Efektivitas Publik Relation PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung Dalam Komunikasi Informatif Melalui Running Text Untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan Di Kalangan Karyawannya

(1)

PERUSAHAAN DI KALANGAN KARYAWANNYA

Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan Penelitian Tugas Akhir

Oleh : Siti Arnie Garnila

NIM. 43308009

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya”

oleh : Siti Arnie Garnila

NIM. 43308009

Tugas Akhir ini dibawah bimbingan : Drs. A. Z. Jaffrie, BA

Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya, pembuatan penelitiian ini bertujuan untuk mengetahui media Komunikasi Informatif seperti apa yang digunakan oleh Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung di Kalangan Karyawannya guna menciptakan pemahaman yang benar mengenai suatu informasi yang beredar di lingkungan internal perusahaan. Oleh karenanya Public Relations perusahaan memilih Running Text tersebut sebagai media alternatif yang dibuat agar dapat memaksimalkan fungsi dari system informasi internal.

Dalam Tugas Akhir ini peneliti menggunakan metodelogi dengan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif. Dimana hasil dari penelitian tersebut diuraikan oleh penulis secara mendalam dengan menggambarkan peristiwa atau fenomena yang ada tanpa melakukan perhitungan melalui prosedur kuantifikasi.

Hasil yang didapat setelah melaksanakan penelitian yaitu para karyawan yang bekerja sebagai staf administrasi di PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung sebagai target khalayak dengan penggunaan Running Text dianggap tepat oleh penulis karena para karyawan tersebut menerima dalam keadaan sadar informasi yang diterbitkan dalam Running Text lalu dapat mengingatnya dan memahami informasi tersebut dengan benar sehingga menimbulkan perubahan opini para karyawan dan merubah intektualitas mereka sebagai perubahan kognitif hal tersebut dapat dikatakan efektif karena sesuai dengan tujuan perusahaan.

Setelah mempelajari dan juga memahami hasil penelitian maka penulis menyimpulkan bahwa penggunaan Running Text sudah sesuai dengan tujuan perusahaan apabila hanya ditujukan kepada para karyawan administrasi sedangkan untuk karyawan secara umum belum dikatakan maksimal karena masih terdapat kesalahan informasi dan tidak tersampaikannya informasi tersebut oleh para staf administrasi.


(3)

(4)

in Their Employer’s Area”

by :

Siti Arnie Garnila NIM. 43308009 This last task is guided by :

Drs. A. Z. Jaffrie, BA.

The Effectiveness of Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung in Informative Communication Through Running Text To Increase The Understanding About The Firms Information in Their Employee’s Area. Making this research has a purpose for knowing what the informative communication media that is used by public relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung in their employer’s area for compose the right understanding about the informations in internal area’s of the firms. So that public relations of the firms choose Running Text as an alternative media that is made for maximum zing the function from the internal information system.

In this last task the research use a methodology by a quantitative and descriptive method. Where the results of the research are explain by writer clearly to describe the event or phenomena without do a counting through a quantification procedure.

The results after do a research are the employer’s who work as an administration staffs in PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung to be a target by using Running Text is true because that employer’s received the information in Running Text consciously than can remember it also understanding its information truly so that raised the alternative. It means effective because it same with the firms aim.

After studying and understanding the research results so the writer conclude that using Running Text is some with firms aim if it refer to the administration staffs but for the general employer’s it can’t say maximal because there is still a wrong information and the information is not delivered by the administration staffs.

See to the fact so the writer give an opinion to the firm for making a Running Text media with bigger size, as LCD that placed in every department in public interest areas, also add the frequent of the information raising in Running Text so that the employer’s will more perceptive in using its Running Text.


(5)

vii

dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini yang dilakukan di PT. Indoneptune Net Manifacturing Bandung sebagai salah satu syarat kelulusan Diploma Tiga.

Dengan segala kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi memperbaiki Tugas Akhir ini, walaupun demikian penulis telah berusaha sebaik mungkin agar dapat mempersembahkan yang terbaik. Penulis menyadari bahwa selama menempuh pendidikan di UNIKOM khususnya selama penyusunan tugas Akhir ini, penulis mendapat banyak bantuan, perhatian, masukan dan dorongan dari banyak pihak. Terutama keluarga, khususnya Bapak, Ibu dan atas segala do’a, kasih sayang, nasehat dan dukungan yang telah diberikan pada penulis. Selain itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu. Redjo. Drs.,MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.

2. Bapak Drs. Manap Solihat M.Si, selaku Dosen Wali dan ketua Program Studi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.

3. Ibu Melly Maulin. M.Si, Selaku Sekretaris Prodi Public Relation dan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.

4. Bapak Drs. Jafrrie, BA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan dan pengetahuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.


(6)

viii

Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNIKOM Bandung.

7. Bapak Budi H. Kurniawan (Staf Netting dan PGA PT. Indoneptune Net Manufacturing) selaku narasumber utama di instansi tempat penelitian yang telah memberikan waktu, motivasi, pengarahan, dan saran yang berguna disela-sela kesibukannya yang luar biasa.

8. Rekan-rekan seperjuangan (Acep Badrul, Hero Dika, Nandini Juanita, Yusuf Panindra, dan rekan-rekan di Public Relations 1) yang selalu memberikan semangat dan informasi kepada penulis.

9. Yusuf Yustiyan yang telah memberikan semangat dan juga bantuannya dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

10.Saudara ( Ajeng,Teh Anggi, Teh Ayu, Deden, Sigit, Faisal, Fahmi, Om Jujun) yang memberikan Motivasi dan bantuannya.

Dengan segala keterbatasan ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki Tugas Akhir ini banyak sekali kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata penulis berdoa semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis umumnya bagi yang membacanya, Amin.

Bandung, Juli 2011


(7)

1

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Memasuki era globalisasi perkembangan teknologi informasi semakin beragam. Kesadaran masyarakat khususnya di sektor usaha dan lingkungan bisnis akan perlunya komunikasi yang efektif menjadikan teknologi sebagai alat yang mempermudah dalam penyampaian pesan. Dalam suatu perusahaan yang memiliki organisasi kepemimpinan yang cukup besar teknologi informasi memiliki banyak ragam, oleh karenanya diperlukan pemilihan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Public Relations adalah salah satu metode komunikasi yang dimiliki oleh suatu badan atau organisasi bisnis, salah satu tugasnya yaitu sebagai fasilitator komunikasi dengan mengelola arus atau mengunakan teknik-teknik tertentu yang salah satunya adalah teknik komunikasi informatif yang berlangsung di dalam perusahaan agar tujuan perusahaan dalam menjalankan usahanya sesuai dengan yang diharapkan manajemen melalui cara- cara yang efektif.

Penyajian bentuk media penyampai pesan yang saat ini banyak dipergunakan setelah memasuki era modernisasi adalah melalui perangkat komputer berupa Bulletin Board atau pengumuman elektronik berbentuk pesan yang dikontribusikan dari sebuah server seperti menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Dengan menggunakan saluran tersebut memungkinkan untuk menyampaikan pesan dari tempat yang berlainan dan memiliki jarak yang jauh.


(8)

Di PT. Indoneptune Net Manufacturing menyampaikan pesan informatif menggunakan saluran media melalui intranet yang ada dalam sistem teknologi informasi internal perusahaan berupa Running text yang terdapat di setiap personal Computer karyawan. Perusahaan memilih Running text dari faktor efektivitas penyampaian pesan baik dari segi biaya dan juga waktu.

Definisi Public Relations muncul dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom dalam bukunya Effective Public Relations Edisi kesembilan yaitu:

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapat pemahaman dan penerimaan publik”. (Cutlip & Center, 2007: 5).

Dari kedua definisi tersebut sangat jelas bahwa Public Relations adalah suatu fungsi dari kegiatan manajemen dengan melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan membina hubungan dengan publiknya melalui komunikasi.

Kegiatan tersebut termasuk dalam pengelolaan komunikasi yang terjadi di dalam lingkungan perusahaan atau komunikasi yang berlangsung dalam lingkup internal perusahaan. Dalam kasus ini Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing memfokuskan pada kajian internal public relations karena publik sasarannya adalah karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung khususnya 60 orang staf administrasi dan 561 orang karyawan secara umum.

Internal Public Relations sering juga disebut hubungan internal yaitu bagian khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan


(9)

hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya. Pendapat tersebut dari Cutlip & Center.

Menurut Carl I. Hovlan, definisi komunikasi yang dikutip oleh Onong Uchana Effendy adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegar asas-asas penyampaian informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.

Kegiatan komunikasi dilakukan dengan berbagai teknik salah satunya komunikasi informatif yang menjadi tugas seorang Public Relations agar komunikasi informatif tersebut dilakukan secara efektif.

Komunikasi informatif adalah jenis komunikasi yang bertujuan memberikan informasi atau penjelasan. Isi informasi itu sendiri bisa bersifat pemaparan pandangan.1

Komunikasi informatif tersebut diupayakan agar berlangsung secara efektif. Kata efektif berasal dari kata efek yang dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia diartikan akibat atau hasil daya pengaruh dari sesuatu, dan kata efektif diartikan sebagai suatu pengaruh, akibat atau kesan. (Poerwadarmita, 1984).

Dari kata efek dan efektif penulis tertarik dengan kata efektivitas yang diartikan oleh beberapa ahli. Pengertian efektivitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas media informasi dari Dr. Walter Lindemann yang disebut Effektiveness Yardstick yaitu :

1


(10)

“Ukuran kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan yang direncanakan.” (Lindemann dalam Djuarsa, 2004).

Dengan kondisi tersebut, penulis merasa tertarik untuk menulis mengenai bagaimana Efektivitas komunikasi Informatif Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui Running text dikalangan karyawannya sebagai suatu aplikasi keilmuan kajian Public Relations, karena itu penulis mengambil judul penelitian “Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net

Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text

untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk memberi arah pada penelitian yang dilakukan, maka penulis menyusun identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana khalayak sasaran efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

2. Bagaimana ketepatan media dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?


(11)

3. Bagaimana penerimaan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

4. Bagaimana kesadaran karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

5. Bagaimana pengingatan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

6. Bagaimana pemahaman karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

7. Bagaimana perubahan opini karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

8. Bagaimana perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam


(12)

Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya? 9. Bagaimana efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net

Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud penelitian yang dilakukan adalah aplikasi dari ilmu Public Relations untuk mendeskripsikan atau menjelaskan efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya. 1.3.2. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penyusunan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui khalayak sasaran efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

2. Untuk mengetahui ketepatan media dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam


(13)

Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

3. Untuk mengetahui penerimaan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

4. Untuk mengetahui kesadaran karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

5. Untuk mengetahui pengingatan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

6. Untuk mengetahui pemahaman karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.


(14)

7. Untuk mengetahui perubahan opini karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

8. Untuk mengetahui perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

9. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

1.4. Kegunaan Penelitian

Dengan pelaksanaan penelitian ini, diharapkan dapat memberikan kegunaan yang dibutuhkan oleh berbagai pihak sebagai berikut :

1.4.1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini berguna sebagai aplikasi ilmu Public Relations secara umum menggunakan definisi dalam konsep dan tentang kegiatan internal Public Relations pada PT. Indoneptune Net Manufacturing mengenai efektivitas komunikasi informatif Public


(15)

Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui Running Text di kalangan karyawannya.

1.4.2. Secara Praktis

Untuk dapat memahami masalah yang diteliti, maka penulis mengharapkan penelitian ini memberi kegunaan sebagai berikut :

1. Untuk Peneliti

Penelitian ini berguna bagi peneliti sebagai pengembangan ilmu Public Relations secara umum dan efektivitas teknik komunikasi informatif Public Relations secara khusus.

2. Untuk Akademik atau Perguruan Tinggi

Penelitian ini berguna bagi mahasiswa Universitas Komputer Indonesia secara umum dan mahasiswa Public Relations secara khusus sebagai literatur dan reverensi bagi yang akan melakukan penelitian dalam kajian ilmu yang sama.

3. Untuk Perusahaan atau Masyarakat

Penelitian ini berguna bagi perusahaan dan masyarakat sebagai bahan evaluasi, perbandingan serta pengetahuan dalam ilmu Public Relations melalui media internal perusahaan.

1.5. Kerangka Pemikiran 1.5.1. Kerangka Teoritis

Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui suatu variabel dari judul Efektivitas Komunikasi Informatif Public Relations PT.


(16)

Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui Running Text di Kalangan Karyawannya yaitu variable X adalah Efektivitas.

Pada penelitian ini penulis memilih pengertian efektifitas menurut Lindemann karena dengan menggunakan pengertian variable X ini lebih jelas dan dapat dipahami sebagai berikut :

“Ukuran kemampuan untuk memilih tujuan dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang tepat untuk mencapai tujuan yang direncanakan.” (Lindemann dalam Djuarsa, 2004).

Dari definisi efektivitas diatas adalah model efektivitas media komunikasi menurut The Public Relations Effectiveness Yardstick model untuk mengukur pencapaian tujuan dari rencana tiga level yaitu level pertama adalah evaluasi (target khalayak dan ketepatan media), Intermediate (penerimaan, kesadaran, pengingatan dan pemahaman) dan Advance (perubahan opini dan perubahan kognitif).

Dalam devinisi efektivitas menurut Lindemann tersebut terdapat indikator target berupa :

1. Target khalayak yaitu individu, kelompok, masyarakat atau organisasi yang menjadi objek dari suatu perusahaan atau badan atau instansi.

2. Ketepatan media yaitu kecocokan dan keserasian media sehingga dapat mencapai tujuan.

3. Penerimaan yaitu tersampaikannya informasi kepada target khalayak.


(17)

4. Kesadaran yaitu adanya keinginan untuk melakukan sesuatu tanpa paksaan.

5. Pengingatan yaitu menemukan kembali dan membahasakannya dalam fikiran mengenai sesuatu yang ada dimasa lalu.

6. Pemahaman yaitu pengertian dari suatu masalah secara mendalam. 7. Perubahan opini yaitu tergantikannya suatu pendapat dengan

pendapat baru yang lain.

8. Perubahan kognitif yaitu perubahan intelektualitas seseorang atau dari tidak tahu menjadi tahu.

1.5.2. Kerangka Konseptual

Berdasarkan kerangka teoritis tersebut, maka penulis mengaplikasikan The Public Relations Effektiveness model sebagai indikator penelitian ini.

Kedelapan unsur dari variabel diatas yang digunakan sebagai indikator penelitian dalam keadaan setelah kegiatan dilaksanakan dan hal tersebut sebagai hasil dari tujuan permasalahan yang dikaji penulis.

Indikator tersebut digunakan untuk menjabarkan tujuan penelitian yaitu mendapat jawaban dari teknik komunikasi informatif yang dilakukan Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung melalui Running Text di kalangan karyawannya dalam meningkatkan pemahaman mengenai informasi perusahaan.


(18)

The PR Effektiveness Yardstick Model :

Sumber : Dr. Walter K. Lindenmann dalam Djuarsa, 2004. Didalam The Public Relations Effektiveness Model ini tingkatan pencapaian tujuan dibagi menjadi tiga tahapan yang pertama adalah evaluasi yang didalamnya terdapat target khalayak yaitu karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dan ketepatan media berupa penggunaan Running Text yang termasuk kedalam bentuk media Bulletin Electronik lalu yang kedua adalah tahap intermediate yang isinya dimana terdapat penerimaan, kesadaran, pengingatan dan pemahaman itu tentang isi dari berita atau informasi yang terdapat dalam Running Text dan yang terakhir adalah Advance yang menentukan akhir dari tujuan komunikasi

Evaluasi

Target khalayak Ketepatan media

Intermediate

penerimaan kesadaran pengingatan pemahaman

Advance

perubahan opini perubahan kognitif


(19)

informatif PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yaitu berupa perubahan opini dan perubahan kognitif.

1.6. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian disusun untuk mempermudah menemukan jawaban dari penelitian yang penulis lakukan. Karena itu penulis menyusunnya kedalam sebuah daftar.

1. Bagaimana target khalayak efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Siapa yang menjadi target khalayak kegiatan ini? b. Berapa banyak target khalayak dari kegiatan ini? c. Apa ada pembagian jenis target khalayak kegiatan ini?

2. Bagaimana ketepatan media dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Mengapa Running Text dipilih sebagai media penyampai informasi?

b. Apakah dengan penggunaan Running Text tujuan perusahaan dapat tercapai?


(20)

d. Kapan Running Text dapat diakses oleh karyawan?

3. Bagaimana penerimaan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Apa semua karyawan menerima informasi dalam Running Text? b. Bagaimana cara karyawan menerima informasi dalam Running

Text?

c. Apakah para karyawan secara serentak memdapat informasi dalam Running Text?

d. Apakah terdapat pengaruh lain dari penerimaan karyawan mengenai suatu informasi dari Running Text?

4. Bagaimana kesadaran karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Apakah mereka sadar mendapat informasi dari Running Text? b. Apakah mereka dengan sukarela mengakses informasi tersebut

tanpa paksaan?

c. Apa yang menyebabkan mereka sadar untuk tetap menggunakan Running Text sebagai sumber informasi?

5. Bagaimana pengingatan karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif


(21)

melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Apa yang mereka ingat tentang Running Text?

b. Apakah mereka mengingat dengan baik isi dari media Running Text tersebut?

c. Berapa lama mereka dapat mengingatnya?

d. Bagaimana cara mereka mengingat informasi yang diterbitkan dalam Running Text?

6. Bagaimana pemahaman karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Apakah mereka paham isi informasi dalam Running Text?

b. Apakah ada faktor lain yang mempengaruhi pemahaman para karyawan?

c. Bagaimana cara mencapai pemahaman karyawan yang diharapkan oleh perusahaan?

7. Bagaimana perubahan opini karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Apakah terdapat perubahan opini karyawan setelah menggunakan Running Text sebagai media informasi?


(22)

b. Bagaimana cara mengetahui perubahan tersebut?

8. Bagaimana perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

a. Apakah terdapat perubahan kognitif karyawan setelah menggunakan Running Text sebagai media informasi?

b. Bagaimana cara mengetahui perubahan tersebut?

9. Bagaimana efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya?

1.7. Subjek dan Informan 1.7.1. Subjek Penelitan

Subjek penelitian adalah “kumpulan objek penelitian yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan atau keseluruhan unit sampel yang memiliki ciri-ciri yang sama menurut kriteria penelitian yang sedang dilakukan. Yang dijadikan subjek penelitian pada penelitian ini adalah karyawan PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yang terlibat dalam pelaksanaan komunikasi informatif Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung yang merupakan bagian dari internal publik perusahaan melalui Running Text.


(23)

1.7.2. Informan Penelitian

Informan penelitian adalah “ketika peneliti meneliti sebagian dari elemen-elemen tertentu suatu populasi”. (Ruslan, 2010:139).

Menurut Jalaludin Rahmat dalam bukunya Metode Penelitian Komunikasi menyebutkan informan sebagai “suatu kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian dari kumpulan itu”. (Rahmat, 2002:78).

Berdasarkan data yang ada jumlah seluruh populasi sebanyak 591 orang. Teknik penarikan sampel pada penelitian menggunakan teknik :

Non-Propability Sampling yaitu teknik yang tidak memberikan peluang (kesempatan) yang sama bagi setiap unsur-unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel”. (Ruslan, 2010:151).

Rosady Ruslan juga menerangkan tentang jenis-jenis Non-Propability Sampling dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi yang salah satunya adalah Purposive Sampling.

Purposive Sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

Dalam hal ini peneliti mengambil informan sebanyak enam orang diambil masing-masing satu orang dari setiap Departemen, dua orang buruh, satu orang security dan satu orang mekanik di PT. Indoneptune Net


(24)

Manufacturing Bandung dan satu Pranata Public Relations Officer PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dapat dilihat sebagai berikut :

Table 1.1 Data Informan

NO. NAMA DEPARTEMEN

1 Firmansyah PGA

2 Agus Supriatna Purchasing

3 Ika Kurniati Akunting

4 Obi Syam Robiansyah PPIC

5 Azhar Setia Graha R&D

6 Atin P. Utami Marketing

7 Juju Netting

8 Anjar Finishing

9 Dendi A. Security

10 Fajar Mekanik

11 Budi H. Kurniawan, ST.

Pranata lapangan Public Relations & Chief Of Leader Staf Produksi Sumber : Arsip penulis, Mei 2011

1.8. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Pengertian pendekatan kualitatif menurut Strauss and Corbin (1997) yang dikutip oleh Rosady Ruslan dalam bukunya Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi adalah :

“merupakan jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai dengan menggunakan prosedur statistika atau cara kuntifikasi lainnya”. (2010:214).

Penelitian kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang ucapan, tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu


(25)

individu, kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam konteks setting tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan holistic (Bogdan and Taylor, 1992:22).

Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapat pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan social dari perspektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi diperoleh setelah melakukan analisis terhadap kenyataan social yang menjadi fokus penelitian, dan kemudian ditarik suatu kesimpulan berupa pemahaman umum tentang kenyataan-kenyataan tersebut.

Metodelogi penelitian yang digunakan adalah deskriptif dimana isinya hanya memaparkan situasi atau perisiwa. Metode ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Beberapa penulis memperluas penelitian deskriptif kepada segala penelitian selain penelitian historis dan eksperimental. Penelitian deskriptif adalah penelitan survai (Isaac dan Michael, 1981:46).

Pada hakikatnya, metode deskriptif mengumpulkan data secara univariat. Karakteristik data diperoleh dengan ukuran-ukuran kecenderungan pusat atau sebaran. Sering terjadi, penelitian yang menarik perhatian peneliti, tetapi belum ada kerangka teoritis untuk menjelaskannya.


(26)

1.9. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, digunakan teknik pengumpulan data melalui survai berupa wawancara, dokumentasi, studi pustaka dan internet Searching.

1. Survai

Menurut Rosady Ruslan survey merupakan teknik pengumpulan data yang mengunakan instrument wawancara untuk mendapat tanggapan dari responden atau informan yang diteliti, wawancara adalah mencatat jawaban responden atas pertanyaan dari peneliti. (2010:221)

2. Dokumentasi

Berupa kontak dengan pelaku atau sebagai partisipan yang terlibat pada suatu peristiwa sejarah masa lalu.

3. Studi Pustaka

Merupakan pendayagunaan sumber informasi di perpustakaan dan jasa informasi dan literatur lainnya yang tersedia. (Singarimbun,1987:79).

4. Internet Searching

Pencarian melalui pengambilan data atau informasi dari internet.

1.10. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif, analisis data dilakukan setelah peneliti mengumpulkan


(27)

seluruh data dan informasi yang diperlukan dalam suatu penelitian. Peneliti membagi analisis data kedalam beberapa tahap menurut Rosady Ruslan (2010: 167) yaitu pengeditan, pengodean dan pemprosesan.

1. Pengeditan (Editing)

Pengeditan merupakan proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian, yaitu untuk memudahkan proses pengkodean dan pemprosesan data melalui statistik. Hal ini sebagai upaya menghindari kesalahan, pengecekan kelengkapan pengisian lembaran atau relevansi jawaban tertulis, keterbacaan tulisan, dan kejelasan makna serta telaah kesiapan dalam suatu proses pencatatan yang dilakukan pengumpul data.

2. Pengkodean (Coding)

Pemberian kode adalah proses identifikasi dan klasifikasi data penelitian de dalam skor numeric atau simbol-simbol tertentu. Pemberian kode ini untuk mempermudah serta meningkatkan efisiensi data entry processing ke system program komputer.

3. Pemprosesan data (Data Processing)

Sebagian besar peneliti dalam melakukan pemprosesan dan analisi data yang lebih canggih, cepat, lebih akurat, dan efisien adalah dengan melalui bantuan program komputer, seperti MS. Excel atau Word.


(28)

1.11. Lokasi dan Waktu 1.1. Lokasi Penelitian

Peneliti melakukan Penelitian di PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung Jln. Raya Bandung-Garut Km. 25 Rancaekek, Kabupaten Bandung 40394. Tlp (022) 7798042, faks (022) 7798740, 7793567.

1.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari mulai bulan April 2011 sampai dengan Bulan Juni 2011. Jadwal kegiatan penelitian dapat dilihat pada table 1.2 sebagai berikut :

Tabel 1.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

NO. KEGIATAN

BULAN

Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pembuatan usulan penelitian

2 penyetujuan penelitian

3 menyusun BAB 1

4 bimbingan BAB 1

5 Acc BAB 1

6 menyusun BAB 2

7 bimbingan BAB 2

8 Acc BAB 2

9 menyusun BAB 3

10 bimbingan BAB 3

11 Acc BAB 3


(29)

Sumber : Agenda Peneliti

1.12. Sistematika Pembahasan Bab I Pendahuluan

Penjelasan tentang permasalahan yang melatarbelakangi isi laporan tugas akhir yang disusun dengan mengacu pada tugas yang diajukan, didukung oleh penelitian yang dilakukan secara intensif, yang berisi dengan BAB I mengenai Pendahuluan yang isinya latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, pertanyaan penelitian, subjek dan informan, metode penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisa data dan lokasi dan waktu penelitian.

Pada BAB II membahas mengenai Tinjuan Pustaka yang isinya menguraikan teori-teori yang berkaitan dengan objek yang diteliti, meliputi Public Relations, Peranan, tujuan, dan fungsi yang berisi tinjauan tentang Komunikasi, Public Relations, organisasi dan komunikasi organisasi, media Internal, Running Text, Karyawan dan efektivitas.

Pada BAB III membahas mengenai Objek Penelitian. Pembahasan tentang objek penelitian seperti sejarah berdirinya PT. Indoneptune Net Manufacturing, sejarah divisi Personalia dan General Affair, visi dan misi PT. Indoneptune Net Manufacturing, kegiatan usaha PT. Indoneptune Net Manufacturing, organisasi dan

13 bimbingan BAB 4

14 Acc BAB 4

15 menyusun BAB 5

16 bimbingan BAB 5

17 Acc BAB 5

18 penyempurnaan BAB 1 s/d


(30)

tata kerja PT. Indoneptune Net Manufacturing dan job descriptions PT. Indoneptune Net Manufacturing, inventaris PT. Indoneptune Net Manufacturing.

Selajutnya dalam penelitian ini BAB IV berisi Hasil Penelitian dan Pembahasan tentang uraian hasil penelitian dengan menganalisa data yang diperoleh melalui wawancara, studi pustaka, dokumentasi dan internet searching. Dalam BAB ini dibahas secara mendalam mengenai target khalayak, ketepatan media, penerimaan, kesadaran, pengingatan, pemahaman, perubahan opini hingga perubahan kognitif yang diambil dari tiga level The Public Relations Effetiveness Yardstick Model yaitu Evalusi, Moderate dan Advance yang menghasilkan Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune NetManufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

Pada BAB V yaitu bab terakhir membahas mengenai kesimpulan dan saran. Terdiri dari kesimpulan hasil penelitian maupun jawaban atas identifikasi di awal penelitian dan saran-saran.


(31)

25

Dalam bab ini akan dibahas secara teoritis tentang konsep Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya, untuk menerangkan lebih menyeluruh tentang variabel dari penelitian.

2.1 Ilmu Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu fenomena sosial yang kemudian menjadi ilmu yang secara akademik berdisiplin mandiri, dewasa ini dianggap amat penting sehubungan dengan dampak sosial yang menjadi kendala bagi kemaslahatan umat manusia akibat perkembangan teknologi.

Ilmu komunikasi, apabila diaplikasikan secara benar akan mampu mencegah dan menghilangkan konflik antarpribadi, antarkelompok, antarsuku, antarbangsa, dan antarras, membina kesatuan dan persatuan umat manusia. Semakin besar suatu masyarakat yang berarti semakin banyak manusia yang dicakup, cenderung akan semakin banyak masalah yang timbul, akibat perbedaan-perbedaan di antara manusia yang banyak itu dalam pikirannya, perasaannya, kebutuhannya, keinginannya, sifatnya, tabiatnya, pandangan hidup, kepercayaan, aspirasi, dan lain sebagainya.


(32)

Menurut Onong U. Effendi dalam bukunya Ilmu, Teori dan Falsafah Komunikasi, Komunikasi memiliki hakikat berupa proses pernyataan antar manusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.(1993:28).

Dalam bahasa komunikasi adalah pernyataan dimana pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator) sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (communicate). Untuk tegasnya komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunkator kepada komunikan.

Komunikasi juga berasal dari bahasa latin yaitu “communication”. Istilah lain bersumber dari kata “Communis” yang berarti sama. Arti sama dalam kontek ini yaitu sama makna.

2.1.1 Lingkup Komunikasi

Ilmu komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari, menelaah dan meneliti kegiatan-kegiatan komunikasi manusia yang luas ruang lingkupnya dan banyak dimensinya. Berikut jenis-jenis komunikasi menurut konteknya :

a. Bidang Komunikasi.

Bidang komunikasi terdiri dari Komunikasi sosial, Komunikasi organisasi / manajemen, Komunikasi bisnis, Komunikasi politik, Komunikasi internasional, Komunikasi antabudaya, Komunikasi pembangunan, Komunikasi tradisional.


(33)

b. Sifat komunikasi

Sifat komunikasi terdiri dari Komunikasi verbal, Komunikasi nirverbal, Komunikasi tatap muka dan Komunikasi bermedia.

c. Tatanan komunikasi

Tatanan komunikasi terdiri dari Komunikasi pribadi,Komunikasi intrapribadi, Komunikasi antar pribadi, Komunikasi kelompok group, Komunikasi massa, Media massa cetak dan Media massa elektronik. d. Tujuan komunikasi

Tujuan komunikasi terdiri dari Mengubah sikap, Mengubah opini, Mengubahprilaku dan Mengubah masyarakat.

e. Fungsi komunikasi

Fungsi komunikasi terdiri dari Menginformasikan, Mendidik, Menghibur dan Mempengaruhi.

f. Teknik komunikasi

Teknik komunikasi terdiri dari Komunikasi informatif, Komunikasi persuasive, Komunikasi koersif, Komunikasi instruktif dan Hubungan manusia.

g. Metode komunikasi

Metode komunikasi terdiri dari Jurnalistik, Public Relations atau hubungan masyarakat, Periklanan, Propaganda, Perang urat saraf, Perpustakaan dan Lain-lain. (Effendi, 1993:52).


(34)

2.1.2 Komunikasi Informatif

Komunikasi Informatif (informative Comunication) Komunikasi informatif adalah suatu pesan kepada seseorang atau sejumlah orang tentang hal-hal baru yang diketahuinya. Teknik ini berdampak kognitif, pasalnya komunikan hanya mengetahui saja. Seperti halnya dalam penyampaian berita dalam media cetak maupun elektronik. Pada teknik informatif ini berlaku umum, medianya menimbulkan keserempakan, serta komunikasinya heterogen. Biasanya teknik informatif yang digunakan oleh media bersifat asosiasi, yaitu dengan cara menumpangkan penyajian pesan pada objek atau peristiwa yang sedang menarik perhatian khalayak4.

Menurut sumber lain komunikasi informatif yaitu Teknik komunikasi informatif, yakni suatu teknik komunikasi yang dilakukan agar orang lain (komunikan) mengerti dan tahu. Bisa kita temukan teknik ini pada semua bentuk komunikasi personal, bentuk komunikasi media, ataupun bentuk komunikasi massa5.

Sedangkan komunikasi informatif memiliki tiga hal yang harus diperhatikan agar komunikasi informatif ini dapat berhasil yaitu memiliki urusan menarik perhatian, mengusahakan agar komunikan bersedia menerima isi pesan dan komunikan bersedia menyimpan isi pesan.

4 http://fisikavisikuwhynarnoe.blogspot.com/2009/11/teori-pengertian-komunikasi.html 18:11 sabtu 07/05/2011

5


(35)

2.1.3 Faktor-faktor Penunjang Komunikasi Efektif

Mengapa kita mempelajari dan teliti komunikasi? Jawabannya, karena kita ingin mengetahui bagaimana efek suatu jenis komunikasi kepeda seseorang. Terhadap suatu pesan yang kita komuniksikan kita ingin mempunyai kemampuan untuk meramalkan efek yang akan timbul pada komunikan.

Wilbur Schramm menampilkan apa yang disebut “The conditions of success in communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

Kondisi tersebut dapat dirumuskan sebagi berikut :

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dengan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.

3. Pesan yang harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.

4. Pesan yang menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia bergerak untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.


(36)

2.2 Public Relations

2.2.1 Pengertian Public Relations

Usaha untuk mendefinisikan public relations sebagai sebuah bidang professional dan disiplin akademis telah banyak dilkukan serta memiliki beragam definisi. Sifat dasar pekerjaan ini dan adaptasinya yang konstan dengan kebutuhan masyarakat telah membuatnya menjadi target dari pendefinisian. Public relations telah dipraktikkan di banyak organisasi, mulai dari perusahaan telekomunikasi multinasional besar sampai agensi pelayanan masyarakat kecil dan organisasi gerakan social yang masih pemula.

Dalam pernyataan resmi yang di terbitkan oleh PRSA (Public Relations Society of Amerika) yang merupakan perkumpulan tertua dan paling besar yang melayani para prktisi public relations menyatakan bahwa Public Relations:

“membantu masyarakat kita yang kompleks dan puralistik dalam mengambil keputusan dan berfungsi lebih efektif dengan cara berkontribusi pada terciptanya saling pengerti di antara kelompok dan institusi terkait. Public relations ini berusaha mengharmoniskan publik dengan kebijakan publik.”

Definisi Public Relations yang lain yaitu terdapat dari beberapa ahli antara lain :

Public relations is Philosophy of management which places the interest people first in every decision and action it is expressed in policies interpreted to the public to secure understanding and obtain good will”.


(37)

(Public relations adalah falsafah manajemen yang dalam keputusan dan tindakannya mendahulukan orang lain), (Abdurachman, 1965:27)

Definisi lain muncul dari Scott M. Cutlip, Allen H. Center dan Glen M. Broom dalam bukunya Effective Public Relations Edisi kesembilan yaitu :

“Public Relations adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik, serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka mendapat pemahaman dan penerimaan publik”. (Cutlip & Center, 2007: 5).

Sedangkan menurut Reck mengatakan “Public relations adalah kelanjutan dari proses penerapan kebijaksanaan, penentuan pelayanan dan sikap yang disesuaikan dengan kepentingan orang atau golongan agar memperoleh kepercayaan dan restu dari mereka, kedua pelaksanaan, kebijaksanaan, pelayanan dan sikap adalah untuk menjamin adanya pengertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.

Definisi public relations menurut J.C, Seidel, Public Relations Director, Division of Housing, state of New York berbunyi :

Public Relations is the Continuing proccess by shich management endeavors to obtain goodwill and understanding of its costomers, its employee and public at large, inwardly through self analysis and corrections, outwardly through all means of expression.” (Public Relations adalah proses yang kontinu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh goodwill dan pengertian dari para langgananya, pegawainya dan public umumnya; kedalam dengan mengadakan analisa dan perbaikan-perbaikan terhadap diri sendiri, keluar dengan mengadakan pernyataan-pernyataan).

Public Relations menurut Frank Jefkins dan Yadin dalam bukunya Public Relations yaitu “Kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan


(38)

akan muncul perubahan yang berdampak”. (Jefkins & Yadin, 2002:2).

2.2.2 Tujuan Public Relations

Tujuan public relations adalah mengembangkan keberuntungan dan memperoleh opini publik yang menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis dengan berbagai publik, kegiatan public relations diarahkan keluar dan kedalam. (Abdurachman, 1984 : 34).

Greener mengatakan Public Relations adalah presentasi positif suatu organisasi kepada keseluruhan publiknya. Maka dapat dikatakan bahwa Publik Relations merupakan kegiatan komunikasi suatu organisasi (perusahaan) dalam menciptkan reputasi yang positif perusahaan di hadapan para stakeholder sehingga perusahaan dapat terus menjalankan bisnisnya dengan baik.

Berdasarkan pengertian di atas maka public relations memiliki beberapa tujuan seperti di bawah ini:

1. Untuk menciptakan citra (reputasi) yang positif kepercayaan dan saling pengertian dari publik atau masyarakat pada umumnya.

2. Untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.

3. Menciptakan budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat agar produktivitas bisa dicapai secara optimal.


(39)

4. Usaha menciptakan relasi yang harmonis antara organisasi (perusahaan) dengan publiknya yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan. Menurut Frank Jefkins dan Yadin dalam bukunya Public Relations memiliki tujuan membantu organisasi untuk mengantisipasi dan memproses persepsi dan opini publik, merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespon pergeseran antara ekspektorat dan mearespon perubahan-perubahan lain dilingkungan. (2002:29).

Dalam tujuan menurut Frank Jefkins tersebut jelas bahwa Public Relations sebagai metode komunikasi yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan mejalankan kegiatannya dalam mengantisipasi, memproses persepsi publiknya dan selalu mengikuti perubahan-perubahan atau modernisasi zaman salah satunya dibidang teknologi informasi.

2.2.3 Fungsi Public Relations

Public relations dalam praktiknya memiliki suatu fungsi kepemimpinan dan manajemen yang membantu pencapaiaan tujuan suatu organisasi atau perusahaan. Para ahli bisnis sering membedakan kepemimpinan dari manajemen dengan mengatakan bahwa kepemimpinan berarti melakukan hal yang benar dan membuat pilihan yang benar, sementara manajemen berarti melakukan sesuatu dengan benar. Sebagai menejer para praktisi Public Relations merancang serta mengorganisasi program kampanye dan komunikasi. Mereka adalah para ahli komunikasi


(40)

bagi organisasi mereka. Seperti halnya pemimpin, para menejer komunikasi terlibat dalam perencanaan, tetapi umumnya hanya perencanaan jangka menengah, seperti dalam pengembangan komunikasi untuk rencana pemasaran beberapa tahun, menentukan pesan-pesan kunci untuk program pelatihan ‘perubahan budaya’ organisasi dll.

Secara tradisional, para praktisi professional public relations dipandang sebagi seorang menejer komunikasi dibanding pemimpin organisasi. Pemimpin adalah seorang individu yang bertanggung jawab dalam membangun dan mempertahankan nama baik organisasi dalam jangka panjang, membantu organisasi meraih tujuan pencapaian keuntungan dan memberi saran pada organisasi tentang bagaimana bertindak dengan responsif terhadap kepentingan masyarakat.

Selain itu fungsi Public Relations adalah untuk meningkatkan tanggung jawab sosial dan sebagai pihak yang mengambil keputusan dalam keadaan krisis.

Menurut PRSA fungsi manajemen Public Relations adalah :

1. Mengantisipasi, menganalisis, dan menasirkan opini publik, sikap, dan isu yang mungkin dapat berpengaruh, baik atau buruk, pada opersional dan perencanaan sebuah organisasi. 2. Memberi saran kepada menajemen disemua tingkatan dalam

organisasi terkait dengan putusan kebijakan, rencana tindakan, dan komunikasi, dengan mempertimbangkan efeknya terhadap


(41)

masyarakat dan terhadap tanggung jawab organisasi sosial atau kewarganegaraan.

3. Meneliti, melaksanakan, dan terus menerus melakukan evaluasi terhadap program aksi dan komunikasi untuk mencapai kepahaman kepada masyarakat yang melek informasi yang diperlukan untuk keberhasilan pencapaian tujuan organisasi. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan pemasaran, pencairan dana, pekerja, hubungan dengan komunitas atau pemerintah, dan program lainnya.

4. Merencanakan dan mengimplementasikan upaya organisasi untuk mempengaruhi dan mengubah kebijakan publik.

5. Menyusun sasara, merencanakan, membuat anggaran, merekrut dan melatih staf, mengembangkan fasilitas-pendeknya, mengelola semua sumber daya yang diperlukan untuk melakukan semua yang disebut diatas.

6. Contoh dari pengetahuan yang mungkin diperlukan dalam menjalankan profesi public relations adalah seni berkomunikasi, psikologi, psikologi social, sosiologi, ilmu politik, ilmu ekonomi, dan prinsip-prinsip manajemen dan etika. Ketermpilan dan pengetahuan teknis dibutuhkan dalam melakukan riset tentang pendapat public, berhubungan dengan media, kegiatan surat-menyurat, mengiklankan sebuah


(42)

lembaga, produksi film atau video, acara khusus, pidato dan presentasi.

Dari fungsi Public Relations diatas pada poin ke enam seorang Public Relations menggunakan pengetahuan dalam menjalankan profesinya sebagai suatu seni berkomunikasi dalam mengelola media baik internal maupun eksternal.

2.2.4 Kegiatan Public Relations

Kegiatatan-kegiatan yang dilakukan dalam praktisi public relations yang paling penting adalah memastikan bahwa pertimbangan-pertimbangan terkait public relations menjadi arus utama dalam proses pembuatan keputusan.

Kegiatan tersebut terbagi menjadi dua dilihat dari jenis publiknya yaitu kegiatan internal public relations dan eksternal public relations. Kegiatan internal public relations meliputi semua program kerja PR dalam suatu menajemen perusahaan yang bersangkutan pada ruang lingkup didalam proses komunikasi perusahaan, kegiatan tersebut berupa daily news, papan pengumuman, musik selamat datang dan selamat jalan, coffee atau tea morning, get together, pameran, slide atau TV perusahaan, bulletin dan family gathering dan Jurnal internal. Sedangkan kegiatan eksternal PR yaitu press relations, community relations, pameran, government relations, press release,companyprofile, publikasi, corporate social responsibility, consumer relations.


(43)

Sedangkan menurut Oemi Abdurachman, dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Public Relations hal 32 pada tahun 1984 kegiatan Public Relations antara lain :

Internal public relations adalah : 1. Hubungan dengan publik 2. Hubungan manusiawi

3. Hubungan dengan publik bawah 4. Hubungan dengan publik lain. Eksternal public relations adalah :

1. Hubungan dengan perrs

2. Hubungan dengan instansi lain 3. Hubungan dengan publik berguna 4. Hubungan dengan masyarakat 5. Hubungan dengan pihak pendengar

2.2.5 Media Public Relations

Dengan memiliki penekanan tradisional untuk memproduksi produk dan memiliki seperangkat keterampilan spesifik. Kemampuan menulis menjadi keterampilan paling utama, diikuti oleh keterampilan berbicara, keterampilan interpersonal dan campuran dari keterampilan lainnya, seperti fotografi, design grafis, dan sejenisnya. Seiring perjalanan waktu, basis keterampilan ini akan semakin luas dan kerjanyapun akan semakin beragam. Sebagai contoh, praktisi public relations sekarang harus


(44)

mengenal design halaman web, penggunaan e-mail yang lebih luas, termasuk intranet dan komunikasi visual. Namun, semakin besar jumlah saluran media dan komunikasi akan semakin besar pula kebutuhan bagi praktisi public relations masa depan untuk mengenal bagaimana menggunakan media secara efektif dan kreatif. Mengetahui bagaimana menggunakan setiap keterampilan dan taktik inilah yang membuat public relations lebih banyak terliahat sebagai sebuah proses berfikir dan berencana dalam penggunaaan media.

Media dalam kajian public relations beragam tergantung pada jenis dan tujuannya. Media pada kajian public relations berupa media relations yaitu media sosial dan media komunikasi karyawan kedua media ini memiliki fungsi yang sama sebagai perantara dalam komunikasi. Media relations dan kerja publisitas yang canggih menjadi tulang punggung bagi praktik public relations. Menjadikan berita tentang organisasi yang akan diterbitkan atau disiarkan media massa telah menjadi cara tradisional untuk memperoleh dukungan publik bagi pelaku bisnis, organisasi nirlaba dan pemerintahan sejak lama. Akan tetapi, panduan media (media mix) ini mengalami perubahan. Media baru hanya menjadi fraksi dari panduan media. Pengenalan media social telah membuka peluang terjadinya interksi langsung antara sebuah organisasi dengan beragam kelompok stakeholder.

Media memberikan metode yang relatif ekonomis dan efektif untuk berkomunikasi dengan publik yang luas dan menyebar. Dalam hal ini,


(45)

media berfungsi sebagai penjaga gerbang atau penyaring tempat public relations menjangkau publik umum dan kelompok lainnya yang dukungannya diperlukan.

Jumlah saluran media tumbuh setiap minggu dan menambah tantangan baru kepada fungsi media tersebut. Isi berita yang disampaikan pada media tersebut sebainya public relations berkuasa penuh untuk mengkontrol isi serta tampilan informasi dalam publikasi perusahaan. media yang digunakan adalah newsletter, e-mail, cctv, pameran, iklan, bulletin, baliho, brosur, flyer, poster dan web serta bulletin board atau pengumuman elektronik.

Media diatas dikelompokan lagi menjadi media internal dan media eksternal public relations. Hal tersebut dilihat dari kegiatan public relations officer dalam suatu organisasi. Media internal yaitu media yang dipergunakann seorang public relations dalam fungsinya sebagai agen komunikasi didalam suatu lingkungan organisasi atau dalam glosarium MC Graw Hill yaitu saluran komunikasi yang dikontrol oleh organisasi dan diarahkan kepada audience di dalam organisasi, sedangkan media eksternal yaitu media yang digunakan public relations untuk melakukan komunikasi dengan publik diluar organisasi tersebut.

Dapat juga menngunakan media internal seperti Leaflet, selipan dan lampiran, Buklet dan manual, Naskah pidato dan cetak ulangnya, Tampilan pesan, Papan pengumuman, Poster dan papan reklame, Rak informasi, Pameran, banner dan display, Media elektronik. Juga dapat


(46)

menggunakan media eksternal seperti Surat kabar, Newswires, Majalah, Radio, TV, Billboard, Baliho, Brosur, Jasa berita Online dan Media social (wiki, podcast, blog, dan forum). (Dan Lattimore, Otis Baskin, Suzette T. Heinan dan Elizabeth L. toth dalam bukunya Public Relations Profesi dan Praktik hal 200 tahun 2010)

Dalam pengelolaan media public relations ini tidak hanya berdasar pada merencanakan, memproduksi dan menyebarluaskan tetapi lebih dari hal-hal tersebut seorang public relations harus memiliki hubungan yang baik dengan institusi media baik dari wartawan atau jurnalis, editor dan juga owner dari media tersebut.

2.3 Internal Public Relations

2.3.1 Definisi internal public relations

Macam-macam publik ini tergantung pada jenis, sifat, atau karakter dari organisasinya. Berikut ini merupakan publik internal secara umum didalam perusahaan atau organisasi :

1. Publik pegawai (employee public) 2. Publik manajer (manager public)

3. Publik pemegang saham (stockholder public) 4. Publik buruh (labour public)

Khusus untuk publik pemegang saham (stockholder public) bisa juga dimasukan kedalam kategori eksternal PR, karena ada juga perusahaan yang telah go public. Internal public relations yang baik adalah


(47)

yang memperlakukan setiap karyawan dengan sikap yang sama, tanpa membeda-bedakan tingkat, pendidikan dan lain-lain. Salah satu internal public relations yang dapat menunjukan perhatian terhadap kepentingan karyawan diantaranya mengadakan gathering dalam perusahaan.

Public internal adalah publik Public relations yang bergiat di dalam organisasi, yang secara fungsioanal memiliki tugas dan pekerjaan serta hak dan kewajiban tertentu. Public internal suatu perusahaan yaitu publik karyawan, pemegang saham dll. Hubungan dengan public internal pada umumnya.

1. Hubungan dengan karyawan (employee relations)

Kegiatan PR di sini berkaitan dengan menciptakan dan mewujudkan hubungan yang harmonis antara pimpinan dan organisasi dengan para karyawan. Dalam pelaksanaan employee relations banyk menggunakan komunikasi tatap muka yang mengandung ajakan atau persuasif. Komunikasi dengan karyawan menyangkut masalah motivasi karyawan. Employee relations ini akan berhasil jika orang bagian Public relations officer mengerti kebutuhan karyawan.

Menurut Abraham Maslow terdapat beberapa pendapat mengenai kebutuhan karyawan :

1. Kebutuhan fisiologis , kebutuhan fisik yaitu kebutuhan kelangsungan hidup secara nyaman yaitu terpunuhi kebutuhan primer.

2. Kebutuhan keamanan 3. Kebutuhan cinta


(48)

4. Kebutuhan penghargaan 5. Kebutuhan mewujudkan diri.

Hubungan terpenting dalam organisasi adalah hubungannya dengan karyawan disemua level. Istilah public internal mengacu pada baik itu manajer atau orang-orang yang menjadi bawahannya. Publi ini merupakan sumber daya terbesar dari organisasi. Menurut Alve Smith, mantan direktur komunikasi korporat General Motor, ada dua faktor yang mempengaruhi komunikasi internal dengan karyawan dan menambah rasa hormat manajemen terhadap salah satu fungsi Public Relations yang dikutif oleh Cutlip dan Center dalam bukunya Efektive Public Relations yaitu :

1. Fungsi Public Relations

a. Manfaatkan dari pemahaman, team work, dan komitmen karyawan dalam mencapai hasil yang diinginkan.

b. Kebutuhan untuk membangun jaringan komunikasi secara efektif dengan karyawan. (2006:254).

Koordinasi kerja sehari-hari melibatkan banyak kontak, tetapi komunikasi karyawan yang efektif akan berkembang dalam iklim yang jujur dan dapat dipercaya. Idealnya, hubungan kerja itu dicirikan setidaknya dengan tujuh kondisi.

1. Kondisi Hubungan Kerja antara lain :

a. Keyakinan dan kepercayaan antara karyawan dan atasan.

b. Informasi yang jujur dan transparan bebas mengalir ke atas, bawah, dan samping di dalam organisasi.


(49)

d. Kontinuitas kerja tanpa perselisihan. e. Lingkungan yang sehat dan aman. f. Keberhasilan usaha.

g. Optimism tentang masa depan. 2. Hubungan dengan pemegang saham

Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi organisasi. Besar modal menentukan besar kecilnya perusahaan dan pengaruh juga bagi usaha-usaha mengembangkannya. Kegiatan hubungan dengan pemegang saham yaitu :

a. Menyatakan selamat pada pemegang saham baru b. Memberikan laporan (annual report)

c. Mengirim majalah organisasi d. Mengadakan pertemuan. 3. Tujuan internal public relations

Tujuan dari kegiatan internal public relations sendiri menurut Griswold adalah “mencapai karyawan yang mempunyai kegairahan kerja”.

Dalam pelaksanaan kegiatan internal public relations seorang public relations yang baik akan membangun hubungan dengan komunikasi dua arah atau two way communications. Kegairahan kerja karyawan dapat tercapai apabila pinmpinan memperhatikan kepentingan-kepentingan para karyawan baik ditinjau dari segi ekonomi, social maupun psikologis. Kesejahteraan seperti kesehatan dan tempat kerja karyawan dapat mempengaruhi kelancaran aktivitas dalam badan itu. Antara yang memimpin dan yang dipimpin termasuk keluarga kedua belah pihak dan antara teman sejawat harus ada hubungan yang konstan dan baik, sehingga


(50)

mereka dapat menjadi keluarga yang saling mengerti, menghargai dan mempercayai.

Seorang public relations perusahaan juga mengadakan survey tentang attitudes para karyawannya terhadap intansi, kebijaksanaan intansi dan kegiatan-kegiatannya. Maksudnya adalah untuk mengetahui apakah sikap mereka itu acuh, tidak well informed, ada salah paham dan sebagainya yang dapat menimbulkan sesuatu yang tidak diharapkan, yang memerlukan penjelasan, perbaikan-perbaikan demi tercapainya keuntungan dan kepuasan bersama.

Tujuan public relations dibagi menjadi dua jenis yaitu :

1. Secara positif adalah berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian suatu organisasi atau badan.

2. Secara negatif adalah berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang bernada negatif bilamana terjadi konflik yang tidak wajar dan posisi organisasi sebagai pihak yang tidak salah, dengan demikian tindakan tersebut suatu usaha penjagaan atau pertahanan.

Sedangkan menurut Abdurrachman, 1984 :34 menyatakan “Public relations mempunyai tujuan mengembangkan keberuntungan dan memperoleh opini publik yang menciptakan kerjasama berdasarkan hubungan yang harmonis denganpuhak publik, kegiatan public relations diarahkan keluar dan kedalam.”

Sebuah survai Watson Wyatt Company terhadap pembaca newsletter perusahaan yang dikutip oleh Cutlip & Center dalam bukunya Efektive Public Relations menyebutkan bahwa “membantu karyawan memahami misi dan arah bisnis adalah tujuan utama dari program komunikasi karyawan”.(2006:256).


(51)

Sedangkan menurut Cutlip & Center sendiri dalam bukunya Efektive Public Relations menyebutkan tujuan hubungan internal :

“membangun dan mempertahankan hubungan yang sama-sama bermanfaat antara organisasi dan karyawan, dimana kesuksesan atau kegagalan organisasi akan tergantung kepada karyawannya”.(2006:257).

4. Kegiatan internal public relations

Kegiatan internal public relations adalah kegiatan yang di lakukan terhadap public dalam perusahaan. Yang termasuk public dalam perusahaan adalah Board of director relations, Clerical employee relations, Managerial atau Supervisor relations, stokeholder relations, Labour unions relations, dan Employees families relations.

kegiatan internal public relations menurut Oemi Abdurracman yaitu : a. Hubungan dengan publik

b. Hubungan manusiawi

c. Hubungan dengan publik bawah d. Hubungan dengan public lainnya.

2.4 Organisasi dan komunikasi organisasi

Istilah organisasi dalam bahasa Indonesia atau organization dalam bahasa Inggris bersumber pada perkataan Latin organization yang berasal dari kata kerja bahasa Latin pula, organizare yang berarti to form as or into a whole consisting of interdependent or coordinated part (membentuk sebagain atau menjadi keseluruhan dari bagian-bagian yang saling bergantung atau terkoordinasi). Jadi


(52)

secara harfiah organisasi itu berarti panduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Hal tersebut dijelaskan oleh Onong Uchana Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik (2004:114).

Definisi organisasi juga di artikan oleh Djuarsa Sendjaja dalam bukunya teori komunikasi :

“satu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu hielarki orang dalam pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang ditetapkan”.(Senjaja, 1994 : 132).

Dari batasan tersebut dapat digambarkan, bahwa di dalam suatu organisasi mensyaratkan adanya suatu jenjang jabatan ataupun kedudukan yang memungkinkan semua individu dalam organisasi tersebut memiliki perbedaan posisi yang sangat jelas, seperti pimpinan, staf pimpinan dan karyawan. Di samping itu, dalam organisasi juga mensyaratkan adanya pembagian kerja, setiap orang dalam sebuah institusi yang komersial maupun social, memiliki satu bidang pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.

Menurut Richard farece dalam teori intergratif menyebutkan definisi organisasi sebagai suatu sistem yang setidaknya terdiri dari dua orang (atau lebih), ada saling ketergantungan, input, proses dan output. Kelompok yang berkomunikasi dan bekerja sama untuk menghasilkan suatu hasil akhir dengan menggunakan energy, informasi, dan bahan-bahan lain dari lingkungan.

Organisasi terbagi menjadi dua dilihat dari tujuannya yaitu organisasi nirlaba dan organisasi profit. Organisasi nirlaba yaitu suatu perkumpulan atau perusahaan yang bertujuan utamanya bukan untuk mencari keuntungan, terlepas


(53)

apakah dia benar-benar melakukan itu atau tidak. Oganisasi profit yaitu sebuah organisasi yang uang ekstranya tidak dipakai untuk biaya eksploitasi. Kelebihan biaya operasi perusahaan ini dibagi rata kepada pemilik perusahaan.

Dalam suatu organisasi terdapat empat elemen penting yaitu :

1. Sruktur sosial yaitu pola aspek aturan hubungan yang ada antara partisipan dalam organisasi.

2. Teknologi yaitu penggunaan mesin peralatan serta pengetahuan teknologi 3. Tujuan yaitu merupakan hal yang paling penting dalam mempelajari

organisasi

4. Partisipan yaitu individu yang memberikan kontribusi kepada organisasi biasanya di tingkat keterampilan.

Organisasi juga memiliki karakteristik yaitu dinamis, memerlukan informasi, mempunyai tujuan serta erstruktur. Menurut Evert M Rogers Agrawala Rogers dalam bukunya Commonications in Organizations menyebutkan paduan dari suatu sistem secara lengkap organisasi didefinisikan sebagai :

“Suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.”

Korelasi antara organisasi dengan ilmu komunikasi terletak pada peninjaunya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang belangsung didalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, factor-faktor apa yang menjadi


(54)

penghambat, dan sebagainya. Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah dasar dari penyajian suatu konsepsi komunikasi bagai suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.

2.4.1 Pengaruh Komunikasi terhadap Perilaku Organisasi Mengenai hubungan organisasi dengan komunikasi Wiliam V. Hanney dalam bukunya Communication and Organization Behavior menyatakan :

“Organisasi terdiri atas sejumlah orang; ia melibatkan keadaan saling bergantung; kebergantungan memerlukan koordinasi; koordinasi mensyaratkan komunikasi.”

Oleh karena itu, Wiliam V. Hanney mendefinisikan komunikasi sebagai suatu Sine Quo Non organisasi.

Dalam berbagai literatur dapat dijumpai arti koordinasi dimana disebutkan bahwa sebagai suatu interaksi yang harmonis diantara para karyawan suatu organisasi, baik dalam hubungannya secara timbal-balik pula disebabkan oleh komunikasi.demikian pula interaksi antara pimpinan organisasi, manajer, atau administrator atau top manajemen, middle manajemen dan low manajemen dan khalayak luar organisai harus memilih salah satu dari berbagai metode dan teknik komunikasi yang sesuai.


(55)

2.4.2 Dimensi-dimensi Komunikasi dalam Kehidupan Organisasi Terdapat dua dimensi komunikasi dalam organisasi yaitu komunikasi internal dan komunikasi eksternal.

1. Komunikasi internal

Menurut Lawrence D. Brennan yang dikutip oleh Onong U. Effendy dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek yaitu :

“Pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan atau jawatan yang menyebaabkan terwujudnya perusahaan atau jawatan tersebut lengkap dengan strukturnya yang khas (organisasi) dan perukaran gagasan secara horizontal dan vertical di dalam perusahaan atau jawatan yang menyebabkan pekerjaan berlangsung (operasi dan manajemen).”

Organisasi sebagai kerangka menujukan adanya pembagian tugas antara orang-orang di dalam organisasi itu dapat diklasifikasikan sebagai tenaga pemimpin dan tenaga yang dipimpin. Untuk melaksanakan dan mengawasi pelaksanaan tujuan yang akan dicapai, manajer atau administrator mengadakan peraturan sedemikian rupa sehingga ia tidak perlu berkomunikasi langsung dengan seluruh karyawan. Ia membuat kelompok-kelompok menurut jenis pekerjaannya dan mengangkat seorng pegawai penanggung jawab atas kelompoknya. Dengan demikian pimpinan cukup berkomunikasi dengan para penanggung jawab kelompoknya.

Untuk memperoleh kejelasan, komunikasi internal dapat dibagi menjadi dua jenis dan dua dimensi yaitu :


(56)

Jenis komunikasi internal yaitu komunikasi persona dan komunikasi kelompok sedangkan dimensinya yaitu komunikasi horizontal dan vertikal.

2. Komunikasi eksternal

Komunikas eksternal adalah komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Pada perusahaan-perusahaan besar komunikasi lebih banyak dilakukan oleh kepala hubungan masyarakat atau Public Relations Officer daripada oleh pemimpin sendiri. Yang dilakukan pimpinan hanya sebatas pada hal-hal yang dianggap sangat penting, yang tidak bisa diwakilkan kepada orang lain misalnya adalah negosiasi yang menyangkut kebijakan organisasi. Yang lainnya dilakukan oleh Public Relations yang dalam kegiatan komunikasi eksternal merupakan tnagn kanan pimpinan.

Komunikasi eksternal terdiri atas dua jalur timbal-balik, yakni komunikasi organisasi kepada khalayak dan dari khalayak ke organisasi.

2.5 Media Internal Perusahaan

Dengan memiliki penekanan tradisional untuk memproduksi produk dan memiliki seperangkat keterampilan spesifik. Kemampuan menulis menjadi keterampilan paling utama, diikuti oleh keterampilan berbicara, keterampilan interpersonal dan campuran dari keterampilan lainnya, seperti fotografi, design grafis, dan sejenisnya. Seiring perjalanan waktu, basis keterampilan ini akan semakin luas dan kerjanyapun akan semakin beragam. Sebagai contoh, praktisi


(57)

public relations sekarang harus mengenal design halaman web, penggunaan e-mail yang lebih luas, termasuk intranet dan komunikasi visual. Namun, semakin besar jumlah saluran media dan komunikasi akan semakin besar pula kebutuhan bagi praktisi public relations masa depan untuk mengenal bagaimana menggunakan media secara efektif dan kreatif. Mengetahui bagaimana menggunakan setiap keterampilan dan taktik inilah yang membuat public relations lebih banyak terliahat sebagai sebuah proses berfikir dan berencana dalam penggunaaan media.

Media dalam kajian public relations beragam tergantung pada jenis dan tujuannya. Media pada kajian public relations berupa media relations yaitu media sosial dan media komunikasi karyawan kedua media ini memiliki fungsi yang sama sebagai perantara dalam komunikasi. Media relations dan kerja publisitas yang canggih menjadi tulang punggung bagai praktik public relations. Menjadikan berita tentang organisasi yang akan diterbitkan atau disiarkan media massa telah menjadi cara tradisional untuk memperoleh dukungan publik bagi pelaku bisnis, organisasi nirlaba dan pemerintahan sejak lama. Akan tetapi, panduan media (media mix) ini mengalami perubahan. Media baru hanya menjadi fraksi dari panduan media. Pengenalan media social telah membuka peluang terjadinya interksi langsung antara sebuah organisasi dengan beragam kelompok stakeholder.

Media memberikan metode yang relatif ekonomis dan efektif untuk berkomunikasi dengan publik yang luas dan menyebar. Dalam hal ini, media


(58)

berfungsi sebagai penjaga gerbang atau penyaring tempat public relations menjangkau publik umum dan kelompok lain yang dukungannya diperlukan.

Jumlah saluran media tumbuh setiap minggu dan menambah tantangan baru kepada fungsi media tersebut. Isi berita yang disampaikan pada media tersebut sebainya public relations berkuasa penuh untuk mengkontrol isi serta tampilan informasi dalam publikasi perusahaan. media yang digunakan adalah newsletter, e-mail, cctv, pameran, iklan, bulletin, bulletin board, baliho, brosur, flyer, poster dan web.

Media diatas dikelompokan lagi menjadi media internal dan media eksternal public relations. Hal tersebut dilihat dari kegiatan public relations officer dalam suatu organisasi. Media internal yaitu media yang dipergunakann seorang public relations dalam fungsinya sebagai agen komunikasi didalam suatu lingkungan organisasi atau dalam glosarium MC Graw Hill yaitu saluran komunikasi yang dikontrol oleh organisasi dan diarahkan kepada audience di dalam organisasi, sedangkan media eksternal yaitu media yang digunakan public relations untuk melakukan komunikasi dengan publik diluar organisasi tersebut dapat menggunakan Media Internal Public Relations meliputi :

1. Leaflet, selipan dan lampiran 2. Buklet dan manual

3. Naskah pidato dan cetak ulangnya 4. Tampilan pesan

5. Papan pengumuman 6. Poster dan papan reklame


(1)

114

berbentuk pertanyaan, mendengarkan, meyampaikan kembali informasi dengan benar dan menjadi sumber informasi baru bagi rekan lainnya. 8. Perubahan kognitif karyawan dalam efektivitas Public Relations PT.

Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

Perubahan kognitif karyawan dilihat pada saat mereka mampu untuk menerangkan kembali informasi-informasi yang diterbitkan Running Text secara mendalam dengan uraian yang logis dan sesuai dengan kenyatan yang ada di lapangan.

9. Efektivitas Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing Bandung dalam Komunikasi Informatif melalui Running Text untuk Meningkatkan Pemahaman Mengenai Informasi Perusahaan di Kalangan Karyawannya.

Efektivitas dari penelitian yang dilakukan yaitu tersebut dikatakan sesuai dangan yang diharapkan oleh perusahaan karena diukur dari The Public Relations Effektiveness Yardstick Model yang seseuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan hanya saja terdapat kekurangan pada target khalayak sehingga hasilnya pada level advance karyawan selain staf administrasi yaitu buruh, mekanik dan security hanya sebagian yang mengalami peningkatan intelektualitas mengenai perusahaan tempat mereka bekerja hal tesebut dikarenakan mereka tidak memahami informasi-informasi tersebut.


(2)

115

5.2 Saran

Untuk lebih menyempurnakan dan memaksimalkan efektivitas komunikasi informatif yang dilakukan oleh Public Relations PT. Indoneptune Net Manufacturing untuk meningkatkan pemahaman karyawan mengeni informasi perusahaan maka penulis ikut memberikan saran kepada perusahaan sebagai berikut:

1. Untuk penggunaan Running Text dilingkungan internal public akan lebih baik apabila sekarang ini menggunakan media yang lebih besar seperti layar LCD atau slide yang ditempatkan di tiap departemen pada runga publik. Agar penerimaan, kesadaran, pengingatan dan pemahaman karyawan merata dan bisa merubah aspek kognitif karyawan atau inteltualitasnya.

2. Akan lebih baik lagi apabila isi pesan atau informasi yang ada dalam

Running Text durasi penyimpanannya dipersingkat agar karyawan tidak mengacuhkan isi beritanya yang sering membuat para karyawan tidak merespon dengan baik.


(3)

116

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Oemi. 1995. Dasar-dasar Public Relations, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

. 2000. Dasar-dasar Public Relations, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

Ali, Muhammad. 2006. Kamus Lengkap Bahsa Indonesia Moderen, Jakarta : Pustaka Amani.

Cutlip, Scott M. 2007. Effective Public Relations, Edisi Kesembilan, Jakarta : Kencana Prenada Media Goup.

Echols, John M. 1996. Kamus Inggris Indonesia, Cetakan keduapuluh tiga, Bandung : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Effendy, Onong Uchjana. 2000. Dinamika Komunikasi, Cetakan keempat, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

. 1989. Kamus Komunikasi, Bandung : CV. Mandar Maju. . 1993. Ilmu, Teori dan Falsafat Komunikasi, Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.

. 2004. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik, Cetakan kedelapan belas : PT. Remaja Rosdakarya.

Jafkins, Frank.2002. Public Relations, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Lattimore, Dan Baskin, Otis Heiman, Suzzete T. Toth, Elisabeth L. 2010. Public Relations Profesi dan Praktik, Jakarta : Salemba Humanika.


(4)

117

Mulyana, Prof. Dr. Deddy, M.A. 2004. Komunikasi Efektif, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Poerwadarmita, W. J. S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN Balai Pustaka.

Rahmat, Jalaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi, Cetakan kesepuluh, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rahmi, Dian. 2006. Efektivitas Media Informasi Mengenai K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Terhadap Pengetahuan Karyawan tentang Keselamatan Kerja di PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Saguling, Bandung : Unversitas Komputer Indonesia.

Ruslan, Rosady. 2010. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi,

Cetakan kelima, Bandung : PT. Rajagrafindo Persada.

Senjaja, Djuarsa. 1994. Teori Komunikasi, Jakarta : Universitas Terbuka.

. 2004. Pengukur Dari Komunikasi, Bandung : Universitas Terbuka.


(5)

CUR

Nama Alamat

Tempat, Tanggal Lahi Tinggi Badan

Berat Badan Golongan darah Hobi

Pendidikan Form

2008 – 2011 Universi 2005 – 2008 SMAN 1 2002 – 2005 SMPN 1 1996 – 2002 SD Inpre

Pendidikan Non F

2007 Kursus Bahasa

Pelatihan dan Sem

2011 Pelatihan Englis

RRICULUM VITAE

: Siti Arnie Garnila

: Jl. Raya Timur Cicalengka Running Text 01/16 Kecamatan Cicalengka K 40395.

ahir : Bandung, 27 Januari 1990 : 158 Cm

: 43 Kg : O

: Nonton Drama Asia, Makan dll

rmal

:

rsitas Komputer Indonesia Jurusan Public Relat 1 Cicalengka Bandung

1 Cicalengka Bandung pres Cicalengka Bandung

n Formal

:

sa Inggris bertempat di AMIK Al-Masoem Ban

eminar

:

lish Proficiency Test bertempat di UNIKOM B ng

Kabupaten Bandung

lations Bandung

andung


(6)

2009 Work Shop Penyiaran Radio bertempat di UNIKOM Bandung 2009 Table Manner Courese bertempat di Hotel Jayakarta Bandung

2009 Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri bertempat di UNIKOM Bandung

2008 Beauty Class Sari Ayu Marta Tilaar bertempat di UNISBA

Pengalaman Organisasi

:

2004 Osis SMPN 1 Cicalengka 2007 Pramuka SMAN 1 Cicalengka

Prestasi

:

2009 Juara 1 CNI Blue Model

2009 Finalis Shoppy Martin Find Icon Model

2008 Perwakilan SMAN 1 Cicalengka Olimpiade Matematika UNPAD 2007 Finalis Festifal Musik Band Kabupaten Bandung