Letak Geografis, Astronomi dan Antropologi Papua

John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 37 Berdasarkan proses geologi tersebut sehingga 3 tiga ahli Geologi Wallace, Weber dan Lydekker berusaha menarik garis batas antara lempeng Sahul dan lempeng Sunda seperti terlihat pada gambar di bawah ini: Gambar. 2.4. Pembatasan Lempeng Sahul dan Sunda oleh Lydekker Sumber: Lydekker Line. Wikipedia English Dari ketiga pendapat ahli geologi tersebut, hanya Lydekker yang paling tepat membatasi perbatasan antara lempeng Sunda dan Sahul karena telah dibuktikan dengan kemiripan manusia, hewan, dan bebatuan yang ada di Papua mirip dengan Australia sedangkan wilayah Indonesia sangat berbeda dengan Papua. Papua diciptakan oleh Sang Pencipta secara khusus dan tergolong masih mudah sehingga proses tektonik pun masih terjadi yang akan menyebabkan terjadinya gempa tektonik hingga saat ini.

C. Letak Geografis, Astronomi dan Antropologi Papua

Pulau Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia setelah pulau Greenland dan berada pada 131 BT – 141 BT yang berada di wilayah utara Australia dan berbatasan dengan Provinsi Maluku Indonesia di bagian Barat, serta berbatasan John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 38 langsung di bagian Timur dari Negara Papua New Guinea dan berada di bagian Selatan Samudera Pasifik. Papua merupakan provinsi cangkokkan paling timur Indonesia karena tidak disahkan melalui Undang-Undang menjadi Provinsi ke-26 Provinsi Papua dan ke-33 Provinsi Papua Barat. Wilayah ini dibagi menjadi dua Provinsi yaitu Provinsi Papua berdasarkan PENPRES No. 1 Tahun 1963 yang beribu kota di Jayapura dan Provinsi Papua Barat berdasarkan INPRES No.1 Tahun 2003 yang beribu kota di Manokwari. 2 Gambar. 2.5. Peta Wilayah Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat Sumber: Wikipedia Berdasarkan data Geologi di atas, maka sudah sepantasnya pulau ini harus diberi nama pulau Convergentland Tanah Konvergen sedangkan bangsa yang mendiami pulau itu harus diberi nama Bangsa Melanesia yang berasal dari bahasa Yunani Kuni yaitu Melan Hitam dan Nesos Pulau sehingga disebut Pulau Hitam. 3 2 Wawancara Ottis Simopiaref dengan Bapak Frits Kirihio. 3 John Anari. Bangsa Melanesia di Pulau Convegentland. www.oppb.webs.com dan www.facebook.comoppb.wpio John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 39 Gambar. 2.6. Peta Rumpun Melanesia. Sumber: http:asiapacific.anu.edu.aupeople_mapsMelanesia.jpg Sedangkan Rumpun Bangsa asli Australia dan Papua adalah rumpun bangsa Negroid yang berasal dari Afrika sebelum terjadinya divergen benua Australia dari benua Afrika sehingga secara otomatis Papua termasuk dalam rumpun bangsa Negroid. Secara antropologi banyak terdapat kesamaan budaya dengan orang asli Australia serta kemiripan manusia Papua dengan manusia asli Australia suku Aborigin. Hal ini sangat bertentangan dengan nama Indonesia yang berasal dari kata Yunani kuno yaitu Indos India dan Nesos Pulau sehingga Indonesia berarti pulau India. Orang Asli Papua sangatlah berbeda dengan orang Indonesia yang notabene berasal dari Yunani, India, Arab dan China sehingga berkulit hitam dan soumatang serta berambut lurus mirip dengan orang India. Dengan adanya fakta ini sehingga Indonesia banyak terdapat peninggalan dari Timur Tengah seperti Agama Budha, Hindu dan Islam serta peninggalan Candi dan banyak terdapat peninggalan Kerajaan-Kerajaan. Sedangkan Papua sangatlah berbeda sehingga tidak terdapat system kerajaan-kerajaan dan hanya terdapat beberapa wilayah di bagian barat yang beragama islam akibat masuknya bangsa Tidore dan Ternate ke bagian barat Papua. John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 40 Gambar. 2.7. Kemiripan rambut dan kulit Bangsa Papua dan Bangsa Aborigin di Australia Sumber: Hasil Ekspedisi Belanda di New Guinea tahun 1926 Secara tradisional, garis besar pulau New Guinea telah digambarkan mirip dengan burung Surga Paradise Bird yang terbang ke arah barat dengan mulut terbuka. Akibatnya, pulau ini telah secara geografis dibagi menjadi Kepala Burung Head, Leher Neck, Badan Body dan daerah ekor Tail. Gambar. 2.8. Kemiripan Pulau New guinea dengan Burung surga Paradise Bird Island. Sumber: http:www.papuaweb.orggbpetasejarahcollingridgeng-bird.jpg Secara keseluruhan, Papua memiliki luas 421,981 km 2 dan dengan letak astronomi pada ujung Barat Papua di Pulau Gaag Raja ampat berada pada 129 BT – pada 141 BT di ujung Timur Perbatasan Merauke dan Jayapura serta berada di 0 - 1 LU pada pulau Mapia dan Pulau Fani di bagian Utara Papua serta 9 LS di bagian Selatan Merauke. 4 4 Google Earth. Hasil Citra Satelite. Update 5 Februari 2009. John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 41 Gambar. 2.9. Garis Meridian dan Garis Equator Sumber: http:www.worldatlas.comaatlasimageg.htm Sebagai sebuah pulau besar dengan topografi berbukit-bukit dan bergunung-gunung dan pengaruh letak geografis dan astronomis, menyebabkan Papua memiliki iklim yang bervariasi di tiap daerah meskipun secara umum beriklim tropis. Sepanjang daerah pegunungan hujan turun hampir sepanjang tahun dan di bagian belahan utara, musim hujan pada umumnya lebih panjang daripada musim kemarau. Sedangkan pada bagian tenggara musim kemarau berlangsung lebih panjang. Bagian Utara pulau Papua berbatasan dengan lautan Pasifik, selatan berbatasan dengan Bagian Utara Australia, bagian Timur berbatasan dengan Negara tetangga Papua New Guinea serta di bagian Barat berbatasan dengan Maluku. Pada bagian pesisir pantai Utara Papua umunya terdiri dari karang laut sedangkan di bagian selatan banyak terdapat pasir tidak berbatuan dan lebih rendah sedangkan bagian utara umumnya banyak terdapat pegunungan. Gambar. 2.10. Panorama Terumbu Karang di Pantai Utara daerah Raja Ampat Sumber: http:www.amustard.comimagesff060.jpg John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 42 Gambar. 2.11. Sarang Semut terbesar di Merauke yang tersusun dari pasirtanah. Sumber: http:www.travelpod.comuserssurledep16.1224762480.1_merauke.jpg Papua memiliki Puncak Gunung bersalju yang hingga kini tidak pernah dimasukkan dalam Keajaiban Dunia karena salju tersebut berada di daerah jalur lintasan Matahari Khatulistiwa dan bebatuannya banyak mengandung logam-logam seperti: Emas, Perak, Tembaga, Uranium, dll. Puncak tersebut pertama kali ditemukan oleh Cartenz dan beliau menyebarkan laporannya tentang Puncak bersalju di daerah Khatulistiwa tetapi banyak orang Eropa tidak percaya akan hal ini. Puncak ini kemudian disebut Puncak Cartenz yang berada pada ketinggian 4.884 m dari permukaan air laut dengan koordinat S 04°04.733 dan E 137°09.572, Puncak ini termasuk puncak tertinggi di Asia Tenggara dan Oceania. Puncak ini tidak dipublikasikan karena banyak mengandung Uranium, Emas, Tembaga, dan lain-lain yang kini menjadi incaran Negara- negara bersama-sama dengan Indonesia. Selain itu, Pegunungan di Kepala Burung Vogel Kop juga banyak mengandung Pertambangan dan MIGAS. Salah satunya, kini telah diadakan eksplorasi oleh Perusahaan Anglo American milik Inggris, dimana Anglo America telah membayar anak Perusahaan PT. Minorco Service Indonesia untuk mengadakan pemboran di Kali Biru Kampung Sasior Pertbatasan antara Distrik Kebar dan Distrik Merdey untuk KP I dan KP II di wilayah Anari Distrik Kebar. Dan juga telah diadakan eksploitasi Minyak oleh NNGPM pada tahun 1938 di Sorong hingga kini dilanjutkan oleh Petrochina serta kini mulai dieksploitasi Gas di Teluk Bintuni oleh BP Indonesia. John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 43 Gambar. 2.12. Puncak Cartenz yang bersalju di Daerah Khatulistiwa tetapi tak pernah dimasukkan dalam keajaiban dunia akibat Kepentingan Operasi Penambangan Kiri dan Cartenz bersama dua pendaki pada tahun 1936. Sumber: www.facebook.comoppb.wpio Gambar. 2.13. Pemboran Tambang Emas dan Uranium di Kampung Sasior - Kecamatan Kebar Sumber: http:www.arcexploration.com.auJune2009Quarterly.html Gambar. 2.14. Lokasi Petrochina di Sorong Kiri dan LNG BP Indonesia di Bintuni. Sumber: Dokumentasi OPPB New Guinea dan Gugusan Pegunungan Tengah, umumnya disebut sebagai jenis wilayah pulau yang aktif di pertemuan lempeng samudera dan lempeng benua Dewey dan Bird, 1970. Pegunungan Tengah memiliki panjang 1.300 km, dan lebar 150 km John Anari. Kegagalan Dekolonisasi dan Ilegal Referendum di Papua Barat. WPLO. 2012. 44 dengan topografi terjal dan berbagai puncak lebih dari 3000 m di atas permukaan laut. Sebagian besar terdiri dari berbagai dilipatan dan pengendapan benua Australia yang pasif. 5

D. Etnografi dan Demografis Papua