Diabetes Mellitus Epidemiologi DM Klasifikasi DM

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Diabetes Mellitus

Diabetes Mellitus DM merupakan salah satu penyakit gangguan metabolik yang menimbulkan kondisi tubuh menjadi hiperglikemia. 9 Menurut WHO tahun 2010, DM merupakan penyakit kronik akibat dari pankreas yang tidak dapat memproduksi insulin yang cukup atau kondisi dimana tubuh penderita tidak dapat menggunakan insulin. 2

2.1.2 Epidemiologi DM

Berdasarkan International Diabetes Federation IDF, Diabetes Atlas 6 th edition tahun 2013, dari total 328 juta orang yang mengalami diabetes berusia kisaran 40 hingga 59 tahun dan 80 dari mereka hidup di negara dengan penghasilan menengah kebawah. Penyumbang angka penderita diabetes kemungkinan akan meningkat, khususnya diabetes mellitus tipe 2, sebanyak 55 pada tahun 2035. Diabetes Mellitus dapat ditemukan di semua negara. Pada tahun 2013 terdapat 10 negara dengan penderita diabetes terbanyak yaitu China, India, USA, Brazil, Rusia, Meksiko, Indonesia, German, Mesir dan yang terakhir adalah Jepang. 3 Menurut data Riset Kesehatan Dasar Riskesdas tahun 2013, setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium dengan analisis yang merujuk pada American Diabetes Association ADA 2011 dan gejala klasik DM didapatkan bahwa dari penduduk Indo nesia yang berusia ≥ 15 tahun sebanyak 6,9 menderita DM. Dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia 7,7 perempuan dan 5,6 laki-laki terdiagnosis DM. Maka bisa kita simpulkan bahwa penderita DM lebih banyak terjadi pada perempuan dibanding laki-laki. 4

2.1.3 Klasifikasi DM

Klasifikasi diabetes mellitus menurut NIH Diabetes Data Group tahun 1979 dibagi berdasarkan terapi farmakologinya yaitu Insulin-Dependent Diabetes Mellitus IDDM dan Non-Insulin-Dependent Diabetes Mellitus NIDDM. Namun pada tahun 1997, klasifikasi tersebut dianggap tidak mewakili dari proses patogenesis dan etiologi dari tiap jenis DM. Maka beberapa komite diabetologis internasional menyarankan untuk merubah klasifikasi DM yang sudah disahkan oleh ADA dan WHO, berdasarkan pathogenesis dan etiologinya yaitu 10 : Tabel 2.1 Klasifikasi Etiologi DM Tipe 1 Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut  Autoimun  Idiopatik Tipe 2 Bervariasi, mulai yang dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan defek sekresi insulin disertai resistensi insulin Tipe lain  Defek genetik fungsi sel beta  Defek genetik kerja insulin  Penyakit eksokrin pankreas  Endokrinopati  Karena obat atau zat kimia  Infeksi  Sebab imunologi yang jarang  Sindrom genetik lain yang berkaitan dengan DM Diabetes mellitus gestasional Sumber: PERKENI, 2011 Diabetes Mellitus Tipe 1 merupakan keadaan hiperglikemia yang diakibatkan terjadinya destruksi sel pankreas. Penyebab destruksi sel pankreas dibagi menjadi dua yaitu, 95 dari seluruh kasus DM Tipe 1 disebabkan oleh autoimun dan kurang dari 5 oleh idiopatik. DM Tipe 1 ini bisa dikatakan sebagai gangguan proses katabolisme karbohidrat dimana insulin tidak ada di sirkulasi darah, glukagon plasma meningkat dan sel pankreas gagal untuk merespon stimulasi insulinogenik. Akibat tidak adanya insulin, hepar, otot dan lemak tidak dapat mengabsorbsi nutrisi serta tidak dapat melanjutkan distribusi glukosa, asam amino dan asam lemak ke dalam sirkulasi darah. Hal tersebut berdampak pada terbentuknya benda keton. Sehingga pada penderita DM Tipe 1 sangat bergantung pada pemberian insulin setiap harinya. Biasanya DM Tipe 1 ini terjadi pada anak- anak atau remaja muda dengan puncak kejadian saat usia anak belum bersekolah dan lagi sekitar masa pubertas. 10 Diabetes Mellitus Tipe 2 merupakan kelompok penyakit heterogen ditandai dengan adanya resistensi insulin, gangguan sekresi insulin dan peningkatan produksi glukosa. Resistensi insulin bisa diakibatkan oleh faktor penuaan, gaya hidup dan obesitas sentral. Maka dari itu penderita DM Tipe 2 ini tidak selalu mutlak membutuhkan insulin untuk seumur hidup, bahkan bisa dengan cara memberikan obat anti diabetes OAD. Biasanya DM Tipe 2 terjadi pada orang dewasa berumur lebih dari 40 tahun dengan berbagai macam derajat obesitas. 10 Diabetes Gestasional adalah diabetes yang terjadi saat kehamilan. Intoleransi glukosa mungkin terjadi saat hamil dan berhubungan dengan resistensi insulin dimana akan terjadi perubahan metabolisme pada akhir kehamilan. Usia akhir kehamilan merupakan saat-saat dimana kebutuhan insulin meningkat sehingga bila terjadi diabetes akan menyebabkan gangguan toleransi glukosa. 10

2.1.4 Patofisiologi DM

Dokumen yang terkait

Efek pemberian ekstrak nigella sativa terhadap kadar glukosa darah dan kolesterol pada tikus diabetes mellitus yang diinduksi dengan streptozotocin

3 7 62

Efek Pemberian Ekstrak Kayu Nigella sativa terhadap Glukosa Darah Dan Kolesterol Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin. 2014

1 6 62

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Studi Awal : Histoteknik Perfusi PBS-Formalin dan Gambaran Histologi Organ Hepar, Pankreas dan Ginjal Tikus Sprague Dawley

4 45 66

Studi Awal Histoteknik : Gambaran Histologi Organ Ginjal, Hepar, dan Pankreas Tikus Sprague Dawley Dengan Pewarnaan HE Dengan Fiksasi 3 Minggu

1 25 69

Efek Pemberian Ekstrak Nigella sativa Terhadap Gambaran Histopatologik Ginjal Tikus Diabetes Melitus yang Telah Diinduksi Streptozotocin. 2015

0 7 55

Efek Pemberian Ekstrak Kayu Nigella sativa terhadap Glukosa Darah Dan Kolesterol Tikus Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin. 2014.

2 6 62

Retensi Nitrogen Dan Gambaran Histopatologik Pankreas, Hati, Serta Ginjal Tikus Putih Yang Diberi Kedelai Dan Hasil Olahan Kedelai

0 5 92

Fragmentasi DNA Spermatozoa pada Tikus Jantan (Rattus Norvegicus) Diabetes Mellitus yang Diinduksi Streptozotocin Dapat Diturunkan dengan Pemberian Suspensi Bubuk Kedelai Kuning

0 2 8

Curcumin Menghambat Karbonilasi Protein Lensa pada Model Tikus Diabetes yang Diinduksi Streptozotocin

0 0 7