Pandangan Karl Haushofer 1869-1946 Paham Machiavelli abad XVII

d. Pandangan Karl Haushofer 1869-1946

Pandangan geopolitij semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme. Pokok-pokok Pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut. Geopolitik adalah doktrin negara yang menitikberatkan pada soal strategi perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya.  Wawasan Bahari a. A,Sir Walter Raleighabad ke 15 “Supremasi di lautan adalah dasar dari kekuasaan ”Anggapan ini dicetuskan oleh Walter Raleigh pada masa berkembangnya imperialisme inggris. Gagasannya di cetuskan untuk menghadapi persaingan Inggris, Spanyol, Portugis dan Belanda dalam usaha memperluas jajahannya. Raleigh menyatakan ”Barang siapa menguasai lautan, akan menguasai perdagangan, akan menguasai kekayaan dunia,dan akhirnya akan menguasai dunia itu sendiri”.

b. Alfred Thayer Mahan 1860-1914

Alfred Thayer Mahan berpendirian bahwa sejarah utama bagi kekuasaan dunia adalah kemampuan pengawasan di laut. suatu Negara dapat menjadi kekuatan di laut dan di barat sekaligus, asal syarat-syaratnya ada untuk itu; Suatu kekuatan laut-darat di Eurasia tidak Geopolitik Indonesia | 7 mungkin dapat memiliki kekuasan pengawasan di Samudra sebagai akibat dari adanya Negara-negara tetangga darat yang kuat di sekitarnya. Menurut Mahan, ada 6 persyaratan pokok dalam pembentukan kekuatan di laut yaitu;  Letak geografis dari Negara yang bersangkutan.  Sifat tanah yang menjadi tempat tinggal dan tempat berusaha, mungkin mendorong umat manusia ke laut, seperti Nederland dan Jepang. Bagi bangsa yang memiliki pantai maka laut merupakan perbatasan, dan kekuasaan nasionalnya di tentukan oleh kemampuannya untuk memperluas perbatasan tersebut.  Luas wilayahnya. Kadang-kadang luas wilayah merupakan kelemahan. Karena mengurangi keinginan untuk berorientasi ke lautan.  Penduduknya. Penduduk suatu Negara yang suka bergadang atau berniaga mudah berkembang menjadi bangsa yang memerlukan daerah-daerah jajahan sebagai tempat mengambil bahan-bahan baku, daerah pasaran tempat menjual hasil produksinya, dan daerah tempat mengembangnya perkapalan nasional.  Lembaga-lembaga pemerintahannya. Pemerintah memiliki peranan penting dalam mendorong bangsanya menuju kea rah kekuasaan di laut.  Wawasan Bahari Indonesia Laut bagi bangsa Indonesia merupakan sumber kemakmuran, alat pemersatu Negara dan bangsa. Dengan demikian Negara dan bangsa Indonesia beserta keabadian hidupnya langsung dipengaruhi, tergantung dan ditentukan oleh kesadaran serta kebijaksanaannya terhadap penggunaan lautan, dalam rangka integrasi tanah, air, dan angkasa di atasnya. Tegasnya, lautan adalah nafas bangsa Indonesia. Selain Indonesia, beberapa Negara yang menganut visi maritime dan latar belakangnya, adalah;  Belanda, yang letaknya berbatasan dengan laut, miskin akan sumber daya alam. Sehingga memaksakan bangsa ini untuk mengadakan hbungan-hubungan dengan Negara luar guna kelangsungan hidupnya. Karena itu lautan yang dipergunakan sebagai jalan lalu lintas merupakan syarat hidup baginya.  Ingris. Penggunaan dan penguasan lautan merupakan syarat hidup mutlak yang dengan tegas dilukiskan dengan semboyan”Rule Britania,Rule Yhe Waves”. Sea Geopolitik Indonesia | 8 power kekuatan lautadalah istilah yang dipakai bangsa ingris untuk mengobarkan potensinya dalam menguasai lautan dalam bentuk Armada Niaga, Armada perang serta fasilitas-fasilitas di darat  Amerika Serikat. Teori kekuatan laut dan strategi angkatan laut dikembangkan oleh Alfred Thayer Mahan. Mahan yakin bahwa kekuatan laut dapat dipergunakan sebagai alat politik untuk meninggikan keagungan Negara,disamping kenyataan bahwa kekuatan laut adalah vital bagi pertumbuhan kesejahteraan dan keamanan Negara. Unsur-unsur yang menentukan dalam pembinaan kekuatan laut adalah letak geografis, wujud Negara, luas wilayah, jumlah penduduk, watak penduduk, dan lembaga- lembaga pemerintah.  Wawasan Nasional Kebenaran yang hakiki atau kebenaran yang mutlak, adalah kebenaran yang datangnya dari tuhan, pencipta alam semesta dengan segala isinya,termasuk manusia di dalamnya. Manusia diberi kelebihan dari makhluk lainnya melalui akal pikiran dan budinurani, namun tetap terbatas kemampuannya dalam menggunakan akal dan budi nurani tersebut, sehingga antara manusia satu dengan lainnya tidak memilikitingkat kemampuan yang sama. Dari ketidaksamaan tersebut menimbulkan perbedaan pendapat, kehidupan, termasuk juga di dalam cara melihat dan memahami sesuatu. Perbedaan-perbedaan inilah yang kita namakan keanekaragaman. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, keanekaragaman tersebut memerlukan perekat, agar bangsa yang bersangkutan bersatu guna memelihara keutuhan negaranya. Suatu bangsa yang telah bernegara, dalam menyelenggarakan kehidupannya tidak terlepas dari pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu didasarkan atas pengaruh timbale balik dan kait mengkait antara filosofi bangsa, ideology, aspirasi dan cita-cita, dihadapkan pada kondisi sosial masyarakat, budaya dan tradisi, keadaan alam dan wilayah serta pengalaman sejarahnya. Upaya pemerintah dan rakyat menyelenggarakan kehidupannya, memerlukan suatu konsepsi dan berupa wawasan nasional. Wawasan ini dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup, keutuhan bangsa serta jati diri bangsa. Kehidupan suatu bangsa dan Negara senantiasa dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan strategis. Maka wawasan juga harus mampu memberikan inspirasi pada suatu Geopolitik Indonesia | 9 bangsa dalam menghadapu berbagai hambatan dan tantangan yang ditimbulkan oleh lingkungan strategis. Dalam mewujudkan aspirasi dan perjuangan, ada tiga factor penentu utama yang harus mampu memberikan aspirasi dan perjuangan, ada tiga factor penentu utama yang harus diperhatikan oleh suatu bangsa, yaitu;  Bumi atau ruang dimana bangsa itu hidup  Jiwa, tekad dan semangat manusia atau rakyatnya  Lingkungan sekitarnya Dengan demikian, maka wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa yang telah menegara tengtang diri dan lingkungannya dalam eksistensinya yang serba terbuka interaksi dan interelasi serta bangunannya di dalam bernegara di tengah-tengah lingkungannya, baik nasional, regional maupun global. Wawasan Nasional suatu bangsa dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan dan geopolitik yang dianutnya. Beberapa teori paham kekuasaan dan teori geopolitik diuraikan sebagai berikut :

1. Paham-paham kekuasaan

Perumuan wawasan nasioanal lahir berdasarkan pertimbangan dan pemikiran sejauh mana konsep operasionalnya dapat diwujudkan dan dipertanggung jawabkan. Oleh karena itu dibutuhkan landasan-landasan teori yang dapat mendukung tentang rumusan wawasan nasioanal. Adapun teori-teori yang dapat mendukung rumus tersebut antara lain :

a. Paham Machiavelli abad XVII

Gerakan pembaharuan renaisanc yang dipicu oleh masuknya ajaran islam di eropa barat sekitar abad VII telah membuka dan mengembangkan cara pandang eropa barat, sehingga menghasilkan peradaban barat modern dibidang politik dan kenegaraan, motor atau pemikirannya berasal dari Machiavelli, seorang ilmu pakar politik dalam pemerintahan republic florence, sebuah Negara kecil di Italia utara sekitar abad XVII. Geopolitik Indonesia | 10 Dalam bukunya tentang politik yang diterjemahkan kedalam bahasa inggris dengan judul “The Prince”, Machiavelli memberikan pesan tentang cara membentuk kekuatan politik yang besar agar sebuah Negara dapat berdiri dengan kokoh didalamnya terkandung beberapa postulat dan cara pandang tentang bagaimana memelihara kekuasaan politik. Menurut Machiavelli, sebuah Negara itu akan bertahan apabila menerapakn dalil-dalil; pertama, dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan, segala cara dihalalkan; kedua, untuk menjaga kekuasaan rezim, politik adu domba devide et impera adalah sah; ketiga, dalam dunia politik yang disamakan dengan kehidupan binatang buas, yang kuat pasti dapat bertahan dan menang. Selama hidup Machiavelli, buku “The prince” dilarang beredar oleh sripaus karena dianggap amoral. Tetapi setelah Machiavelli meninggal, buku tersebut dipelajari dan dijadikan pedoman oleh banyak kalangan politisi dan para elit politik.

b. Paham Kaisar Napoleon Bona Parte abad XVIII