V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1.
Terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap motivasi belajar IPA Fisika siswa menggunakan model PBLsebesar 41.
2. Terdapat pengaruh keterampilan metakognisi terhadap penguasaan konsep
belajar IPA Fisika siswa menggunakan model PBLsebesar 19.
B. Saran
Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dan juga analisis terhadap hasil belajar siswa, maka penulis memberikan saran sebagai
berikut: 1.
Pembelajaran menggunakan keterampilan metakognisi dengan model PBL dapat dijadikan salah satu alternatif bagi guru di sekolah sebagai salah satu
upaya untuk meningkatkan motivasi dan penguasaan konsep belajar siswa sehingga siswa dapat benar-benar aktif dan termotivasi dalam proses
pembelajaran. 2.
Agar pembelajaran menggunakan keterampilan metakognisi dengan model PBL dapat berjalan dengan baik, guru harus mempersiapkan diri dan
perlengkapan secara matang. Dari mulai mempersiapkan perangkat pembelajaran, alat yang akan digunakan saat eksperimen, mental guru dan
51
pengetahuan, alokasi waktu yang sesuai, serta siswa yang harus berada dalam kondisi yang kondusif, sehingga secara teknis seluruh proses pembelajaran
akan berlangsung dengan lancar dan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Rineka
Cipta: Jakarta Arikunto, Suharsini. 2008. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi.Bumi
Aksara: Jakarta Darmiyanti, Vera. 2013. Pengaruh Keterampilan Metakognisi Terhadap Penguasaan
Konsep Dan Berpikir Kritis Melalui TPS.[Online].Diakses 7 mei 2013 darihttp:jurnal.fkip.unila.ac.idindex.phpJPFarticleview696
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajardan Pembelajaran. RinekaCipta: Jakarta Edukasiana. 2010. Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah. Artikel Pendidikan.
Edukasiana.Diakses 6 November 2012 dari http:edukasiana.com.GrafindoPersada
Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Fisika Berdasarkan Pendekatan Sistem. Bumi Aksara: Jakarta
Ibrahim,MdanNur, M. 2003. Pengajaran Berdasarkan Masalah. University Press: Surabaya
Ismail. 2000. Pembelajaran Berdasarkan Masalah Problem Based Instruction. Makalah. Depdiknas: Jakarta
Kuntjojo. 2009. Metodologi Penelitian. Diunduh 06 November 2012 darihttp:ebekunt.files.wordpress.com200904metodologi-penelitian.pdf
Limarta, Lucky. 2012.Pengaruh Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Dipadu Dengan Jigsaw Terhadap Metakognitif Dan Prestasi Belajar Siswa
Kelas X Sman 1 Pandaan Pokok Bahasan Kalor. [Online]. Diakses 7 mei 2013 darihttp:karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpbiologiarticleview22870
Matulessy, Andik. 2012. Hubungan antara metakognisi dan motivasi berprestasi dengan kreativitas. [Online].Diakses 7 mei 2013 dari
http:drmasda.wordpress.com20120614hubungan-antara-metakognisi-dan- motivasi-berprestasi-dengan-kreativitas
Meltzer, D. 2002. The relationship between mathematics preparation andconteptual learning gains in physics : Advance Organizer possible “hidden Pembelajaran.
Alfabet: Jakarta
Muin, A. 2005. Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Matematika Siswa SMA. Tesis. UPI Bandung : Bandung
Mulbar, A. 2008.Metakognisi dalam menyelesaikan masalah matematika. [online]. Diakses 4 November 2012 dari
http:usmanmulbar.files.wordpress.com200804makalah-seminar-nasional-di- bandung-usman-mulbar.doc
Nurhadi, Agus Gerrad 2003. Pembelajaran Konteksual dan penerapannya dalam KBK. Universitas Negeri Malang: Malang
Prayitno, Duwi. 2010. Paham Analisis Statistik Dengan Data SPSS.Mediakom: Yogyakarta
Romli, Muhammad. 2010. Strategi Membangun Metakognisi Siswa SMA dalam Pemecahan Masalah Matematika.[Online].Diakses 7 mei 2013 dari http:e-
jurnal.ikippgrismg.ac.id
Ruseffendi. 2011. Statistika Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Depdikbud: Bandung
Sardiman, A.M. 2004. Interaksidan Motivasi Belajar Mengajar. Raja: Jakarta Soemanto, Wasty. 1998. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta
Suchaini. 2008. Pembelajaran Berbasis Masalah. Diakses 4 November 2012 darihttp:suchaini.wordpress.com
Suryabata, Sumadi. 1990. Psikologi Pendidikan. CV Rajawali. Jakarta Suzana, Y. 2003. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematik
Siswa Menengah Umum Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif. Tesis. UPI Bandung : Bandung
Tamalene, H. 2010. Pembelajaran Matematika dengan Model CORE melaluiPendekatan Keterampilan Metakognitif untuk meningkatkan
Kemampuan Penalaran Matematis Siswa SMP. Tesis.UPI Bandung :Bandung
Wahyuni, E. 2008. Pengaruh Pembelajaran Metakognitif terhadap KemampuanKoneksi MatematikaSiswa SMA. Skripsi. UPI Bandung :
Bandung
Winkel, W.S. 1983. Beberapa Pendekatan Dalam Pengajaran. IKIP Bandung: Bandung
Yusuf, Amiril. 2010. Peningkatan Minat, Aktivitas dan Penguasaan Konsep Fisika Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Team
Games Tournaments. Skripsi. Universitas Lampung: Bandar Lampung.
LAMPIRAN
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR
Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Way Jepara Mata Pelajaran : IPATerpadu
KelasSemester : VIII Genap TahunPelajaran : 20122013
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar Tahap
Berpikir Indikator
Tahap Berpikir
Materi Pokok
Ruang Lingkup
Alokasi Waktu
Nilai Karakter
6. Memahami
konsep dan penerapan
getaran, gelombang
dan optika dalam
produk teknologi
sehari-hari 6.1
Mendeskripsikan konsep getaran dan
gelombang serta parameter-
parameternya C4
Produk:
Mengidentifikasi gejala
getaran dan gelombang melalui percobaan
Menyelidiki bahwa periode
tidak bergantung pada amplitudo, tetapi bergantung
pada panjang tali.
Mendeskripsikan hubungan antara periode, amplitude dan
frekuensi getaran
Membedakan karakteristik gelombang transversal dan
longitudinal melalui percobaan
Menganalisis hubungan cepat rambat, frekuensi dan panjang
gelombang dalam kehidupan sehari-hari
Proses : Melakukan percobaan sederhana
tentang konsep getaran dan gelombang, meliputi:
C
2
C
3
C
4
C
3
C
3
Getaran dan
Gelomban g
Getaran dan Gelombang
6x40 menit
Pemahaman Teliti
Teliti Teliti
Berpikir Kritis
Melakukan percobaan konsep
getaran.
Melakukan percobaan konsep gelombang.
Melakukan percobaan
menganalisis hubungan cepat rambat, frekuensi dan panjang
gelombang.
Afektif:
1. Mengembangkan perilaku
berkarakter, meliputi :Jujur, Peduli, danTanggung jawab.
2. Mengembangkan keterampilan
sosial, meliputi :Bertanya dan berkomunikasi, menyumbang
ide atau pendapat, dan menjadi pendengar yang baik.
C
3
C
3
C
3
Berpikir kritis, teliti,
dan kreatif Peduli,
bertanggung jawab dan
jujur
Mengetahui, Bandarlampung, Februari 2013
Guru Mitra Peneliti
AsihSubekti, S.Pd. Made Topan Ari p
NIP 19750613 200604 2 017 NPM. 0913022097
Menyetujui; KepalaSekolah SMP Negeri1 Way Jepara
Budoyo, S.Pd.,M.M.Pd. NIP. 19660303 199802 1 001
SILABUS
Sekolah : SMP Negeri 1 Way Jepara
Kelas : VIII delapan
Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Fisika
Semester : II Dua
StandarKompetensi : 6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber Belajar
Karakter Teknik
Bentuk Contoh
Instrumen
6.1 Mendeskripsi
kan konsep getaran dan
gelombang serta
parameter- parameternya
Getaran dan Gelombang
Menyelidiki benda melakukan
satu getaran.
1. Kognitif
a. Produk
Mengidentifikasi
gejala getaran dan gelombang dalam
kehidupan sehari- hari melalui
percobaan Tes tulis
Pilihan ganda
beralasan LP 1
Lembar posttest 1dan
2 6x40’ E-book “
IPA Terpaduu
ntuk SMP kelas
VIII” Buku
yang Relevan
LKS Alat-
alatprakti kum
Pemahaman
Lampiran 2
Membedakan bahwa periode
tidak bergantung pada amplitudo,
tetapi bergantung pada frekuensi
melalui percobaan.
Menghitung periode dan
frekuensi getaran
Menyelidiki karakteristik
gelombang transversal dan
longitudinal melalui
percobaaan.
Menyelidiki bahwa periode
tidak bergantung pada amplitudo,
tetapi bergantung pada panjang tali
Mendeskripsikan
hubungan antara periode,
amplitudo dan frekuensi getaran
Menyelidiki
karakteristik gelombang
transversal dan longitudinal
Testulis Tes Unjuk
Kerja Testulis
TesUnjuk Kerja
Tes tulis TesUnjuk
Pilihan ganda
beralasan Uji Petik
Kerja Pilihan
ganda beralasan
Uji Petik Kerja
Pilihan ganda
beralasan Uji Petik
Kerja LP 1
lembar posttest 4
LKK Getaran LP 1
Lembar posttest 3
LKK Getaran LP 1
Lembar postest 7 dan
8 LKK
Gelombang transversal dan
longitudinal Teliti
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Berpikir Kritis
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Berpikir Kritis
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Menganalisis hubungan antara
cepat rambat gelombang,
frekuensi gelombang dan
panjang gelombang
Merencanakan dan melakukan
percobaan konsep getaran
Merencanakan dan melakukan
percobaan konsep
gelombang
Merencanakan dan melakukan
percobaan menganalisis
hubungancepat rambat, frekuensi
dan panjang gelombang.
Menganalisis
hubungan antara cepat rambat
gelombang, frekuensi
gelombang dan panjang
gelombang.
b. Proses
Melakukan
percobaan konsep getaran.
Melakukan
percobaan konsep gelombang.
Melakukan
percobaan menganalisis
hubungan cepat rambat, frekuensi
dan panjang gelombang.
Tes Tulis Tes Unjuk
Kerja Observasi
Observasi Observasi
Pilihan ganda
beralasan Uji Petik
Kerja Lembar
penilaian Lembar
penilaian Lembar
penilaian LP 1
Lembar posttest 9
dan10 LKK
Gelombang transversal dan
longitudinal LP
keterampilan metakognitif
Rubrik Penilaian
keterampilan metakognitif
Rubrik Penilaian
keterampilan metaognitif
Berpikir Kritis
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Membentuk kelompok
kerja,aktif, dan kreatif.
Menganalisis data hasil
percobaan
Mengkomunikasi kan hasil
percobaan melalui
presentasi dan diskusi kelas
Melakukan tanya jawab
seputar percobaan yang
telah dilakukan untuk lebih
memperdalam penguasaan
materi
Menyampaikan pendapat
mengenai percobaan yang
telah dilakukan
Mengkomunikasi kan hasil
percobaan melalui presentasi dan
diskusi
2.
Afektif
a. Mengembangkan
perilaku berkarakter,
meliputi:
Jujur
Peduli
Tanggung jawab
b.Mengembangkan keterampilan
sosial, meliputi:
Bertanya dan berkomunikasi
Menyumbang ide
dan berpendapat Tes Unjuk
Kerja Observasi
Observasi Observasi
Uji Petik Kerja
Lembar penilaian
Lembar penilaian
Lembar penilaian
LKK LKK
LP Afektif 2 LP Afektif 3
Teliti dan Kreatif
Telitidan Kreatif
Bertanggung Jawab,
Peduli, dan Jujur
Berpikir logis,
berpikir kritis
Menjadi
pendengar yang baik
Mengetahui, Bandarlampung, Februari 2013
Guru Mitra Peneliti
AsihSubekti, S.Pd. Made Topan Ari P
NIP. 19750613 200604 2 017 NPM. 0913022097
Menyetujui; KepalaSekolah SMP Negeri1 Way Jepara
Budoyo, S.Pd.,M.M.Pd. NIP. 19660303 199802 1 001
63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Way Jepara
Mata Pelajaran : IPA Fisika
KelasSemester : VIII2
PokokBahasan : Getaran dan Gelombang
Sub PokokBahasan : Getaran dan Gelombang
Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran
STANDAR KOMPETENSI
6. Memahami konsep dan penerapan getaran, gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari
KOMPETENSI DASAR
6.1 Mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang serta parameter- parameternya
A. Indikator
Kognitif: a.
Produk
1 mengidentifikasi getaran dan gelombang dalam kehidupan sehari-hari
melalui percobaan. 2
Menjelaskan bahwa periode suatu getaran tidak bergantung pada amplitudo, tetapi bergantung pada panjang tali.
3 Mendeskripsikan hubungan antara periode, amplitudo dan frekuensi
getaran. 4
Menjelaskan perbedaan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
5 Mendeskripsikan hubungan antara periode, frekuensi, cepa trambat
gelombang, dan panjang gelombang.
b. Proses
Adapun proses yang dilakukan dalam pembelajaran getaran dan gelombang adalah:
a. merumuskan masalah,
b. menganalisis masalah,
c. melaksanakan eksperimen,
d. melakukan perhitungan,
e. melakukan analisis data,
f. merumuskan kesimpulan
Psikomotor: Melakukan percobaan getaran dan gelombang.
Lampiran 3
64
Afektif 1.
Mengembangkan perilaku berkarakter, meliputi: a.
jujur b.
peduli c.
tanggung jawab d.
berpikirkritis 2.
Mengembangkan keterampilan sosial, meliputi: a.
bertanya, b.
menyumbang ide atau berpendapat, c.
menjadi pendengar yang baik, d.
berkomunikasi B. Tujuan Pembelajaran
Kognitif 1.
Produk:
1 Dengan kalimat sendiri, siswa secara tepat dapat mengidentifikasikan
getaran dan gelombang dalam kehidupan sehari-hari. 2
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, siswa secara teliti dapat menjelaskan bahwa periode suatu getaran tidak bergantung pada
amplitudo, tetapi bergantung pada panjang tali. 3
Berdasarkan data hasil percobaan, siswa dengan cermat dapat mendeskripsikan hubungan antara periode, amplitude dan frekuensi
getaran. 4
Berdasarkan demonstrasi yang dilakukan, siswa secara teliti dapat membedakan karakteristik gelombang longitudinal dan gelombang
transversal. 5
Berdasarkan demonstrasi yang dilakukan, siswa secara cermat dapat mendeskripsikan hubungan antara periode, frekuensi, cepat rambat
gelombang, dan panjang gelombang.
2. Proses
Diberikan LKK, siswa dapat melakukan percobaan getaran dan gelombang untuk memecahkan berbagai masalah sesuai dengan rincian tugas kinerja
yang ditentukan di LP2: proses, meliputi: merumusan masalah, menganalisis masalah, melaksanakan eksperimen, melakukan perhitungan,
melakukan analisis data, dan merumuskan kesimpulan.
Psikomotor:
Disediakan seperangkat alat percobaan, siswa terampil melakukan percobaan getaran dan gelombang.
65
Afektif a.
Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, dan berperilaku santun sesuai
LP: pengamatan perilaku berkarakter. b.
Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, menjadi pendengar yang baik, dan menanggapi pendapat orang lain dalam
diskusi sesuai LP: Ketrampilan sosial.
C. Materi Pembelajaran
Pengertian Getaran Sebuah benda dikatakan bergetar apabila benda tersebut mengalami gerak bolak-
balik secara berkala melalui titik keseimbangannya. Getaran
Getaran didefinisikan sebagai gerak bolak-balik melalui titik kesetimbangan. Titik kesetimbangan adalah titik dimana saat benda diam. Contoh getaran adalah gerak
bandul atau ayunan, gendang yang dipukul, dan lain-lain. Yang sering membuat kita bingung adalah apakah gerak jarum jam dan gerak
kipas angin termasuk getaran? Jawabnya tidak karena gerak jarum jam dan gerak kipas angin tidak mempunyai titik kesetimbangan atau dalam arti titik
kesetimbangannya dapat diletakkan dimana saja. Gerak jarum jam dan gerak kipas angin termasuk gerak melingkar.
Ada beberapa besaran yang perlu diperhatikan dalam mempelajari getaran yaitu: 1.
Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi tiap satuan waktu, atau didefinisikan sebagai banyaknya getaran yang terjadi setiap satu sekon.
Frekuensi dilambangkan dengan f dan bersatuan Hz dibaca Hertz 2.
Periode adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali getaran. Periode dilambangkan dengan T dan bersatuan sekon.
3. Simpangan adalah jarak yang ditempuh benda bergetar dan dihitung dari
titik kesetimbangan. Simpangan dilambangkan dengan y dan bersatuan meter.
4. Amplitudo adalah simpangan maksimum yang ditempuh benda bergetar.
Amplitudo dilambangkan dengan A dan bersatuan meter. Untuk getaran pada bandul massa bandul dan amplitudo tidak mempengaruhi
besarnya frekuensi dan periode. Tetapi massa mempengaruhi besarnya frekuensi dan periode pada getaran pegas getaran selaras.
Berikut ini hubungan antara frekuensi dengan periode
66 f = nt sedangkan T = tn. Bila kedua persamaan ini digabungkan maka akan
diperoleh persamaan baru yaitu f = 1T atau T = 1f.
Hubungan diatas mempunyai arti bahwa antara frekuensi dan periode hubungannya berbanding terbalik yaitu bila frekuensi besar maka periodenya akan
kecil, begitu juga sebaliknya bila periodenya besar maka frekuensinya akan kecil.
Untuk melakukan sejumlah getaran. Sehingga periode dapat dihitung dengan membagi waktu getaran dengan jumlah getaran, dapat dirumuskan sebagai
berikut: T = Nt dimanaT = Periode, t = lama benda bergetar, N = jumlah getaran
Waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran penuh disebut periode getaran. Periode getaran dilambangkan dengan huruf T. Untuk
menentukan periode getaran kita dapat mengukur langsung waktu yang diperlukan untuk melakukan satu getaran penuh.
Namun, cara mengukur semacam ini seringkali menimbulkan kesalahan karena satu getaran biasanya berlangsung sangat singkat. Oleh karena itu, biasanya untuk
mengukur waktu yang diperlukan bend auntuk melakukan sejumlah getaran. Periode getaran dapat dihitung dari waktu yang tercatat dibagi jumlah getaran.
Keterangan : T :periode getaran sekon
n :jumlah getaran t :waktu yang diperlukan untuk n kali getaran sekon
Bila pengukuran dilakukan dengan teliti didapatkan bahwa periode tidak bergantung pada amplitudo, artinya berapapun simpangan yang kita inginkan,
waktu untuk melakukan satu getaran tetap sama. Misalkan kamu memukul drum atau beduk. Betapa pun kerasnya kamu memukul drum, waktu yang dibutuhkan
kulit drum untuk bergetar satu kali tetap sama. Berarti periode tidak bergantung pada simpangan senar atau kulit drum.
67
Gelombang Gelombang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari
– hari. Cahaya matahari, bunyi, adalah termasuk gelombang. Permukaan air yang tampak beriak
merupakan suatu gejala gelombang. Apabila sebutir kerikil dilempat kepermukaan air kolam yang tenang, maka pada permukaan air kolam timbul getaran. Getaran
ini berbentuk lingkaran yang bergerak merambat menjauhi pusat getaran tempat jatuhnya batu. Getaran yang merambat inilah yang disebut dengan gelombang.
Gelombang berdasarkan mediumnya dibedakan menjadi 2 macam : 1.
Gelombang elektromagnetik Adalah gelombang yang dapat merambat dalam ruang hampa udara.
Contohnya : cahaya matahari, cahaya matahari dapat merambat di ruang hampa hingga sampai kepermukaan bumi secara radiasi.
2. Gelombang mekanik
Adalah gelombang yang memerlukan medium sebagai tempat perambatannya. Contohnya gelombang air, gelombang bunyi, dan gelombang pada slinki.
Gelombang air merambat melalui medium, yaitu air. Gelombang bunyi merambat melalui medium, yaitu udara. Gelombang slinki merambat melalui
medium, yaitu slinki
Gelombang berdasarkan arah rambatnya dibedakan menjadi 2 macam: Gelombang mekanik dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu gelombang transversal
dan gelombang longitudinal. Pembagian ini didasarkan pada arah rambat gelombang terhadap arah getaran.
1.
Gelombang Transversal Gelombang Transversal adalah gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengan arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun
dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang.
Istilah- istilah yang berkaitan dengan gelombang transversal adalah
Simpangan adalah jarak suatu titik pada gelombang terhadap posisi setimbang
Gelombang adalah titik tertinggi pada gelombang
Dasar gelombang adalah titik terendah pada gelombang