungan, yang
meminta mereka yang berminat untuk mendaftar secara online dengan menggunakan kode rahasia password tertentu. Banyak di antara mereka yang
mendaftar itu menggunakan password yang sama seperti yang mereka gunakan untuk e-mail mereka. Dengan cara ini, Freeport dengan gampang mencuri berita.
Menurut seseorang yang waktu itu bekerja untuk perusahaan ini, awalnya para pengacara Freeport khawatir dengan pencurian ini. Tetapi, mereka kemudian
memutuskan, secara legal perusahaan itu tidak dilarang untuk membaca e-mail pihak-pihak di luar negeri.
Hubungan Freeport dan TNI Selama bertahun-tahun, Freeport memiliki unit pengamanannya sendiri,
sementara militer Indonesia memerangi perlawanan separatis yang lemah dan rendah gerakannya. Kemudian kebutuhan keamanan ini mulai saling terkait.
Tidak ada investigasi yang menemukan keterkaitan Freeport secara langsung dengan pelanggaran HAM, tetapi semakin banyak orang-orang Papua
yang menghubungkan Freeport dengan tindak kekerasan yang dilakukan oleh TNI, dan pada sejumlah kasus kekerasan itu dilakukan dengan menggunakan
fasilitas Freeport. Seorang ahli antropologi Australia, Chris Ballard, yang pernah bekerja untuk Freeport, dan Abigail Abrash, seorang aktivis HAM dari Amerika
Serikat, memperkirakan, sebanyak 160 orang telah dibunuh oleh militer antara tahun 1975–1997 di daerah tambang dan sekitarnya.
Pada bulan Maret 1996, kemarahan terhadap perusahaan pecah dalam bentuk kerusuhan ketika sentimen anti-perusahaan dari beberapa kelompok yang
berbeda bergabung. Freeport menyadap berita-berita dalam e-mail. Menurut dua orang yang
membaca e-mail-e-mail itu pada saat itu, ada unit-unit militer tertentu, masyarakat setempat, dan kelompok-kelompok lingkungan hidup yang bekerjasama. Sebuah
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
63
pertukaran informasi dengan menggunakan e-mail antara seorang tokoh masyarakat dengan pimpinan organisasi lingkungan hidup penuh dengan taktik
intelijen militer. Dalam e-mail yang lain, seorang pimpinan organisasi lingkungan meminta para anggotanya mundur karena demonstrasi telah berubah menjadi
kerusuhan.
Dari wawancara yang dilakukan, bekas pejabat dan pejabat Freeport menyatakan, mereka terkejut melihat sejumlah orang dengan potongan rambut
militer, mengenakan sepatu tempur dan menggenggam radio walkie-talkie di antara para perusuh itu. Orang-orang itu terlihat mengarahkan kerusuhan itu, dan
pada satu ketika, mengarahkan massa menuju ke laboratorium Freeport yang kemudian mereka obrak-abrik.
Keamanan Dokumen-dokumen Freeport menunjukkan, dari tahun 1998 sampai 2004
Freeport memberikan hampir 20 juta dolar kepada para jenderal, kolonel, mayor dan kapten militer dan polisi, dan unit-unit militer. Setiap komandan menerima
puluhan ribu dolar, bahkan dalam satu kasus sampai mencapai 150.000 dolar, sebagaimana tertera dalam dokumen itu.
Dokumen-dokumen itu diberikan kepada New York Times oleh seseorang yang dekat dengan Freeport, dan menurut bekas karyawan maupun karyawan
Freeport sendiri, dokumen-dokumen itu asli alias otentik. Dalam respon tertulisnya kepada New York Times, Freeport menyatakan bahwa perusahaan itu
telah mengambil langkah-langkah yang perlu sesuai dengan undang-undang Amerika Serikat dan Indonesia untuk memberikan lingkungan kerja yang aman
bagi lebih dari 18.000 karyawannya maupun karyawan perusahaan-perusahaan kontraktornya. Freeport juga mengatakan tidak punya alternatif lain kecuali
tergantung sepenuhnya kepada militer dan polisi Indonesia dan keputusan- keputusan yang diambil dalam kaitannya dengan hubungan dengan pemerintah
Indonesia dan lembaga-lembaga keamanannya, adalah kegiatan bisnis biasa.
Dalam waktu singkat, Freeport menghabiskan 35 juta dolar untuk membangun infrastruktur militer seperti: barak-barak, kantor-kantor pusat, ruang-
ruang makan, jalan dan perusahaan juga memberikan para komandan 70 buah mobil jenis Land Rover dan Land Cruiser, yang diganti setiap beberapa tahun.
Semua memperoleh sesuatu, bahkan juga angkatan laut dan angkatan udara. Menurut bekas karyawan dan karyawan Freeport, ketika itu perusahaan ini sudah
merekrut seorang bekas agen lapangan CIA, dan atas rekomendasinya, perusahaan kemudian mendekati seorang atase militer di Kedubes Amerika
Serikat di Jakarta dan memintanya untuk bergabung. Kemudian dua orang bekas perwira militer Amerika Serikat direkrut, dan sebuah departemen khusus, yang
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
64
diberi nama Perencanaan Operasi Darurat Emergency Planning Operation didirikan untuk menangani hubungan baru Freeport dengan militer Indonesia.
Departemen Perencanaan Operasi Darurat yang baru ini mulai melakukan pembayaran bulanan kepada para komandan TNI, sementara kantor Pengelolaan
Risiko Keamanan Security Risk Management office mengatur pembayaran kepada polisi. Informasi ini diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan dan
keterangan bekas karyawan dan karyawan Freeport. Menurut dokumen perusahaan, Freeport membayar paling sedikit 20 juta dolar sekitar Rp 184
miliar kepada militer dan polisi di Papua dari tahun 1998 sampai bulan Mei 2004. Kemudian ada juga tambahan 10 juta dolar sekitar Rp 92 miliar yang juga
dibayarkan kepada militer dan polisi pada jangka waktu itu sehingga totalnya sekitar Rp 276 miliar.
New York Times menerima dokumen keuangan Freeport selama tujuh tahun dari seorang yang dekat dengan perusahaan itu. Tambahan dokumen selama
tiga tahun diberikan oleh Global Witness, sebuah LSM yang mengeluarkan laporan pada bulan Juli, yang berjudul Paying for Protection Bayaran
Perlindungan tentang hubungan Freeport dengan militer Indonesia. Diamird 0Sullivan, yang bekerja untuk Global Witness di London, mengkritik
pembayaran yang dilakukan Freeport itu.
9
Menurut perusahaan, semua pengeluaran yang dilakukannya itu harus melalui proses pemeriksaan anggaran. Catatan yang diterima New York Times
menunjukkan adanya pembayaran kepada perwira-perwira militer secara perseorangan yang didaftarkan di bawah topik-topik seperti biaya makanan, jasa
administrasi dan tambahan bulanan. Para komandan yang menerima dana tersebut tidak diharuskan menandatangani tanda terima.
Pendeta Lowry, yang pensiun dari Freeport pada bulan Maret 2004 tetapi tetap menjadi konsultan sampai bulan Juni, mengatakan, sebetulnya tidak ada
alasan yang cukup bagi Freeport untuk memberikan dana secara langsung kepada para perwira militer itu.
Catatan perusahaan menunjukkan, penerima terbesar adalah komandan pasukan di daerah Freeport, Letnan Kolonel Togap F. Gultom. Selama enam
bulan tahun 2001, ia diberikan hanya kurang sedikit dari 100.000 dolar untuk biaya makanan, dan lebih dari 150.000 dolar di tahun berikutnya. Di tahun 2002,
Freeport juga memberikan uang kepada paling tidak 10 komandan lainnya mencapai lebih dari 350.000 dolar untuk biaya makan.
Menurut para bekas karyawan dan karyawan Freeport, pembayaran- pembayaran tersebut dilakukan kepada para perwira itu, kepada istri-istri dan
anak-anak mereka, secara perorangan. Yang berpangkat jenderal terbang di kelas satu atau kelas bisnis, dan para perwira yang lebih rendah pada kelas ekonomi,
9
PT. Freeport Indonesia. http:www.globalwitness.orgreportsshow.phpen.00077.html
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
65
demikian kata Brigadir Jenderal Ramizan Tarigan yang menerima tiket senilai 14.000 dolar pada tahun 2002 untuk dirinya dan anggota keluarganya.
Jenderal Tarigan yang menduduki posisi senior di kepolisian mengatakan, para perwira polisi dibolehkan menerima tiket pesawat udara karena gaji mereka
sangat rendah tetapi adalah melanggar peraturan kepolisian untuk menerima pembayaran uang tunai. Pada bulan April 2002, Freeport membayar perwira
senior militer di Papua, Mayor Jenderal Mahidin Simbolon, lebih dari 64.000 dolar untuk yang disebut dalam buku keuangan Freeport sebagai dana untuk
rencana proyek militer tahun 2002. Delapan bulan kemudian, di bulan Desember, Jenderal Simbolon menerima lebih
dari 67.000 dolar untuk proyek aksi sipil kemanusiaan. Pembayaran-pembayaran ini pertama kali dilaporkan Global Witness. Jenderal Simbolon, yang kini menjadi
Inspektur Jenderal Angkatan Darat Indonesia, menolak permohonan untuk diwawancarai.
Pada tahun 2003, sesudah terjadinya skandal Enron dan disahkannya Undang-undang Sarbanes-Oxley, yang mengharuskan praktek-praktek akuntansi
keuangan yang lebih ketat pada perusahaan-perusahaan, Freeport mulai melakukan pembayaran kepada unit-unit militer ketimbang kepada para perwira
secara individu. Demikian menurut catatan yang tersedia dan seperti yang dituturkan oleh bekas karyawan dan karyawan perusahaan ini.
Menurut catatan, perusahaan membayar unit-unit polisi di Papua sedikit di bawah angka 1 juta dolar di tahun 2003, didaftarkan di bawah topik-topik seperti
tambahan pembayaran bulanan, biaya administrasi dan dukungan administratif. Freeport menyatakan kepada New York Times, di dalam
menentukan jenis dukungan yang dapat diberikan, adalah merupakan kebijakan perusahaan untuk memperhitungkan kemungkinan terjadinya pelanggaran HAM.”
Menurut catatan yang diterima oleh New York Times, pasukan paramiliter polisi, yaitu Brigade Mobil Brimob, yang sering dikutip oleh Departemen Luar Negeri
Amerika Serikat karena kekejamannya, menerima lebih dari 200.000 dolar di tahun 2003.
10
b. PT. Nikel Gag
Pulau Gag adalah salah satu pulau di bagian barat Kabupaten Raja Ampat di Provinsi Papua Barat. Pulau ini ternyata banyak terdapat Nikel yang dikelolah
oleh PT. Gag Nikel yaitu sebuah Perusahaan Indonesia yang didirikan tahun 1996 melalui Penanda-tanganan perjanjian kerjasama antara BHP Billiton 75
Saham dan Perusahaan Pertambangan Milik Negera Indonesia yaitu PT. Aneka
10
Jane Perlez, Raymond Bonner dan kontributor Evelyn Rusli. Below a Mountain of Wealth, a River of Waste. New York
Times. 27 Desember 2005.
John Anari
. Kegagalan Deko
Tam wal
Pem ters
c. Ang
peru men
G
d. Sela 2. Minyak
a. Ned
20 Min
Pap
Su
olonisasi dan Ileg
mbang 25 aupun Hut
merintah m ebut dibaba
glo America
usahaan mil ngadakan ek
Gambar 2.29. Pe
ain itu, bany k dan Gas bu
derlandsche
. Perusah nyak di So
pua maka be
Gambar.2.3 Sumber: http:
Gambar 2.28. L umber: http:ww
gal Referendum d
Saham. tan Pulau
melalui Und at habis oleh
an
lik Indones ksplorasi di
eta Daerah Eksp Sum
yak pula bah umi
Nieuw Gui
haan Belan orong tetapi
erakhir pula
30. Logo Petroc www.petrochi
Logo Anglo Am ww.angloameri
di Papua Barat. W
Dimana K Gag telah
dang-Undan h Perusahaa
A P
y N
A P
sia yaitu PT Kecamatan
plorasi Emas ol mber: http:oppb
han galian l
inea Petrole N
d S
b C
d
nda ini tela i setelah be
a operasiny
china ina.co.id
merican ican.co.uk
WPLO. 2012.
Kontrak Ke h dijadikan
ng Kehutan an hingga sa
Anglo Ame Pertambang
yang kini Negara an
Australia, d Perusahaan
T. Minorco n Kebar sep
leh PT. Minorco b.webs.commin
lain seperti
eum Maatsc NNGPM a
idirikan pa hell denga
erikut BPM Co. 40,
dimiliki ol ah bersama
erakhirnya ya. Kemudia
erja dimula n sebagai
nan No. 4 aat ini.
erican adal gan Raksas
telah ber ntara lain
dll. n ini telah
Service Ind perti pada pe
o Services Indo neraloilgas.htm
Batu Kapur
chappij NN adalah suat
ada tahun an kepemi
M 40, S and Far
eh Standar a-sama Am
Kekuasaan an dilanjutk
ai pada Feb hutan Lin
411999 te
ah sebuah a Dunia m
roperasi d
di Afrik h membon
donesia yan eta di bawah
onesia dan Angl m
r, Pasir Kua
NGPM tu Perusah
1935 dibaw likan saha
Standard V Pacific i
r Minyak merika meng
n Penjajah kan dengan
66
bruari 1998 ndung oleh
tapi Hutan
Perusahaan milik Inggris
di berbagai ka Selatan
nceng anak ng kini telah
h ini:
lo American
arsa, dll.
haan yang wah Group
am sebagai Vacuum Oil
investments California
geksploitasi Belanda di
perusahaan
6
8 h
n
n s
i ,
k h
g p
i l
s ,
i i
n
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
67
milik Amerika yaitu Santafe tetapi akhirnya ditutup lagi oleh Penjajah Indonesia dan selanjutnya dilanjutkan lagi oleh Petrochina milik Negara China Komunis.
b. British Petroleum BP BP Beyond PetroleumBritish
PetroleumBP adalah sebuah perusahaan MIGAS raksasa ketiga
dunia setelah Exxon Mobile milik Amerika dan Shell milik Belanda yang
bermarkas di London – Inggris. Perusahaan ini telah beroperasi lama di
Indonesia yaitu di laut Jawa dan kini mulai hijra pindah ke Papua karena cadangan MIGAS di laut Jawa semakin berkurang akibatnya dijual BP Laut Jawa
ke PERTAMINA.
Anak Perusahaan BP di Papua yang beroperasi di wilayah Teluk Bintuni – Papua Barat diberi nama LNG Tangguh. LNG Tangguh adalah mega-proyek yang
membangun kilang LNG di Teluk Bintuni, Papua Barat, untuk menampung gas alam yang berasal dari 7 Blok Sumur Gas di sekitar Teluk Bintuni, seperti
Vorwata 14.2 TCF, Roabiba 1.1 TCF, Otoweri 1.1 TCF, West Berau 1.4 TCF, Wariagar 2.4 TCF. Target kedua BP yaitu Blok Kaimana dan Blok Enanwatan
serta Dataran Fakfak.
LNG Tangguh ini melengkapi pengilangan gas yang sudah ada di Indonesia, yaitu di LNG Arun, Aceh dan LNG Bontang, Kalimantan
Timur.
Gambar 2.32. Sumur Gas yang berwarna Merah beserta cadangannya Sumber: Bahan Presentase Nippon Oil Exploration di Ruangan HIVE BP Jakarta. Difoto oleh John Anari
Gambar 2.31. Logo BP dan LNG Tangguh Sumber: http:oppb.webs.commineraloilgas.htm
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
68
Proyek LNG Tangguh mulai dibangun sesuai dengan persetujuan akhir dari Pemerintah Republik Indonesia dan partner pada bulan Maret 2005 dan kini
telah berhasil export perdana pada tahun 2009. Tetapi sayangnya, banyak Sarjana Papua yang dipekerjakan sebagai buruh Pabrik Operator Pabrik dan hanya
sekitar 6 tenaga ahli Engineer Asli Papua sedangkan ribuan engineer lainnya berasal dari Non Papua terutama dari Batak dan Jawa. Diskriminasi yang sangat
dalam terjadi antara Papua dengan Non Papua hingga kini terus terjadi di dalam kubuh BP LNG Tangguh, serta Pajak Penghasilan setiap ribuan karyawan
dipotong langsung di Jakarta oleh Kontraktor-kontraktor dan Kantor Pusat BP untuk menambah APBD Jakarta serta Pajak Bumi Bangunan pun dipotong masuk
ke Jakarta karena kantor Kontraktor dan Kantor Pusat BP berada di Jakarta. Selain itu, banyak tenaga Penduduk Asli Papua dipekerjakan sebagai tenaga
Pekerja Paksa seperti Security, Cleaning Service, dll. Selain itu, akses internet pun dilarang oleh Departemen DCT Digital Communication and Technology BP
Indonesia. LNG Tangguh telah memperoleh empat kontrak jangka panjang dengan Fujian
LNG di Cina, K-Power dan POSCO di Korea, serta Sempra Energy di Meksiko. Melalui saham kepemilikan dalam kontrak kerja sama KKS, BP memiliki
37.16 dari Tangguh. Pemegang saham lainnya, yaitu:
•
MI Berau B.V. dimiliki Mitsubishi Corporation dan INPEX Corporation sebesar 16.30.
•
CNOOC Muturi Limited dan CNOOC Wiriagar Overseas Limited dengan bagian 13.90.
•
Nippon Oil Exploration Berau, Ltd dimiliki oleh Nippon Oil Exploration Limited dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation
dengan bagian 12.23.
•
KG BerauKG Wiriagar dimiliki oleh Kanematsu Corporation, Overseas Petroleum Corporation, anak perusahaan dari Mitsui Co., Ltd., dan
Japan Oil, Gas and Metals National Corporation dengan bagian 10.0
•
LNG Japan Corporation dimiliki oleh Sumitomo Corporation and Sojitz Corporation dengan bagian 7.35.
Konsorsium KBR melalui anak perusahaan di Indonesia PT. Brown Root Indonesia, JGC Corporation, dan PT. Pertafenikki dipilih oleh operator utama
BP Indonesia dan rekan melalui proses tender terbuka yang kompetitif sebagai kontraktor utama untuk pembangunan fasilitas darat LNG Tangguh. Secara
bersama-sama mereka dikenal denagn nama Konsorsium KJP. Dua rekanan lainnya di Proyek Tangguh adalah General Electric dan Saipem - kedua
perusahaan ini memiliki pengalaman dalam proyek besar di berbagai negara. GE akan menyediakan turbin dan kompresor utama untuk mengalirkan gas
dari penampung ke LNG, sedangkan Saipem, pemimpin dunia dalam konstruksi lepas pantai, bertanggung jawab untuk semua konstruksi lepas
pantai dan bawah laut di Proyek Tangguh.
11
11
LNG Tangguh. Wikipedia Indonesia. http:id.wikipedia.orgwikiLNG_Tangguh
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
69
Gambar 2.33. Rancangan Konstruksi LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi EP DCT – BP Indonesia oleh John Anari
Gambar 2.34. Konstruksi LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi EP DCT – BP Indonesia oleh John Anari
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
70
Gambar 2.35. Peta Penjualan LNG Tangguh Sumber: Bahan Presentasi EP DCT – BP Indonesia oleh John Anari
c. Nation Petroleum NP NP adalah sebuah Perusahaan ke-12
terbesar dunia milik Canada yang kini baru memulai beroperasi di Indonesia yaitu di
wilayah Selat Yapen antara Waropen dan
Pulau Yapen di Provinsi Papua. Ahli Geologi memperkirakan terdapat 98 TCF gas dan 5 Billion Minyak di Blok
Yapen dan Blok Rombebai di Provinsi Papua. Blok Rombebai berada di onshore berdekatan dengan Wapoga sedangkan Blok
Yapen berada di daerah offshore di Laut Yapen.
Gambar 2.36. Logo Nation Petroleum Sumber: http:www.nationspetroleum.com
John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012.
71
Gambar 2.37. Peta Sumur Minyak dan Gas yang berwarna orange di selat Yapen Sumber: http:www.nationspetroleum.comoperations_worldwide_indonesia.html
G. Iklim dan Keadaan Tanah