F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel Independen
Variabel independen adalah dosis pemberian propolis. b.
Variabel Dependen Variabel dependen adalah gambaran histopatologi hepar tikus
2. Definisi Operasional Variabel
Untuk memudahkan penelitian dan agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka dibuat definisi operasional sebagai berikut:
Tabel 2. Definisi operasional
Variabel Definisi
Skala Dosis
Propolis Dosis efektif tengah propolis adalah 0,00026 mLgrBB
Kelompok I kontrol negatif = pemberian aquades Kelompok II kontrol positif = pemberian etanol 0,01
mLkgBB Kelompok III perlakuan coba = pemberian propolis
0,00009 mLgrBB + etanol 0,01 mLgrBB Kelompok IV perlakuan coba = pemberian propolis
0,00026 mLgrBB + etanol 0,01 mLgrBB Kelompok V perlakuan coba = pemberian propolis
0,00078 mLgrBB + etanol 0,01 mLgrBB kategorik
Gambaran histopatologi
hepar Kerusakan hepar yang diamati berupa degenerasi lemak
yang terjadi pada hepatosit pada 5 lapang pandang. Kriteria penilaian degenerasi lemak adalah Kawasaki et al., 2009:
0 = tidak ada hepatosit yang mengalami degenerasi lemak 1 = 10 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak
2 = 10
– 33 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak
3 = 34 – 66 hepatosit yang mengalami degenerasi
lemak 4 = 66
– 100 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak
Numerik
G. Penyajian Data
Data yang diperoleh dari hasil pengamatan histopatologi disajikan secara
deskriptif dan ditampilkan dengan menggunakan tabel tabulasi dan grafik.
DAFTAR PUSTAKA
Amic, D D. Amic, D Besio, and N. Trinajstic. 2003. Structure-Radical Scavenging Activity.
Realtionships of Flavonoids. Croatica Chamica Acta CCACAA 78 1 55-61 Animal Care Program. Animal Specific Training: Rats. University of Wisconsin-
Milwaukee. 2011.26
November 2012.
www4.uwm.eduusaacptrainingmanualmanual_rats.cfm. Anonymous.
2010. Pengertian
Propolis. 1
November 2012
http:propolisdiamon.wordpress.com20100605pengertian-propolis Anonymous. 2006. Standard of ASEAN Herbal Medicine 2
nd
Ed . ASEAN Countries.
Jakarta. Bankova, V. Castro, S.L. Marcucci, M.C. 2000. Propolis: recent advances in
chemistry and plant origin. Apidologie. 31: 3 –15.
Borrelli, F. Maffia, P. Pinto, L. Ianaro, A. Russo, A. Capasso, F. Ialenti, A. 2002.
Phytochemical compounds involved in the anti-inflammatory effect of propolis extract. Fitoterapia 731:53
–63. Brunton, L. K. Parker, D. Blumenthal, I. Buxton. 2008.
Goodman and Gilman’s Manual of Pharmacology and Therapeutics
. McGraw-Hill. New York. 1230 pp.
Cadenas, E., Packer, L. 2002 c. Expanded Caffeic Acid and Related Antioxidant
Compound: Biochemical and Cellular Effects. Handbook of Antioxidants. Second edition
. California : Marcel Dekker, Inc. p. 279-303.