5. Data gayaberat lengkap daerah Kudus , Rembang, Ngawi dan Salatiga.
6. Peta geologi regional lembar Kudus , Rembang, Ngawi dan Salatiga
7. Peta topografi daerah penelitian dari DEM-SRTM
8. Seperangkat komputer yang kompatibel dengan software diatas
4.3. Prosedur Penelitian 4.3.1. Data Penelitian
Data yang digunakan dalam peneltian ini adalah data anomali gayaberat lengkap hasil digitasi pada lembar Kudus, Ngawi, Rembang, dan Salatiga yang telah
terpublikasi yang berasal dari dosen pembimbing.
4.3.2. Pengolahan Data Anomali gayaberat
Data anomali gayaberat dibuat peta kontur pada software Surfer. Pada peta Kontur dibuat dua lintasan melewati anomali Rembang High yang kemudian di-slice
untuk kemudian dilakukan transformasi Fourier menggunakan software Numeri. Setelah spektrumnya didapatkan kemudian dibuat grafik untuk dilakukan analisis
spektrum agar didapatkan kedalaman anomali regional dan anomali residual. Selanjutnya anomali gayaberat lengkap dimodelkan kedalam bentuk 3 dimensi
menggunakan software Grav3D.
4.3.3. Analisis dan Interpretasi
Analisis dan interpretasi dilakukan dengan menentukan kedalaman batuan dasar Rembang High dari analisis spektrum dan menentukan jenis batuan dasar rembang
high berdasarkan pemodelan 3 dimensi anomali gayaberat didukung oleh data geologi daerah penelitian.
4.4. Diagram Alir Penelitian Prosedur penelitian selanjutnya digambarkan pada diagram alir pada Gambar 11.
Numeri
Grav3D
Gambar 11. Diagram Alir Penelitian
Mulai
Peta Kontur Anomali Gayaberat Lengkap
Data Geologi
3D Modelling AnalisisSpektrum
Window Depth
Model 3D Analisis
Model Geologi Bawah Permukaan
Kesimpulan
Selesai
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis spektrum dan model 3D gayaberat, penyebab tingginya anomali gayaberat di Rembang High adalah sumber anomali residual pada
kedalaman 1400 meter yang diidentifikasikan sebagai batuan dasar yang terangkat akrasi dengan densitas 2.75 gramcm
3
sebagai bagian antiklin rembang.
6.2. Saran
Disarankan untuk mempelajari data sumur dan data seismik di sekitar daerah penelitian sehingga mempunyai data peninjauan yang lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA
Anis, 2015, Identifikasi Struktur Dan Model Sistem Panas Bumi Daerah Lili- Sepporaki Berdasarkan Analisis Data Anomali Bouguer, Skripsi,
Universitas Lampung
Arief, 2010, Geologi Cekungan Jawa, www.geophisticated.wordpress.com
, diakses pada 12 juni 2015
Blakely, R. J., 1996, Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications,
Cambridge University Press, Cambridge.
Datun, M., B, Sukandarrumidi., Hermanto, B., Dan Suwarna, N,. Geologi Lembar Ngawi. Jawa. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Kadar, Darwin., dan Sudijono., 1993. Geologi Lembar Rembang. Jawa. Pusat Penelitian Dan Pengembangan Geologi. Bandung.
Kadir, W.G.A., 1996 : Dekonvousi Anomali Gayaberat Bougeur Dan Derivatif Vertikal Orde Dua Dengan Menggunakan Persamaan Dasar Potensial,
Studi Kasus : Pulau Sumatera, Disertasi Program Doktor, Institute Teknologi Bandung. 14-49
Marzuki, dan Sutisna, 1991, Peta Anomali Bougeur Lembar Kudus, Lembar Ngawi, Lembar Rembang, Lembar Salatiga. Jawa. Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Geologi. Bandung. Plouff, D. 1976 : Gravity And Magnetic Field Of Polygonal Prisms And
Application To Magntic Terrain Corrections, Geophysics, 41.727-741 Prihatin, 2009, Geologi Zona Rembang,
mengenalgeologi. wordpress.com
, diakses pada 12 juni 2015
Pringgoprawiro, H., 1983, Revisi Sratigrafi Cekungan Jawa Timur Utara Dan Paleogeografinya, Institute Teknologi Bandung
Sarkowi, Muh., 2011, Metode Eksplorasi Gayaberat, Universitas Lampung