Pengingatan karyawan dalam efektivitas

100 cukup lama. Penggunaan Running Text ini juga bertujuan agar dalam pengingatan suatu informasi para karyawan dapat dengan mudah melakukannya karena selalu diakses ketika mereka bekerja. Dalam penggunaan Running Text para karyawan dapat mengingatnya dengan mudah karena dalam pembuatan dan penyusunan informasi tersebut Public Relations Officer PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung membatasinya agar tidak lebih dari dua puluh kata per informasi, sehingga text mudah dibaca dan dihapalkan. Dalam diri seorang Public Relations Officer keterampilan sangat berperan agar informasi tersebut memiliki daya tarik dan juga nilai informasinya benar sehingga tidak terjadi miss understanding. Public Relations Officer PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung menyadari bahwa dalam menyampaikan suatu informasi harus dengan teknik komunikasi informative yang memiliki tiga hal untuk diperhatikan agar komunikasi informatif ini dianggap berhasil apabila : 1. Apabila pesan-pesan dalam Running Text tersebut memiliki dayatarik atau perhatian oleh publik karyawan perusahaan, 2. Disini peran komunikator mengusahakan komunikan bersedia menerima setiap pesan yang dimuat di dalam Running Text perusahaan, 3. Diusahakan pula agar komunikan bersedia menerima isi pesan yang disampaikan. 101 Untuk mengetahui berapa lama informasi tersebut dapat diingat oleh setiap karyawan merupakan hal yang rumit, karena setiap karyawan memiliki kemampuan yang berbeda-beda untuk tetap mengingat dan menyimpan informasi tersebut. Pada intinya seseorang atau individu akan terus mengingat dan menyimpan suatu informasi didalam mindsetnya apabila mereka menganggap isi informasi tersebut masih mereka butuhkan dan akan hilang setelah mereka tidak memerlukannya lagi begitu pula yang terjadi pada para karyawan di PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung. Melihat dari pernyataan yang dilontarkan oleh Public Relations Officer PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung maka penulis mengajukan pertanyaan kepada informan penelitian ini mengenai isi Running Text yang diterbitkan mulai dari tanggal 9 juni 2011 sampai 32 juni 2011 pada hari disaat wawancara dilaksanakan. Dari hasil wawancara penulis mengetahui isi informasi yang diterbitkan oleh perusahaan sebagai berikut : 1. Dapat meningkatkan komunikasi dan diskusi untuk tercipta suasana kerja yang nyaman. 2. Karyawan yang membutuhkan contoh untuk membuat SPI..? temukan di \\server2\\administrasi\SPI\contoh. 3. Karyawan dapat menerima pesan atasannya seperti: Hasil SPI departemen harap disimpan di \\server2\administrasi\\SPI dengan nama “SPI-nama departemen-nama pembuat”…. 102 Selain informasi diatas karyawan juga mengingat bahwa terdapat informasi lain yang diterbitkan dalam Running Text dalam frekuensi dua minggu terakhir antara lain yaitu visi dan misi perusahaan yang dituangkan dalam motto perusahaan adalah SMART sebagai akronim dari : 1. Speed adalah kecepatan. 2. Mind adalah pikiran atau akal. 3. Aggressive adalah cepat dalam mengambil keputusan dan peluang. 4. Responsibility adalah tanggung jawab. 5. Team Work adalah kelompok kerja. Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa mereka ingat karena waktu penyimpanaan informasi diatas dianggap sebentar dan karena mereka sering membacanya maka mereka secara tidak langsung menghafal informasi tersebut. Hal diatas juga di lontarkan oleh Public Relations Officer PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yaitu : “Para karyawan akan membaca informasi dalam Running Text karena mau ataupun tidak mereka tetap akan membacanya meski hanya dilihat sepintas lalu dalam layar komputer yang mereka miliki.”

4.3.6 Pemahaman karyawan dalam efektivitas

Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan 103 Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya. Pemahaman karyawan mengenai suatu informasi yang diterbitkan melalui Running Text oleh Public Relations Officer di PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung tergantung pada sejauhmana mereka mau untuk berfikir serta tergantung pada maind set mereka masing-masing. Salah satunya dapat kita lihat dari ketanggapan dalam memberikan respon atau feedback dari informasi tersebut. Implementasi pemahaman karyawan terungkap pula dimana para karyawan setelah menerima pesan dan bila ada yang kurang jelas atau tidak dipahami mereka menghubungi langsung staf pranata Public Relations atau melalui telephone untuk meminta penjelasan langsung tentang informasi yang belum jelas tersebut. Bagi mereka yang merasa paham hanya berbincang dan memastikan informasi tersebut labih lugas juga mengaplikasikannya sesuai nilai dari informasi tersebut. Seperti yang telah disinggung diatas bahwa efek atau feedback dari komunikasi bermedia bersifat delay atau tertunda. Menurut Ralph Webber feedback tersebut dibagi menjadi empat yaitu : 1. Zero feedback 2. Netral feedback 3. Positif feedback 4. Negatif feedback