Hukum Ohm Uraian Materi .1 Arus Listrik

108 Gambar 4.1 Hubungan arus, tegangan dan hambatan Sat uan dari hambatan listrik adalah Ohm simbol Ω : dibaca omega. Hukum Ohm ini dapat dinyataka n dalam bentuk persamaan dengan rumus sebagai berikut : I V R   atau V=R x I atau R V I  R : besarnya hambatan ohm, I : besarnya aliran arus listrik ampere, dan V : besar tegangan listrik yang bekerja pada rangkaian tertutup volt. Gambar 4.2 Lingkaran rumus untuk mencari, Daya, arus, tegangan dan hambatan

5.2.9 Daya dan Energi Arus Searah

Daya listrik adalah kemampuan atau kapasitas untuk melakukan suatu usaha atau energi. Kalau di rumah terpasang daya sebesar 900 watt, artinya besarnya kemampuan yang dapat digunakan untuk melakukan usaha atau energi listrik adalah sebesar 900 watt. Kelebihan dari kapasitas itu, maka akan terjadi pemadaman atau pemutusan oleh alat pembatas daya yang dipasang oleh petugas PLN. Pada lampu pijar, tenaga listrik diubah menjadi bentuk tenaga cahaya dan panas. Seandainya sebuah lampu menyala dalam waktu satu jam, maka selama itu lampu menggunakan sejumlah tenaga tertentu. Bila lampu itu menyala selama dua jam, sudah tentu lampu itu menggunakan tenaga listrik sebanyak dua kali lipat dari yang satu jam. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa : “Jumlah tenaga yang digunakan, berbanding lurus dengan waktu menyala lampu”. Bila meninjau jumlah tenaga yang digunakan dalam satu detik satuan waktu, maka akan didapat daya atau penggunaan daya listrik. Besaran daya ditulis dengan notasi hutuf P dengan satuan watt W. Nama Watt diambil dari seorang ahli fisika dan mesin bangsa Inggris bernama James Watt 1736 – 1810. Dalam rangkaian listrik, daya berbanding lurus dengan tegangan dan arus. Pernyataan ini dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai berikut : P = I x V P : daya listrik dalam satuan watt W, I : arus listrik dalam satuan ampere A, dan V : adalah tegangan alistrik dalam satuan volt V. Berdasarkan rumus : P = I x V ; karena R V I  , maka R E V R V P 2         atau karena V = I x R, maka P = I x IxR = I 2 x R Jadi secara umum rumus daya adalah : P = I x V atau R V P 2  atau P = I 2 x R Pada sebuah bola lampu akan dijumpai petunjuk tegangan dan pemakaian daya. Tegangan yang tercantum adalah tegangan yang diperkenankan dalam jumlah maksimum pada bola lampu tersebut. Pemakaian daya watt yang tertera adalah pemakaian daya dari bola lampu tersebut bila dihubungkan pada tegangan maksimum yang diizinkan. Sebagai contoh : sebuah lampu tegangan maksimumnya 110 volt dengan daya 60 watt 110 V60 W atau tegangan maksimum 220 volt dengan daya 40 watt 220 V40 W, atau sekarang banyak yang bertuliskan tegangan antara 220 V sampai dengan 240 Volt dengan daya 75 watt 220V-240V75 W, dan lain-lain. Sejumlah daya listrik dapat berupa tenaga atau energi. Dengan tenaga listrik bisa mendapatkan panas, cahaya, gerakan, suara, dan lain-lain. Terjadinya tenaga listrik bila ada elektron-elektron bebas yang didorong pada