Unit Synthesa Pembuatan Urea

2.2.1 Unit Synthesa

Gas CO 2 dari pabrik ammonia dikirim ke suction booster compressor , gas CO 2 ini ditekan dari 0,7 Kgcm 2 G menjadi 30 Kgcm 2 G, kemudian ditekan lagi menjadi 250 Kgcm 2 G menjadi 30 Kgcm 2 G, kemudian ditekan lagi menjadi 250 Kgcm 2 G pada CO 2 compressor. Setelah mencapai tekanan operasi 250 Kgcm 2 G dikirim ke reactor urea liquid ammonia juga dikirim ke reactor urea setelah melewati ammonia, dari ammonia reservoir. Di sini amoniak bercampur dengan amoniak dengan amoniak dari ammonia condenser dari proses recovery system. Amoniak dari ammonia reservoir dipompa dengan ammonia booster pump untuk menaikkan tekanan dari 17 Kgcm 2 G menjadi 24 Kgcm 2 G, kemudian dipompa lagi sampai tekanan mencapai 250 Kgcm 2 G, dengan menggunakan pompa ammonia. Sebelum dimasukkan ke dalam reactor urea, ammonia tersebut dilewatkan preheater guna dipanaskan sampai temperatur 200 o C dengan memakai hot water dan steam condensate sebagai media pemanas. Di samping CO 2 dan NH 3 , ke dalam reactor dimasukkan juga recycle carbamat dari high pressure absorber. Selama proses sintesa, selain reaksi di atas juga terjadi reaksi samping yaitu terbentuknya biuret dari urea. Reaksi tersebut di atas adalah reaksi reversible dimana variable utama yang mempengaruhi reaksi adalah temperatur, tekanan, komposisi feed dan waktu reaksi. Konversi ammonium kabamat menjadi urea berlangsung pada fase cair, sehingga dibutuhkan temperatur dan tekanan tinggi. Temperatur dan tekanan tinggi menambah konversi pembentukan urea, apabila temperatur rendah menyebabkan konversi amonium karbamat menjadi urea berkurang. Kondisi reaksi yang optimum pada temperatur 200 o C dan tekanan 250 Kgcm 2 G. Karena sifat-sifat korosif dari zat- zat pereaksi dan produk di dalam reaktor maka pada permukaan yang mengalami kontak dengan reaksi, reaktor dilapisi titanium. Penambahan sedikit oksigen bertujuan untuk melindungi reakor sehingga diperoleh daya tahan yang lebih lama. Karena pembuatan urea bersifat eksotermis, maka temperatur reakor harus dikontrol dengan benar.

2.2.2 Unit Purifikasi