Pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran think talk write di mulai dengan guru menyajikan masalah yang bersifat open-ended atau masalah
yang mempunyai beberapa alternatif solusi. Dalam hal ini, guru menyajikan gambar kemudian siswa diminta untuk mengidentifikasi objek apa saja yang
terdapat dalam gambar tersebut. Selanjutnya, siswa membuat kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi objek. Siswa secara aktif merespon
tugas yang diberikan guru dengan dimulai dengan berpikir think,berbicara talk,dan menulis write.
2.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Strategi Pembelajaran Think Talk Write
Setiap strategi pembelajaran pastilah memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Demikian halnya dengan strategi pembelajaran think talk write. Berikut ini
merupakan kelebihan dan juga kekurangan strategi pembelajaran think talk write, antara lain sebagai berikut.
2.4.3.1 Kelebihan Strategi Pembelajaran Think Talk Write
Strategi pembelajaran think talk write pada dasarnya dibangun melalui kegiatan berpikir, berbicara, dan menulis Huinker dan Laughin dalam Yamin dan Ansori,
2008. Melalui kegiatan tersebut, memungkinkan siswa untuk dapat mendayagunakan semua kemampuan yang ia miliki baik aspek kognitif, afektif,
maupun psikomotorik. Selain itu, penerapan strategi ini juga meningkatkan kemampuan pemahaman dan komunikasi siswa, mendorong siswa untuk berpikir
kritis, membantu siswa untuk menganalisis tujuan isi teks dan memeriksa bahan- bahan yang ditulis, mempertinggi pengetahuan siswa, membantu siswa untuk
mengkontruksi ide dalam bentuk tulisan, dan membantu guru untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa dalam pembelajaran.
Strategi pembelajaran think talk write memiliki bebrapa kelebihan, antara lain:
merangsang aktivitas berpikir siswa, mempertinggi pengetahuan siswa, meningkatkan keterampilan berpikir dan menulis, mempercepat kemampuan
siswa untuk mengungkapkan ide melalui tulisan, dan meningkatkan pemahaman siswa melalui kegiatan berkomunikasi dan berdialog. Di samping itu, strategi
pembelajaran think talk write juga membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan mereka baik dalam berbicara maupun menulis karena mendapat
penguatan dari teman sebayanya sehingga mereka lebih dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki. Strategi ini juga memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antarsiswa melalui kerja sama dalam kelompok yang heterogen untuk mencapai tujuan
bersama. Kelompok belajar dalam strategi pembelejaran think talk write terdiri atas anak-
anak yang memiliki kemampuan hetrogen atau berbeda-beda. Pengelompokkan heterogen memungkinkan siswa dapat saling menjadi sumber belajar sesuai
dengan keunggulan yang dimilikinya. Siswa lebih terampil dalam menjalin hubungan sosial yang diperlukan dalam kerja gotong royong seperti
kepemimpinan, kemampuan berkomunikasi, mempercayai orang lain, dan mengelola konflik.