2.3. Geologi Zona Rembang 2.3.1 Geologi Regional
Peta lembar geologi regional daerah penelitian ditunjukan oleh Gambar 3.
Gambar 3. Geologi daerah penelitian yang terdiri dari lembar geologi Kudus
Suwarti dan Wikarno, 1992, Rembang Kadar dkk,1993, Salatiga Sukardi dan Budhitrisna, 1992, dan Ngawi Datun dkk, 1996
2.3.2. Stratigrafi
Zona Rembang umumnya terdiri dari sekuen Eosen-Pliosen yang meliputi endapan tepian paparan seperti sedimen klastik laut dangkal dan endapan karbonat
yang luas. Batuan dasar yang mengalasi zona Rembang didominasi oleh berbagai jenis batuan metamorf berumur Kapur seperti batusabak Sumur Purwadadi-1,
filit Sumur Kujung-1 dan batuan beku diorit Sumur NCJ-1 Smyth et al.,2005. Endapan tertua di zona ini, yang disebut Formasi Pra-Ngimbang, yang dijumpai di
bagian Timur zona Rembang berdasarkan data sumur. Formasi ini terdiri dari batupasir, batulanau, dan serpih dengan sisipan batubara dan berdasarkan
kandungan fosil nanno menunjukkan umur Paleocene sampai Eosen Awal. Walaupun tidak tegas namun diinterpretasikan batasnya tidak-selaras dengan
Formasi Ngimbang yang diendapkan di atasnya Phillips et al., 1991. Formasi Ngimbang yang berumur Eosen Tengah terdiri dari tiga anggota:
Anggota Klastik Ngimbang, Anggota Karbonat Ngimbang, dan Anggota Serpih Ngimbang Phillips et al., 1991. Sekuen di atas endapan Formasi Pra-Ngimbang
dan Formasi Ngimbang didominasi oleh endapan karbonat Formasi Kujung dan Formasi Prupuh yang berumur Oliogosen. Dominasi endapan karbonat ini
menunjukkan berkurangnya input material klastik yang kemungkinan disebabkan baik oleh naiknya muka air laut ataupun oleh berkurangnya kondisi relief di
daerah sumbernya Phillips et al., 1991. Menurut Smyth et al. 2005 endapan karbonat Oligo-Miosen ini, yang disebut
sebagai Synthem Two Zona Rembang, ada yang mengandung lapisan material volkanik yang diinterpretasikan sebagai hasil endapan jatuhan dari Busur