Konsep Aktivitas Belajar Kerangka Teoritis

sebagai penelitian. Menurut Sri Sutjiatiningsih komponen aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar meliputi: a. mendengarkan, melihat, membaca, berpikir dan mencatat, b. bersoal-jawab, c. mengerjakan soal latihan atau tugas-tugas, d. mendiskusikan masalah dan merangkum hasil pembicaraan, e. membuat ikhtisar uraian sejarah dalam bahasa sendiri, f. latihan membuat analisa dan sintesis peristiwa sejarah, g. membuat tafsir interpretasi dan rekonstruksi sejarah, h. menemukan makna afektif dari pelajaran sejarah, Sri Sutjiatiningsih, 1995: 138. Berbagai aktivitas tersebut merupakan komponen-komponen aktivitas yang mampu melatih siswa untuk mengembangkan daya pikirnya. Dengan demikian, pelajaran sejarah bagi siswa berperan sebagai sarana untuk mengembangkan daya wawasan keilmuan, wawasan kebangsaan, serta kemanusiaan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang menunjang penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Novia Yeni Fatmawati dengan judul “Keefektifan Strategi Time Token Arends terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VI II SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.” Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui 1 ada tidaknya perbedaan kemampuan menyimak laporan perjalanan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan strategi time token arends dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi time token arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul, 2 keefektifan strategi time token arends terhadap kemampuan menyimak laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul. Hasil penelitian ini, yaitu 1 terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan strategi time token arends dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi time token arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul, 2 pembelajaran menyimak laporan perjalanan yang menggunakan strategi time token arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul lebih efektif dibandingkan dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan strategi time token arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul. Penelitian lain yang menggunakan model pembelajaran time token adalah penelitian yang dilakukan oleh Ari Fatmawati dan Eko Hariyono dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif STAD yang Mengintegrasikan Keterampilan Time Token terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Khadijah Surabaya pada Materi Pokok Fisika Fluida Statik”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh model pembelajaran tipe STAD yang mengintegrasikan keterampilan time token terhadap hasil belajar siswa ditinjau dari aspek kognitif. Hasil penelitian ini adalah hasil belajar siswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar siswa di kelas kontrol. Keterampilan time token yang diterapkan pada penelitian ini membantu siswa saling berdiskusi dan berkomunikasi dalam kelompok belajar yang heterogen, sehingga penguasaan konsep siswa menjadi lebih baik. Penguasaan konsep dan pengetahuan tentang kosa kata fisika lebih baik, hasil belajar yang diukur dari aspek kognitif melalui nilai post test menjadi lebih baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran time token berpengaruh terhadap efektivitas hasil belajar peserta didik. Sementara itu, penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian dengan jenis penelitian eksperimen kuasi atau eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran time token terhadap peningkatan aktivitas belajar sejarah siswa kelas X SMA Negeri 1 Seputih Mataram.

C. Kerangka Pikir

Proses pembelajaran terjadi ketika ada interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan guru dan antar siswa dengan siswa. Guru berupaya membelajarkan siswa dengan berbagai cara. Salah satunya dengan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif sebagai salah satu metode yang dapat menjadikan siswa lebih aktif selama proses belajar mengajar. Selain itu, melatih siswa untuk mensosialisasikan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat. Time Token adalah salah satu model pembelajaran kooperatif atau kelompok yang diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan terasa hidup dan tidak membosankan. Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan dan saling membantu sesamanya serta mendapatkan pemerataan kesempatan dalam mengeluarkan pendapat, sehingga masing-masing anggota kelompok dapat menghargai pendapat temannya yang lain dan tidak terjadi peranan yang mendominasi dalam suatu kelompok. Langkah-langkah dari model time token, yaitu: kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi cooperative learningCL, tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu kurang lebih 30 sampai 60 detik, bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan, setiap siswa berbicara satu kupon, siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi. Kemudian, bagi siswa yang masih mempunyai kupon harus berbicara sampai kuponnya habis, begitu seterusnya. Aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar menurut Sri Sutjiatiningsing meliputi : 1. Mendengarkan, melihat, membaca, berpikir dan mencatat, 2. Bersoal-jawab, 3. Mengerjakan soal latihan dan tugas-tugas, 4. Mendiskusikan masalah dan merangkum hasil pembicaraan, 5. Membuat ikhtisar uraian sejarah dalam bahasa sendiri, 6. Latihan membuat analisa dan sintesis peristiwa sejarah, 7. Membuat tafsir interpretasi dan rekonstruksi sejarah, 8. Menemukan makna afektif dari pelajaran sejarah Sri Sutjiatiningsih, 1996: 138. Aktivitas siswa tersebut merupakan komponen-komponen yang mendukung untuk pengembangan aktivitas siswa dalam proses belajar sejarah. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas independent dan variabel terikat dependen. Variabel bebas X adalah model pembelajaran time token. Model ini tidak dipengaruhi oleh apapun juga. Variabel ini dapat diukur, dipilih, dibuat berubah, atau dikendalikan oleh peneliti, sedangkan variabel terikatnya adalah aktivitas siswa Y.

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE BELAJAR RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X IPA SMA NEGERI 1 KOTAAGUNG TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 8 68

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN STAD (STUDENT TEAMS ARCHIVEMENT DIVISION) TERHADAP KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA PANCASILA SEPUTIH MATARAM TAHUN AJARAN 2015 /2016

2 14 49

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X8 DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRI BHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2014/2015

0 4 64

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS IX SMP PAHLAWAN MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 3 24

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA NUSANTARA LUBUK PAKAM T P 2013-2014.

1 8 26

PENGARUH MODEL TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 SUMBUL TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 4 16

PENERAPAN KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN QUIZ TEAM DENGAN TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IS SMA PARULIAN 1 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

0 1 29

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBEX TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RAWALO MATA PELAJARAN BIOLOGI TAHUN AJARAN 20162017

0 0 17