Bahan dan Alat Penelitian

Tikus diadaptasikan selama 7 hari Timbang berat badan tikus K1 K2 K3 K4 K5 Setelah 1,5 jam Tikus diberi perlakuan selama 14 hari Pada hari ke-15, tikus dinarkosis dengan kloroform Dilakukan laparotomi lalu hepar tikus diambil Sampel hepar dibersihkan dengan larutan NaCl kemudian ditimbang Sampel hepar difiksasi dengan formalin 10 Sample hepar dikirim ke LAB PA FK Unila untuk pembuatan sediaan histopatologi Pengamatan sediaan histopatologi dengan mikroskop Interpretasi hasil pengamatan Gambar 17. Diagram alur penelitian Beri aquadest 0,01 mlgrBB p.o Beri etanol 50 0,01 mlgrBB p.o 1xhari Beri propolis 0,00009 mlgrBB p.o 1xhari Beri propolis 0,00026 mlgrBB p.o 1xhari Beri propolis 0,00078 mlgrBB p.o 1xhari Beri etanol 50 0,01 mlgrBB p.o 1xhari Beri etanol 50 0,01 mlgrBB p.o 1xhari Beri etanol 50 0,01 mlgrBB p.o 1xhari

F. Identifikasi Variabel dan Definisi Operasional Variabel

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel Independen Variabel independen adalah dosis pemberian propolis. b. Variabel Dependen Variabel dependen adalah gambaran histopatologi hepar tikus

2. Definisi Operasional Variabel

Untuk memudahkan penelitian dan agar penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka dibuat definisi operasional sebagai berikut: Tabel 2. Definisi operasional Variabel Definisi Skala Dosis Propolis Dosis efektif tengah propolis adalah 0,00026 mLgrBB Kelompok I kontrol negatif = pemberian aquades Kelompok II kontrol positif = pemberian etanol 0,01 mLkgBB Kelompok III perlakuan coba = pemberian propolis 0,00009 mLgrBB + etanol 0,01 mLgrBB Kelompok IV perlakuan coba = pemberian propolis 0,00026 mLgrBB + etanol 0,01 mLgrBB Kelompok V perlakuan coba = pemberian propolis 0,00078 mLgrBB + etanol 0,01 mLgrBB kategorik Gambaran histopatologi hepar Kerusakan hepar yang diamati berupa degenerasi lemak yang terjadi pada hepatosit pada 5 lapang pandang. Kriteria penilaian degenerasi lemak adalah Kawasaki et al., 2009: 0 = tidak ada hepatosit yang mengalami degenerasi lemak 1 = 10 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak 2 = 10 – 33 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak 3 = 34 – 66 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak 4 = 66 – 100 hepatosit yang mengalami degenerasi lemak Numerik

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit yang Diinduksi Gentamisin.

0 4 75

Uji Aktivitas Inhibisi Fraksi-Fraksi Hasil Kolom Kromatografi dari Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa L.) terhadap Enzim RNA Helikase Virus Hepatitis C

0 11 80

Efek Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativa) terhadap Jumlah Spermatozoa Mencit yang Diinduksi Gentamisin.

0 7 75

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

PENGARUH EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI HEPAR TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI GENTAMISIN

5 28 64

PENGARUH EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI ALVEOLUS PARU-PARU TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI GENTAMISIN

8 73 77

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa) TERHADAP AKTIVITAS ENZIM ENZIM ASPARTATE AMINOTRANSFERASE (AST) SERUM TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINDUKSI ETANOL

1 34 52

PENGARUH EKSTRAK JINTAN HITAM (Nigella sativa L.) TERHADAP JUMLAH SEL SPERMATOGENIK TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) YANG DIINDUKSI GENTAMISIN

1 24 71

Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) terhadap Kerusakan Alveolus Paru Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Dipapar Asap Rokok.

0 0 3

Pengaruh Pemberian Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) dalam Mencegah Kerusakan Histopatologi Ginjal Tikus Putih (Rattus norvegicus) yang Diinduksi Gentamisin.

0 1 5