106
Contoh 2.1 Kawat dengan penampang sebesar 2 mm
2
dilalui arus listrik sebesar 1 ampere, akan mempunyai rapat arus yang sama dengan rapat arus dari sebuah kawat
yang berpenampang 6 mm
2
dengan kuat arus sebesar 3 ampere. Perhatikan perhitungan dari jawaban diatas :
a
1 q
I S
2
5 ,
2 1
mm A
S
b
2 q
I S
2
5 ,
6 3
mm A
S
5.2.6 Komponen dan Rangkaian Listrik
Dalam rangkaian listrik dikenal ada 2 macam komponen, yaitu :
Pertama yaitu komponen sumber energi atau daya listrik yang sering disebut juga dengan istilah komponen aktif dari rangkaian listrik.
Contohnya : Baterai, aki accumulator, generator, dan lain-lain . Sumber energi listrik ini biasanya dalam bentuk sumber tegangan dan
sumber arus.
Kedua yaitu komponen pemakai energi atau daya listrik yang sering disebut dengan istilah komponen pasif dari rangkaian listrik. Contoh
dari komponen pasif ini seperti : tahanan resistansi, induktor induktansi, dan kapasitor atau kondensator kapasitansi.
5.2.7 GGL dan Tegangan Listrik
Tegangan listrik dapat dimisalkan dengan tekanan air di dalam menara air. Di atas menara itu air disimpan dalam bak air dan dihubungkan dengan
pipa me lalui suatu keran pembuka dan penutup. Apabila makin tinggi penempatan bak air makin besar tekanannya, begitu pula bila makin rendah
posisi bak air makin rendah pula tekanan air tersebut. Menurut teori elektron, jika sebuah benda bermuatan positif kalau
benda tersebut kehilangan elektron dan jika bermuatan negatif kalau benda tersebut kelebihan elektron. Dalam keadaan perbedaan muatan inilah timbul
tenagaenergi potensial yang berada di antara benda-benda tersebut. Tenaga potensial tersebut dapat menunjukkan kemampuan untuk melaksanakan kerja,
sehingga bila sepotong kawat penghantar dihubungkan di antara kedua benda
yang berbeda muatan tersebut akan menyebabkan terjadinya perpindahan energi di antara benda-benda itu. Peralihan energi ini akan berlangsung terus
menerus selama ada perbedaan tegangan. Terjadinya beda tegangan disebabkan karena setiap muatan mempunyai tenaga potensial untuk
menggerakan suatu muatan lain dengan cara menarik untuk muatan yang tidak sama atau tidak sejenis atau menolak untuk muatan yang sama atau
sejenis. Beda tegangan dapat juga dihasilkan dengan memberikan tekanan
listrik dari suatu pembangkit listrik kepada salah satu penghantar. Baterai atau generator dapat bertindak sebagai pompa listrik untuk menghasilkan tegangan
di antra dua titik. Satuan untuk mengukur tegangan ini adalah volt ditulis dengan notasi huruf V, yang diambil dari nama seorang sarjana Italia
Alessandro Volta 1775 – 1827.
Beda tegangan di antara dua terminal dapat berubah-ubah, mulai dari seperjuta volt sampai beberapa juta volt. Beda tegangan di antara terminal-
terminal pada PLN ada yang 110 volt, 220 volt, 380 volt, 20 kVolt, 150 kvolt, 500 kvolt, dan lain-lain. Beda tegangan diantara terminal-terminal aki adalah 6
volt, 12 volt, 24 volt, dan lain-lain, sedangkan beda tegangan pada terminal baterai umumnya 1,5 volt.
5.2.8 Hukum Ohm
Hubungan antara arus listrik, tegangan listrik dan hambatan listrik dalam suatu rangkaian listrik dinyatakan dalam hukum Ohm seperti dijelaskan pada
gambar 3.1. Nama Ohm ini diambil dari seorang ahli fisika dan matematika Jermal bernama George Simon Ohm 1787
– 1854 yang membuat teori ini. Ketika Ohm membuat percobaan tentang listrik, ia menemukan antara lain :
a Bila hambatan tetap, maka arus pada setiap rangkaian adalah
berbanding langsung dengan tegangannya. Bila tegangan bertambah, maka aruspun bertambah begitu pula bila arus berkurang, maka
aruspun semakin kecil b
Bila tegangan tetap, arus dalam rangkaian menjadi berbanding terbalik terhadap rangkaian itu, sehingga bila hambatan bertambah maka arus
akan berkurang dan sebaliknya bila hambatan berkurang maka arus akan semakin besar.