25
tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan Yanti, 2010, hlm. 48.
3. Peran Suami pada Proses Persalinan Istrinya
Asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu bersalin bertujuan untuk mengupayakan kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi
bagi ibu dan bayinya dengan memperhatikan asuhan sayang ibu. Prinsip asuhan sayang ibu antara lain saling menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan
sang ibu. Salah satu prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah mengikutsertakan suami dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi Depkes RI,
2008. Lingkungan sosial di mana bayi dilahirkan, dan pengaruhnya pada
wanita, sekarang semakin menjadi pertimbangan penting. Banyak wanita menginginkan suami atau orang lain yang mendukung selama kelahiran.
Kehadiran pasangan selama kelahiran memberikan dukungan kekeluargaan dan pribadi yang mengurangi lingkungan lebih klinis dari proses kelahiran. Ini
mengurangi kecemasan seorang wanita dan memungkinkannya menghadapi proses kelahiran secara lebih efisien Llewellyn, 2005, hlm. 234.
Dukungan suami saat melahirkan sangat dibutuhkan. Melahirkan adalah perjuangan yang membutuhkan dukungan suami. Suami dapat memberikan
dukungan jauh sebelum saat kelahiran tiba, misalnya dengan mendampingi istri mengikuti senam hamil atau pelatihan persiapan melahirkan sehingga suami juga
mengetahui apa yang dapat dilakukannya saat istrinya menjalani proses melahirkan. Mendampingi istri saat melahirkan juga akan membuat suami
26
semakin menghargai istri dan mengeratkan hubungan batin di antara suami istri serta bayi yang baru lahir Musbikin, 2005, hlm. 48.
Hal yang paling efektif dalam membantu seorang calon ibu untuk menghadapi persalinannya adalah dukungan yang baik dari bidan dan orang
yang dikasihinya seperti suami. Para ayah diharapkan hadir pada kelahiran bayi mereka. Bayak pria yang menikmati peranannya selama persalinan. Dengan
melakukan sesuatu, mereka dapat melupakan kekhawatirannya kalau-kalau persalinan tidak berjalan normal dan membantu mereka menghadapi nyeri yang
sedang dialami pasangannya Nolan, 2004. Besar artinya kehadiran seorang pendamping persalinan karena dapat
berbuat banyak untuk membantu ibu saat persalinan. Pendamping tersebut akan menghitung kontraksi sehingga ibu mengetahui kemajuan persalinan, memberi
dorongan dan keyakinan pada ibu selama persalinan, membantu menciptakan suasana nyaman dalam ruang bersalin, membantu mengawasi pintu dan
melindungi privasi ibu, melaporkan gejala-gejala atau sakit pada perawat atau dokter, dan membantu ibu mengatasi rasa tidak nyaman fisik Danuatmaja,
2008. Suami hadir dalam persalinan dengan dua pertimbangan. Pertama
memberikan pernyataan pada istri bahwa proses persalinan merupakan sebuah pengalaman yang positif. Alasan kedua bahwa dengan kehadiran suami dalam
persalinan, maka suami dapat merasakan gambaran dari proses persalinan tersebut Yanti, 2010, hlm. 84.
27
Suami sebagai pendamping istri ikut memegang peranan penting dalam mengikuti seluruh proses ini. Berbagai cara yang dilakukan suami saat istrinya
melahirkan antara lain : mengukur lamanya waktu kontraksi, bernafas seirama dengan istrinya, membantu menopang istrinya pada detik-detik kontraksi,
memijit-mijit punggung istrinya, menyuguhkan minuman, menyampaikan pesan istrinya kepada perawat atau dokter, memberikan perhatian yang terus menerus
dan mendorong semangat Yanti, 2010. Kehadiran suami menjelang saat melahirkan akan membuat istri lebih
tenang. Apabila memungkinkan, suami sebaiknya mendampinngi istri di ruang bersalin. Kehadiran suami, sentuhan tangannya, doa dan kata-kata penuh
motivasi yang diucapkannya akan membuat istri merasa lebih kuat dan tabah menghadapi rasa sakit dan berjuang untuk melahirkan bayinya Musbikin, 2005.
Seorang pendukung kelahiran bisa mempengaruhi peristiwa persalinan itu sendiri dan perasaan seorang ibu terhadap persalinannya. Penelitian
menunjukkan bahwa para wanita yang mendapat dukungan selama persalinan akan lebih sedikit memerlukan pereda nyeri, mengalami lebih sedikit campur
tangan medis, dan melahirkan bayi-bayi yang lebih kuat. Setelah kelahiran bayinya, para wanita ini juga akan merasa lebih baik tentang dirinya sendiri,
persalinannya dan bayinya Nolan, 2004, hlm. 142.
28
4. Faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Peran