11
2  TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Surimi
Surimi merupakan konsentrat dari protein myofibrilar yang diperoleh dari daging  ikan.  Sifat-sifat  utamanya  adalah  membentuk  gel  yang  elastis  dan  kuat
melalui  perlakuan  panas.  Selain  itu,  disamping  sebagai  bahan  gel,  sifat-sifat protein  surimi  yang  baik  yaitu  sebagai  bahan  pengikat,  dan  bahan  pengemulsi.
Oleh  karena  itu,  surimi  terutama  digunakan  sebagai  ingredient  structural  dalam formulasi seafood analog Suzuki 1981.
2.1.1 Pengertian surimi dan penggunaannya
Menurut  Okada  1992,  surimi  merupakan  istilah  Jepang  yang menunjukkan  pasta  dari  gilingan  daging  ikan  yang  dibentuk  selama  proses
pembuatan kamaboko yakni suatu produk tradisional Jepang berbasis surimi.  Saat daging  ikan  dipisahkan  dari  kulit  dan  duri  secara  mekanis  dinamakan  hancuran
daging ikan yang merupakan bahan awal untuk produksi surimi. Apabila hancuran daging  ikan  dicuci  dengan  air,  untuk  menghilangkan  lemak  dan  komponen-
komponen larut air, ini akan dihasilkan surimi. Surimi merupakan konsentrat dari protein  miofibrilar  ikan  dan  mempunyai  kemampuan  dan  pembentukan  gel,
pengikatan air, pengikatan lemak dan sifat-sifat fungsional dibandingkan hancuran daging ikan. Perkembangan produk baru yang berbasis surimi yaitu produk analog
seperti analog daging, analog kepiting dan surimi kering. Surimi beku adalah daging ikan yang dihaluskan yang telah dicuci dengan
air,  dicampur  dengan  gula  dan  polifosfat,  dan  kemudian  dibekukan.  Selanjutnya dari surimi beku dapat dibuat berbagai macam produk lanjutan diantaranya adalah
baso,  sosis,  siomay,  fish  cake,  mie  ikan,  burger  dan  sebagainya,  yang spesifikasinya  menuntut  kemampuan  dalam  pembentukan  gel.  Menurut  Ramirez
et  al.  1999,  surimi  adalah  konsentrat  protein  miofibrilar  yang  bermutu  tinggi yang diperoleh dari otot ikan. Aplikasi dari protein surimi terutama karena sifat-
sifat  yang  lebih  baik  sebagai  bahan  pengikat,  gel  dan  pengemulsi,  dibandingkan protein  tanaman  yang  saat  ini  digunakan  dalam  analog  daging.  Surimi  terutama
12
digunakan  sebagai  ingredient  structural  dalam  formulasi  produk  analog, sedangkan  surimi  yang  dikeringbekukan  berfungsi  sebagai  bahan  pengemulsi
pada produk sosis. Menurut  Suzuki  1981,  terdapat  3  tiga  tipe  surimi  yaitu  :  1  Mu-en
Surimi  yaitu  surimi  yang  dibuat  dengan  cara  menggiling  hancuran  daging  ikan yang telah dicuci dan dicampur dengan gula dan fosfat, tanpa penambahan garam
dan  telah  mengalami  pembekuan;  2  Ka-en  Surimi  yaitu  surimi  yang  dibuat dengan  cara  menggiling  hancuran  daging  ikan,  yang  telah  dicuci  dan  dicampur
dengan  gula  dan  garam  tanpa  penambahan  fosfat  dan  telah  mengalami  proses pembekuan;  3  Na-ma  Surimi  yaitu  surimi  yang  tidak  mengalami  pembekuan.
Surimi  komersial  mempunyai  kadar  air  75  persen,  protein  18  persen,  lemak kurang  dari  0,5  persen  dan  bahan-bahan  lain  6,5  persen  Park  et  al.  1996.
Komposisi proksimat surimi dari beberapa jenis ikan disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1  Komposisi proksimat surimi beku dari beberapa jenis ikan
Surimi Beku Air
Abu Protein
Lemak
Bahan dari ikan nila merah Oreochromis nilotica
78 0,42
15,1 0,48
Bahan dari ikan fat sleeper Dormitator maculatus
75 0,35
18,1 0,57
Bahan dari ikan Layang Decopterus sp
82,36 0,58
12,18 3,82
Bahan dari ikan Marlin Makaira sp
81,66 0,53
11,82 3,53
Keterangan: : Ramirez et al., 1999
: BPPMHP 2004
2.1.2 Sifat-sifat surimi