Kerapatan Flux Magnet B Kuat Medan Magnet

Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 97 satuan mikro weber dapat digunakan, 1 µ Wb = 10 -6 Wb. Untuk mengubah mikro weber ke garis medan, kalikan dengan faktor konversi 10 8 garis per weber, seperti berikut: 1 µ Wb = 1 x 10 -6 Wb x 10 8 garisWb = 1 x 10 2 garis 1 µ Wb = 100 garis atau Mx Satuan dasar flux magnetik dapat didefinisikan dalam dua cara., Maxwell adalah satuan cgs, sedangkan weber Wb adalah satuan mks atau SI. Untuk bidang sains dan rekayasa, satuan SI lebih disukai daripada satuan cgs, tetapi satuan cgs masih banyak digunakan pada banyak aplikasi praktis.

5. Kerapatan Flux Magnet B

Efektivitas medan magnetik dalam pemakaian sering ditentukan oleh besarnya “kerapatan fluk magnet”, artinya fluk magnet yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan intensitas medannya lebih lemah gambar 3.13. Pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluk magnet akan kuat dan intensitas medannya lebih tinggi. Gambar 3.13 Kerapatan fluk magnet Kerapatan fluk magnet B atau induksi magnetik didefinisikan sebagai fluk persatuan luas penampang. Satuan fluk magnet adalah Tesla. Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 98 Dimana : B = Kerapatan medan magnet  = Fluks magnet A = Penampang inti Belitan kawat yang dialiri arus listrik DC maka didalam inti belitan akan timbul medan magnet yang mengalir dari kutub utara menuju kutub selatan. Gambar 3.14 Daerah pengaruh medan magnet Pengaruh gaya gerak magnetik akan melingkupi daerah sekitar belitan yang diberikan warna arsir gambar 3.14. Gaya gerak magnetik  sebanding lurus dengan jumlah belitan N dan besarnya arus yang mengalir I, secara singkat kuat medan magnet sebanding dengan amper-lilit . Dimana :  = Gaya gerak magnetik I = Arus mengalir dalam lilitan N = Jumlah lilitan kawat

6. Kuat Medan Magnet

Dua belitan berbentuk toroida dengan ukuran yang berbeda diameternya gambar 3.15. Belitan toroida yang besar memiliki diameter  = I . N Teknik Kelistrikan dan Elektronika Instrumentasi 99 lebih besar, sehingga keliling lingkarannya lebih besar. Belitan toroida yang kecil tentunya memiliki keliling lebih kecil. Jika keduanya memiliki belitan N yang sama, dan dialirkan arus I yang sama maka gaya gerak magnet  = N.I juga sama. Yang akan berbeda adalah kuat medan magnet H dari kedua belitan diatas. Gambar 3.15 Medan magnet pada toroida Persamaan kuat medan magnet : Dimana : H = Kuat medan magnet Im = Panjang lintasan  = Gaya gerak magnetik I = Arus yang mengalir dalam lilitan N = Jumlah lilitan kawat

7. Rangkaian Magnetik