Kecamatan Tanah Pinem 46 jiwaKm
2
dan Kecamatan Silahisambungan 61 jiwaKm
2
.
3. Pendidikan
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan pendidikan, sebagian besar penduduk di Kabupaten Dairi telah
mengenyam pendidikan hal ini dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini: Tabel 3.3
Tingkat Pendidikan Menurut Jenis Kelamin Tahun 2004
Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan
Lk + Pr Tidakbelum pernah sekolah
0.18 2.41
1.29 Tidak belum tamat SDTK
22.29 26.50
24.28 SD 30.32
32.70 31.50
SLTP 30.03 26.07
28.06 SLTA Umum
12.20 6.76
9.49 SMAKejuruan 3.26
3.17 3.22
Diploma I dan II 0.76
1.29 1.02
Diploma III 0.28
0.18 0.54
D-IV dan S1 0.69
0.28 0.49
Jumlah 100 100
100
Sumber: Kabupaten Dairi 2010
Dari tabel 3.4 dapat dilihat bahwa secara umum masyarakat Kab. Dairi telah mengenyam pendidikan dari 276.459 jiwa penduduk, 98.71 jiwa diantaranya telah
mengenyam pendidikan mulai dari TK sampai perguruan tinggi artinya masyarakat telah menyadari arti pentingnya pendidikan dan terjalin kerja sama dari semua pihak
dalam meningkatkan kkukalitas masyarakat. Masyarakat Kab. Dairi lebih banyak
Universitas Sumatera Utara
berpendidikan yaitu 31.50, SLTP sebanyak 28.06 dan yang menamatkan SLTA sebanyak 9.49 dan perguruan tinggi sebanyak 2.05.
4. Struktur Organisasi
Pemerintah di Dairi sudah ada sebelum tiba penjajahan Belanda, sekitar tahun 1852 sampai dengan 1942 dengan struktur pemerintahan sebagai berikut:
a. Raja Ekuten atau Takal Aur, sebagai pemimpin satu suku atau dari beberapa suku.
b. Pertaki sebagai pemimpin satu kuta atau satu kampung setingkat di bawah raja
Ekuten. c.
Sulang Silima, sebagai pembantu Pertaki pada setiap kuta kampung, yang terdiri dari: Perisangisang, Perekutekur, Pertulantengah, Perpunca Ndiadep dan
Perbetekken, sesuai struktur tersebut maka Dairi di bagi dalam 5 lima suku, yaitu: Sim-sim, Keppas, Pegagan dan karo kampung, Boang dan Kelasen.
Struktur yang dimaksud berdasarkan hubungan antar suku yang erat kaitannya satu sama lain serta kebutuhan aspek budaya dan sosiologi sehingga sekaligus
menjalin rantai perekonomian. Pada saat penjajahan Hindia Belanda tiba di Indonesia, struktur Pemerintahan di Dairi berubah. Dairi menjadi satu Onder
Afdeling yang dipimpin oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dibantu oleh seorang demang dari seorang penduduk Bumiputera. Daerah Dairi Landen
menjadi bagian dari Asisten Residen Batak. Landen yang berpusat di Tarutung. Selama penjajahan Belanda daerah Dairi mengalami penyusutan wilayah karena
tertutupnya hubungan dengan wilayah-wilayah lainnya.
Universitas Sumatera Utara
5. Visi dan Misi Sidikalang 1. Visi