Hepar HASIL DAN PEMBAHASAN
Data morfologi hepatosit tikus kontrol egatif dan kontrol positif setelah dilakukan pewarnaan hematoksilin-eosin Lampiran 3 sebagai berikut:
Tabel 4.3 Data Morfologi Hepatosit Tikus Kontrol Negatif
KONTROL NEGATIF Tikus
Batas sel Bentuk Sel
Sitoplasma Nukleus
1 Jelas
Polihedral Merah muda
Bulat, ungu 2
Jelas Polihedral
Merah muda Bulat, ungu
3 Jelas
Polihedral Merah muda
Bulat, ungu 4
Sebagian jelas, sebagian tidak
jelas Polihedral
Merah muda Bulat, ungu
5 Jelas
Polihedral Merah muda
Bulat, ungu 6
Jelas, rapat Polihedral
Merah muda Bulat, ungu
Tabel 4.4 Data Morfologi Hepatosit Kontrol Positif
KONTROL POSITIF Tikus
Batas sel Bentuk Sel
Sitoplasma Nukleus
1 Jelas, rapat
Polihedral Merah muda
Bulat besar, ungu
2 Jelas, rapat
Polihedral Merah muda
Bulat besar, ungu
3 Jelas
Polihedral Merah muda
Bulat, ungu 4
Tidak jelas, rapat Tidak dapat
diidentifikasi Merah muda
Bulat, ungu 5
Tidak jelas, rapat Polihedral
Merah muda Bulat besar,
ungu 6
Jelas Polihedral
Merah muda Bulat besar,
ungu
Berdasarkan hasil pada Tabel 4.3 didapatkan morfologi hepatosit tikus kontrol negatif yang dominan memiliki batas antar sel yang jelas dan tersusun rapat, bentuk
sel polihedral, sitoplasma berwarna merah muda, nukleus berbentuk bulat dan berwarna ungu dimana dapat disimpulkan masih normal. Sedangkan pada Tabel 4.4
didapatkan morfologi hepatosit tikus kontrol positif yang dominan memiliki batas antar sel yang jelas, bentuk sel polihedral, sitoplasma merah muda, nukleus berbentuk
bulat besar dan berwarna ungu.
a
b
c d
Gambar 4.2.
a Hepar tikus kontrol negatif 1 20x; b Hepar tikus kontrol positif 1 20x; c Hepar tikus kontrol negatif 1 40x insert: hepatosit; d Hepar tikus kontrol
positif 1 40x insert: hepatosit.
Pada hepar kontrol negatif didapatkan bahwa bentuk sel polihedral dengan batas antar sel jelas, sitoplasma berwaarna merah muda, nukleus berbentuk bulat
dan berwarna ungu Gambar 4.2.c insert. Pada hepar yang diinduksi STZ terdapat perbedaan dengan hepar kontrol negatif yaitu ukuran nukleus lebih besar.
Sedangkan bentuk hepatosit, warna sitoplasma, dan warna nukleus tidak ada perbedaan dengan hepar kontrol negatif Gambar 4.2.d insert. Hasil penelitian ini
tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Muhammad Zafar dkk tahun 2009 dimana
didapatkan adanya kongesti pada pembuluh darah porta dan sinusoid serta perubahan susunan konsentris pada hepatosit. Perbedaan di atas kemungkinan
diakibatkan dari jarak waktu antara pemberian STZ dengan pengambilan organ sampel . Pada penelitian ini nekropsi dilakukan 21 hari setelah pemberian STZ hari
sedangkan Muhammad Zafar dkk tahun 2004 melakukannya setelah 32 hari.
24