2.1.7. Gambaran Histologi Pankreas
Organ pankreas terdiri atas eksokrin dan endokrin. Bagian sel-sel endokrin membentuk Pulau Langerhans.
15
Pulau Langerhans dikelilingi oleh jaringan ikat retikulin dan berada tersebar di antara asini, yaitu bagian eksokrin
pankreas. Diameter pulau Langerhans sebesar 0,1-0,2 mm dan di dalamnya berisi ribuan sel. Pulau Langerhans biasanya berbentuk egg-shaped dan terdiri atas sel-
sel yang berbentuk poligonal atau bulat.
16,20
Pulau Langerhans tampak lebih pucat dibandingkan dengan area eksokrin karena tidak memiliki granul zimogen.
16,22
Bagian eksokrin dari pankreas dibagi menjadi beberapa lobus oleh septa jaringan ikat. Lobus tersebut dibagi lagi menjadi beberapa lobulus oleh sedikit
jaringan ikat dan tidak memiliki batas yang tegas.
16
Bagian eksokrin terdiri atas sel-sel asiner yang berbentuk piramid dan memiliki inti sel di bagian basal.
Karakteristik sel asiner adalah sitoplasma dengan sifat basofilik terang pada bagian basal dan asidofilik granul zimogen pada bagian apeks.
20,22
2.1.8. Gambaran Histologi Hepar
Berdasarkan teori, sel parenkim hepar terdiri atas hepatosit. Hepar dibagi menjadi lobus dan dibagi lagi menjadi lobulus oleh jaringan ikat yang disebut
kapsula Gibson. Lobulus hepar terdiri dari beberapa sinusoid bersatu pada vena sentralis pada bagian tengah. Vena sentralis ini tersusun atas sel-sel endotel. Di
daerah antara lobulus dapat ditemukan portal triad yang terdiri dari vena porta, arteri hepatica, pembuluh limfe, dan duktus biliaris.
16
Hepatosit berbentuk polihedral dengan diameter 20-30 µm dengan susunan dari perifer ke medial
menuju vena sentralis. Diantara dua barisan hepatosit terbentuk sebuah saluran yang disebut kanalikuli biliaris. Kanalikuli ini tidak memiliki endotel. Hepatosit
memiliki nukleus yang berbentuk bulat dan besar yang letaknya di tengah sel.
22
2.1.9. Gambaran Histologi Ginjal