Unit Purifikasi Unit Recovery

kontak dengan reaksi, reaktor dilapisi titanium. Penambahan sedikit oksigen bertujuan untuk melindungi reakor sehingga diperoleh daya tahan yang lebih lama. Karena pembuatan urea bersifat eksotermis, maka temperatur reakor harus dikontrol dengan benar.

2.2.2 Unit Purifikasi

Produk dari hasil reaksi sintesa terdiri dari urea, biuret, air, ammonium karbamat dan amoniak berlebih. Proses selanjutnya diperlukan untuk memisahkan urea dan hasil reaksi yang lain, untuk memisahkannya yaitu dengan menurunkan tekanan sehingga ammonium karbamat terurai menjadi gas-gas amoniak dan CO 2 . a. reaksi dekomposisi ammonium karbamat NH 2 COONH 4 2NH 3 + CO 2 Reaksi berlangsung pada temperatur 152-165 o C. pengurangan tekanan akan menaikkan temperatur sehingga akan memperbesar konversi. Hidrolisa urea merupakan faktor penting yang harus diperhatikan, karena hidrolisa menyebabkan berkurangnya urea yang dikehendaki sebagai produk. b. reaksi hidrolisa udara NH 2 CONH 2 + H 2 O 2NH 3 + CO 2 Hidrolisa mudah terjadi pada suhu tinggi, tekanan rendah dan residence time yang lama. Pembentukan biuret adalah faktor lain yang harus diperhatikan baik dalam proses dekomposisi, maupun dalam proses berikutnya kristalisasi dan pembutiran. c. reaksi pembentukan biuret 2CONH 2 2 NHCONH2 2 + NH 2 Reaksi ini bersifat reversible yang berlangsung pada temperatur di atas 90 o C, dan tekanan parsial ammonia yang rendah. Pembentukan biuret dapat ditekan dengan adanya kelebihan amoniak. Jumlah biuret yang terbentuk juga dipengaruhi oleh residence time yang lama. Dekomposisi berlangsung pada saat larutan keluar dari top reaktor urea dengan temperatur 126 o C melalui let down valve, pada saat tersebut sebagian besar karbamat akan terurai menjadi amoniak dan CO 2 yang disebabkan turunnya tekanan sebesar 17 Kgcm 2 G. amoniak dan ammonium karbamat yang tersisa selanjutnya dipisahkan dari laruran dalm dekomposer tahap II yaitu low pressure decomposer. Untuk LPD beroperasi dengan tekanan 2,5 Kgcm 2 Gdan temperatur 235 o C, sedangkan untuk gas separator terdiri dari 2 bagian yaitu: bagian atas dioperasikan pada 170 o C dengan tekanan 0,3 Kgcm 2 G dan bagian bawah dioperasikan pada 92 o C dengan tekanan atmosfir.

2.2.3 Unit Recovery

Campuran gas yang berupa amoniak, karbondioksida serta sedikit uap air yang dihasilkan dari pemisahan urea yang terbentuk di dalam reaktor pada seksi dekomposisi dikembalikan sebagai gas, larutan atau slurry untuk selanjutnya digunakan sebagai umpan reaktor urea. Di dalam unit recovery gas-gas tersebut diserap dengan larutan urea. Larutan urea yang dipergunakan di sini diperoleh sebagai cairan induk dari unit kristalisasi dan pembutiran. Gas dari gas separator dipisahkan menjadi amoniak, karbamat cair dan gas sisa di dalam off gas condenser. Gas tersebut diserap di dalam off gas absorber bersama-sama dengan gas yang berasal dari low pressure absorber dengan menggunakan cairan dari off gas absorber. Cairan ini sebagian dikirim ke low pressure absorber sebagai cairan induk penyerap gas berturut-turut di dalam low pressure absorber dan high pressure absorber dan menghasilkan larutan karbamat yang dipakai sebagai recycle solution.

2.2.4 Unit Kristalisasi dan Pembutiran