2.1.3 Tahap-Tahap Menulis
Tahap-tahap menulis dibagi dalam tiga tahap, yakni tahap prapenulisan, tahap penulisan, dan tahap revisi. Menurut Suparno dan Yunus 2011: 1. 14
menyatakan bahwa menulis merupakan serangkaian aktivitas yang terjadi dan melibatkan beberapa fase prapenulisan persiapan, penulisan pengembangan isi
karangan, dan pascapenulisan telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan.
Tahap prapenulisan persiapan merupakan fase persiapan menulis, seperti halnya
pemanasan warming up bagi orang yang berolahraga. Tahap ini merupakan fase mencari, menemukan, dan mengingat kembali pengetahuan atau pengalaman yang
diperoleh dan diperlukan penulis. Tujuannya adalah untuk mengembangkan isi serta mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam menulis sehingga apa yang
ingin ditulis dapat disajikan dengan baik. Proett dan Gill 1986 dalam Suparno dan Yunus 2011. Fase ini sangat penting dalam kegiatan menulis karena sangat
menentukan aktivitas dan hasil menulis berikutnya. Persiapan yang baik sangat memungkinkan bagi kita untuk mengumpulkan bahan secara terarah,
mengaitpadukan antargagasan secara runtut, serta membahasnya secara kaya, luas, dan mendalam. Tahap ini juga merupakan tahap perencanaan atau persiapan
menulis dan mencakup beberapa langkah kegiatan. Kegiatan yang mula-mula harus dilakukan jika menulis karangan ialah menentukan topiknya, membatasi
topik, menentukan bahan, dan menyusun kerangka. Tahap selanjutnya adalah tahap penulisan. Pada tahap ini mengembangkan butir
demi butir ide yang terdapat dalam kerangka karangan. Struktur karangan terdiri
atas bagian awal, isi, dan akhir. Bagian awal karangan berfungsi untuk memperkenalkan dan sekaligus menggiring pembaca terhadap pokok tulisan itu.
Isi karangan menyajikan bahasan topik atau ide utama karangan, berikut hal-hal yang memperjelas atau mendukung ide tersebut seperti contoh, ilustrasi,
informasi, bukti, atau alasan. Akhir karangan berfungsi untuk mengembalikan pembaca pada ide-ide inti karangan melalui perangkuman atau penekanan ide-ide
penting. Bagian ini berisi simpulan, dan dapat ditambah rekomendasi atau saran bila diperlukan.
Tahap terakhir adalah tahap pascapenulisan telaah dan revisi. Fase ini
merupakan tahap penghalusan dan penyempurnaan buram yang kita hasilkan. Kegiatannya terdiri atas penyuntingan dan perbaikan Suparno dan Yunus, 2011:
1. 24. Lebih lanjut diungkapkan bahwa kegiatan penyuntingan dan perbaikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a membaca
keseluruhan karangan; b menandai hal-hal yang perlu diperbaiki, atau memberikan catatan bila ada hal-hal yang harus diganti, ditambahkan,
disempurnakan; serta c melakukan perbaikan sesuai dengan temuan saat penyuntingan. Sementara Heffernan dan Lincoln 1990 serta Tompkins dan
Hosskisson 1995 dalam Suparno dan Yunus 2011: 1. 24 membedakan pengertian menyunting editing dan perbaikan atau revisi revision. Menurut
mereka, penyuntingan adalah pemeriksaan dan perbaikan unsur mekanik karangan seperti ejaan, pungtuasi, diksi, pengkalimatan, pengalineaan, gaya bahasa,
encatatan kepustakaan, dan konvensi penulisan lainnya. Adapun revisi atau
perbaikan lebih mengarah ada pemeriksaan dan perbaikan isi karangan.