untuk memahami proses-proses penataan dan adaptasi terdapat empat konsep dasar, yaitu sebagai berikut :
2.3.1.Skema
Istilah skema atau skemata yang diberikan oleh Piaget untuk dapat menjelaskan mengapa seseorang memberikan respon terhadap suatu stimulus dan
untuk menjelaskan banyak hal yang berhubungan dengan ingatan. Skema adalah struktur kognitif yang digunakan oleh manusia untuk
mengadaptasi diri terhadap lingkungan dan menata lingkungan ini secara intelektual.Adaptasi terdiri atas proses yang saling mengisi antara asimilasi dan
akomodasi
2.3.2. Asimilasi
Asimilasi itu suatu proses kognitif, dengan asimilasi seseorang mengintegrasikan bahan-bahan persepsi atau stimulus ke dalam skema yang ada
atau tingkah laku yang ada. Asimilasi berlangsung setiap saat,seseorang tidak hanya memproses satu
stimulus saja, melainkan memproses banyak stimulus. Secara teoritis, asimilasi tidak menghasilkan perubahan skemata, tetapi asimilasi mempengaruhi
pertumbuhan skemata. Dengan demikian asimilasi adalah bagian dari proses kognitif, denga proses itu individu secara kognitif mengadaptasi diri terhadap
lingkungan dan menata lingkungan itu. 2.3.3. Akomodasi
Akomodasi dapat diartikan sebagai penciptaan skemata baru atau pengubahan skemata lama. Asimilasi dan akomodasi terjadi sama-sama saling
mengisi pada setiap individu yang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Universitas Sumatera Utara
Proses ini perlu untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif. Antara asimilasi dan akomodasi harus ada keserasian yang disebut Piaget adalah
keseimbangan.Untuk keperluan pengkonseptualisasian pertumbuhan kognitif atau perkembangan intelektual, Piaget membagi perkembangan ini ke dalam 4 periode
yaitu : 1.
Periode Sensori motor 0-2,0 tahun Pada periode ini tingkah laku anak bersifat motorik dan anak
menggunakan sistem penginderaan untuk mengenal lingkungannya untu mengenal obyek.
2. Periode Pra operasional 2,0-7,0 tahun
Pada periode ini anak bisa melakukan sesuatu sebagai hasil meniru atau mengamati sesuatu model tingkah laku dan mampu melakukan
simbolisasi. 3.
Periode konkret 7,0-11,0 tahun Pada periode ini anak sudah mampu menggunakan operasi.
Pemikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi, sebab anak mampu memecahkan masalah secara logis.
4. Periode operasi formal 11,0-dewasa
Periode operasi fomal merupakan tingkat puncak perkembangan struktur kognitif, anak remaja mampu berpikir logis untuk semua jenis
masalah hipotesis, masalah verbal, dan ia dapat menggunakan penalaran ilmiah dan dapat menerima pandangan orang lain.
Piaget mengemukakan bahwa ada 4 aspek yang besar yang ada hubungnnya dengan perkembangan kognitif :
Universitas Sumatera Utara
1. Pendewasaaan atau kematangan, merupakan pengembanagn dari susunan
syaraf. 2.
Pengalaman fisis, anak harus mempunyai pengalaman dengan benda- benda dan stimulus-stimulus dalam lingkungan tempat ia beraksi terhadap
benda-benda itu. 3.
Interaksi social, adalah pertukaran ide antara individu dengan individu 4.
Keseimbangan, adalah suatu system pengaturan sendiri yang bekerja untuk menyelesaikan peranan pendewasaan, penglaman fisis, dan interaksi
sosial. Menurut beliau, dimana mahasiswa harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sesuai dengan kedewasaannya, sehingga dapat berinteraksi dengan individu lainnya, dalam membangun kesimbangan terhadap pergaulan yang di
kembangkan oleh setiap individu, dimana akan menimbulkan hubungan yang baik sesuai dengan norma dan aturan di setiap pergaulan mahasiswa. Sekalipun
mahasiswa tersebut menjadi asimilasi terhadap apa yang dilihat dalam lingkungannya, tidak masalah, asalkan sesuai dengan kaidah dan aturan.
2.4.Defenisi Operasional
Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal yang
diteliti tersebut. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat Sugiono, 2007.
Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah kost.
Universitas Sumatera Utara
1. Kost adalah sebuah
kamar atau tempat untuk ditinggali oleh mahasiswa
dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu umumnya pembayaran per
bulan .
2. Kost bebas adalah tempat tinggal yang tidak memiliki pengawasan dari
pemilik kost, yang tidak ada peraturan yang diterapkan dalam kost, dimana dalam kost tersebut mahasiswa bebas membawa siapa saja kedalam
kostnya. 3.
Kost terikat adalah tempat tinggal mahasiswadimana kost tersebut dikontrol oleh pemilik kost dan memiliki peraturan yang harus dijalankan
mahasiswa. 4.
Mahasiswa kost adalah mahasiswa yang menyewa rumah atau kamar, yang masih aktif dalam kegiatan kampus, yang berada disekitar daerah Padang
Bulan Medan. 5.
Lingkungan adalah sebagai kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Dalam hal ini adalah
lingkungan tempat tinggal mahasiswa kost. Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalah gaya hidup mahasiswa. Gaya hidup terdiri atas
modal, kondisi objektif, habitus, disposisi, sistem tanda dan selera menurut Pierre Bourdieu.
Universitas Sumatera Utara
1. Gaya hidup adalah pola tingkah laku sehari-hari individu atau segolongan
manusia di dalam masyarakat yang menghabiskan waktu, uang, diri sendiri.
2.
Modal merupakan sumber dana yang dimiliki mahasiswa untuk hidup kost.
3.
Kondisi objektif adalah keadaan pendapatan orang tua mahasiswa
4. Habitus adalah kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswa setelahselesai
kegiatan kuliah, misalnya istrahat di kost, berolahraga, main game on line.
5. Disposisi adalah kemampuan mahasiswa untuk membeli atau mengikuti
gaya hidup yang trend, dalam hal ini mahasiswa memakai barang-barang
yang tren.
6. Selera merupakan keinginan mahasiswa untuk mengikuti perubahan gaya
hidup di lingkungannya. 7.
Mahasiswa adalah generasi muda penerus bangsa yang paling lama menempuh pendidikan akademik. Dalam hal ini mahasiswa Sosiologi Fisip
Usu stambuk 2008 sampai stambuk 2010. 8.
Kampus adalahsebuah
kompleks atau daerah tertutup yang merupakan
kumpulan gedung-gedung universitas
atau perguruan tinggi
. Dalam hal ini adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggabungkan penelitian kuantitatifdengan menggunakan metode
deskriptif,yaitu metode yang berusaha untuk menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, situasi atau berbagai fenomena realitas sosial yang ada di
tengah-tengah masyarakat yang menjadi objek penelitian dan berupaya menarik realitas itu kepermukaan sebagai suatu ciri, karakter, sifat, model, tanda atau
gambaran tentang kondisi, situasi ataupun fenomena tetentu Burhan Bungin, 2007 : 68.
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu PolitikUniversitas Sumatera Utara yang berada di Jl. Dr. Sofyan No. 1, Padang
Bulan Medan, karena sehubungan dengan masalah yang telah diuraikan diatas. Adapun alasan lain pemilihan lokasi ini, adalah :
a. Ingin terfokus kepada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara. b.
Lokasi menurut si peneliti dinilai sangat strategis karena merupakan lokasi kampus si peneliti, sehingga peneliti dapat lebih mudah untuk
mengatur dan juga dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan selama penelitian dilakukan.
Universitas Sumatera Utara