c. Semangat Kebangsaan Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan sekaligus
pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah sublimasi dari Sumpah Pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat, dihormati dan disegani di antara
bangsa-bangsa di dunia ini. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit maupun geografi, sehingga secara operasional dapat membantu
meniadakan kemungkinan munculnya frontier. Secara formal paham kebangsaan itu dapat dibina melalui proses pendidikan dan
pengajaran dalam bentuk materi ajar, wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional, Doktrin dan Strategi Pembangunan Nasional, Sejarah dan Budaya Bangsa. Geopolitik hanya akan efektif
apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Oleh karena adanya amanat yang demikian itulah maka Wawasan Nusantara secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk konsepsi
tentang Kesatuan yang meliputi:
a. Kesatuan Politik b. Kesatuan Ekonomi
c. Kesatuan Sosial Budaya d. Kesatuan Pertahanan dan Keamanan
Keempatnya sesungguhnya merupakan jabaran dari Sumpah Pemuda.
a. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari penting dari adanya kebutuhan untuk mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang utuh sebagai tanah air. Kesadaran
tersebut dipacu oleh pengalaman adanya intervensi asing berupa kapal laut maupun pesawat terbang yang membantu pemberontakan pada tahun lima puluhan. Sebagaimana
dideklarasikan oleh Perdana Menteri Djuanda itu dinamakan Asas Nusantara, yang menjadi bagian dari Wawasan Nusantara. Asas Nusantara lahir karena secara langsung adanya
kebutuhan rasa aman dan keamanan bangsa dan Negara, sehingga pemerintah dapat mengatur seluruh tanah yang satu dan utuh.
b. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak; dan ini dapat disediakan melalui proses demokratisasi. Setelah kegiatan ekonomi diberikan ruang gerak yang cukup maka
perlu dijaga kesatuannya di seluruh wilayah negara, antara lain, berlakunya satu mata uang tunggal yaitu, rupiah. Bagi daerah perbatasan yang terpencil dari system sirkulasi nasional
Geopolitik Indonesia
| 14
sangat minim, kadang-kadang kesatuan ekonomi tidak terasakan. Kadang kala penduduk Indonesia di daerah perbatasan lebih terjangkau oleh kesatuan ekonomi dari negara-negara
tetangga. Karena itu bagi negara seperti Indonesia yang konfigurasi geografinya amat menantang, perencanaan pembangunan harus diorientasikan pada prinsip geopolitik bangsa
yaitu Wawasan Nusantara. Datangnya globalisasi memang merupakan tantangan bagi asas kesatuan ekonomi.
Tiap pemerintahan yang berusaha menetapkan nilai tukar mata uangnya akan mendapat tekanan pasar yang luar biasa. Demikian juga munculnya lembaga-lembaga keuangan
internasional menjadi tantangan tersendiri terhadap kedaulatan dna kewibawaan Negara.
c. Kesatuan Sosial-Budaya