PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X8 DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRI BHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN 2014/2015

(1)

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X8

DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRI BHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN

2014/2015 Oleh Putri Chairia

Model pembelajaran Time Tokenmerupakan model pembalajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Time Token merupakan model belajar dengan ciri adanya tanda waktu atau batasan waktu. Batasan waktu disini bertujuan untuk memacu dan memotivasi siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir dan mengemukakan gagasannya.Model pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa atau menghindari siswa mendominasi bicara dan siswa lain hanya diam. Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Apakah ada pengaruhyang signifikan model pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar SribhawonoLampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015? 2) Seberapa besartaraf signifikan Pengaruh Model Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 Di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015?.Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah 1) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh signifikan model pembelajaran Time Tokenterhadap Peningkatan Motivasi belajarSejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015. 2) Seberapa besar taraf signifikanPengaruh Model Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 Di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015.Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif dengan dilakukan uji hipotesis normalitas dan uji analisis dan menggunakan uji t paired samples tes.

Berdasarkan hasil analisis data secara kuantitatif menggunakan uji t paired samples tes dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran Time Token berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi Belajar Sejarah siswa kelas X8 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Besar taraf signifikan model ini sebesar 0,72 yang jika dimasukan ke dalam tabel interprestasi korelasi termasuk kategori cukup.


(2)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X8

DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRI BHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN

2014/2015

(Skripsi)

Disusun oleh PUTRI CHAIRIA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG 2016


(3)

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X8

DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRI BHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN

2014/2015 Oleh Putri Chairia

Model pembelajaran Time Tokenmerupakan model pembalajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain. Time Token merupakan model belajar dengan ciri adanya tanda waktu atau batasan waktu. Batasan waktu disini bertujuan untuk memacu dan memotivasi siswa dalam mengembangkan kemampuan berfikir dan mengemukakan gagasannya.Model pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa atau menghindari siswa mendominasi bicara dan siswa lain hanya diam.

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah 1) Apakah ada pengaruhyang signifikan model pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar SribhawonoLampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015? 2) Seberapa besartaraf signifikan Pengaruh Model Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 Di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015?.Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah 1) untuk mengetahui ada atau tidak ada pengaruh signifikan model pembelajaran Time Tokenterhadap Peningkatan Motivasi belajarSejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015. 2) Seberapa besar taraf signifikanPengaruh Model Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 Di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015.Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif dengan dilakukan uji hipotesis normalitas dan uji analisis dan menggunakan uji t paired samples tes.

Berdasarkan hasil analisis data secara kuantitatif menggunakan uji t paired samples tes dapatdisimpulkan bahwa model pembelajaran Time Token berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi Belajar Sejarah siswa kelas X8 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono. Besar taraf signifikan model ini sebesar 0,72 yang jika dimasukan ke dalam tabel interprestasi korelasi termasuk kategori cukup.


(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X8

DI SMA NEGERI 1 BANDAR SRI BHAWONO LAMPUNG TIMUR TAHUN AJARAN

2014/2015

(Skripsi)

Disusun oleh PUTRI CHAIRIA

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG


(5)

(6)

(7)

(8)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Putri Chairia, lahir di Bandar Agung, Bandar Sribhawono, Lampung Timur pada tanggal 19 September 1993, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Bapak Misman dan Ibu Sumarsih.

Pendidikan formal pertama yang pernah ditempuh oleh penulis adalah tahun 1998-2005 penulis menempuh pendidikan di Sekolah Dasar Negeri (SD) 2 Bandar Agung setelah itu pada tahun 2005-2008 penulis melanjutkan pendidikan ke tahap Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (Mts) Darul A’mal Metro. Tahun 2008-2011 penulis tercatat sebagai siswi pada Sekolah Menengah Atas Negeri (SMA N) 1 Bandar Sribhawono.

Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi. Ditahun yang sama penulis berhasil menjadi Mahasiswi pada Program Studi Pendidikan Sejarah melalui jalur penerimaan SNMPTN pada tahun 2011. Peneliti melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Kusadan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah Kota Agung, Tanggamus.


(9)

PERSEMBAHAN

Sembah sujud dan rasa syukur selalu kupanjatkan hanya kepada Allah SWT atas semua ciptaan-Nya, serta yang memungkinkan manusia berpijak di bumi untuk hidup, dan memiliki cinta dan kasih

sayang.Dengan Syukur kehadirat Allah SWT, Ku persembahkan karya ku ini kepada :

Orang Tua ku Yang telah dan tak akan pernah berhenti memberikan segalanya bagiku, Orang Tua ku yang selalu ku berdoa akan bahgia

dimasa tuanya ayahku Misman dan ibuku Sumarsih dan untuk suamiku tercinta Beni Saputra kata kata tidak dapat mengungkap

rasa terimakasih dan rasa sayang kepada mereka.

Kubingkiskan karya ku ini kepada:

Keluarga Besarku, Adik-adiku tercinta Anitasya Chairia dan Reyhana Ramadhani , yang tidak pernah berhenti memberikan doa,motivasi, dan semangatnya terimakasih untuk segalanya.

Para pendidikku tercinta, yang dengan keikhlasan dan kesabaran mengajariku tanpa pamrih.


(10)

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan”

(QS. AL-Inshiroh: 6)


(11)

SANWACANA

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Time Token Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas X8 Di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur

Tahun Ajaran 2014/2015. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaat-Nya dihari akhir kelak.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki, sehingga mendapat banyak bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Hi. Muhammad Fuad, M.Hum., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. 3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., Wakil Dekan Bidang Keuangan

Umum dan Kepegawaian Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.


(12)

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Syaiful. M, M.Si.Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah memberikan kemudahan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

7. Bapak Drs. Maskun, M.H. Sebagai Pembimbing Utama serta selaku Dosen Pembimbing Akademik yangtelah memberikan bimbingan, sumbangan pikiran, kritik, dan saran selama perkuliahan maupun selama penyusunan skripsi. Terimakasih Pak.

8. Ibu Yustina Sri Ekwandari,S.Pd. M. Hum Selaku Pembimbing kedua yang telah sabar membimbing dan memberi masukan serta saran yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih Ibu

9. Bapak Drs. Wakidi, M. Hum, Selaku Pembahas Utama dalam penyusunan skripsi ini yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingannya. Terimakasih Pak.

10.Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Drs. H. Maskun, M.H, Drs. H. Ali Imron, M.Hum, Drs. H. Iskandar Syah, M.H,Drs. Wakidi, M.Hum, Drs. H. Tontowi Amsia, M.Si, Hendri Susanto, S.S.M. Hum, Drs. Syaiful M., M.Si, Dr.


(13)

Risma Sinaga, M.Hum, M. Basri, S.Pd. M.Pd, Yustina Sri Ekwandari, S.Pd, M.Hum, dan Suparman Arif, S.Pd. M.Pd;

11.Kepala sekolah SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Bapak Drs. Dharma.M.Si yang telah membantu peneliti selama penelitian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono

12.Kepada ibu Maryuni S.Pd, M.Si selaku guru Bidang Studi Sejarah yang telah membantu peneliti selama proses penelitian di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono

13.Keluarga besar SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono seluruh guru beserta staf serta murid-murid SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono khususnya kelas X8yang telah membantu dan berpartisipasi dalam penelitian ini. 14.Sahabat-sahabat peneliti di Program Studi Pendidikan SejarahMereka

yang selalu membantu dan menemaniku, sahabat – sahabatku Marliyana, Riantimala, Dea Iswari, Neli Komalasari,Anggun Puspawati, Yulita Sari terimakasih atas bantuan kalian dan sebuah persahabatan yang sering diwarnai dengan curhatan, lelucon, senyuman, kesenangan, dan seringkali prasangka buruk dan kekecewaan tapi itulah sebuah persahabatan. Semoga persahabatan ini tetap terjalin.

15.Sahabat-sahabat di KKN dan di PPL Pekon Kusa Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus Barry, Adi. Ule, Yenni, Nur Hayati , Tia , Septi, Ayu, dan Herlina terimakasih atas hari-hari indah KKN dan PPL kita serta persahabatan yang tetap terjaga hingga sekarang. Terus semangat ya kalian semua,,,!


(14)

16.Teman-teman seperjuangan Pendidikan Sejarah 2011 Alviana, Nina, Agung, Patrik, Ipeh, Iqbal, Indra, Nova, Umi, Ika, Pipin, Resi, IndraWindri, Lusia, Desi, Sinta, Evi, Ucep, dan teman-temanku lainnya yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

17.Kakak-Kakak Pendidikan Sejarah Angkatan 2010 dan 2009 Yang Telah Memberi Bantuan Berupa Peminjaman buku.

18.Teman-teman dan adik-adik tingkat di Program Studi Pendidikan Sejarah terima kasih atas motivasinya.

19.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Terima kasih.

Semoga ALLAH SWT membalas segala amal kebaikan kita. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung, 2016 Penulis


(15)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... i

DAFTAR LAMPIRAN ... ii

I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...7

E. Ruang Lingkup Penelitian ...8

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA ...9

A. Tinjauan Pustaka ...9

1. Konsep Pegaruh ...9

2. Konsep Model Pembelajaran. ...9

3. Konsep Model Pembelajaran Time Token ...10

4. Konsep Motivasi Belajar ...13

B. Penelitian yang Relevan ...15

C. Kerangka Pikir ...17

D. Paradigma ...18

E. Hipotesis ...19

III. METODE PENELITIAN ...21

A. Metode Penelitian ...21

B. Desain Penelitian ...21

C. Populasi dan Sampel Penelitian ...23

1. Populasi Penelitian ...23

2. Sampel Penelitian ...23

D. Variabel Penelitian ...24

E. Langkah-langkah Penelitian ...24

F. Desain Pembelajaran ...25

G. Metode Pengumpulan Data ...28

H. Instrumen Penelitian ...30

I. Validitas dan Reabilitas ...31

J. Teknik Analisis Data ...33

1. Uji Normalitas ...34


(16)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Hasil Penelitian ... 39

1. Gambaran Umum Daerah Penelitian... 39

1.1 Periodesasi Kepemimpinan ... 40

1.2 Visi,Misi Dan Tujuan Sekolah ... 40

1.3 Tenaga Kependidikan... 41

1.4 Data Kariawan TU ... 44

1.5 Data Siswa ... 45

1.6 Sarana dan Prasarana Sekolah ... 47

2. Hasil Uji Coba Intrumen Angket Motivasi ... 48

2.1 Uji Validitas Instrumen ... 49

2.2 Uji Reabilitas ... 50

3. Pelaksanaan Penelitian ... 50

4. Deskripsi Data ... 57

4.1 Uji Normalitas Data ... 60

4.2 Pengujian Hipotesis ... 65

4.2.1 Pengujian Hipotesis 1 ... 65

4.2.2 Pengujian Hipotesis 2 ... 68

B. Pembahasan ... 70

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

A. Kesimpulan ... 72

B. Saran ... 72 DAFTAR PUSTAKA


(17)

i

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 Hasil nilai ulangan harian siswa kelas X8 ... 3

Tabel 2 Motivasi belajar siswa kelas X8... 4

Tabel 3 Desain Model Pembelajaran ... .13

Tabel 4Jumlah angka populisi Siswa Kelas X SMA N Bandar Sribhawono ... 23

Tabel 5 Kategori Skala Likert ... 30

Tabel 7 Kisi-Kisi Instrumen Motivasi belajar siswa ... 31

Tabel 8 Kategori Koefisien Reabilitas ... 33

Tabel 9 Interprestasi Nilai r... 38

Tabel 10 Daftar Nama Guru SMA N Bandar Sribhawono ... 41

Tabel 11 Data Kariawan TU SMA N Bandar Sribhawono ...44

Tabel 12 Rincian Jumlah Siswa SMA N Bandar Sribhawono ... 45

Tabel 13 Sarana Prasarana ... 47

Tabel 14 Tabel Analisis hasil tes uji Intrument Motivasi ... 49

Tabel 15 Nilai hasil Reability Motivasi ... 50

Tabel 16 Skor Angket Motivasi Sebelum tindakan penelitian... 57

Tabel 17 Skor Angket Motivasi Setelah tindakan penelitian ... 58

Tabel 18 Daftar distribusi Frekuensi Data ... 61

Tabel 19 Pengujian Normalitas ... 62

Tabel 20 Daftar Distribusi frekuensi Data ... 63

Tabel 21 Pengujian Normalitas ... 64

Tabel 22 Perhitungn Uji Pengaruh ... 65


(18)

ii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus

2. Rencana PelaksanaanPembelajaran (Rpp) 3. Angket Motivasi 1

4. Angket Motivasi 2 5. Hasil Analisis Validitas 6. Hasil Analisis Reabilitas

7. Uji Normalitas, Pengaruh, Dan BesarnyaPengaruh 8. Tabel Titik Presentase Distribusi t

9. Daftar Nilai Angket Motivasi 1 10.Daftar Nilai Angket Motivasi 2

11.Tabel Rekapitulasi Data Angket Motivasi 12.Rencana Judul Penelitian/ Kaji Tindak Skripsi 13.Pengesahan Susunan Komisi Pembimbing 14.Surat Izin Penelitian Pendahuluan

15.Surat Izin Penelitian

16.Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian 17.Denah Ruang SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono


(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan unsur sangat penting karena kita tahu pendidikan adalah proses utama dalam kemajuan suatu peradaban untuk menjamin kelangsungan hidup suatu bangsa.Begitu juga pendidikan di Indonesia merupakan unsur utama dalam pengembangan manusia Indonesia seutuhnya (Berlin Imas,2014:1).Oleh karena itu pendidikan harus berorientasi kepada bagaimana menciptakan perubahan yang lebih baik dan pendidikan juga harus dikembangankan secara sistematis.

Secara umum pendidikan memiliki tujuan yaitu menginginkan agar siswa dapat mengerti, memahami, dan menguasai isi dari pengetahuan yang disampaikan oleh guru serta dapat menanamkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata.Salah satu cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan adalah dengan cara meningkatkan mutu pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan pada jenjang sekolah harus lebih ditingkatkan untuk menghasilkan lulusan atau output yang berkualitas, bukan hanya dalam segi pengetahuan saja, tetapi diharapkan memiliki kemampuan dan keterampilan untuk bekal kehidupan dimasa yang akan datang.


(20)

2

Pembelajaran merupakan unsur yang sangat mendasar dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Kegiatan pembelajaran dalam kelas sangatlah menentukan keberhasilan pencapaian suatu tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, pemahaman yang benar mengenai arti pembelajaran diperlukan oleh pengajar maupun pendidik yang benar-benar mengerti keadaan dalam kelas. Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran merupakan tugas utama seorang pengajar yaitu dengan menyelenggarakan pembelajaran dengan efektif,seorang pengajar harus mengetahui hakikat belajar,mengajar, dan strategi pembelajaran (Isskandar Wassid,2011:1).

Merujuk pada pendapat di atas hendaknya saat ini guru lebih berupaya memiliki kreativitas dalam merencanakan sebuah proses pembelajaran agar lebih dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga pelajaran mudah diterima dan dapat dipahami siswa. Salah satunya dengan membuat variasi mengajar, mengembangkan variasi mengajar diantaranya dengan variasi alat bantu atau media, variasi metode mengajar, strategi, dan model yang akan dilaksanakan pada saat proses belajar mengajar sehingga dapat terciptanya pembelajaran yang aktif, menyenangkandan dapat memotivasi peserta didik agar ikut aktif berpartisipasi, memberikan ruang kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat saat proses pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa tetapi, pada umumya proses pendidikan dan pengajaran disekolah masih jarang menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa. Menurut Mc. Donald dalam Sardiman (2011:73) Motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan


(21)

3

terhadap adanya tujuan. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegitan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegitan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Berdasarkan observasi pendahuluan di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, pembelajaran yang dilaksanakan oleh para guru saat ini masih kurang memotivasi siswa. Permasalahan yang sering terjadi ketika proses belajar mengajar berlangsung yaitu tidak adanya interaksi aktif dari siswadengan guru siswa lebih banyak mendengarkan ketika proses belajar mengajar. Hal ini mengakibatkan siswa merasa bosan kurang memiliki semangat bahkan mengantuk saat pelajaran, hal tersebut memicu kurangnya motivasi belajar siswa di kelas yang juga mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan harian siswa kelas X8 yang rendah. Berikut merupakan tabel ulangan harian siswa:

Tabel 1.Hasil nilai ulangan harian siswa kelas X8Semester Genap.

No Nilai Jumlah Siswa Persentase

1 7,6 - >7,6 3 9 %

2 7,5 4 11%

3 <7,5 28 80 %

Total 35 100 %

Sumber :Guru bidang studi Mata Pelajaran Sejarah Meryunining, S.Pd. , M.Si.

Tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa di kelas X8 yang memperoleh nilai sesuai dengan standar ketuntasan belajar yang telah ditentukan yaitu 7,5


(22)

4

adalah 7 orang (20%) sedangkan siswa yang belum mencapai nilai standar ketuntasan belajar yaitu 7,5 berjumlah 29 orang (80%). Dari tabel diatas didapat tabel rendahnya motivasi belajar Sejarah siswa X8 berikut ini :

Tabel 2. Motivasi Belajar Sejarah Siswa Kelas X8 SMA Negeri 1 Bandar

Srihawono,Lampung Timur.

Kategori Jumlah Siswa Persentase (%)

Tinggi 3 9 %

Sedang 4 11%

Rendah 28 80 %

Jumlah 35 100 %

Sumber :Guru bidang studi Mata Pelajaran Sejarah Meryunining, S.Pd. , M.Si.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa siswa yang memiliki motivasi yang tinggi berjumlah tiga orang (9%), siswa yang memiliki motivasi sedang untuk mengikuti pelajaran sejarah berjumlah empat orang (11%), dan siswa yang memiliki motivasi yang rendah untuk mengikuti pelajaran sejarah berjumlah 29 orang (80%).

Motivasi belajar siswa kelas X8 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono di atas tergolong rendah, rendahnya motivasi belajar tersebut juga mempengaruhi hasil belajar siswa menjadi rendah Apabila motivasi belajar rendah maka hasil belajar siswa juga rendah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sardiman A.M yang mengatakan “ Motivation is an essential condition of learning, hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi, makin tepat motivasi yang diberikan akan berhasil pula pelajaran itu” (Sardiman A.M, 2008:84).


(23)

5

Melihat Motivasi yang rendah tersebut Guru telah mengusahakan agar semua siswa merasa termotivasi dalam kegiatan pembelajaran khususnya Pelajaran Sejarah. Mulai dari berbagai media pembelajaran di sekolah telah dimanfaatkan, berbagai bentuk penugasan telah diberikan untuk dikerjakan oleh siswa, baik di dalam maupun di luar kelas namun, dalam berbagai kesempatan tanya jawab, diskusi kelas, belum terlihat motivasi belajar siswa dan keikutsertaan siswa dengan aktif. Ada yang masih kurang meperhatikan saat pelajaran dimulai seperti melamun, bermain-main sendiri, berbicara dengan teman ketika dijelaskan, canggung mengeluarkan pendapat ketika diskusi, bahkan ada siswa yang ketika diberi pertanyaan belum bisa menjawab meskipun, ada yang menjawab hanya siswa-siswa tertentu saja yang berani menjawab dan mendominasi dalam setiap kegiatan.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka perlu dicari solusi untuk meningkatan motivasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Sejarah dapat meningkat, Untuk itu perlu diupayakan dengan berbagai usaha, diantaranya dengan memilih model pembelajaran yang tepat yaitu diantaranya dengan model kooperatiftipe Time Token yang penting dalam model ini adalah diharapkan semua siswa mampu mengutarakan pendapatnya saat diskusi dikelas dengan menggunakan ketepatan waktu, sehingga siswa yang awalnya hanya pasif akan termotivasi ikut aktif pada kegiatan pembelajaran melalui model ini.

Pelaksanaan model pembelajaran Time Token, yaitu untuk masing-masing siswa diberikan kupon dalam jumlah tertentu. Ketika siswa menjawab dan mengeluarkan pendapat, maka siswa menyerahkan salah satu kuponnya ditengah kelompok.Jika kuponnya telah habis, maka siswa tidak boleh memulai berbicara


(24)

6

sampai semua rekannya juga menghabiskan kupon mereka.Tipe pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa berbagi aktif dan semangat diantara anggota kelompok. Berdasarkan uraian di atas, maka dilakukan penelitian tentang model pembelajaran Time Tokendalam proses pembelajaran Sejarah dengan suatu usulan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Time Tokenterhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8di SMA N 1 Bandar

SribhawonoLampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015 “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Apakah ada Pengaruhyang Signifikan Model Pembelajaran Time Tokenterhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8di

SMA N 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015? 2) Seberapa besarkah taraf signifikan Pengaruh Model Pembelajaran Time Tokenterhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8di

SMA N 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015? C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini mempunyai tujuan:

1) Untuk mengetahui ada atau tidak Pengaruh yang signifikanModel Pembelajaran TimeToken terhadapPeningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8di SMA N 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun


(25)

7

2) Untuk mengetahui besarnya taraf signifikanPengaruh Model Pembelajaran Time TokenterhadapPeningkatan MotivasiBelajar SejarahSiswa kelas X8di

SMA N 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015? D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan secara praktis.antara lain:

1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan bagi pengembangan pembelajaran Sejarah dengan menggunakan model pembelajaran Time Token.

2. Secara praktis

a. Bagi peneliti, sebagai pengetahuan dan pengalaman yang berharga dalam pembentukan menjadi guru yang professional dan memberi wawasan sebagai calon pendidik untuk menggali kemampuan siswa dalam meningkatkan motivasi siswa belajar Sejarah

b. Bagi siswa, membangkitkan rasa semangat siswa dan motivasi dalam pembelajaran Sejarah. Selain itu, kemampuan siswa dalam mengembangkan kemandirian, melatih berbicara serta mengeluarkan pendapat,

c. Bagi guru, merupakan salah satu referensi model pembelajaran yang diharapkan dapat membantu mengatasi permasalahan pembelajaran yang dihadapi serta menambah wawasan dan keterampilan dalam kegiatan


(26)

8

pembelajaran yang dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran,

d. Bagi sekolah, penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam peningkatan mutu pembelajaran khususnya Mata Pelajaran Sejarah.

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Time Tokenterhadap Peningkatan MotivasiBelajar Sejarah Siswa kelas X8di SMA N 1 Bandar Sribhawono,Lampung Timur Tahun Ajaran

2014/2015

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X8 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur.

3. Tempat Penelitian

Tempat penelitian adalah SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur

4. Waktu Penelitian

Waktu dalam penelitian ini adalah Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015


(27)

9

REFERENSI

Kurniasih Ima , Berlin Sani . 2014. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena. Halaman 1

Ibid halaman 7

Iskandar Wassid dan Dadand Sunendar.2011.Strategi Pembelajaran Bahasa.Bandung : PT Remaja Rosdakarya halaman 1

Sardiman, A. M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Halaman 9-10

Ibid halaman 73


(28)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA FIKIR, DAN PARADIDMA A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Pengaruh

Menurut Surakhmad menyatakan bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari benda atau orang dan juga gejala yang dapat memberikan perubahan terhadap apa yang ada di sekelilingnya (Surakhmad, 1989:7). Jadi, pengaruh adalah daya yang dapat memicu orang maupun benda yang dapat memberikan suatu perubahan.

Perubahan yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah perubahan model Pembelajaran di kelas ,strategi, dan pendekatan yang digunakan oleh seorang guru dalam kegiatan pembelajaran. Ketepatan model, strategi, dan pendekatan yang digunakan oleh guru akan memberi pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didiknya. Maka pengaruh yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah pengaruh model pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA N 1 Bandar Sribhawono.

2. Konsep Model Pembelajaran

Secara prinsip,kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan kesempatan peserta didik untuk mengembangkan potensi keterampilan pengetahuan sikap yang diperlukan untuk hidup bermasyarakat oleh


(29)

10

sebab, itu seluruh kegiatan pembelajaran diarahkan agar peserta didik mampu berkompetensi.Untuk memenuhi standar itu diperlukan metode bagi seorang guru untuk dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Metode pembelajaran kemudian dijabarkan kedalam strategi dan teknik pembelajaran.Dengan demikian,strategi dan teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.Apabila antara pendekatan,strategi, metode, dan teknik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut Model Pembelajaran(M.Hosnan,2014:189).

Model pembelajaran merupakan suatu cara yang digunakan guru dalam menjalankan fungsinya yang merupakan alat sebagai pencapaian tujuan pembelajaran, yang mana model pembelajaran lebih bersifat prosedural berisikan tahapan model pembelajaran tertentu (Hamzah.B Uno,2008:02).

Jadi, model pembelajaran merupakan seperangkat kegiatan prosedural yang digunakan sebagai pedoman,tutorial seorang guru dalam menjalankan fungsinya dan alat pencapai tujuan pembelajaran, dengan kata lain,model pembelajaran juga merupakan bungkus dari serangkaian metode,pendekatan,dan teknik pembelajaran.

Pada Penelitian ini menggunakan model pembelajaran jenis Time Token yang merupakan model kooperative atau diskusi, namun ada yang membedapakan diskusi Time Token dengan diskusi model lain yaitu model ini menggunakan ketepatan waktu pada saat penyampaian pendapat ketika diskusi.

3. Konsep Model Pembelajaran Time Token

Model Time Token pertama kali diperkenalkan oleh Arends pada tahun 1998 Model pembelajaran Time Token merupakan model pembalajaran yang bertujuan


(30)

11

agar masing-masing anggota kelompok diskusi mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan pandangan serta pemikiran anggota lain (Zainal Aqib,2014:33).

Model Pembelajaran berdiskusi saat ini telah banyak berkembang dengan berbagai variasi namun, yang membedakan Model berdiskusi Time Token dengan model berdiskusi yang lain adalah dengan kartu bicara yang menjadi ketepatan waktu dalam menyampaikan pendapat ketika berdiskusi.

Time Token itu sendiri berasal dari kata time artinya waktu dan token artinya tanda.Time Token merupakan model belajar dengan ciri adanya tanda waktu atau batasan waktu.Batasan waktu disini bertujuan untuk memacu dan memotivasi siswa dalam mengeksploitasi kemampuan berfikir dan mengemukakan gagasannya. Model pembelajaran ini cocok untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa atau menghindari siswa mendominasi bicara dan siswa lain hanya diam.

Menurut Zainal Aqib, “Model Time Token adalah model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa aktif berbicara. Selain itu, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali”(Zainal Aqib, 2013: 33).

Langkah-langkah dari model ini, sebagai berikut.

1. kondisikan siswa untuk melaksanakan diskusi (Cooperative Learning/CL).

2. tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik. 3. tiap siswa diberi sejumlah nilai sesuai waktu keadaan.

4. jika telah selesai bicara, kupon yang dipegang siswa diserahkan,setiap berbicara satu kupon.


(31)

12

5. siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi, sedangkan yang masih memegang kuponnya, harus bicara sampai kuponnya habis (Zainal Aqib, 2013: 33).

Berbagai pendapat di atas, model pembelajaran Time Tokendiharapkan mampu mengatasi masalah yang ada pada pembelajaran Sejarah siswa kelas X8 dan mampu meningkatkan motivasi dalam belajar. Berikut langkah-langkah model pembelajaran Time Token:

1. siswa dikondisikan untuk melaksanakan diskusi kelompok, dengan setiap kelompok terdiri dari 7 siswa,

2. salah satu kelompok dipilih untuk mempresentasikan hasil kerja kelompok kedepan kelas ( Minggu sebelumnya guru telah memberikan pokok bahasan materi)

3. Setiap siswa diberi 2 kupon dengan waktu sekitar 120 detik perkupon, dalam 1 kelompok ada 7 orang dengan jumblah waktu 4 menit perorang jadi waktu yang di butuhkan 28 menit untuk 1 kelompok di tambah 7 menit untuk presentasi jadi total waktu 35 menit.

4. siswa mendapatkan giliran untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan kepada anggota kelompoknya maupun kelompok lainnya, 5. setiap kali siswa mendapat giliran berbicara, siswa menyerahkan kupon

kepada guru ataupun ketua kelompok sebagai tanda bahwa siswa tersebut telah memberikan sumbangan pemikiran terhadap kelompok, 6. siswa berbicara sampai kupon habis (bila waktu mendukung). Siswa

yang kuponya telah habis tidak boleh berbicara , bergantian dengan yang masih memiliki kupon

7. Apabila waktu tidak mencukupi maka untuk pertemuan berikutnya yang sudah habis kuponya diberi kembali 1 kupon tujuanya agar yang sudah habis kuponya masih dapat mengutarakan pendapat dan ikut berpartisipasi

8. Masing-masing siswa diharapkan mengeluarkan pendapatnya dari diskusi kelompok

Pada dasarnya setiap model pembelajaran tentunya mempunyai kelemahan dan kelebihan, tidak ada model pembelajaran yang memiliki kelebihan saja dan tidak mempunyai kekurangan meskipun, ada kekurangan dalam model pembelajaran, sebisa mungkin seorang guru harus professional dalam menjalankan


(32)

13

tugasnya.Jadi, pengajar harus mampu memaksimalkan penggunaan model pembelajaran yang dipilih untuk mengajar dan meminimalisir kekurangan yang terjadi. Berikut kelebihan model pembelajaran Time Tokenmenurut Sri Udin:

a. memotivasi siswa untuk belajar mandiri terhadap materi pembelajaran, b. melatih rasa percaya diri siswa dengan terbiasa tampil saat kegiatan

belajar,

c. meningkatkan kemampuan siswa berbicara di depan orang, sertamengemukakan ide,

d. melatih daya ingat siswa dan disiplin dalam memanfaatkan waktu, Kelemahan model pembelajaran Time Tokenmenurut Sri Udin:

“Pembatasan waktu dalam aktivitas belajar dapat mengurangi kesempatan berfikir siswa untuk mengemukakan pendapatnya secara maksimal” (Sri Udin, 2012). Tabel 3. Desain Model Pembelajaran

Model Pembelajaran Time Token

Strategi Pembelajaran Cooperative Learning

Metode Pembelajaran Ceramah,Diskusi,Tanya jawab, Penugasan

Pendekatan Pembelajaran student centered

Teknik Pembelajaran Kerja Kelompok, diskusi menggunakan kartu Waktu Sumber : Olah Data Peneliti

4. Konsep Motivasi Belajar

Motivasi berasal dari kata motif, yaitu daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas-aktifitas tertentu untuk memenuhi suatu tujuan tertentu.Motivasi dapat merupakan tujuan dan alat dalam pembelajaran. Motivasi menunjuk pada proses gerakan termasuk situasi yang mendorong seseorang berbuat sesuatu yang timbul dari dalam individu.


(33)

14

Pada dasarnya belajar adalah melakukan untuk merubah tingkah laku dan tindakan yang dialami oleh seseorang, seperti yang diungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono, bahwa “Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri” (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 7).

Berdasarkan pengertian motivasi dan belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah semua hal verbal, fisik atau psikologis yang menunjuk pada proses gerakan dan dorongan dalam diri manusia untuk melakukan proses perubahan tingkah laku yang menyangkut aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap.

Hakikat motivasi belajar menurut Hamzah B Uno (2009:23) adalah “Dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung”. Indikator motivasi belajar yang dijelaskan oleh Hamzah B Uno (2009:23) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

a. Adanya hasrat dan keinginan berhasil.

b. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar. c. Adanya harapan dan cita-cita masa depan. d. Adanya penghargaan dalam belajar.

e. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar.

f. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik.

Hendaknya guru memperhatikan dan menggunakan indikator-indikator menurut Hamzah B.Uno tersebut maka,akan mendukung berjalannya proses pembelajaran yang sesuai dengan harapan. Selain itu guru dapat menumbuhkan motivasi belajar dalam diri siswa sehingga mereka dapat melakukan perubahan tingkah laku


(34)

15

menjadi lebih baik (Hamzah B Uno 2009:23).Pada penelitian ini peneliti menggunakan indicator motivasi oleh Hamzah B. Uno.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang menunjang penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Prasetiya Kencana dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Dipadukan Dengan Time Token Untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Dan Hasil Belajar Kognitif Fisika Siswa SMA ”.Tujuan penelitian ini adalah untuk. Menganalisis bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang dipadukan dengan Time Token dapat menumbuhkan kemampuan berkomunikasi dalam pembelajaran fisika siswa SMA dan Menganalisis bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI yang diipadukan dengan Time Token dapat meningkatkan hasil belajar kognitif fisika siswa SMA 8. Hasil ini menunjukan bahwa kelas eksperimen dengan model pemmbelajaran TAI yang dipadukan dengan Time Token lebih baik daripada kelas kontrol yang menggunakan model ceramah dalam pembelajarannya Keterampilan Time Token yang diterapkan pada penelitian ini membantu siswa saling berdiskusi dan berkomunikasi dalam kelompok belajar yang heterogen, sehingga penguasaan konsep siswa menjadi lebih baik.

Penelitian lain yang menggunakan model pembelajaran Time Token adalah oleh Novia Yeni Fatmawati dengan judul “Keefektifan Model Pembelajaran Time Token Arends terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.” Jenis penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui (1) ada tidaknya


(35)

16

perbedaan kemampuan menyimak laporan perjalanan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan model pembelajaran Time Token Arends dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan model Time Token Arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul, (2) keefektifan model Time Token Arends terhadap kemampuan menyimak laporan perjalanan pada siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.

Hasil penelitian ini, yaitu (1) terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan menggunakan model pembelajaran Time Token Arends dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan model pembelajaran Time Token Arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul, (2) pembelajaran menyimak laporan perjalanan yang menggunakan model pembelajaran Time Token Arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul lebih efektif dibandingkan dengan kelompok yang melaksanakan pembelajaran menyimak laporan perjalanan tanpa menggunakan model pembelajaran Time Token Arends siswa kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.

Kesimpulanya bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Time Token berpengaruh terhadap efektivitas hasil belajar peserta didik. Sementara itu, penelitian yang akan dilakukan peneliti adalah penelitian dengan jenis penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA N 1 Bandar Sribhawono.


(36)

17

C. Kerangka Pikir

Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa proses belajar mengajar dapat sukses apabila ada interaksi yang baik antara siswa dan guru. Hal ini sesuai dengan teori belajar menurut Thorndike dalam Hamzah B Uno (2006 :11 ) “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respon (yang juga mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan)”. Guru juga diharapkan agar lebih banyak mengetahui beberapa model pembelajaran yag menyenangkan agar murid dapat termotivasi dan senang dalam belajar.Dengan model yang menyenangkan diharapkan murid juga dapat lebih semangat dan lebih cepat dalam memahami pelajaran.

Jika model pembelajarannya cocok dan menyenangkan maka akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Time Token adalah salah satu model pembelajaran kooperatif atau kelompok yang diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan terasa hidup dan tidak membosankan. Model Time Token adalah model pembelajaran yang digunakan dengan tujuan agar siswa aktif berbicara. Selain itu, untuk menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau diam sama sekali”(Zainal Aqib, 2013: 33). Melalui pembelajaran dengan model Time Token ini diharapkan semua siswa termotivasi dalam kelas dan tidak merasa bosan.

Langkah-langkah dari model Time Token, yaitu: kondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi (cooperative learning/CL), tiap siswa diberi kupon berbicara dengan waktu kurang lebih 60 detik sampai 120 detik bila telah selesai bicara kupon yang dipegang siswa diserahkan, setiap siswa berbicara satu kupon,


(37)

18

siswa yang telah habis kuponnya tidak boleh bicara lagi,kemudian, bagi siswa yang masih mempunyai kupon harus berbicara sampai kuponnya habis, begitu seterusnya.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah dengan penerapan model pembelajaran yang interaktif dan maksimal, dapat meningkatkan motivasi belajar Sejarah siswa. Oleh karena itu pemikiran peneliti bahwa pembelajaran yang menggunakan model Time Token diharapkan siswa akan lebih mudah memahami konsep, materi yang disampaikan guru.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependen). Variabel bebas (X) adalah model pembelajaran Time Token. Model ini tidak dipengaruhi oleh apapun juga.Variabel ini dapat diukur, dipilih, dibuat berubah, atau dikendalikan oleh peneliti, sedangkan variabel terikatnya adalah Motivasi Belajar siswa (Y).

D. Paradigma Gambar 1.Paradigma

Keterangan:

= Garis Pengaruh

MOTIVASI BELAJAR SEJARAH

SISWA(Y) PEMBELAJARAN

SEJARAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN


(38)

19

E. Hipotesis

Hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu Hipo (sementara) dan thesa pernyataan atau teori.Menurut Arikunto (2006:71) “Hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan peneliti ,sampai terbukti melalui data yang terkumpul” (Arikunto,2006:71). Menurut Sugiyono “Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan” (Sugiyono, 2012: 96).

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara yang dapat dibuktikan kebenarannya melalui fakta maupun data dari hasil penelitian. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan model pembelajaran Time Token terhadap peningkatan motivasi belajar Sejarah, untuk menguji hipotesis tersebut dapat digunakan hipotesis sebagai berikut:

H0 = Tidak Ada Pengaruhyang signifikan model pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA N

1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015

H1 = Ada Pengaruh yang signifikan model pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA N


(39)

20

Hipotesis kedua sebagai berikut:

Ho = Besar taraf signifikansi pengaruh dari model pembelajaran Time Token rendah terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA N 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran

2014/2015

H1 = Besar taraf signifikansi pengaruh dari model pembelajaran Time Token cukup terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA N 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran


(40)

21

REFERENSI

Winarno Surakhmad. 1989. Pengantar penelitian ilmiah dasar, metode dan teknik. Bandung : Tarsito. Halaman 7

Hosnan.M.2014.Pendekata Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesial.Halaman 189

Uno.B.Hamzah.2008.Perencanaan Pembelajara.Bandung.Bumi Aksara . Halaman 2

Ibid halaman 11 Ibid halaman 23

Zainal Aqib.2014.Model-Model,Media,dan strategi pembeljaran kontekstual (Inovatif) :Bandung, Rama Widya.Halaman 33

Sri Udin. 2012. Kelebihan dan Kelemahan Model Time Token. http: // www.sriudin.com/ 2012/ 01 /model-pembelajaran-time-token.html. (Sabtu. 04 Januari 2015. Pukul 09.45 WIB).

Damayanti dan Mudjion.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.Halaman 7,

Novia Yeni Fatmawati, NPM 07201241041.2011. Skripsi Mahasiswa, Judul: Keefektifan Strategi Time Token Arends terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul. Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.noviayen.com/skripsi-tim token.html#hfvvvzfgku6h. Diakses Pada Minggu, 1Maret2015. Pukul 16.11 WIB

Ari Fatmawati dan Eko Haryono.2011.Skripsi Mahasiswa.Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang Mengintegrasikan Keterampilan Time Token terhadap hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Khadijah Surabaya pada Materi Pokok Fisika Fluida Statik. Program Studi Pendidikan Fisika,


(41)

22

Surabaya.http://www.ariyono.com/skripsi.html#hfvagtlzzgku6h. Di akses Pada Minggu, 1Maret2015. Pukul 17.00 WIB)

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.Halaman 71

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Hal 64


(42)

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Setiap penelitian diharapkan mencapai hasil yang sebaik-baiknya serta dapat dipertanggung jawabkan dan harus menggunakan metode yang tepat. Sebab dengan menggunakan metode yang tepat menghasilkan penelitian yang valid dan dapat dipetanggung jawabkan.Menurut Sugiyono (2013: 3) Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kuantitatif, yang pelaksanaannya dengan cara melakukan pencatatan berupa angka-angka yang diperoleh dari hasil kuesioner menggunakan statistik.

B. Desain Penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain atau rancangan Penelitian Pre Experimental Design (nondesigns) yang memiliki dua desain penelitian yaitu One Shot Case Study dan One Group Pretest-Posttest Design. Dalam penelitian ini menggunakan desain One Group Pretest-Posttest Design. Menurut Sugiyono (2013: 74), pada desain ini terdapat pretest, sebelum diberi


(43)

22

perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

O1 = Nilai Prettest (sebelum diberi perlakuan) O2 = Nilai Posttest (setelah diberi perlakuan)

Pengaruh perlakuan terhadap motivasi belajar siswa = (O1 - O2) Sugiyono (2013: 74)

Berdasarkan Desain penelitian di atas maka dalam penelitian ini langkah pertama yang dilakukan peneliti adalah mengadakan pengukuran motivasiyaitu dengan cara membagikan angket motivasi (bukan prettest) kepada siswa yang akan diisi oleh siswa sesuai dengan kondisi yang benar-benar dirasakan oleh mereka.Untuk mendapatkan data awal motivasi belajar siswa. Selanjutnya digunakan Model Pembelajaran Time Tokendalam proses belajar mengajar bagi siswa di sekolah dalam jangka waktu tertentu yaitu selama 3 kali pertemuan atau lebih, kemudian kembali dilakukan pengukuran motivasi belajar sejarah siswa dengan menggunakan angket motivasi (bukan posttest) untuk mendapatkan data akhir motivasi belajar siswa kemudian dilihat perbandingannya.


(44)

23

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi merupakan salah satu data penting dalam sebuah penelitian. Menurut Sukardi,(2003:53) “Populasi pada prinsipnya adalah semua anggota kelompok manusia,binatang , peristiwa,atau benda yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian” (Sukardi,2003:53).

Menurut Mc Call (dalam Ibnu Hadjar,1999: 133) populasi adalah sekelompok besar individu yang mempunyai karakteristik umum yang sama. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X8 atau X ISOS 4 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur yaitu:

Tabel 4. Jumlah angka Populasi siswa kelas X8 atau X ISOS 4 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur

NO Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 X ISOS 4/X 8 18 17 35

Sumber: Staff Tata Usaha SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur 2014/2015

2. Sampel Penelitian

Sebagian dari jumlah Populasi yang dipilih untuk sumber data disebut sampel atau cuplikan (Sukardi,2003: 54).Sampel dalam penelitian ini adalah keseluruhan populasi yang telah ditentukan satu kelas X8. Sampel tersebut dipilih peneliti menggunakan dengan menggunakan teknik sampel jenuh atau sampel total.Sampel jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2013: 61).


(45)

24

D. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi lima hubungan yaitu variabel penyebab, variabel bebas atau independt variabel (x) dan variabel akibat yang disebut variabel tak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (y). Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu :

1. Variabel bebas : pengaruh model pembelajaran Time Token

2. Variabel terikat :peningkatanmotivasi Belajar Sejarahsiswa yang merupakan variabel akibat dari pengaruh variabel bebas.

E. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian atau penelitian pendahuluan dan penelitian pelaksanaan adapun langkah-langkah dari tahap tersebut sebagai berikut :

1. Penelitian Pendahuluan

Kegiatan yang dilakukan pada penelitian pendahuluan ini meliputi :

a. membuat surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah;

b. mengadakan observasi ke sekolah tempat akan dilaksanakannya penelitian, untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan menjadi subjek penelitian;

c. menetapkan sampel untuk objek penelitian; d. Membuat instrumen tes penelitian.

e. Melakukan validitas instrumen.


(46)

25

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Mengujicobakan instrument(membuat instrumen penelitian yaitu lembar observasi untuk pengamatan motivasi belajar Sejarah siswa)

b. Menentukan kelompok berdasarkan hasil pengamatan kelas. c. Mengamati kegiatan belajar mengajar di kelas.

d. Menganalisis data. e. Membuat kesimpulan

F. Design Pembelajaran

Design pembelajaran yang akan dilakukan peneliti dapat digambarkan sebagai berikut:

Desain Pembelajaran Model Time Token Sekolah : SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas/Semester : X8/ Genap

Materi pokok : Perkembngan Kebudayaan Islam Alokasi waktu : 2 X 45 Menit

Pendekatan : student centered Strategi : Cooperative Learning

Metode : Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan Teknik : Kerja Kelompok, diskusi menggunakan kartu

waktu Kompetensi Dasar;

2.1 Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

 Mendeskripsikan makna akulturasi antara Hindu-Budha dan Islam dan Menunjukkan bukti-bukti kehidupan dan hasil budaya Islam yang ada sampai sekarang.

2.2Perkembangan hasil-hasil kebudayaan Islam terutama seni aksara, seni sastra dan kesenian rakyat.


(47)

26

 Menganalisis perkembangan seni sastra pada jaman islam dan pengaruh seni aksara dan seni sastra islam pada kehidupan masyarakat indonesia. 2.3Perkembangan Islam dan Proses Integrasi

 Mendeskripsikan peran perkembangan kerajaan islam dalam proses integrasi.

KEGIATAN PENDAHULUAN

Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.

KEGIATAN INTI; PERTEMUAN 1

 Siswa mendapat penjelasan tentang proses pelaksanaan diskusi Time Token

 Siswa dibagi kedalam 6 kelompok yang masing beranggotakan 5 – 6 orang

 Setiap kelompok mendapatkan tugas :

1. Sebutkan masjid peninggalan masa kerajaan Islam Sejarah berdirinya Masjid dan tokohnya

2. Arti Masjid, Fungsi dan Bentuknya

3. Jelaskan Perangkat-perangkat Masjid dari seni ukir yang ada dan bentuk atap atau menara masjid

 Tiap-tiap peserta didik yang mendapat 2 kupon bicara bergambarkan jam (waktu) 2 kupon kepada setiap siswa berisi waktu 2 X 60 menit (menyesuaikan)

 Kelompok dipilih secara acak untuk mempresentasikan hasil kerja klompoknya. siswa atau kelompok lain mendapatkan giliran untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan kepada anggota kelompoknya maupun kelompok lainnya,

 setiap kali siswa mendapat giliran berbicara, siswa menyerahkan 1 kupon kepada guru ataupun ketua kelompok sebagai tanda bahwa siswa tersebut


(48)

27

telah memberikan sumbangan pemikiran terhadap kelompok.

 siswa berbicara sampai kupon habis (bila waktu mendukung). Siswa yang kuponya telah habis tidak boleh berbicara , bergantian dengan yang masih memiliki kupon

PERTEMUAN 2

 Siswa mendapat penjelasan tentang proses pelaksanaan diskusi dengan model Time Token

 Siswa melanjutkan diskusi Materi yang didiskusikan :

1. Mendiskripsikan perkembangan seni aksara dan sastra islam. 2. Menjelaskan makna seni aksara dan sastra islam .

3. Menjelaskan pengaruh seni aksara dan sastra islam pada masyarakat indonesia.

 Tiap-tiap peserta didik yang mendapat 2 kupon bicara bergambarkan jam (waktu) 2 kupon kepada setiap siswa berisi waktu 2 X 60 menit (menyesuaikan).

 Kelompok yang telah dipilih secara acak mempresentasikan hasil kerja klompoknya. siswa atau kelompok lain mendapatkan giliran untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan kepada anggota kelompoknya maupun kelompok lainnya,

 setiap kali siswa mendapat giliran berbicara, siswa menyerahkan 1 kupon kepada guru ataupun ketua kelompok sebagai tanda bahwa siswa tersebut telah memberikan sumbangan pemikiran terhadap kelompok.

 siswa berbicara sampai kupon habis (bila waktu mendukung). Siswa yang kuponya telah habis tidak boleh berbicara , bergantian dengan yang masih memiliki kupon

 Kelompok yang lain menanggapi atau bertanya kepada kelompok penyaji. PERTEMUAN 3

 Siswa mendapat penjelasan tentang proses pelaksanaan diskusi dengan model Time Token

 Siswa melanjutkan diskusi Materi yang didiskusikan tentang perkembangan Islam dan Proses Integrasi :

1. Peran perkembangan kerajaan islam dalam proses integrasi.


(49)

28

islam.

3. Dampak migrasi penduduk terhadap proses integrasi nusantara.

 Tiap-tiap peserta didik yang mendapat 2 kupon bicara bergambarkan jam (waktu) 2 kupon kepada setiap siswa berisi waktu 2 X 60 menit (menyesuaikan).

 Kelompok yang telah dipilih secara acak mempresentasikan hasil kerja klompoknya. siswa atau kelompok lain mendapatkan giliran untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan kepada anggota kelompoknya maupun kelompok lainnya,

 setiap kali siswa mendapat giliran berbicara, siswa menyerahkan 1 kupon kepada guru ataupun ketua kelompok sebagai tanda bahwa siswa tersebut telah memberikan sumbangan pemikiran terhadap kelompok.

 siswa berbicara sampai kupon habis (bila waktu mendukung). Siswa yang kuponya telah habis tidak boleh berbicara , bergantian dengan yang masih memiliki kupon

Kelompok yang lain menanggapi atau bertanya kepada kelompok penyaji. PENUTUP;

 Membuat kesimpulan oleh siswa dibantu oleh guru

 Evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.

G. Metode Pengumpulan Data

Sedangkan Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan beberapa cara yaitu sebagai berikut:

1. Kuesioner

Kuosioner atau sering juga disebut angket merupakan salah satu media mengumpulkan data dalam penelitian pendidikan maupun penelitian sosial. Kuesioner atau angket di dalamnya terdapat beberapa macam pertanyaan yang


(50)

29

berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan koresponden untuk memperoleh informasi di lapangan (Sukardi,2003:76).

Angket yang digunakan peneliti adalah angket Motivasi Belajar siswa . Angket ini digunakan untuk mengidentifikasi dan mengetahui pendapat/respon dari siswa tentang dirinya sendiri dalam peningkatan motivasi siswa belajar Sejarah dengan menggunakan model pembelajaran Time Tokenbaik sebelum penggunaan model maupun sesudah penggunaan model. Angket ini diberikan kepada seluruh siswa kelas X8 SMA Negri 1 Bandar Sribhawono, Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015

2. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung (Sukmadinata,2009:220). Observasi adalah instrument lain yang sering dijumpai dalam penelitian pendidikan. Dalam penelitian kuatitatif,instrument observasi lebih sering digunakan sebagai alat pelengkap penelitian termasuk dokumentasi dan kuosioner.

Observasi yang digunakan peneliti adalah observasi partisipasif dan observasi tidak berstruktur. Observasi partisipasif yaitu observasi yang dilakukan apabila observer ikut serta dalam kegiatan atau situasi yang dilakukan oleh obsevent, sedangkan observasi tidak berstruktur adalah observasi yang tidak memisahkan secara sistematis tentang apa yang akan diobservasi (Sugiono,2009:72).


(51)

30

Observasi ini dilakukan bertujuan untuk mengamati secara langsung mengenai kondisi pembelajaran yang terjadi di kelas baik sebelum maupun sesudah digunakannya Model Pembelajaran Time Token.

3. Dokumentasi

Menurut S. Margono, “Metode dokumentasi adalah mencari data-data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, pretest, notulen rapat, agenda dan sebagainya” (S. Margono,2009:18). Dokumentasi ini digunakan peneliti untuk memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan.Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang berkaitan dengan peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Lampung Timur yaitu berupanama dan jumlah peserta didik yang termasuk dalam populasi dan sampel. Selain itu, dokumentasi yang dicantumkan oleh peneliti berupa foto-foto selama kegiatan penelitianberlangsung.

H. Instrumen Penelitian

Secara fungsional kegunaan instrument penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlakukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah pengumpulan informasi di lapangan ( Sukardi,2003:75). Instrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Untuk mengukur angket yang telah dihasilkan dianalisis dengan kriteria sebagai berikut :

Tabel 5. Kategori Skala Likert

Penilaian Nilai

Selalu 4


(52)

31

Kadang-kadang 2

Tidak pernah 1

Sumber : (Sugiyono, 2013 : 94)

Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Belajar Siswa Variabel Indicator No Instrumen

Motivasi Belajar

1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil

1,4,9

2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar

3,10

3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan

5,6,15

4. Adanya pengharagaan dalam belajar

8,7

5. Adanya kegiatan yang menarik

2,11

6. Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga

memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik

13,14,12

Jumlah 15

Sumber : Hasil Olahan data oleh peneliti tahun 2015

I. Validitas dan Reabilitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kefasihan suatu instrument.Menurut Gay(1983) dalam buku Sukardi (2003:121) “Mengatakan Suatu instrument valid jika instrument yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur” (Sukardi,2003:121)


(53)

32

Instrumen penelitian yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu, valid dan reliable. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini akan menggunakan rumus korelasi Product Moment Pearsonsebagai berikut :

r =

Keterangan:

r = Koefisien korelasi pearson

∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan ∑x = Jumlah skor X

∑y = Jumlah skor Y ∑x2

= Jumlah kuadrat dari skor X ∑y2

= Jumlah kuadrat dari skor Y n = Jumlah sampel

(V. Wiratna, 2012:177)

Kriteria pengujian validitas instrument adalah sebagai berikut: Jika rhitung>rtabel yang artinya soal valid. Jika sebaliknya rhitung <rtable artinya soal tidak

valid.Ketentuan rtabel adalah 0,3.

Reliabilitas sama dengan konsistensi atau keajekan (Sukardi, 2003:127). Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2014:121). Instrumen yang reliable berarti instrumen yang cukup baik untuk mampu mengungkap data yang bisa dipercaya. Pengukuran reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha sebagai berikut:

n∑xy –(∑x)(∑y) {n∑X2– (x)2} {n∑y2–(∑y)2


(54)

33

r11=

[

] [

]

dimana :

r11 = Nilai reliabilitas

= Jumlah varians skor tiap-tiap item Si = Varians total

k = Jumlah item

untuk menginterprestasikan besarnya nilai korelasi,adalah:

Tabel 7 : Kategori Koefisien Reliabilitas a. Antara 0,80 – 1,00 : Sangat kuat b. Antara 0,60 – 0,799 : Kuat c. Antara 0,40 – 0,599 : Sedang d. Antara 0,20 – 0,399 : Rendah e. Antara 0,00 – 0,199 : Sangat rendah Sumber : Riduwan, 2004:128

Kaidah keputusan: jika r11 > rtabel berarti reliabel dan jika r11 < rtabel berarti tidak reliable (Riduwan, 2004:128)

J. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dalam penelitian karena analisis data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian.Analisis data yang digunakan penelitian adalah dengan Pendekatan kuantitatif didukung dengan penggunaan analisis statistik deskriptif. Teknik analisis statistik dalam penelitian ini antara lain penyajian data melalui tabel atau grafik yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan motivasi belajar siswa terhadap mata


(55)

34

Pelajaran Sejarah sebelum dan sesudah dilaksanakan tindakan yang dilihat dari skor angket dengan pengujian dilakukan dengan uji t pada taraf signifikansi α = 0,05. Dalam pengolahan dan penganalisisan data tersebut digunakan olah data statistik yaitu dengan menggunakan:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan untuk menguji normalitas dalam penelitian ini adalah uji Chi Kuadrat, melalui langkah-langkah yaitu sebagai berikut:

a. Taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 b. Statistik Uji

1. Membuat Daftar Frekuensi

a) Mencari Rentang ( R ) = nilai terbesar – nilai terkecil b) Menghitung Banyak Kelas (BK) = 1 + (3,3) log n c) Menghitung panjang kelas (P) = R/BK

2. Mencari Rata

x =

(Sudjana, 2009:67) 3. Mencari Simpangan Baku

s =

Keterangan:

S = simpangan baku N = banyaknya data

∑ fi.xi n

(N∑xi2(∑x)2


(56)

35

Xi2 = nilai yang diperoleh (Sudjana, 2009:93) c. Mencari chi kuadrat

X2hitung =

Keterangan: X2 = chi kuadrat

F0 = frekuensi observasi Fh = frekuensi harapan (Margono, 2007:202) d. Keputusan Uji

Terima H0 jika X2hitung<X2tabel dengan dk = k - 3 dan taraf nyata 0,05 atau 5%.

2. Uji Hipotesis

Setelah data diketahui berdistribusi normal, maka selanjutnya dilakukan Uji Hipotesis untuk mengetahui hasil dari penelitian yang telah dilakukan.Analisis data yang dugunakan untuk menghitung Uji Hipotesis adalah dengan menggunakan Uji-t. Uji-t digunakan untuk melihat ada atau tidaknya pengaruh pada motivasi belajar sejarah siswa sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model Time Token dengan setelah diberikannya perlakuan dengan model .

(f0– fh)2 fh


(57)

36

Ketentuan Uji-t ini yaitu jika thitung> ttabel maka penelitian signifikan, akan tetapi jika thitung< ttabel maka penelitian tidak signifikan. ttabel yang telah ditentukan dari jumlah siswa sebanyak 35 siswa adalah 1,69. Menurut Getut Pramesti dalam bukunya yang berjudul “kupas tuntas data penelitian dengan SPSS 22” (2014: 96) dan menurut Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Statistika” (2008 :142) rumus Uji-t yaitu sebagai berikut: a. Menentukan Hipotesis

H0: μ1= μ2 (Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap Peningkatan Motivasi belajar Sejarahsiswa dengan menggunakan model pembelajaran Time Token Kelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Ajaran2014/2015). H1 : μ1 ≠ μ2 (Ada pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan Motivasi belajar Sejarahsiswa dengan menggunakan model pembelajaran Time TokenKelas X8 di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Ajaran2014/2015).

b. Menentukan taraf signifikan

Taraf signifikan yang digunakan yaitu berada pada taraf α = 0,05 atau 5%. c. Menentukan daerah kritis dengan dk = n - 1

d. Menghitung selisih antara skor sebelum tindakan dan skor angket setelah tindakan: d = X1– X2

Keterangan:

d : Jumlah selisih dari skor sebelum tindakan dan skor angket setelah tindakanX1 : Hasil nilai angket yang didapat siswa setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan model Time Token

X2 :Hasil Nilai yang didapat siswa sebelum diberikan perlakuan dengan menggunakan model Time Token


(58)

37

e. Menghitung Simpangan Baku

S =

(

∑d2 -

Keterangan:

s : Simpangan baku yang dicari

d : Jumlah selisih antara skor sebelum tindakan dan skor angket setelah tindakan

n : Jumlah sampel

f. Menentukan thitung

thitung =

Keterangan:

d : Jumlah selisih antara skor sebelum tindakan dan skor angket setelah tindakan

SD : Standar Deviasi / Simpangan Baku n : Jumlah sampel

g. Menarik Kesimpulan

Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya pengaruh signifikansi dari penerapan model pembelajaran Time Token terhadap peningkatan Motivasi belajarSejarahsiswa kelas X8 SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Ajaran

1 n-1

(∑d)2 n

d SD √n


(59)

38

2014/2015 yaitu menggunakan rumus korelasi Pearson Product Momen (PPM) rumusnya yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan rhitung dengan rumus:

r =

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Pearson

∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan ∑x = Jumlah skor X

∑y = Jumlah skor Y ∑x2

= Jumlah kuadrat dari skor X ∑y2

= Jumlah kuadrat dari skor Y n = Jumlah sampel

(Arikunto, 2013:87)

Tabel 8. Interpretasi dari nilai r

R Interpretasi

0 Tidak Berkorelasi

0,01 – 0,20 Sangat Rendah 0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Agak Rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi

1 Sangat Tinggi

Sumber :(Husaini Usman, 2008: 201)

n∑xy –(∑x)(∑y) {n∑X2– (x)2} {n∑y2–(∑y)2


(60)

39

REFERENSI

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Hal 72

Ibid halaman 74 Ibid halaman 94

Sukardi,Ph.D.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.halaman 53

Ibid halaman 54 Ibid halaman 75

Ibnu Hadjar. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 133

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Hal 87

Ibid halaman 183

S. Margono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Hal 181

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. hal 128 Sudjana, N. 2009. Metode Statistika Edisi Keenam. Bandung: PT. Tarsito. Hal

67 Ibid halam 93

Margono S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 202

Getut Pramesti. 2014. Kupas Tuntas Data Penelitian Dengan SPSS 22. Jakarta: Elex Media Komputindo Hal. 96

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Halaman 142

Ibid halaman 201

Dokumen Tata Usaha. 2014. Data SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono,Lampung Timur


(61)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan peneliti diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan model Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri 1

Bandar Sribhawono Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Besarnya taraf signifikansi pengaruh model Pembelajaran Time Token terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri

1 Bandar Sribhawono Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015 sebesar 0,72 yang jika dimasukkan ke dalam tabel interpretasi korelasi termasuk kategori cukup.

Oleh karena itu Model Pembelajaran Time Token dikatakan cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Sejarah untuk meningkatkan Motivasi Belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dikemukakan saran sebagai berikut:


(62)

73

1. Bagi guru, Model Pembelajaran Time Token adalah Model Pembelajaran yang cocokdalam kegiatan pembelajaran dikelas, hal ini karena setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa Model Pembelajaran Time Token mampu meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa tetapi, dalam proses pembelajaran guru diharapkan lebih memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Siswa, Model Pembelajaran Time Token dapat menuntun siswa untuk lebih termotivasi dalam mengeksploitasi kemampuan berfikir dan mengemukakan gagasannya dan mengembangkan keterampilan sosial siswa atau menghindari siswa mendominasi bicara dan siswa lain hanya diam dalam mengikuti kegiatan pembelajaran namun, agar Model Pembelajaran Time Token dapat berhasil diharapkan siswa agar lebih aktif dalam proses belajar mengajar.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1993. Prosedur Penelitian dan Strategi Pendidikan. Bandung: Angkasa. Aqib, Zainal.2014.Model-Model,Media,dan strategi pembeljaran kontekstual

(Inovatif):Bandung, Rama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Dmyanti dan Mudjion.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hosnan. M.2014.Pendekata Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesial.

Ibnu Hadjar. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas, Berlin Sani . 2014. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena.

Nana, Syaodih Sukmadinata.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rusman . 2011.Model-Model Pembelajaran Pengembangan Professionalisme Guru.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.


(64)

Sardiman, A. M. 1994,2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raj Grafindo Persada.

Skripsi Mahasiswa, Judul: Keefektifan Strategi Time Token Arends terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.2011, nama peneliti Novia Yeni Fatmawati, NPM 07201241041, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.noviayen.com/skripsi-tim-token.html#hfvvvzfgku6h. (Minggu, 1Maret2015. Pukul 16.11 WIB )

Skripsi Mahasiswa, Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang Mengintegrasikan Keterampilan Time Token terhadap hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Khadijah Surabaya pada Materi Pokok Fisika Fluida Statik.Nama peneliti Ari Fatmawati dan Eko Haryono,Program Studi Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.http://www.ariyono.com/skripsi.html#hfvagtlzzgku6h. (Minggu, 1Maret2015. Pukul 17.00 WIB)

Sri,Udin. 2012. Kelebihan dan Kelemahan Model Time Token. http: // www.sriudin.com/ 2012/ 01 /model-pembelajaran-time-token.html. (Sabtu. 04 Januari 2015. Pukul 09.45 WIB). Sudarwan ,Danim. 2000. Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta:

Bandung.

Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara. Surahmad,Winarno.1980.Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung:Jemmars . Tata Usaha. 2014. Data SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono,Lampung Timur Uno.B.Hamzah.2008.Perencanaan Pembelajara.Bandung.Bumi Aksara


(1)

2014/2015 yaitu menggunakan rumus korelasi Pearson Product Momen (PPM) rumusnya yaitu sebagai berikut:

a. Menentukan rhitung dengan rumus:

r =

Keterangan:

r = Koefisien Korelasi Pearson

∑xy = Jumlah hasil dari X dan Y setelah dikalikan

∑x = Jumlah skor X

∑y = Jumlah skor Y

∑x2

= Jumlah kuadrat dari skor X

∑y2

= Jumlah kuadrat dari skor Y n = Jumlah sampel

(Arikunto, 2013:87)

Tabel 8. Interpretasi dari nilai r

R Interpretasi

0 Tidak Berkorelasi

0,01 – 0,20 Sangat Rendah 0,21 – 0,40 Rendah

0,41 – 0,60 Agak Rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi

1 Sangat Tinggi

Sumber :(Husaini Usman, 2008: 201)

n∑xy –(∑x)(∑y)


(2)

39

REFERENSI

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Hal 72

Ibid halaman 74 Ibid halaman 94

Sukardi,Ph.D.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara.halaman 53

Ibid halaman 54 Ibid halaman 75

Ibnu Hadjar. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal 133

Arikunto, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta: Jakarta. Hal 87

Ibid halaman 183

S. Margono. 2009. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineka Cipta. Hal 181

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. hal 128 Sudjana, N. 2009. Metode Statistika Edisi Keenam. Bandung: PT. Tarsito. Hal

67 Ibid halam 93

Margono S. 2004. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hal 202

Getut Pramesti. 2014. Kupas Tuntas Data Penelitian Dengan SPSS 22. Jakarta: Elex Media Komputindo Hal. 96

Husaini Usman, Purnomo Setiady Akbar. 2008. Pengantar Statistika. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Halaman 142

Ibid halaman 201

Dokumen Tata Usaha. 2014. Data SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono,Lampung Timur


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan peneliti diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada pengaruh yang signifikan model Pembelajaran Time Token terhadap

Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri 1

Bandar Sribhawono Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015.

2. Besarnya taraf signifikansi pengaruh model Pembelajaran Time Token

terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Sejarah Siswa kelas X8 di SMA Negeri

1 Bandar Sribhawono Lampung Timur Tahun Ajaran 2014/2015 sebesar 0,72

yang jika dimasukkan ke dalam tabel interpretasi korelasi termasuk kategori cukup.

Oleh karena itu Model Pembelajaran Time Token dikatakan cocok untuk diterapkan dalam proses pembelajaran Sejarah untuk meningkatkan Motivasi Belajar siswa.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono Tahun Ajaran 2014/2015 dapat dikemukakan saran sebagai berikut:


(4)

73

1. Bagi guru, Model Pembelajaran Time Token adalah Model Pembelajaran yang cocokdalam kegiatan pembelajaran dikelas, hal ini karena setelah dilakukan penelitian diketahui bahwa Model Pembelajaran Time Token mampu meningkatkan motivasi belajar sejarah siswa tetapi, dalam proses pembelajaran guru diharapkan lebih memotivasi siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa, dan tanggung jawab siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

2. Bagi Siswa, Model Pembelajaran Time Token dapat menuntun siswa untuk lebih termotivasi dalam mengeksploitasi kemampuan berfikir dan mengemukakan gagasannya dan mengembangkan keterampilan sosial siswa atau menghindari siswa mendominasi bicara dan siswa lain hanya diam dalam mengikuti kegiatan pembelajaran namun, agar Model Pembelajaran Time Token dapat berhasil diharapkan siswa agar lebih aktif dalam proses belajar mengajar.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1993. Prosedur Penelitian dan Strategi Pendidikan. Bandung: Angkasa. Aqib, Zainal.2014.Model-Model,Media,dan strategi pembeljaran kontekstual

(Inovatif):Bandung, Rama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Dmyanti dan Mudjion.2009.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Hosnan. M.2014.Pendekata Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21.Bogor: Ghalia Indonesial.

Ibnu Hadjar. 1999. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Kurniasih, Imas, Berlin Sani . 2014. Sukses Mengimplementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kata Pena.

Nana, Syaodih Sukmadinata.2009.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Riduwan. 2004. Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta.

Rusman . 2011.Model-Model Pembelajaran Pengembangan Professionalisme Guru.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.


(6)

Sardiman, A. M. 1994,2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raj Grafindo Persada.

Skripsi Mahasiswa, Judul: Keefektifan Strategi Time Token Arends terhadap Kemampuan Menyimak Laporan Perjalanan pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Wonosari Gunungkidul.2011, nama peneliti Novia Yeni Fatmawati, NPM 07201241041, Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. http://www.noviayen.com/skripsi-tim-token.html#hfvvvzfgku6h. (Minggu, 1Maret2015. Pukul 16.11 WIB )

Skripsi Mahasiswa, Judul: Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD yang Mengintegrasikan Keterampilan Time Token terhadap hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Khadijah Surabaya pada Materi Pokok Fisika Fluida Statik.Nama peneliti Ari Fatmawati dan Eko Haryono,Program Studi Pendidikan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya.http://www.ariyono.com/skripsi.html#hfvagtlzzgku6h. (Minggu, 1Maret2015. Pukul 17.00 WIB)

Sri,Udin. 2012. Kelebihan dan Kelemahan Model Time Token. http: // www.sriudin.com/ 2012/ 01 /model-pembelajaran-time-token.html. (Sabtu. 04 Januari 2015. Pukul 09.45 WIB). Sudarwan ,Danim. 2000. Metode Penelitian Untuk Ilmu-ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Alfabeta:

Bandung.

Sukardi.2003.Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT Bumi Aksara. Surahmad,Winarno.1980.Metodologi Pengajaran Nasional.Bandung:Jemmars . Tata Usaha. 2014. Data SMA Negeri 1 Bandar Sribhawono,Lampung Timur Uno.B.Hamzah.2008.Perencanaan Pembelajara.Bandung.Bumi Aksara


Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS XI IPS SMA NEGERI 16 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 5 70

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM TAHUN PELAJARAN 2013-2014

2 18 61

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 6 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 6 71

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MURDER TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII A SMP NEGERI 3 TUMIJAJAR TAHUN AJARAN 2014/2015

3 16 60

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEAM QUIZ TERHADAP HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF PADAPELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X.1 DI SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

0 11 61

KREATIVITAS BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS X IIS 4 DI SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 3 53

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR SRIBHAWONO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 54

PENGARUH METODE INQUIRY TERHADAP PENINGKATAN MINAT BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMAN 1 METRO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 66

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMK GAJAH MADA BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 59

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 RAJABASA RAYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 51