Definisi Keterampilan Keterampilan Menulis

atas bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal karangan berfungsi untuk memperkenalkan dan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan itu. Isi karangan menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan, berikut hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide tersebut seperti contoh, ilustrasi, informasi, bukti, atau alasan. Akhir karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide-ide penting. Bagian ini berisi simpulan, dan dapat ditambah rekomendasi atau saran bila diperlukan. Tahap terakhir adalah tahap pascapenulisan telaah dan revisi. Fase ini merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan Suparno dan Yunus, 2011: 1. 24. Lebih lanjut diungkapkan bahwa kegiatan penyuntingan dan perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a membaca keseluruhan karangan; b menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang harus diganti, ditambahkan, disempurnakan; serta c melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan. Sementara Heffernan dan Lincoln 1990 serta Tompkins dan Hosskisson 1995 dalam Suparno dan Yunus 2011: 1. 24 membedakan pengertian menyunting editing dan perbaikan atau revisi revision. Menurut mereka, penyuntingan adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa, encatatan kepustakaan, dan konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi atau perbaikan lebih mengarah ada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan. Sementara mengenai tahap-tahap menulis Akhadiah 2012: 3 juga berpendapat bahwa tahap menulis dibagi menjadi tiga macam, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Tahap pascapenulisan, tahap ini merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan. Kegiatan yang mula-mula harus dilakukan jika menulis karangan ialah menentukan topiknya. Ini berarti bahwa kita menentukan apa yang akan dibahas di dalam tulisan. Topik ini dapat diperileh dari berbagai sumber. Pengalaman, lebih- lebih pengalaman membaca, merupakan sumber yang sangat enting. Di samping itu, kita dapat menentukan topik tulisan dari pengamatan terhadap lingkungan. Kita juga dapat menulis tentang pendapat, sikap, dan tanggapan sendiri atau orang lain, atau tentang khayalan atau imajinasi kita. Jadi, sebenarnya topik karangan itu dapat ditentukan dimana-mana. Tahap selanjutnya adalah penulisan pengembangan isi karangan. Pada tahap ini kita membahas setiap butir topik yang ada di dalam kerangka yang disusun. Ini berarti bahwa kita menggunakan bahan-bahan yang sudah diklasifikasikan menurut keperluan sendiri. Kadang-kadang pada tahap ini disadari bahwa masih diperlukan bahan lain. Dalam mengembangkan gagasan menjadi suatu karangan yang utuh, diperlukan bahasa. Dalam hal ini kita harus menguasai kata-kata yang akan mendukung gagasan. Ini berarti bahwa kita harus mampu memilih kata dan istilah yang tepat sehingga gagasan dapat dipahami pembaca dengan tepat pula. Kata-kata itu harus dirangkaikan menjadi kalimat-kalimat efektif. Selanjutnya kalimat-kalimat harus disusun menjadi paragraf-paragraf yang memenuhi persyaratan. Tetapi itu juga belum cukup. Tulisan ini harus ditulis dengan ejaan yang berlaku disertai dengan tanda baca yang digunakan secara tepat. Di samping itu masih harus diketahui bagaimana menuliskan judul, subjudul, kutipan, catatan kaki dan daftar pustaka, teknik pengetikan, atau „layout’ dan sebagainya. Tahap yang terakhir adalah tahap revisi. Jika buram seluruh tulisan sudah selesai, maka tulisan tersebut perlu dibaca kembali. Mungkin buram itu perlu direvisi di sana-sini: diperbaiki, dikurangi, atau kalau perlu diperluas. Sebenarnya, revisi ini sudah dilakukan juga pada waktu tahap penulisan berlangsung. Yang dikerjakan sekarang ialah revisi secara menyeluruh sebelum diketik sebagai bentuk akhir naskah tersebut. Pada tahap ini biasanya kita meneliti secara menyeluruh mengenai logika, sistematika, ejaan, tanda baca, pilihan kata, kalimat, paragraf, pengetikan catatan kaki dan daftar pustaka, dan sebagainya. Jika tidak ada lagi yang kurang memenuhi persyaratan selesailah sudah tulisan kita.

2.1.4 Jenis-Jenis Tulisan

Dalam dunia menulis, dikenal adanya lima jenis karangan, yaitu deskripsi pada hakikatnya adalah menggambarkanmelukiskan, narasi pada hakikatnya adalah cerita, eksposisi pada hakikatnya adalah memaparkan, argumentas pada hakikatnya adalah meyakinkan dan persuasi pada hakikatnya adalah ajakanbujukan, berikut ini akan dipaparkan mengenai kelima karangan tersebut.

2.1.4.1 Deskriptif

Deskriptif adalah suatu tulisan yang berisi tentang penggambaran atau pelukisan tentang sesuatu, sehingga pembaca seolah-olah dapat melihat, mendengar, membau, merasa, dan meraba. Menurut Keraf 1981: 93 mendefinisikan bahwa deskripsi atau pemerian merupakan sebuah bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha para penulis untuk memberikan perincian-perinciandari objek yang sedang dibicarakan. Kata deskripsi berasal dari kata latin describere yang berarti menulis tentang, atau membeberkan sesuatu hal.sebaliknya kata deskripsi dapat diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari kata peri- memerikan yang berarti melukiskan sesuatu hal. Suparno dan Yunus 2011: 4. 6 mengungkapkan bahwa deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan itu sesuai dengan citra penulisnya. Sementara menurut Rusminto 2012: 17 deskripsi berasal dari bahasa latin describe yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dalam kaitan dengan wacana, deskripsi diartikan sebagai suatu bentuk wacana yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai melihat, mendengar, mencium, dan merasakan apa yang dilukiskan sesuai dengan cittra penulisnya. Wacana jenis ini bermaksud menyampaikan kesan kesan tentang sesuatu, dengan sifat dan gerak-geriknya, atau sesuatu yang lain kepada pembaca. Misalnya deskripsi tentang suasana pasar tradisional yang hiruk pikuk atau deskripsi tentang suasana keheningan malam yang sunyi senyap. Jauhari