16
adalah  teknologi  dengan  metode  rotary  rinserscrew  press.  Secara  umum  alir proses pengolahan surimi terdiri dari persiapan bahan baku, penghilangan tulang,
pencucian  daging  lumat,  pengurangan  kadar  air  pengepresan,  penapisan straining,  penambahan  bahan  tambahan  dan  pembekuan  Gambar  2.  Skema
proses  pengolahan  dan  peralatan  yang  digunakan  pada  industri  surimi  beku dijelaskan pada Gambar 3.
2.2.1 Penanganan bahan baku
Selain  jenis,  kesegaran  bahan  baku  merupakan  hal  penting  dalam  proses pengolahan  surimi.  Surimi  dengan  mutu  tinggi  tidak  akan  dihasilkan  bila
digunakan  bahan  baku  yang  kurang  segar,  meskipun  diolah  dengan  teknologi tinggi  Uno  dan  Nakamura  1958.  Selain  itu,  protein  ikan  aktin  dan  miosin
masih tinggi sehingga kemampuan mengikat air pun tinggi. Pada umumnya, ikan di kapal trawl memiliki kesegaran yang sangat tinggi
ditangani  24 jam setelah ditangkap, yang dapat diolah menjadi surimi dengan kualitas  yang  lebih  baik  dibandingkan  dengan  bahan  baku  yang  digunakan  di
kapal  pengumpul  atau  di  industri  surimi  di  darat    karena  telah  mengalami penyimpanan  beberapa  hari  setelah  penangkapan.  Untuk  kapal  pengolah  dapat
dengan  mudah  berpindah  tempat  dari  satu  fishing  ground  ke  fishing  ground lainnya,  maka  kebutuhan  bahan  baku  dapat  diatur  sesuai  dengan  kapasitas
produksi sehingga ikan yang digunakan selalu dalam kondisi sangat segar, karena ikan langsung diolah tidak lebih dari 12 jam setelah ditangkap Lee 1986.
Jika ikan tidak langsung diolah maka harus disimpan pada suhu di bawah 5
o
C.    Untuk  penanganan  ikan  di  atas  kapal,  refrigerated  sea  water  RSW merupakan  metode  penyimpanan  ikan  yang  sangat  baik  untuk  mempertahankan
mutu  bahan  baku  surimi    karena  metode  ini  mampu  mendinginkan  ikan  secara cepat dengan distribusi suhu yang merata dan tidak merusak ikan. Namun metode
ini disarankan tidak lebih dari 2 hari karena garam yang terkandung dalam larutan akan  masuk  ke  dalam  daging  ikan  dan  menyebabkan  denaturasi  protein  Lee
1986, sehingga perlu adanya pengawasan terhadap suhu dan waktu penyimpanan.
17
PROSES
TUJUAN METODE
SEMI MODERN
MODERN IKAN SEGAR
Pencucian Cuci  dalam  air
es Mendinginkan ikan
Rotary fish washer
Rotary fish washer
Penyiangan Membuang kepala dan
isi perut Pisau
Mesin Cuci  dalam  air
es Menghilangkan sisik
dan darah Rotary fish
washer Rotary fish
washer Pemisahan daging
Memisahkan daging dari tulang, duri dan
kulit Meat-bone
separator Meat-bone
separator
HANCURAN  LUMATAN DAGING MINCED MEAT
Leaching           Air es 1 : 4 + 0,3 garam
2 kali Menghilangkan protein
larut air, darah, lemak dan bau
Tanki leaching Tanki leaching
Pengepresan Membuang air
Mengepres Membuang air cucian
Mengatur kadar air Rotary sieve
Rotary sieve kelebihan air
Sampai 80-82 Hidraulic press
Screw press
LUMATAN DAGING YANG TELAH DICUCI LEACHED MEAT
Straining Menghilangkan sisa
kulit, duri dan sisik Strainer
Pencampuran    3-5 gula halus 0,2 poliposfat
Mengurangi freeze- denaturation dan
meningkatkan WHC Mixer
silent cutter
Pengepakan Dalam plastik
PE Pengemasan
Manual Filling machine
Pembekuan - 30
o
C Suhu pusat –20
o
C dalam  waktu 4-6 jam
Contactair blast freezer
SURIMI BEKU
Kotak karton –18
o
C –20
o
C Mengurangi dehidrasi
selama penyimpanan beku
Cold storage
Gambar 2  Alir proses pengolahan surimi beku Tan et al. 1988.
18
Gambar 3 Skema proses pengolahan pada industri surimi Lee 1986.
19
Untuk  penyimpanan  jangka  pendek,  penyimpanan  cukup  di  dalam  peti berinsulasi.  Dengan  menyusun  ikan  secara  berlapis  dengan  hancuran  es  sampai
penuh dengan perbandingan antara ikan dan es adalah 1 : 3. Dengan cara seperti ini suhu ikan dapat dipertahankan rendah sekitar 0
o
C dan kesegaran ikan dapat dipertahankan hingga beberapa hari.
Dalam  mengolah  surimi,  diperlukan  daging  ikan  yang  bermutu  tinggi, karena itu segala cara yang ditempuh harus selalu disertai upaya mempertahankan
mutu daging ikan. Dalam hal ini penggunaan suhu rendah merupakan suatu yang mutlak  diperlukan,  baik  selama  penyiangan,  pembilasan,  pelumatan  hingga
pengemasan.
2.2.2  Sortasi