7 Gambar 9
Pembentukan node dan edge Kota Bogor.
A, B, dan C merupakan node untuk yang menyatakan tempat, sedangkan B dan D
adalah node yang menyatakan persimpangan jalan. Contoh edge adalah ruas jalan C ke B
dan D ke E. Arah rute C ke B adalah dua jalur karena kita dapat menuju C dari B atau
sebaliknya B dari C melalui edge ini. Contoh untuk satu jalur adalah edge B ke A, hal ini
disebabkan kita bisa menuju A dari B sementara untuk menuju B dari A kita harus
menempuh edge yang berbeda.
4. Survei Perangkat Keras dan Perangkat
Lunak Sistem
Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk implementasi sistem adalah:
1. Perangkat lunak sebagai framework untuk
menampilkan peta. Perangkat lunak yang tersedia antara lain Pmapper dan Google
Maps API. 2.
Perangkat lunak
sebagai sistem
manajemen database. Jenis perangkat lunak ini digunakan untuk membangun
database Kota Bogor. Perangkat lunak yang tersedia antara lain MySQL dan
PostgreSQL.
Sementara perangkat keras yang tersedia untuk penelitian ini adalah :
1. Prosessor AMD Turion X2 Dual-Core
Mobile RM-70 2.00 GHz, 2.
RAM 3.00 GB, dan 3.
Harddisk berkapasitas 160 GB.
5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras
dan Perangkat Lunak Sistem
Tahapan ini berguna untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras dan
perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan sistem.
Adapun perangkat lunak yang diuji adalah: 1.
Pmapper 3.1 dan Google Maps API for Flash sebagai framework atau API untuk
menampilkan peta. 2.
MySQL dan PostgreSQL sebagai perangkat
lunak sistem
manajemen database.
Hasil pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah:
1. Perangkat lunak sebagai framework atau
API untuk memunculkan peta. Pmapper
menyediakan layanan
peta dilengkapi
dengan konfigurasi
pada beberapa fungsi seperti reference map,
slider zoom serta tampilan antarmuka. Sementara
Google Maps
API menyediakan layanan peta yang lebih
interaktif dan dinamis dengan fungsi- fungsi untuk memanipulasi peta dan
menambahkan konten
pada peta.
Pemanfaatan tipe peta Google Map seperti satelit, hybrid dan terrain akan lebih
memudahkan pengguna
dalam mendapatkan informasi lokasi sesuai
dengan yang dibutuhkan. Integrasinya dengan Flex membuat pengembang dapat
membangun antarmuka
dengan memanfaatkan fungsi-fungsi pada Flash.
2. Perangkat lunak sistem manajemen
database PostgreSQL
dan MySQL
adalah manajemen sistem database yang bersifat
open source,
PostgreSQL memiliki
kemampuan lebih dalam mengolah data spasial. Namun dalam penelitian ini,
bentuk spasial yang disimpan sistem hanya latitude
dan longitude
yang dapat
disimpan dalam bentuk tipe data double. Kemudahan serta akses yang cepat juga
menjadi pertimbangan MySQL dipilih dalam penelitian ini.
6. Akuisisi Perangkat Keras dan
Perangkat Lunak
Berdasarkan tahapan sebelumya, maka perangkat lunak yang digunakan untuk
penelitian ini adalah: 1.
Windows 7 Profesional sebagai sistem operasi,
2. Adobe Flash Builder 4 sebagai IDE,
3. Apache versi 2.2.14 sebagai web server,
4. MySQL versi 5.1.41 sebagai sistem
manajemen database.
8 Perangkat keras yang digunakan untuk
penelitian ini adalah : 1.
Prosessor AMD Turion X2 Dual-Core Mobile RM-70 2.00 GHz,
2. RAM 3.00 GB, dan
3. Harddisk berkapasitas 160 GB.
4. Perencanaan
dan Perancangan
Database
Karena data administrasi kelurahan dan kecamatan
didapatkan dari
penelitian sebelumnya maka tidak perlu dilakukan
perancangan kembali. Sementara untuk data tempat dan jalan dilakukan perancangan
logical database yaitu dengan membuat diagram keterhubungan antartabel. Ada tiga
tabel yang digunakan dalam database yaitu:
1. Verteks
Menyimpan data bangunan Kota Bogor yang meliputi fasilitas pemerintahan,
wisata, kuliner, penginapan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, transportasi umum,
perumahan, dan sekolah. Data yang disimpan berupa nama, latitude dan
longitude bangunan tersebut.
2. Edge
Menyimpan data
jalan yang
menghubungkan antara dua tempat yang tersimpan dalam tabel verteks. Data yang
disimpan berupa id dua tempat yang dihubungkan oleh jalan tersebut, panjang
jalan tersebut, dan keterangan bahwa jalan tersebut satu jalur atau dua jalur.
3. Visualedge
Sebuah edge divisualisasikan dengan beberapa titik yang akan digabungkan oleh
Flex dengan menggunakan fungsi Polyline sehingga terbentuk sebuah jalur. Tabel ini
menyimpan data titik-titik tersebut.
5. Pembangunan Database
Pembangunan database dilakukan dengan membangun tabel yang sudah dirancang pada
tahap perencanaan dan perancangan database, serta mengolah berkas KML dari Kusumasari
2009 dengan cara melakukan parsing. Berikut adalah contoh file KML yang
digunakan dalam sistem ini.
9. Integrasi