Lokasi Penelitian Menurut Van Bemmelen 1949, lokasi penelitian masuk dalam fisiografi
Volkanik Pegunungan Selatan. Pengendapan suatu seri batuan siliklastik dan karbonat di atas Formasi Kujung menandai priode terjadinya perubahan pola
sedimentasi secara besar-besaran. Hal ini ditunjukkan oleh Endapan karbonat murni Formasi Kujung ke arah atas berubah menjadi endapan asal-daratan
Formasi Tuban dan Formasi Ngrayong yang berumur Miosen Tengah. Formasi Ngrayong merupakan endapan terestrial sampai laut dangkal yang dicirikan oleh
banyaknya kandungan kuarsa.
Gambar 4. Kolom Stratigrafi Zona Rembang Pringgoprawiro, 1983
Di atas Formasi Ngrayong, endapannya dicirikan kembali oleh endapan karbonat berumur Miosen Akhir sampai Pliosen dari Formasi-formasi Bulu, Wonocolo,
Ledok dan Mundu. Fase regresi menandai bagian atas Zona Rembang seperti ditunjukkan oleh endapan batupasir globigerina Formasi Selorejo dan
batulempung Formasi Lidah sebelum diendapkan Formasi Paciran sebagai satuan batugamping termuda di zona ini Pringgoprawiro, 1983. Susunan stratigrafi
zona Rembang dari tua ke muda berurutan ditunjukkan oleh Gambar 4. 2.3.3. Struktur Geologi
Evolusi tektonik daerah penelitian merupakan refleksi dari evolusi tektonik di Jawa Timur yang bisa diikuti mulai dari Jaman Akhir Kapur 85–65 juta tahun
yang lalu sampai sekarang Pulonggono dan Martodjojo, 1994. Karena masuk dalam cekungan Jawa Timur Utara yang mengalami dua periode
waktu yang menyebabkan arah relatif jalur magmatik atau pola tektoniknya berubah, yaitu pada jaman Paleogen Eosen–Oligosen, yang berorientasi Timur
Laut – Barat Daya searah dengan pola Meratus. Pada Eosen Cekungan Jawa Timur bagian Utara mengalami rejim tektonik regangan yang diindikasikan oleh
litologi batuan dasar berumur Pra – Tersier yang mempunyai pola akresi berarah Timur Laut – Barat Daya, yang ditunjukkan oleh orientasi sesar – sesar di batuan
dasar, horst atau sesar – sesar anjak dan graben atau sesar tangga. Dan pada jaman Neogen Miosen–Pliosen berubah menjadi relatif Timur – Barat searah
dengan memanjangnya Pulau Jawa, yang merupakan rejim tektonik kompresi, sehingga menghasilkan struktur geologi lipatan, sesar – sesar anjak dan