19
Untuk  penyimpanan  jangka  pendek,  penyimpanan  cukup  di  dalam  peti berinsulasi.  Dengan  menyusun  ikan  secara  berlapis  dengan  hancuran  es  sampai
penuh dengan perbandingan antara ikan dan es adalah 1 : 3. Dengan cara seperti ini suhu ikan dapat dipertahankan rendah sekitar 0
o
C dan kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga beberapa hari.
Dalam  mengolah  surimi,  diperlukan  daging  ikan  yang  bermutu  tinggi, karena itu segala cara yang ditempuh harus selalu disertai upaya mempertahankan
mutu daging ikan. Dalam hal ini penggunaan suhu rendah merupakan suatu yang mutlak  diperlukan,  baik  selama  penyiangan,  pembilasan,  pelumatan  hingga
pengemasan.
2.2.2  Sortasi
Penanganan awal untuk ikan hasil tangkapan di kapal adalah memisahkan tangkapan utama dari jenis ikan lainnya. Bila bahan baku digunakan untuk surimi,
sebaiknya  pemisahan  ikan  dilakukan  juga  berdasarkan  ukuran,  sehingga  bila diolah  secara  mekanis  kecepatan  mesin  dan  rendemen  fillet  dapat  ditingkatkan.
Sortasi juga dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin sortir. Jika  kulit  ikan  tidak  dibuang,  harus  dilakukan  pembuangan  sisik  untuk
mencegah  terjadinya  akumulasi  dan  penyumbatan  pada  mesin  pemisah  daging meatbone  separator  pada  proses  selanjutnya.  Pencucian  dan  pembuangan  sisik
dilakukan  secara  simultan,  menggunakan  alat  dengan  sistem  rotary  berputar Toyoda et al. 1992.
2.2.3 Pemfilletan
Pada  tahap  pemfilletan,  dilakukan  juga  proses  pemotongan  kepala, pembuangan  insang  dan  tulang.  Penyiangan  dilakukan  dengan  hati-hati  agar  isi
perut tidak mencemari daging. Pemotongan  kepala  berpengaruh  terhadap  kualitas  dan  kuantitas
rendemen surimi, jika pemotongan terlalu ke depan maka isi perut  masih tersisa dan menyebabkan mudah terjadi kemunduran mutu, tetapi jika pemotongan terlalu
ke  belakang  maka  rendemen  yang  dihasilkan  akan  kecil.  Isi  perut  ikan  harus
20
dibuang seluruhnya, karena banyak mengandung lemak dan enzim protease serta menjadi  sumber  bakteri  yang  dapat  dengan  cepat  menurunkan  mutu  ikan  yang
mengakibatkan  turunnya  kemampuan  pembentukan  gel  surimi  Suzuki  1981. Selain  itu,isi  perut  ikan  akan  berpengaruh  terhadap  penampakan  produk  karena
mengakibatkan warna surimi dan produk olahannya menjadi gelap. Pemfilletan  dapat  dilakukan  secara  manual  atau  mekanis.  Apabila  ikan
yang  diolah  dalam  jumlah  besar,  jenis  dan  ukuran  sama,  penggunaan  mesin penyiangan  gutting  machine  akan  lebih  efisien.  Namun  apabila  jumlah  ikan
sedikit, ukuran ikan tidak seragam atau dikerjakan dalam skala kecil, penyiangan secara manual lebih sesuai.
Ukuran,  musim  dan  kondisi  biologis  ikan  bertelur  atau  tidak  sangat menentukan  rendemen  yang  dihasilkan,  namun  yang  paling  penting  adalah  cara
atau proses pengolahannya Toyoda et al. 1992.
2.2.4 Pemisahan daging ikan