Pengaruh Pengetahuan Kewirausahan Dan Strategi Pemasaran Terhadap Keberhasilan Usaha Pakaian (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jln. Ujung Sidikalang)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAN DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP

KEBERHASILAN USAHA PAKAIAN

(Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jln.Ujung Sidikalang)

SKRIPSI

OLEH:

ERIKA BOANGMANALU 070521150

MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : ERIKA BOANGMANALU

NIM : 070521150

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA PAKAIAN (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jalan Ujung Sidikalang)

Tanggal : Juni 2010 Pembimbing/Penanggung Jawab Skripsi


(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ERIKA BOANGMANALU

NIM : 070521150

DEPARTEMEN : MANAJEMEN

JUDUL : ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEBERHASILAN USAHA PAKAIAN (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jalan Ujung Sidikalang)

Tanggal : Juni 2010 Ketua Departemen Manajemen

Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, S.E., M.Si

Tanggal : Juni 2010 Dekan Fakultas Ekonomi


(4)

SURAT PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa skripsi saya ajukan ini adalah hasil kerja sendiri melalui penelitian yang saya lakukan. Segala sumber dan kutipan yang terdapat dalam skripsi ini telah saya lampirkan sebagaimana mestinya.

Medan, Juni 2010

Erika Boangmanalu NIM. 070521150


(5)

ABSTRAK

Erika Boangmanalu (2010). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran terhadap Keberhasilan Usaha Pakaian (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jln.Ujung Sidikalang). Dosen Pembimbing: Ibu Dra. Frida Ramadhini MM. Ketua Departemen: Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I: Ibu Dra. Marhaini MS. Dosen Penguji II: Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar Msi. Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang. Penulis menarik hipotesis bahwa faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran keuangan berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti menggunakan teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mendorong keberhasilan usaha pakaian adalah penerapan pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran. Ini berarti hipotesis diterima.

Kata Kunci: Faktor pengetahuan kewirausahaan, faktor strategi pemasaran, keberhasilan usaha.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha kuasa, yang telah memberi kekuatan, hikmat, kebijaksanaan, dan pengetahuan serta bimbingan dalam menyelesaikan tugas akhir ini tepat pada waktunya. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Departemen Manajemen, Fakultas Ekomoni, Universitas Sumatera Utara Medan.

Dalam menyelesaikan tugas akhir ini, banyak kesulitan dan hambatan yang hadapi, namun puji syukur semua dapat diatasi berkat dorongan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kepada ayahanda H. Boangmanalu dan ibunda tercinta T. Banurea, serta buat abangku Antony Bm dan E’evi damanik, Kakakku Yanti Bm dan b’Jontikner M, serta adikku tercinta Sunaman, Putra Bm, & keponaanku Daniel K.M, Tasya Bm, Steven Bm yang selalu memberikan kasih sayang, doa dan semangat yang penuh, terimakasih banyak Tuhan Yesus memberkati.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini tidak dapat terselesaikan tampa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik bantuan materi maupun moral yang didapat penulis selama menyelesaikan penelitian ini. Dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(7)

2. Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen. 4. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhaini, MS selaku Dosen Penguji I yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar, Msi selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Semua Dosen yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama kuliah di Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Universitas Sumatera Utara. 8. Pegawai kantor jurusan, Kak Dani, Bang Jumadi, Kak Vina dan Kak Susi

serta seluruh staff dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak membantu penulis selama masa perkuliahan.

9. Pengusaha pakaian di Jalan Ujung Sidikalang yang bersedia meluangkan waktu untuk diwawancara dan mengisi daftar kuesioner.

10.Teman-temanku Eteng (Etha), Kempot (vi2), mi2, k’Maya, bu’Leni, Pani, Pina2, Risda, da’Juli (he5x), Julianita, Sinta, Mala, Nitha, yang selalu membantu dan memberi semangat.


(8)

11. Thanks special to Kumala Dewi, atas bantuannya untuk mengerjakan program SPSS di kos yang tercinta, Jamudin-laptopnya, thanks banget ya. Saya menyadari sepenuhnya bahwa penulisan ini masih jauh dari sempurna, dan dengan kerendahan hati mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat.

Medan, Juni 2010

Penulis


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI... i

DAFTAR TABEL... ii

DAFTAR GAMBAR... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang………...… 1

B. Perumusan Masalah………...…… 6

C. Kerangka Konseptual………...…..…. 7

D. Hipotesis………..…………. 8

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian……….…..….. 8

1. Tujuan Penelitian………...….. 8

2. Manfaat Penelitian………...…….... 9

F. Metode Penelitian………...………... 9

1. Batasan Penelitian...……….. 9

2. Definisi Operasional...……….. 10

3. Skala Pengukuran Variabel………...……….. 11

4. Tempat dan Waktu Penelitian……...……….. 12

5. Populasi dan Sampe...……….... 12

6. Jenis dan Sumber Data……...………... 13

7. Teknik Pengumpulan Data...………... 14

8. Metode Analisis Data………... 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu………...………... 16

B. Pengertian Wirausaha………...………. 17

C. Pengertian Usaha Kecil………...…………... 21

D. Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Pakaian... 22

E. Keberhasilan Usaha ………...………….……... 25

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR KUESIONER


(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Spesifikasi Pedagang... 10 Tabel 1.2 Definisi OperasionalisasiVariabel... 15 Tabel 1.3 Ciri dan Watak Kewirausaha... 25


(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Kerangka Konseptual... 12


(12)

ABSTRAK

Erika Boangmanalu (2010). Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan dan Strategi Pemasaran terhadap Keberhasilan Usaha Pakaian (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jln.Ujung Sidikalang). Dosen Pembimbing: Ibu Dra. Frida Ramadhini MM. Ketua Departemen: Ibu Prof. Dr. Hj. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi. Dosen Penguji I: Ibu Dra. Marhaini MS. Dosen Penguji II: Ibu Dra. Setri Hiyanti Siregar Msi. Departemen Manajemen. Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang. Penulis menarik hipotesis bahwa faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran keuangan berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Peneliti menggunakan teknik Sampling Jenuh yang merupakan teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hasil Penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mendorong keberhasilan usaha pakaian adalah penerapan pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran. Ini berarti hipotesis diterima.

Kata Kunci: Faktor pengetahuan kewirausahaan, faktor strategi pemasaran, keberhasilan usaha.


(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai lebih dari 70% total asset usaha di Indonesia mengalami imbas krisis ekonomi yang terjadi. Sementara usaha kecil dengan jumlah yang sangat besar tidak mengalami imbas dari penguasaan asset dan perkembangan yang dialami usaha besar. Hal tersebut cukup beralasan mengingat sektor usaha kecil dan menengah disamping memiliki prospek yang cukup dikembangkan, juga memiliki karakterisitik yang berbeda dengan usaha besar dilihat dari skala usaha, jumlah karyawan, kapasitas dan omset penjualan sehingga memiliki ketangguhan dan ketahanan dalam usaha dan menjaga kelangsungan usahanya (Ranto, 2007: 17).

Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menerapkan cara kerja yang lebih efesien, melalui keberanian mengambil resiko, kreativitas, inovasi serta meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar. Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagian besar pendorong perubahan, inovasi, dan kemajuan perokonomian berasal dari para wirausaha, orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil resiko dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Wirausahawan


(14)

perlu mempunyai desain produk, strategi pemasaran, dan solusi dalam mengatasi

problem manajerial yang kreatif untuk bersaing dengan perusahaan lainnya. Seorang wirausahawan adalah seorang pembaru yang mengorganisir, mengelola, dan mengasumsikan segala risiko pada saat dia memulai usahanya untuk mendapatkan keuntungan (Machfoedz, 2005: 9).

Salah satu faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah faktor pengetahuan kewirausahaan yaitu kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan untuk memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja. Seorang pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat menciptakan nilai atau kekayaan melalui penggunaan modal pengetahuan. Selain itu pengalaman juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan usaha.

Strategi pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen, yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan pembeli. Untuk kegiatan bisnis skala kecil, di mana pemilik tidak memiliki karyawan dalam jumlah besar, ini artinya perusahaan memerlukan cara berpikir yang menyeluruh pada saat ia menerapkan strategi pemasaran, yaitu serangkaian tindakan terpadu menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Pemasaran yang berkesinambungan harus


(15)

adanya koordinasi yang baik dengan berbagai departemen (tidak hanya di bagian pemasaran saja), sehingga dapat menciptakan sinergi di dalam upaya melakukan kegiatan pemasaran. Mampu menyesuaikan harga barang atau jasa yang ditawarkan bagi setiap target pasar. Dimana pasar sasaran (target market) adalah: sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus menjadi sasaran usaha pemasaran bagi sebuah perusahaan (Ranto, 2007: 28).

Keberhasilan usaha dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha yaitu mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan. Semakin banyak pelanggan yang menerima produk atau jasa yang ditawarkan, maka mereka semakin puas, dan ini berarti strategi yang dijalankan sudah cukup berhasil. Ukuran mampu meraih pelanggan sebanyak mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan lain sebagainya (Kasmir, 2006: 172).

Pelanggan merupakan seseorang yang beberapa kali datang ke tempat yang sama untuk memenuhi keinginannya dengan memiliki suatu produk atau mendapatkan jasa. Pelanggan menurut Griffin (2003: 31), adalah ”a person who buys goods or services” atau pelanggan adalah seseorang yang membeli barang atau jasa. Menjual pakaian yang berkualitas dan memiliki konsep yang baik tidak bermanfaat apabila tidak dapat mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan berarti mengharapkan pelanggan melakukan pembelian ulang atas produk pakaian sehingga


(16)

menunjukkan kepuasan pelanggan. Memberikan kepuasan kepada pelanggan hanya dapat diperoleh jika perusahaan memperhatikan apa yang diinginkan oleh pelanggan.

Wirausaha di kota Sidikalang cukup mengalami pertumbuhan. Banyak pedagang-pedagang yang berjualan di kota Sidikalang, antara lain pedagang pakaian, pedagang kelontong, apotek, fotokopi, rumah makan dan lain-lain. Kondisi pedagang pakaian di jalan Ujung Sidikalang dapat dilihat dari tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Spesifikasi & Jumlah Pedagang di Jalan Ujung Sidikalang Tahun 2010

No Spesifikasi Jumlah Pedagang

1 Pedagang pakaian 22

2 Pedagang kelontong 52

3 Apotek 15

4 Fotokopi 20

5 Rumah makan 25

Jumlah 134

Sumber: Data Primer, diolah (2010).

Dari tabel dapat dilihat spesifikasi dan jumlah pedagang di jalan Ujung Sidikalang tahun 2010 didominasi pedagang kelontong sebanyak lima puluh dua (52) pedagang atau 38,80%, rumah makan sebanyak dua puluh lima (25) pedagang atau 18,65%, pedagang pakaian sebanyak dua puluh dua (22) pedagang atau 16,41%, fotokopi sebanyak 20 pedagang atau 14,92% dan apotek sebanyak 15 pedagang atau 11,19%. Pedagang pakaian adalah pedagang dengan modal relatif sedikit berusaha di bidang penjualan pakaian untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Usaha tersebut dilaksanakan pada tempat-tempat yang dianggap strategis dalam suasana lingkungan tempat tinggal bahkan rumah yang ditempati sekalipun. Selain alasan tersebut mengingat banyaknya keuntungan yang bisa didapatkan dari jenis usaha pakaian ini,


(17)

lebih praktis, bagi ibu rumah tangga dapat menjalankan usaha dari rumah, mengasuh anak, menyelesaikan pekerjaan domestik, bisa dilakukan secara bersamaan. Hanya perlu mengatur waktu sebaik mungkin dan tidak harus menjadi karyawan di perusahaan tertentu yang memiliki peraturan yang harus dipatuhi. Kebutuhan akan pakaian juga sangat stabil dengan model dan gaya yang up to date setiap tahunnya, sehingga permintaan penjual akan pakaian selalu meningkat.

Dari fenomena tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Pengetahuan kewirausahaan dan Strategi Pemasaran terhadap Keberhasilan Usaha Pakaian (Studi Kasus pada Usaha Pakaian di Jalan Ujung Sidikalang)”.

B. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pakaian?”.

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti. Sintesa tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis (Sugiyono, 2004: 49).


(18)

Pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran merupakan faktor-faktor untuk mencapai keberhasilan usaha. Menggunakan pengetahuan kewirausahaan untuk menunjukkan bahwa pengusaha memulai sebuah usaha perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan kerja yang dimiliki.

Sedangkan strategi pemasaran merupakan suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsume. Strategi pemasaran yang sering dilakukan oleh suatu perusahaan adalah dengan cara melakukan penyebaran pemasaran itu sendiri, atau lebih sering dikenal dengan istilah bauran pemasaran. Bauran pemasaran sendiri didefinsikan sebagai suatu strategi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang dapat menentukan dan mengetahui serta menghasilkan pelayanan (penyajian) produk yang memuaskan pada suatu segmen pasar tertentu yang mana segmen pasar tersebut telah di jadikan sasaran pasar untuk produk yang telah diluncurkan untuk menarik perhatian konsumen sehingga terjadi pembelian (Ranto, 2007: 28).

Kerangka konseptual dapat dibuat secara skematis sebagai berikut: Pengetahuan

Kewirausahaan (X1)

Keberhasilan usaha

(Y) Strategi Pemasaran

(X2)

Gambar 1.1. Kerangka Konseptual Penelitian


(19)

D. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah: Faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran berpengaruh positif terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Mengetahui dan menganalisis faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha pada usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

2. Manfaat Penelitian a. Bagi Pedagang

Memberikan tambahan informasi dan wawasan serta memberikan masukan bagi para pedagang agar dapat mengembangkan usahanya.

b. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menerapkan teori yang telah diperoleh di bangku kuliah dan menambah wawasan peneliti serta mengetahui pentingnya menerapkan faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha.

c. Bagi Pihak Lain

Penelitian ini dapat dilakukan sebagai bahan referensi yang nantinya akan memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa yang akan datang.


(20)

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Penelitian

Peneliti ingin menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran yang mempengaruhi keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen.

a. Variabel bebas (Independen)

X1 : Pengetahuan Kewirausahaan X2: Strategi Pemasaran

b. Variabel terikat (Dependen) Y : Keberhasilan Usaha 2. Definisi Operasional

Variabel-variabel yang dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah semua variabel yang termasuk dalam hipotesis yang telah dirumuskan. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian, maka perlu definisi variabel-variabel yang akan diteliti sebagai berikut:

a. Variabel bebas (Independen) 1. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi.


(21)

2. Strategi Pemasaran (X2)

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

b. Variabel terikat (Dependen) Keberhasilan Usaha (Y)

Keberhasilan usaha merupakan pencapaian yang diharapkan di dalam bisnis yang dijalankan. Keberhasilan suatu usaha dipengaruhi oleh kompetensinya yang dimiliki oleh pemilik usaha tersebut, sehingga usaha yang dijalankan dapat berhasil dan memiliki keuntungan atau laba yang memuaskan. (www.google.com, diakses 15 April 2010).

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Skala

1 Pengetahuan Kewirausahaan (X1) Sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan

1. Memulai usaha berdasarkan pengalaman sendiri

2. Memulai usaha berdasarkan pengalaman orang lain 3. Mampu menilai peluang bisnis

4. Siap untuk menghadapi resiko yang akan terjadi

Likert 2 Strategi Pemasaran (X2) Wujud rencana yang terarah dibidang pemasaran

1. Strategi Produk 2. Strategi Harga

3. Strategi Lokasi dan Layout

4. Strategi Discount 5. Kualitas Pelayanan

Likert 3 Keberhasilan Usaha (Y) Pencapaian atau hasil yang diperoleh didalam bisnis

1. Keuntungan usaha 2. Perkembangan usaha 3. Jumlah pelanggan 4. Omzet penjualan

Likert


(22)

3. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sifat, pendapat dan persepsi seseorang ataupun kelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005: 104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skala 1 sampai 5 dilihat pada tabel 1.3 berikut ini.

Tabel 1.3

Instrument Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2010 sampai Juni 2010.

5. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2005), populasi adalah wilayah yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain. Satu orangpun dapat digunakan sebagai populasi, karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik,


(23)

misalnya gaya bicaranya, disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain-lain. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian di jalan Ujung Sidikalang yang berjumlah dua puluh dua (22) pedagang.

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2005: 73). Prosedur penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan metode sampling jenuh (sensus), yaitu teknik penentuan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel, hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil kurang dari lima puluh (50) orang. Istilah lain sampel jenuh disebut dengan sensus sehingga sampel yang digunakan pada penelitian ini seluruhnya berjumlah dua puluh dua (22) pedagang pakaian.

6. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni: a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan wawancara (interview) terstruktur dengan pemilik usaha secara langsung.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah dan situs internet untuk mendukung penelitian.


(24)

7. Teknik Pengumpulan Data a. Wawancara (interview)

Peneliti melakukan wawancara tatap muka (face to face) dengan responden terpilih. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa seperangkat daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu atau sering disebut

interview guide.

b. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui daftar pertanyaan pada setiap responden untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan sehingga penelitian dapat lebih terstruktur.

c. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung pada lokasi penelitian, dalam hal ini di jalan Ujung Sidikalang.

c. Studi Dokumentasi

Pengumpulan data diperoleh dari buku-buku dan internet yang mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Realibilitas


(25)

menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Dikatakan konsisten jika beberapa pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Jogiyanto, 2004). Adapun tempat untuk menguji validitas dan reabilitas tersebut adalah pedagang pakaian pasar tradisional di kota Sidikalang, diluar dari sampel penelitian. Uji validitas dan reabilitas ini menggunakan alat bantu program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16.0 for windows.

a. Uji Validitas

Dalam uji validitas kriteria pengambilan keputusan adalah: 1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung < rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan. Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut layak untuk kuesioner penelitian.

b. Uji Reliabilitas

Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel. 2. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai


(26)

9. Metode Analisis Data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah: a. Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan metode analisis data dimana peneliti mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis, dan menginterpretasikan data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui variabel bebas (X) yang lebih dari dua (2) variabel terhadap variabel terikat (Y).

Menurut Sugiyono (2005: 204) analisis regresi linier berganda yang digunakan, yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan:

Y : Keberhasilan usaha a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi berganda X1 : Pengetahuan kewirausahaan X2 : Strategi pemasaran

e : Standar error

Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS 16.0 for windows.


(27)

c. Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F pada dasarnya menunjukkan semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat atau tidak.

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah :

H0 : b1 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat.

Ha : b1 ≠ 0, Artinya varibael bebas secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%


(28)

3. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat, dimana 0<R2<1. Hal ini menunjukkan jika R2 semakin dekat dengan 1 maka kemampuan variabel bebas (X) untuk menjelaskan variabel terikat (Y) semakin baik. Sebaliknya jika R2 semakin dekat pada 0 maka kemampuan variabel bebas (X) untuk menjelaskan variabel terikat semakin lemah. Hal ini berarti bila R2=0 menunjukkan tidak adanya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan bila R2 mendekati satu menunjukkan semakin kuatnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.


(29)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Ulina (2008) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories

Sun Plaza dan mengetahui faktor yang paling dominan mendorong wirausahawan meraih keberhasilan usaha baru Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta

Accessories Sun Plaza. Diperoleh kesimpulan bahwa rencana pemasaran merupakan faktor yang paling dominan dalam mendorong keberhasilan usaha baru. Oleh karena itu faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha baru adalah penerapan yang diikuti pengimplementasian keempat faktor dari rencana usaha (business plan) yaitu rencana pemasaran, rencana produksi, rencana organisasi dan manajemen serta keuangan.

Lisnawati (2004) melakukan penelitian dengan judul “Variabel yang Mempengaruhi Keberhasilan Pedagang Kaki Lima (Studi kasus di jalan Oerip Sumoharjo Jatinegara)”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui variabel-variabel yang mempengaruhi keberhasilan pedagang kaki lima jalan Oerip Sumoharjo Jatinegara. Diperoleh kesimpulan bahwa variabel-variabel yang berpengaruh secara siqnifikan terhadap keberhasilan pedagang kaki lima (PKL) dengan pendekatan


(30)

pendapatan rata-rata per hari di jalan Oerip Soemaharjo Jatinegara adalah jumlah jam kerja, asal barang, pelayanan, harga barang, barang tidak laku, dan modal usaha awal.

B. Pengertian Wirausaha

Kata “wirausaha” dalam bahasa Indonesia adalah padanan kata bahasa perancis “entrepreneur”, yang sudah dikenal sejak abad ke 17.

Kata entrepreneur berasal dari kata kerja Enterprende. Kata ”wirausaha” merupakan gabungan kata ”wira” (gagah berani, perkasa) dan kata ”usaha”. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani/perkasa dalam usaha.

an enterpreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty for the purpose of achieving profit. And the growth by identifying opportunities and assembling the necessary resources to capitalize of them” (Riyanti, 2003: 21).

Wirausaha sebagai orang yang memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang dan jasa. Dalam pandangan Smith, wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu menjadi agen ekonomi yang merubah permintaan menjadi produksi. Manger (Riyanti, 2003: 23) berpendapat bahwa wirausaha adalah orang yang dapat melihat cara-cara ekstrem dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tidak bernilai/bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi. Misalnya, dari terigu menjadi roti yang lezat.

Kamus umum bahasa Indonesia (Riyanti, 2003: 24) mengartikan wirausaha sebagai: ”orang yang pandai atau berbakat mengenali produk, menentukan cara


(31)

produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.

Pengertian wirausaha yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perpaduan definisi yang dikemukakan diatas sebagai berikut:

”wirausaha adalah orang yang menciptakan kerja bagi orang lain dengan cara mendirikan, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya sendiri dan bersedia mengambil resiko pribadi dalam menemukan peluang berusaha dan secara kreatif menggunakan potensi-potensi dirinya untuk mengenali produk, mengelola dan menentukan cara produksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk, memasarkannya serta mengatur permodalan operasinya.”

Definisi ini hanya berlaku bagi mereka yang mengelola usaha sendiri dan mempekerjakan orang lain dalam menjalankan kegiatan usahanya. Oleh karena itu penelitian ini hendak melihat peran dari orang yang memimpin usaha miliknya sendiri. Dengan demikian, dia bertanggungjawab penuh terhadap hasil akhir dari upaya mengantisipasi peluang dan hambatan demi kemajuan usahanya.

Ada enam hakekat penting kewirausahaan yaitu (Suryana, 2003: 13), sebagai berikut:

1. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan,siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis. 2. Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru


(32)

3. Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan. 4. Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha

(start-up phase) dan perkembangan usaha (venture growth).

5. Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru

(creative), dan sesuatu yang berbeda (inovative) yang bermanfaat memberi nilai lebih.

6. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Kewirausahaan secara ringkas berdasarkan keenam konsep diatas dapat didefinisikan sebagai sesuatu kemampuan kreatif dan inovatif (create new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan dengan keberanian untuk menghadapi risiko.

Sesuai dengan inti dari jiwa kewirausahaan yaitu kemampuan untuk menciptakan seuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup, maka seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif


(33)

didalam mengembangkan ide dan pikiranya terutama didalam menciptakan peluang usaha didalam dirinya, dia dapat mandiri menjalankan usaha yang digelutinya tanpa harus bergantung pada orang lain, seorang wirausaha harus dituntut untuk selalu menciptakan hal yang baru dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber yang ada disekitarnya, mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien, memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Menurut Geoffrey G. Meredith (Suryana, 2003: 14) mengemukakan ciri-ciri kewirausahaan sebagai berikut:

Tabel 2.1

Ciri-ciri & Watak Kewirausahaan

No Ciri-ciri Watak

1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individualitas, dan optimisme.

2 Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik dan insiatif.

3 Pengambilan resiko dan suka tantangan

Kemampuan untuk mengambil resiko yang wajar.

4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran-saran dan kritik.

5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel 6 Berorientasi ke masa depan Pandangan ke depan, perspektif.


(34)

C. Pengertian Usaha Kecil

Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda di benak masing-masing. Mungkin langsung tergambar pada sebagian benak orang sebuah toko kelontong yang menjual kebutuhan sehari-hari, atau seorang penjual es yang menggunakan gerobak atau bahkan seorang pedagang roti keliling yang dagangannya menggunakan sepeda yang telah dimodifikasi.

Sebenarnya bukan hal-hal seperti itu. Usaha kecil adalah jika memiliki sepuluh gerobak untuk berjualan roti atau es, dan bahkan toko kelontong yang mempunyai dua atau tiga bahkan lebih cabang.

Usaha kecil menurut surat edaran Bank Indonesia No. 26/1/UKK tanggal 29 Mei 1993 perihal kredit Usaha Kecil (KUK) adalah usaha yang memiliki total aset maksimum Rp. 600 juta (enam ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan rumah yang ditempati. Pengertian usaha kecil ini meliputi usaha perseorangan, badan usaha swasta dan koperasi, sepanjang aset yang dimiliki tidak melebihi nilai Rp. 600 juta.

Menurut UU No. 9/1995 tentang usaha kecil yang dimaksud dengan usaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dalam memenuhi kriteria kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan seperti kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. Usaha kecil yang dimaksud di sini meliputi usaha kecil informal dan usaha kecil tradisional. Adapun usaha kecil informal adalah berbagai usaha yang belum terdaftar, belum tercatat, dan belum berbadan hukum, antara lain petani penggarap, industri rumah tangga, pedagang asongan, pedagang keliling, pedagang kaki lima, dan pemulung. Sedangkan usaha kecil tradisional adalah usaha


(35)

yang menggunakan alat produksi sederhana yang telah digunakan secara turun temurun, dan berkaitan dengan seni dan budaya (Panji Anoraga, 2002: 45).

D. Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan usaha adalah: 1. Pengetahuan Kewirausahaan

Pengetahuan kewirausahaan adalah kemampuan untuk mengenali atau menciptakan peluang dan mengambil tindakan untuk sesuatu yang perlu diketahui mengenai kewirausahaan yang diperoleh dari sumber-sumber informasi. Seorang pengusaha harus memiliki modal pengetahuan yang cukup pribadi untuk dapat menciptakan nilai atau kekayaan melalui penggunaan modal pengetahuan. Pemilik usaha perlu memahami pengetahuan dimulai dengan kemampuan untuk memperoleh, mengembangakan usaha, mengelola, memanfaatkan informasi pengetahuan dan pemahaman organisasi serta mengelola pengetahuan pekerja. Menggunakan pengetahuan kewirausahaan untuk menunjukkan bahwa pengusaha memulai sebuah usaha perusahaan yang didasarkan pada pengetahuan kerja (www.pengetahuan kewirausahaan.com, diakses 15 April 2010).

a. Pengetahuan langsung

Merupakan pengetahuan yang diterima berdasarkan pengalaman sendiri, yaitu berdasarkan usia atau lamanya seseorang menjalankan usaha.


(36)

Pengalaman orang lain adalah pernah tidaknya seorang wirausaha terlibat dalam pengelolaan usaha sejenis sebelum dia memulai usaha sendiri dan bisa diperoleh dari pengalaman kerja pada suatu organisasi entrepreneurial. 2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah wujud rencana yang terarah di bidang pemasaran, untuk memperoleh suatu hasil yang optimal.

a. Strategi Produk

Segala sesuatu yang berkenaan dengan produk merupakan salah satu bagian dari strategi pemasaran, agar dapat diyakinkan bahwa produk yang dihasilkan adalah produk yang betul-betul dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

b. Strategi Harga

Pengertian harga merupakan sejumlah nilai (dalam mata uang) yang harus dibayar konsumen untuk membeli atau menikmati barang atau jasa yang ditawarkan. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan jasa yang ditawarkan.

c. Strategi Lokasi dan Layout

Lokasi merupakan tempat usaha pakaian itu melakukan proses penjualan, tempat melayani konsumen, dapat juga diartikan sebagai tempat untuk memajangkan produk atau barang yang dijual. Konsumen dapat melihat langsung barang yang diproduksi atau dijual baik jenis, jumlah maupun harganya yaitru dengan kategori strategis atau tidak strategis.


(37)

Tata letak juga perlu dipikirkan sebagai tempat melakukan kegiatan usaha. Tata letak ini dikenal dengan nama layout. Layout yang tepat memberikan keindahan, kenyamanan, kesehatan dan keselamatan kerja yang lebih baik sehingga memberikan motivasi yang tinggi kepada para tenaga kerja. Di samping itu, pelanggan atau konsumen pun betah berbelanja atau berurusan dengan usaha tersebut.

d. Strategi Discount

Merupakan cara pengusaha pakaian untuk menarik perhatian calon pembeli untuk membeli barang atau produk pakaian dengan memberikan discount. e. Kualitas Pelayanan

Pelanggan akan merasa puas apabila mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan. Untuk perusahaan jasa, sistem informasi pelayanan yang baik berarti menciptakan kualitas yang baik pula, sehinga pelanggan mendapatkan pelayanan sesuai dengan yang mereka harapkan.

F. Keberhasilan Usaha

Menurut Nasution (2001: 12), sebuah perusahaan dikatakan meraih keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat, keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan anggota dari perusahaan tersebut bertambah.

Menurut Ranto (2007: 20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi kaya, karena kekayaan bisa diperoleh dengan berbagai cara sehingga menghasilkan nilai


(38)

tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk, mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk, tidak berjalan atau mungkin tidak ada sama sekali. Seberapa pun kecilnya ukuran suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baik maka nilai berusahanya jelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai dengan bergelimang fasilitas.

Menurut Hutagalung (2008: 50), sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang, harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari kesemuanya.


(39)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Kabupaten Dairi 1. Kondisi Geografis

Kabupaten Dairi merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Dairi terletak pada posisi 980 00 – 980 30 LS dan 20 00 – 150 00 LU dengan luas 1.927,82 Ha. Adapun perbatasan kabupaten ini adalah:

Sebelah Utara berbatasan dengan : Kabupaten Aceh Tenggara dan Kabupaten Tanah Karo

Sebelah Timur berbatasan dengan : Kabupaten Toba Samosir Sebelah Selatan berbatasan dengan : Kabupaten Pak-pak Barat Sebelah Barat berbatasan dengan : Kabupaten Aceh Selatan

Kabupaten Dairi terletak pada 700–1.600 M di atas permukaan laut, sehingga digolongkan kedalam daerah dataran tinggi. Topografi Kabupaten Dairi bervariasi dan umumnya terdapat banyak gunung dan bukit. Kemiringannya juga bervariasi sehingga memiliki iklim hujan tropis. Setelah keluarnya UU No. 9 tahun 2003 tentang pembentukan beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, diantaranya Kabupaten Pakpak Bharat pemekaran dari Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat.

Kabupaten Dairi terdiri dari lima belas (15) kecamatan, seratus tiga puluh tujuh (137) desa dan tujuh (7) kelurahan. Perincian mengenai luas setiap kecamatan tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:


(40)

Tabel 3.1

Luas Kabupaten Dairi Tahun 2007

No. Kecamatan Luas (km2)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Sidikalang Sitinjo Berampu Parbulauan Sumbul Silahi Sabungan Silima Pungga-pungga Lae Parira Siempat Nempu Siempat Nempu Hulu Siempat Nempu Hilir Tiga Lingga Gunung Sitember Pegangan Hilir Tanah Pinem 70,69 39,48 39,45 235,40 192,58 75,62 83,40 61,00 59,35 93,93 105,12 197,00 77,00 158,40 439,40

Jumlah 1.927,82

Sumber: Kabupaten Dairi 2010

2. Kondisi Penduduk

Penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai ragam suku, antara lain suku pak-pak, batak toba, simalungun, karo, mandailing, jawa, aceh, nias dan lain-lain. Penduduk kabupaten dairi akhir Juni tahun 2007 berjumlah 268.780 jiwa, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) sebesar 99,43 persen. Dari jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di hitung Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP). Pengambilan tahun dasar penghitungan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) adalah tahun 2000 dimana


(41)

pada tahun tersebut dilakukan sensus penduduk. LPP Dairi tahun 2007 sebesar 0,01 persen (terjadi penurunan dibanding tahun 2000 sebesar 0,11 persen).

Tabel 3.2

Laju Pertumbuhan dan Sex Ratio Kabupaten Dairi Tahun 1993-2007

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio LPP (%) 1993 1994 1995 1996 144.349 143.666 144.484 144.084 149.272 148.788 149.449 149.068 293.115 293.621 291.984 293.752 96,70 96,19 96,13 97,06 1,78 1,32 1,14 0,98 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 144.560 146.642 147.466 152.874 147.112 114.132 127.455 129.104 130.252 133.426 134.003 149.626 151.671 152.339 154.892 148.211 145.192 128.392 130.054 131.035 134.203 134.777 294.186 298.313 299.805 307.766 295.323 289.334 255.847 259.158 261.287 267.629 268.780 96,61 96,68 96,80 98,70 99,26 99,27 99,27 99,27 99,40 99,42 99,43 0,86 0,93 0,88 0,11 0,03 0,02 -0,34 0,01 0,01 0,02 0.01 Sumber:Kabupaten Dairi 2010

Kabupaten Dairi pada tahun 2007 mengalami pemekaran terhadap desa/kelurahan dan keacamatan yang pada prinsipnya bertujuan untuk mempercepat laju pembangunan sehingga beberapa desa/kelurahan dimekarkan. Jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Dairi sebanyak 144 buah dengan luas wilayah 1.927,82 Km2 membuat kepadatan tertinggi terdapat di Kecamatan Sidikalang (625 jiwa/Km2) dan Kecamatan Siempat Nempu (343 jiwa/Km2). Sedangkan yang terendah adalah


(42)

Kecamatan Tanah Pinem (46 jiwa/Km2) dan Kecamatan Silahisambungan (61 jiwa/Km2).

3. Pendidikan

Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan pendidikan, sebagian besar penduduk di Kabupaten Dairi telah mengenyam pendidikan hal ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini:

Tabel 3.3

Tingkat Pendidikan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2004

Tingkat pendidikan Laki-laki(%) Perempuan(%) % Lk + Pr Tidak/belum pernah sekolah 0.18 2.41 1.29 Tidak/ belum tamat SD/TK 22.29 26.50 24.28

SD 30.32 32.70 31.50

SLTP 30.03 26.07 28.06

SLTA/ Umum 12.20 6.76 9.49

SMA/Kejuruan 3.26 3.17 3.22

Diploma I dan II 0.76 1.29 1.02

Diploma III 0.28 0.18 0.54

D-IV dan S1 0.69 0.28 0.49

Jumlah 100 100 100

Sumber: Kabupaten Dairi 2010

Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa secara umum masyarakat Kab. Dairi telah mengenyam pendidikan dari 276.459 jiwa penduduk, 98.71% jiwa diantaranya telah mengenyam pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi artinya masyarakat telah menyadari arti pentingnya pendidikan dan terjalin kerja sama dari semua pihak dalam meningkatkan kkukalitas masyarakat. Masyarakat Kab. Dairi lebih banyak


(43)

berpendidikan yaitu 31.50%, SLTP sebanyak 28.06% dan yang menamatkan SLTA sebanyak 9.49% dan perguruan tinggi sebanyak 2.05%.

4. Struktur Organisasi

Pemerintah di Dairi sudah ada sebelum tiba penjajahan Belanda, sekitar tahun 1852 sampai dengan 1942 dengan struktur pemerintahan sebagai berikut:

a. Raja Ekuten atau Takal Aur, sebagai pemimpin satu suku atau dari beberapa suku. b. Pertaki sebagai pemimpin satu kuta atau satu kampung setingkat di bawah raja

Ekuten.

c. Sulang Silima, sebagai pembantu Pertaki pada setiap kuta (kampung), yang terdiri dari: Perisangisang, Perekutekur, Pertulantengah, Perpunca Ndiadep dan Perbetekken, sesuai struktur tersebut maka Dairi di bagi dalam 5 (lima) suku, yaitu: Sim-sim, Keppas, Pegagan dan karo kampung, Boang dan Kelasen.

Struktur yang dimaksud berdasarkan hubungan antar suku yang erat kaitannya satu sama lain serta kebutuhan aspek budaya dan sosiologi sehingga sekaligus menjalin rantai perekonomian. Pada saat penjajahan Hindia Belanda tiba di Indonesia, struktur Pemerintahan di Dairi berubah. Dairi menjadi satu Onder Afdeling yang dipimpin oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh seorang demang dari seorang penduduk Bumiputera. Daerah Dairi Landen menjadi bagian dari Asisten Residen Batak. Landen yang berpusat di Tarutung. Selama penjajahan Belanda daerah Dairi mengalami penyusutan wilayah karena tertutupnya hubungan dengan wilayah-wilayah lainnya.


(44)

5. Visi dan Misi Sidikalang 1. Visi

"Sumatera Utara yang Maju dan Sejahtera dalam Harmoni Keberagaman" a. Sumatera Utara yang Maju

Bermakna masyarakatnya berpengetahuan dan sabar akan kebutuhan secara individual atau kelompok, serta menggunakan akal sehat dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan perkembangan nasional dan global, namun tetap mempertahankan cirri dan identitas masyarakat Sumatera Utara yang majemuk serta bijaksana menghargai adat.

b. Sumatera Utara yang Sejahtera

Adalah masyarakat yang terpenuhinya kebutuhan secara lahir dan batin berdasarkan keperluan baik individu maupun kelompok yang dipenuhi yang dipenuhi secara tertib berdasarkan program. Melalui pelaksanaan visi ini diharapkan akan terwujud derajat kehidupan penduduk Sumatera Utara yang sehat, layak dan manusiawi.

c. Sumatera Utara dalam Harmoni Keberagaman

Bermakna terbentuknya kesesuaian dan keharmonisan masyarakat Sumatera Utara yang beragam di mana hak., kesempatan dan keberagaman tersebut untuk dapat dinikmati secara bersama-sama dan adil oleh setiap kelompok dalam masyarakat di Sumatera Utara.


(45)

2. Misi

Dalam mewujudkan visi yang telah ditetapkan, maka misi yang dilaksanakan adalah:

1. Mewujudkan Sumatera Utara yang maju, aman, bersatu, rukun dan damai dalam kesetaraan

2. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang mandiri dan sejahtera dan berwawasan lingkungan

3. Mewujudkan Sumatera Utara yang berbudaya, religius dan keberagaman

4. Mewujudkan masyarakat Sumatera Utara yang partisipatif dan peduli terhadap proses pembangunan (www.sejarah Sidikalang.com).

B. Gambaran Umum Usaha Pakaian di Jalan Ujung Sidikalang 1. Hayati Baru (H.Boang.M)

Toko Hayati Baru terletak di jalan Ujung No.19 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama lima belas (15) tahun yang lalu dan sampai sekarang masih terus eksis di tengah ketatnya persaingan karena konsumen sudah cukup mengenal usaha pakaian lainnya. Usaha ini mulai beroperasi sejak tahun 1995. Hayati Baru sering menggunakan promosi iklan di radio untuk menarik perhatian konsumen dan menjual pakaian yang selalu mengikuti model pakaian yang up to date.

2. Toko Saudara Kita

Toko Saudara Kita terletak di jalan Nusantara No.19 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama lima belas (15) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 17 Mei 1995. Nama pemilik usaha ini Eka Sari Manalu.


(46)

3. Manik Collection

Manik Collection mulai berdiri tanggal 27 Oktober 2000 di jalan Ujung No.23 Sidikalang. Usaha pakaian ini memiliki dua (2) orang tenaga kerja. Nama pemilik usaha ini Jontor Manik. Usaha ini juga menjual berbagai jenis sepatu dan tas wanita yang up to date.

4. Marlina Fashion

Marliana Fashion terletak di jalan S.M. Raja No.104 Sidikalang. Usaha pakaian ini berdiri tanggal 16 Februari 2008. Lokasi marlina fashion berada tepat ditengah kota Sidikalang. Pemilik usaha ini Marlina Purba, usaha ini sudah berdiri selama lebih kurang dua (dua) tahun.

5. Koko’s Collection

Toko Koko’s Collection terletak di jalan S.M. Raja No.12 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama empat (4) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 2 Februari 2006. nama pemilik usaha ini Guntur Luther Siregar.

6. Boys Sport

Toko Boys Sport terletak di jalan S.M. Raja No.17 Simpang IV Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tiga setengah (3.5) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 16 Maret 2006. Nama pemilik usaha ini Boy Sitanggang. Jenis pakaian yang dijual mayoritas khusus untuk laki-laki.

7. UD. Sahat Maju

Toko ini terletak di jalan Bansel No.127 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tujuh (7) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 12 Oktober 2003. Nama pemilik usaha ini Dame Banurea.


(47)

8. Evi Fashion

Evi fashion mulai berdiri sejak tahun 2001 di jalan S.M. Raja No.109 Sidikalang. Dari segi layout toko pakaian Evi fashion berbeda dengan usaha pakaian lainnya. Ruangan toko ini tertutup dan tidak terbuka seperti toko pakaian lainnya. Setiap konsumen yang ingin membeli harus membuka pintu terlebih dahulu. Ini merupakan keunggulan dari usaha pakaian ini karena konsumen merasa lebih aman dan nyaman berada di dalam ruangan. Toko pakaian ini memiliki 2 orang karyawan. Harga yang ditawarkan sangat murah mulai dari harga Rp 15.000. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tujuh (7) tahun.

9. Bina Ayu

Bina Ayu mulai berdiri tanggal 18 Februari 2007 di jalan S.M. Raja No.17 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tiga (3) tahun. Nama pemilik usaha pakaian ini Ayu Khumaidah Sitepu.

10. Tumbur Fashion

Tumbur fashion mulai berdiri tanggal 27 Mei 2008 di jalan HKBP 2 No.1 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tiga (3) tahun. Nama pemilik usaha ini Tumbur Sitanggang.

11. Marta’s Collection

Toko Marta’s Collection terletak di jalan S.M. Raja No.47 Sidikalang. Usaha pakaian ini masih berdiri selama satu (1) tahun, pada tanggal 30 April 2009. Nama pemilik usaha ini Marta Silitonga. Masih baru berdiri tapi, sudah memiliki banyak pelanggan karena harga yang lebih murah dan pelayanan yang baik.


(48)

12. Krisna Collection

Toko Krisna Collection terletak di jalan Ujung No.22 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tiga belas (13) tahun yang lalu dan sampai sekarang. Usaha ini mulai beroperasi sejak tahun 1997. Krisna Collection menjual pakaian yang selalu mengikuti model pakaian yang up to date. Nama pemilik usaha pakaian ini Kumala.

13. Serbu

Toko Serbu terletak di jalan S.M. Raja No.17 Simpang IV Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama delapan (8) tahun, pada tanggal 1 November 2002. Nama pemilik usaha pakaian ini Berliana.

14. UD. Putra Jaya

UD. Putra Jaya terletak di jalan Barna No.40 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama sepuluh (10) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 3 Mei 2000. Nama pemilik usaha ini Romi Silalahi.

15. Jellik Collection

Jellik Collection terletak di jalan Ujung No.4 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama empat (4) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 2 Juli 2006. Nama pemilik usaha ini Mei Hutagalung.

16. Yanti Fashion

Yanti Fashion terletak di jalan Keppas No.19 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama empat (4) tahun, tanggal 1 Februari 2005. Lokasi Yanti fashion

berada tepat ditengah kota Sidikalang, sehingga konsumen tidak kesulitan untuk berbelanja di toko ini. Nama pemilik toko ini Yanti Boangmanalu.


(49)

17. Jegges Jaya Banurea

Terletak di jalan Barisan Nauli No.93 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama enam (6) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 16 April 2004. Nama pemilik usaha ini Julinda Tobing.

18. B’M Collection

Toko ini terletak di jalan Ujung No.27 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama tiga belas (13) tahun yang lalu dan sampai sekarang. Usaha ini mulai beroperasi sejak tahun 1997. Nama pemilik usaha pakaian ini Sunaman BM.

19. Dini Fashion

Toko ini terletak di jalan Ujung No.29 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama lima (5) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 17 Oktober 2005. Nama pemilik usaha ini Dini Fadila.

20. Kasea’s Collection

Toko Korea Collection’s terletak di jalan Nusantara No.233 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama enam (6) tahun. Usaha ini mulai beroperasi tanggal 27 Januari 2004. Nama pemilik usaha ini Daniel Kasea Manik.

21. UD. Serba Guna

Toko ini terletak di jalan Ujung No. 11 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama sebelas (11) tahun yang lalu dan sampai sekarang masih terus eksis di tengah ketatnya persaingan karena konsumen sudah cukup mengenal usaha pakaian lainnya. Usaha ini mulai beroperasi sejak tahun 1999. Nama pemilik usaha pakaian ini Etha Vero.


(50)

22. EAN’s

Toko ini terletak di jalan Ujung No.14 Sidikalang. Usaha pakaian ini sudah berdiri selama dua (2) tahun, sejak tahun 2008. Usaha pakaian ini sangat banyak diminati oleh konsumen, karena memiliki dekorasi ruangan, penyajian tampilan (display) produk di etalase yang menarik, tempat usaha yang nyaman dengan pencahayaan yang baik, menarik minat konsumen untuk masuk ke dalam usaha pakaian, jenis pakaian yang up to date dengan harga yang murah dan dapat dijangkau pembeli. Nama pemilik usaha pakaian ini Ikong BM.


(51)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Deskriptif 1. Deskriptif Responden

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner, jumlah pernyataan berupa lima (5) pernyataan untuk variabel X1, jumlah pernyataan berupa delapan (8) pernyataan untuk variabel X2 dan empat (4) pernyataan untuk variabel Y, jumlah seluruh pernyataan adalah tujuh belas (17) pernyataan. Kuesioner yang disebarkan kepada responden berupa pernyataan-pernyataan mengenai pengetahuan kewirausahaan (variabel X1), strategi pemasaran (variabel X2), dan keberhasilan usaha (variabel Y). Responden dalam penelitian ini adalah pedagang pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

Data identitas responden dari segi jenis kelamin, umur, pendidikan, dan lama usaha dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Pedagang Persentase

Laki-laki 8 36,36%

Perempuan 14 63,63%

Total 22 100%

Sumber :Data primer diolah (2010)

Tabel 4.1 terlihat bahwa jumlah pedagang pakaian terbanyak berdasarkan jenis kelamin adalah perempuan yaitu empat belas (14) orang atau 63,63%, sedangkan jenis kelamin laki-laki berjumlah delapan (8) orang atau 36,36%.


(52)

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Pedagang Persentase

Di bawah 20 tahun 0 0%

21-30 tahun 4 18,18%

31-40 tahun 9 40,90%

41-50 tahun 6 27,27%

Di atas 50 tahun 3 13,63%

Total 22 100%

Sumber :Data primer diolah (2010)

Tabel 4.2 terlihat bahwa jumlah pedagang pakaian terbanyak berusia 31-40 tahun yaitu sembilan (9) responden atau 40,90%, kemudian usia 41-50 tahun sebanyak enam (6) responden atau 27,27%, kemudian usia 21-30 tahun sebanyak empat (4) responden atau 18,18%, sedangkan yang paling sedikit di atas 50 tahun yaitu tiga (3) orang atau 13,63%.

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Pendidikan Jumlah Pedagang Persentase

SD 0 0%

SMP 8 36,36%

SMU 10 45,45%

DIPLOMA (D3) 4 18,18%

S1 (Sarjana) 0 0%

Total 22 100%

Sumber :Data primer diolah (2010)

Tabel 4.3 terlihat bahwa proporsi terbesar tingkat pendidikan pedagang pakaian adalah SMU yang berjumlah sepuluh (10) responden atau 45,45% dan SMP yang berjumlah delapan (8) responden atau 36,36%. Data ini menunjukkan bahwa untuk berkiprah sebagai wirausaha, khususnya usaha-usaha kecil tidak dituntut tingkat pendidikan formal tertentu, khususnya bidang usaha yang menjadi objek penelitian ini.


(53)

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Usaha Lama Usaha Jumlah Pedagang Persentase

1-5 tahun 12 54,54%

6-10 tahun 7 31,81%

11-20 tahun 3 13,63%

Total 22 100%

Sumber : Data primer diolah (2010)

Tabel 4.4 terlihat bahwa mayoritas lama berusaha pedagang pakaian dengan interval 1-5 tahun sebanyak dua belas (12) responden atau 54,54%, 6-10 tahun sebanyak tujuh (7) responden atau 31,81% dan 11-20 tahun sebanyak tiga (3) responden atau 13,63%.

2. Deskriptif Variabel

Tanggapan responden untuk pernyataan dari setiap variabel, yaitu sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S) diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) diberi skor 3 Tidak Setuju (TS) diberi skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1 a. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Tabel 4.5

Distribusi Tanggapan terhadap Variabel Pengetahuan Kewirausahaan Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang

Setuju Setuju Sangat Setuju Total Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 3 13.63 14 63.63 5 22.72 22 100

2 0 0 0 0 4 18.18 16 72.72 2 9.09 22 100

3 0 0 0 0 5 22.72 10 45.45 7 31.81 22 100

4 0 0 0 0 3 13.63 15 68.18 4 18.18 22 100

5 0 0 0 0 0 0 17 77.27 5 22.72 22 100


(54)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memulai usaha paakaian berdasarkaan pengalamaan sendiri dan memulai usahanya dengan ide dan konsep-konsep yang baru serta sudah mampu menghadapi resiko yang terjadi pada usaha pakaian. Tanggapan tidak setuju tidak ditunjukkan responden dalam pengetahuan kewirausahaan karena merupakan sesuatu yang diawali dari pengalamaan dan pengetahuan tentang kewirausahaan yang dimiliki oleh seorang wirausaha.

b. Variabel Strategi Pemasaran (X2)

Tabel 4.6

Distribusi Tanggapan terhadap Variabel Strategi Pemasaran Tanggapan Responden Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Kurang

Setuju Setuju

Sangat

Setuju Total Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 2 9.09 17 77.27 3 13.63 22 100 2 0 0 0 0 3 13.63 12 54.54 7 31.81 22 100 3 0 0 0 0 4 18.18 16 72.72 2 9.09 22 100 4 0 0 0 0 2 9.09 16 72.72 4 18.18 22 100

5 0 0 0 0 0 0 19 86.36 3 13.63 22 100

6 0 0 0 0 4 18.18 13 59.09 5 22.72 22 100 7 0 0 0 0 0 0 14 63.63 8 36.36 22 100 8 0 0 0 0 3 13.63 15 68.18 4 18.18 22 100 Sumber : Data primer diolah (2010)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sebagian besar responden membuka usaha pakaian ini dengan menyusun strategi pemasaraan yang efektif karena mampu bersaing dengan pedagang pakaian yang lain dan memiliki tempat usaha yang nyamaan pencahayaan, dekorasi ruangan yang menarik. Responden mampu menyesuaikan model pakaian yang diminati konsumen, dan akan terus mengembangkan usahanya dengan model yang sedang trend di pasar dengan jenis pakaian yang up to date. Tanggapan kurang setuju masih diperlihatkan responden


(55)

dalam hal usaha pakaian ini akan memiliki prospek yang lebih baik di masa yang akan datang.

c. Keberhasilan Usaha (Y)

Tabel 4.7

Distribusi Tanggapan terhadap Variabel Keberhasiln Usaha Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Kurang

Setuju Setuju

Sangat

Setuju Total Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 0 0 0 0 15 68.18 7 31.81 0 0 22 100 2 0 0 0 0 0 0 12 54.54 10 45.45 22 100 3 0 0 0 0 0 0 7 31.81 15 68.18 22 100 4 0 0 0 0 0 0 5 22.72 17 77.27 22 100 Sumber : Data primer diolah (2010)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang pakaian mengalami perkembangan yang sangat pesat dan mempunyai omzet penjualan yang meningkat dari tahun ke tahun. Keberhasilan usaha juga ditunjukkan dari jumlah pelanggan yang meningkat setiap tahunnya.

1. Tanggapan kurang setuju sebanyak lima belas (15) atau 68.18% responden ditunjukkan pada masih sedikitnya pengusaha pakaian yang membuka cabang baru dari keuntungan yang diperoleh dari penjualan pakaian.

2. Pada pernyataan kedua tentang perkembangan usaha, responden menyatakan setuju dengan persentase 54.54% atau dua belas (12) responden dan sangat setuju sebesar 45.45% atau sepuluh (10) responden.

3. Pada pernyataan tentang jumlah pelanggan yang mengalami peningkatan setiap tahunnya, responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut


(56)

sebesar 31.81% atau sebanyak tujuh (7) responden dan sangat setuju sebesar 68.18% atau lima belas (15) responden.

4. Pada pernyataan tentang omzet penjualan yang meningkat, responden menyatakan setuju sebesar 77.27% atau tujuh belas (17) responden dari 22 responden yang dijadikan sampel.

B. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan realibilitas penelitian dengan menggunakan program

software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 16.0. Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Valid artinya data-data yang diperoleh melalui kuesioner dapat menjawab tujuan penelitian ini, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil bila digunakan untuk penelitian lain.

a. Uji validitas

Bila nilai korelasinya positif dan r > 0,361 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Dalam uji validitas kriteria pengambilan keputusan adalah:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. 2. Jika r hitung <rtabel, maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid.

Jika telah memenuhi syarat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut telah memiliki validitas konstruk yang baik. Sementara butir-butir pertanyaan yang tidak valid akan gugur dan dikeluarkan. Setelah semua butir pernyataan dinyatakan valid maka instrumen tersebut layak untuk kuesioner penelitian.


(57)

Tabel 4.8 Item Statistics MEAN STD.

DEVIATION N VAR00001 4.0000 .61721 22 VAR00002 4.2273 .61193 22 VAR00003 3.8636 .71016 22 VAR00004 4.1818 .66450 22 VAR00005 4.0455 .48573 22 VAR00006 4.2727 .55048 22 VAR00007 4.3636 .49237 22 VAR00008 3.4545 .59580 22 VAR00009 3.7273 .45584 22 VAR00010 3.4545 .80043 22 VAR00011 3.9545 .37509 22 VAR00012 4.1364 .46756 22 VAR00013 4.0909 .61016 22 VAR00014 3.6818 .89370 22 VAR00015 4.2727 .55048 22 VAR00016 4.4091 .50324 22 VAR00017 4.3636 .49237 22

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Hasil pengolahan data pada tabel dapat dilihat bahwa seluruh pernyataan valid yaitu nilai corrected item total correlation seluruhnya bernilai lebih besar atau sama dengan 0,361.

b. Uji Realibilitas

Bila koefisien korelasi (r) positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika r alpha positif atau > r tabel maka pernyataan reliabel. b. Jika r alpha negatif atau < r tabel maka pernyataan tidak reliabel.


(58)

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6 atau nilai Cronbach Alpha > 0,8. Berdasarkan hasil pengolahan data untuk uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9 Item-Total Statistics SCALE MEAN IF

ITEM DELETED SCALE VARIANCE IF ITEM DELETED CORRECTED ITEM-TOTAL CORRELATION CRONBACH'S ALPHA IF ITEM

DELETED VAR00001 64.5000 24.357 .516 .820

VAR00002 64.2727 23.732 .633 .813

VAR00003 64.6364 24.433 .419 .826 VAR00004 64.3182 23.370 .633 .812 VAR00005 64.4545 25.974 .338 .829 VAR00006 64.2273 24.279 .608 .816 VAR00007 64.1364 24.695 .602 .817 VAR00008 65.0455 28.522 -.156 .855 VAR00009 64.7727 26.089 .340 .829 VAR00010 65.0455 26.998 .029 .854 VAR00011 64.5455 26.545 .309 .831 VAR00012 64.3636 26.528 .235 .834 VAR00013 64.4091 24.253 .542 .818 VAR00014 64.8182 21.870 .624 .812 VAR00015 64.2273 23.327 .799 .805 VAR00016 64.0909 24.563 .614 .816 VAR00017 64.1364 24.695 .602 .817 Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Pada Tabel dapat dilihat nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,8 berarti data telah reliabel

C. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang terdiri dari variabel pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap variabel terikat yaitu keberhasilan usaha di jalan Ujung Sidikalang.


(59)

Analisis regresi linear berganda dirumuskan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.0

Analisis Regresi Linear Berganda Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

t Sig.

(Constant) 6.843 5.381 1.272 .219

Pengetahuan

Kewirausahaan .451 .210 .379 2.150 .045

1

Strategi Pemasaran .462 .174 .469 2.659 .016 a. Dependent Variabel: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Tabel 5.0 menunjukkan data hasil regresi berganda dengan persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 6,843 + 0,451X1 + 0,462X2 + e Dimana:

Y : Keberhasilan usaha a : Konstanta

b1 : Koefisien regresi berganda X1 : Pengetahuan kewirausahaan X2 : Strategi pemasaran


(60)

Persamaan tersebut dapat diartikan sebagai berikut:

a. Konstanta sebesar 6,843 menyatakan bahwa apabila tidak terdapat aplikasi pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran maka keberhasilan usaha pedagang pakaian di jalan Ujung Sidikalang adalah 6,843.

b. Koefisien regresi X1 = 0,451 artinya apabila pedagang pakaian meningkatkan faktor pengetahuan kewirausahaan sebesar 1%, maka perusahaan akan dapat meningkatkan keberhasilan usaha sebesar 45,1%.

c. Koefisien regresi X2 = 0,462 artinya apabila pedagang pakaian meningkatkan faktor strategi pemasaran sebesar 1%, maka perusahaan akan dapat meningkatkan keberhasilan usaha sebesar 46,2%.

D. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Serempak/Simultan (Uji-F)

Uji F (uji signifikan simultan) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serentak) pengaruh secara signifikan dari variabel independent yaitu pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha pakaian.

Kinerja pengujiannya sebagai berikut:

H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : b1 ≠ b2 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel bebas terhadap variabel terikat.


(61)

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%.

Tabel 5.1 Anovab

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Regression 47.264 2 23.632 9.906 .001a Residual 45.327 19 2.386

1

Total 92.591 21

a. Predictors: (Constant), Strategi Pemasaran, Pengetahuan Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Berdasarkan tabel 5.1 (Anova), nilai Fhitung sebesar 9,906 dan Ftabel sebesar 3,39 sehingga Fhitung > Ftabel (9,906 > 3,39) pada α = 5% (0,000 < 0,05) yang artinya signifikan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pedagang pakaian di jalan Ujung Sidikalang.

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakuakan untuk menguji secara parsial apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kinerja pengujiannya sebagai berikut:

H0 : b1 = 0, Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat.


(62)

Ha : b1 ≠ 0, Artinya varibael bebas secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan: H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5% Ha diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%.

Nilai thitung akan diperoleh dengan menggunakan software SPSS 16.0 for windows, seperti terlihat pada tabel berikut ini:

Tabel 5.2 Coefficientsa Unstandardized

Coefficients

Standardized Coefficients Model

B Std. Error Beta

T Sig.

(Constant) -6.843 5.381 -1.272 .219 Pengetahuan

Kewirausahaan .451 .210 .379 2.150 .045 1

Strategi Pemasaran .462 .174 .469 2.659 .016 a. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa nilai thitung untuk variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) adalah 2,150 dan variabel strategi pemasaran (X2) adalah 2,659.

Berdasarkan kriteria uji hipotesis maka dapat disimpulkan: 1. Variabel Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

Variabel pengetahuan kewirausahaan memiliki nilai sig 0,045 < 0,05 artinya signifikan. Sedangkan thitung = 2,150 dan ttabel = 2,042 sehingga thitung > ttabel .


(63)

Maka variabel pengetahuan kewirausahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pakaian.

2. Variabel Strategi Pemasaran (X2)

Variabel strategi pemasaran memiliki nilai sig 0,016 < 0,05 artinya signifikan. Sedangkan thitung = 2,659 dan ttabel = 2,042 sehingga thitung > ttabel . Maka variabel srtategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pakaian.

3. Koefisien Determinasi (R2)

Tabel 5.3

Variables Entered/Removedb Model Variables

Entered

Variables

Removed Method

1

Strategi Pemasaran, Pengetahuan Kewirausahaana

Enter

a. All Requested Variables Entered.

b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha Sumber: Hasil Perhitungan SPSS

Variables entered/removed menunjukkan bahwa:

a. Variables entered adalah variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel independen (pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran). b. Variables removed adalah variabel yang dikeluarkan dalam persamaan dan tidak

ada variabel independen yang dikeluarkan.


(64)

Tabel 5.4

Hubungan Antar Variabel

Nilai Interpretasi 0,0 - 0,19 Sangat Tidak Erat

0,2 - 0,39 Tidak Erat 0,4 - 0,59 Cukup Erat

0,6 - 0,79 Erat

0,8 - 0,99 Sangat Erat

Sumber: Syafrizal (2008)

Tabel 5.5 Model Summaryb Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the Estimate

1 .714a .510 .509 1.54455

a. Predictors: (Constant), Strategi Pemasaran, P. Kewirausahaan b. Dependent Variable: Keberhasilan Usaha

Dari Tabel 5.4 dan Tabel 5.5 menunjukkan bahwa:

a. Nilai R sebesar 0,714 sama dengan 71,4% yang menunjukkan bahwa hubungan antara variabel pengetahuan kewirausahaan dan srtategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha sangat erat

b. Angka R Square disebut juga koefisien determinan adalah sebesar 51%. Artinya 51% variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan dan srtategi pemasaran dapat dijelaskan oleh variabel dependen yaitu keberhasilan usaha pakaian. Sedangkan sisanya 49% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

c. Dari tabel dapat diketahui bahwa Adjusted R Square (R2) adalah 50,9%. Artinya 50,9% variabel independen yaitu pengetahuan kewirausahaan dan srtategi


(65)

pemasaran dapat dijelaskan oleh variabel dependen yaitu keberhasilan usaha pakaian. Sedangkan sisanya 49,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti oleh peneliti.

d. Standar Error of the Estimation artinya mengukur variabel dari nilai yang diprediksi. Standar Error of the Estimation bisa disebut juga dengan standar deviasi. Standar Error of the Estimation pada penelitian ini adalah 1.54455. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.


(66)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil analisis dan statistik dapat disimpulkan bahwa pengetahuan kewirausahaan (X1), dan strategi pemasaran (X2), secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pakaian (Y) di jalan Ujung Sidikalang.

2. Hasil pengujian secara serempak/simultan (Uji-F) menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pakaian. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan SPSS, bahwa nilai Fhitung sebesar 9,906 dan Ftabel sebesar 3,39 sehingga Fhitung > Ftabel (9,906 > 3,39) pada α = 5% (0,000 < 0,05) yang artinya signifikan.

3. Hasil pengujian secara parsial (Uji-T) menunjukkan bahwa variabel pengetahuan kewirausahan dan strategi pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha Adapun variabel yang berpengaruh paling dominan adalah variabel strategi pemasaran yaitu 2,659. Hal ini dapat diketahui dari nilai thitung untuk variabel pengetahuan kewirausahaan (X1) adalah 2,150 dan variabel strategi pemasaran (X2) adalah 2,659.

4. Hasil uji determinan yaitu sebesar 51%. Artinya 51% variabel pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran dapat menjelaskan keberhasilan usaha pedagang pakaian. Sedangkan sisanya 49% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor


(67)

lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini seperti faktor lain yang terdiri dari kemandirian pribadi, perilaku kewirausahaan, kreatif, inovatif, bekerja keras, dispilin dan berkomitmen yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

B. Saran

1. Pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait sebaiknya tidak mempersulit pedagang dalam melakukan pinjaman/kredit untuk berwirausaha.

2. Pedagang pakaian dalam menjalankan usahanya hendaknya selalu memperhatikan selera konsumen, trend-trend baru, konsep-konsep atau ide-ide yang baru untuk menarik perhatian pembeli dan agar dapat bersaing dengan usaha pakaian lainnya.

3. Variabel strategi pemasaran (X2) harus dapat dipertahankan karena mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang dan sekitarnya. Sedangkan variabel pengetahuan kewirausahaan harus lebih ditingkatkan lagi berdasarkan pengetahuan tentang kewirausahaan dan pengalaman-pengalaman wirausaha yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.

4. Untuk penelitian selanjutnya dapat dianalisis pengaruh faktor-faktor lain selain pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha pakaian seperti kemandirian pribadi, perilaku kewirausahaan, inovasi, kreatif, bekerja keras, displin dan berkomitmen untuk semakin memperkuat penilaian terhadap perilaku kewirausahaan.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga, Pandji. 2004. Manajemen Bisnis. Penerbit : Rineka Cipta, Jakarta. Geoffrey.G. Meredith et al. 1992. Kewirausahaan Teori dan Praktek. Seri

Manajemen No. 97, PT. Pustaka Binaman Pessindo.

Griffin, Jill. 2003. Customer Loyalty: Menumbuhkan dan Mempertahankan Kesetiaan Pelenggan. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hutagalung, Raja Bongsu dan Syahfrizal Helmi Situmorang. 2008. Pengantar Kewirausahaan. Medan: USU Press.

Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta

Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi, UPP AMP YKPN, Yokyakarta.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Penerbit : PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Machfoedz, Mas’ud. 2005. Kewirausahaan, Metode, Manajemen dan Implementasi. Penerbit: BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.

Nasution, Arman Hakim, Bustanul Arifin Noer dan Mokhamad Suef. 2001. Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia. Suatu Pendekatan Praktis dan Aplikatif. Penerbit: PT Elex Komputindo Kelompok Gramedia, Jakarta.

Riyanti, BDP. 2003. Kewirausahahan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Penerbit: Penerbit Grasindo, Jakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi., Dalimunthe, Doli M. JA’far, Muda, Iskandar, Lufti, Muslich., Syahyunan. 2009. Analisis Data Penelitian (Menggunakan Program SPSS), USU Press, Medan.

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Penerbit: CV Alfabeta, Bandung

Suryana. 2003. Kewirausahaan, Pedoman Praktis. Kiat dan Proses Menuju Sukses. Penerbit: Salemba Empat, Jakarta.

Lisnawati. 2004. Variabel yang Mempengaruhi Keberhasilan Pedagang Kaki Lima (Studi kasus di jalan Oerip Sumoharjo Jatinegara). Skripsi, Ekonomi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.


(2)

Ulina. 2008. Analisis Faktor-Faktor Yang Mendorong Keberhasilan Usaha Baru (Studi Kasus pada Crispo Accessories Grand Palladium dan Q-ta Accessories Sun Plaza Medan). Skripsi, Ekonomi Strata-1, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Ranto, Dr. Basuki. 2007. ”Korelasi antara Motivasi, Knowledge of Entrepreneurship dan Independensi dan The Entrepreneur’s Performance pada Kawasan Industri Kecil.” Jurnal Usahawan No. 10 Tahun XXXVI Oktober 2007.

www.google.com. Diakses oleh Erika B.Manalu tanggal 15 April 2010 pada pukul 16:00 wib

www.dairi.com ” Sejarah Sidikalang”. tanggal 11 Maret 2010 www.pengetahuan kewirausahaan.com, diakses 15 April 2010).


(3)

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA (INTERVIEW) PENGARUH PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN STRATEGI PEMASARAN TERHADAP KEBERHASILAN USAHA PAKAIAN PADA USAHA PAKAIAN

DI JALAN UJUNG SIDIKALANG

Para pengusaha yang terhormat,

Bersama ini saya mohon kesediaan Bapak/Ibu saudara/i untuk menjawab dan mengisi daftar pernyataan wawancara atas penelitian tentang pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan strategi pemasaran terhadap keberhasilan usaha pakaian di jalan Ujung Sidikalang. Saya mohon saudara dapat menjawab pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kolom yang tersedia sesuai dengan pilihan dan jawaban saudara. Pada bagian I yaitu Identitas Responden, sedangkan pernyataan pada bagian II menyediakan jawaban dengan pilihan dan penilaian dapat dilakukan sebagai berikut:

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Masing-masing responden hanya diberi kesempatan memilih 1 (satu) jawaban saja. Terima kasih atas kerja sama dan partisipasi saudara.


(4)

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama : ... 2. Status*) : a. Menikah b.Belum Menikah 3. Umur*) : a. Di bawah 20 tahun d. 41-50 tahun

b. 21-30 tahun e. Di atas 50 thn

c. 31-40 tahun

4. Pendidikan*) : a. SD e. S1 (Sarjana) b. SMP f. S2

c. SMA g. S3 (Doktor)

d. Diploma

5. Tempat/ Tgl. Lahir : ... 6. Alamat sakarang : ... ... 7. Lama berwirausaha : ... 8. Nama Usaha : ... 9. Memulai Usaha :

(Tgl/Bln/Thn) : .../.../...

10.Alamat Usaha : ... 11. Jumlah karyawan : ...orang


(5)

DAFTAR KUESIONER

A. Pengetahuan Kewirausahaan (X1)

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 Memulai usaha pakaian berdasarkan pengalaman saudara sendiri.

2 Sebelum memulai usaha ini, saudara merasa yakin adanya peluang bisnis yang besar. 3 Saudara tanggap dengan peluang bisnis yang

ada.

4 Saat memulai usaha ini, saudara sudah siap untuk menghadapi segala resiko yang terjadi pada usaha.

5 Saudara membuat konsep-konsep yang baru pada usaha pakaian dengan pengetahuan kewirausahaan yang saudara miliki.

B. Strategi Pemasaran (X2)

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 Saudara memikirkan sebuah tambahan produk yang lain supaya berbeda dengan usaha saingan 2 Usaha yang saudara dirikan memiliki lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat kota Sidikalang.

3 Harga produk yang saudara tetapkan sesuai dengan pendapatan masyarakat.

4 Saudara menawarkan harga lebih murah dibandingkan harga yang ditawarkan pesaing.


(6)

5 Untuk menarik perhatian pelangan, saudara membuat discount.

6 Terdapat dekorasi ruangan, penyajian tampilan

(display)produk di etalase yang menarik.

7 Jenis pakaian yang ada sudah sangat up to date.

8 Tempat usaha yang nyaman dengan pencahayaan yang baik, menarik minat

konsumen untuk masuk ke dalam usaha pakaian.

C. Keberhasilan Usaha (Y)

No Pernyataan STS TS KS S SS

1 Keuntungan yang diperoleh sudah dapat terlihat dengan dibukanya cabang baru. 2 Perkembangan usaha sangat pesat dari tahun

ke tahun.

3 Jumlah pelanggan mengalami peningkatan setiap tahun.

4 Mempunyai omzet penjualan yang meningkat.