23
kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu depan menyusul dan selanjutnya seluruh badan anak lahir searah dengan paksi jalan lahir Prawirohardjo, 2002.
B. Peran Suami 1. Pengertian
Peran adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hlm. 854.
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial yang ibu dan keluarga
menantikannya selama 9 bulan. Ketika persalinan dimulai, peranan ibu adalah melahirkan bayinya. Peran petugas kesehatan adalah memantau persalinan untuk
mendeteksi dini adanya komplikasi, di samping itu bersama keluarga memberikan bantuan dan dukungan pada ibu bersalin Saifuddin, 2006,
hlm.100. Peran suami adalah kepedulian dan tanggung jawab suami kepada istri
dalam menjalani kehamilan dan persalinannya Suharsono, 2003, hlm. 101. Ayah sebagai pendamping istri ikut memainkan peranan penting dalam
mengikuti seluruh proses ini Dagun, 2002, hlm. 30.
2. Proses Terbentuknya Peran Suami
Penafsiran kembali peranan ayah dalam seluruh kehidupan keluarga merupakan pembaruan yang revolusioner yang antara lain bertujuan untuk
meningkatkan keterlibatan suami dalam proses kelahiran. Pada masa sekarang keterlibatan suami dalam proses kelahiran cenderung meningkat, meski masih
24
banyak terbatas dalam tahap percobaan dan hanya menyangkut unsur-unsur yang begitu mendasar Dagun, 2002, hlm. 34.
Suami juga berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya Effendi, 1998, hlm. 34.
Saat istri hamil, tugas seorang suami dapat dikatakan bertambah. Hal ini dikarenakan perhatian yang dibutuhkan istri dari suami menjadi lebih dari saat ia
tidak hamil, yang antara lain disebabkan kondisi fisik istri yang lemah. Begitu juga kesiapan suami menyediakan makanan dengan kandungan gizi memadai
yang dibutuhkan ibu hamil dan kesigapan untuk mengingatkan serta memotivasi istri untuk mengonsumsi nutrisi yang memadai merupakan tugas tambahan yang
perlu dilakukan agar ibu hamil dan bayinya tetap sehat. Suami juga perlu bersiaga mempersiapkan dana ekstra yang tidak sedikit, baik untuk keperluan
selama kehamilan, maupun saat melahirkan, terlebih apabila kelak dibutuhkan tindakan operasi. Karenanya, sejak mengetahui istrinya hamil, suami harus
segera menyisihkan dana khusus untuk keperluan ini. Sehingga saat melahirkan, telah tersedia dana yang dibutuhkan Musbikin, 2005.
Persalinan adalah suatu peristiwa di mana ibu masih bisa memilih untuk ditemani oleh seseorang yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-
harinya,yang dikenalnya dengan baik dan yang sepenuhnya mendukung ibu Nolan, 2004, hlm. 142. Pendamping persalinan hendaknya orang yang sudah
terlibat sejak dalam kelas-kelas antenatal. Mereka dapat membuat laporan
25
tentang kemajuan ibu dan secara terus menerus memonitor kemajuan persalinan Yanti, 2010, hlm. 48.
3. Peran Suami pada Proses Persalinan Istrinya