Survei Survei Perangkat Keras dan Perangkat Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras

6

1.3 Kebutuhan Fungsional

Secara umum, fungsi-fungsi yang ada dalam sistem ini adalah: 1. Menampilkan peta Kota Bogor. 2. Menyediakan fungsi spatial query untuk mencari tempat sesuai dengan kriteria jarak tertentu. 3. Mencari rute optimum dari satu tempat ke tempat lainnya. 4. Menampilkan rute optimum hasil pencarian pada peta. 5. Menyediakan fungsi pencarian tempat dan memunculkan tempat tersebut. 6. Menampilkan layer berdasarkan kategori tertentu. 7. Melakukan proses login dan logout. 8. Menambah tempat baru. 9. Menambah jalan baru yang menghubungkan dua tempat. 10. Melakukan pergeseran posisi peta. 11. Melakukan perbesaran dan pengecilan skala peta.

1.4 Batasan Sistem

Batasan-batasan dalam sistem ini adalah : 1. Tempat-tempat yang ditampilkan dalam SIG Kota Bogor terbatas hanya di dalam dan sekitar Kota Bogor. 2. Kriteria dalam sistem spatial query dibatasi hanya sebanyak dua kriteria. 3. Pencarian jalur optimum hanya dapat dapat melakukan pencarian antara dua tempat sekali pencarian. 4. Tagging hanya dapat dilakukan oleh sekelompok orang yang telah memiliki password.

2. Perancangan Konseptual

Perancangan konseptual meliputi perancangan konseptual database dan desain proses dari sistem. Perancangan konseptual database digunakan untuk mengidentifikasi data yang dibutuhkan. Desain proses sistem dibuat berdasarkan spesifikasi kebutuhan fungsional dan kebutuhan data yang diilustrasikan dalam diagram konteks.

2.1 Kebutuhan Data

Berdasarkan analisis kebutuhan sistem yang telah dilakukan sebelumnya maka dapat disimpulkan bahwa data yang diperlukan adalah: 1. Data administrasi Kota Bogor yaitu data kecamatan dan kelurahan. 2. Data letak bangunan Kota Bogor yang meliputi fasilitas pemerintahan, wisata, kuliner, rumah sakit, transportasi umum, pusat perbelanjaan, dan perumahan. 3. Data jalan yang dapat diakses untuk mencapai tempat tersebut. 4. Jarak dan arah jalan yang dapat diakses untuk mencapai tempat tersebut.

2.2 Desain proses sistem

Kebutuhan fungsional dimodelkan dengan menggunakan Data Flow Diagram DFD. Gambaran sistem secara umum dapat dilihat dalam Gambar 4. Gambar 8 Desain Proses Sistem SIG Kota Bogor.

3. Survei

Ketersediaan dan Pengumpulan Data Berdasarkan tahap kebutuhan data, maka data yang diperlukan antara lain data administrasi kecamatan dan kelurahan. Data tersebut didapatkan dari penelitian Kusumasari 2009. Sedangkan data letak bangunan, data jalan beserta jarak dan arahnya didapatkan melalui survei lapangan. Data letak bangunan dan jalan tersebut diubah ke dalam bentuk node dan edge. Node adalah tempat atau titik persimpangan jalan sedangkan edge adalah ruas jalan yang meghubungkan dua node. Pembentukan node dan edge dapat dilihat pada Gambar 9. 7 Gambar 9 Pembentukan node dan edge Kota Bogor. A, B, dan C merupakan node untuk yang menyatakan tempat, sedangkan B dan D adalah node yang menyatakan persimpangan jalan. Contoh edge adalah ruas jalan C ke B dan D ke E. Arah rute C ke B adalah dua jalur karena kita dapat menuju C dari B atau sebaliknya B dari C melalui edge ini. Contoh untuk satu jalur adalah edge B ke A, hal ini disebabkan kita bisa menuju A dari B sementara untuk menuju B dari A kita harus menempuh edge yang berbeda.

4. Survei Perangkat Keras dan Perangkat

Lunak Sistem Perangkat lunak yang dibutuhkan untuk implementasi sistem adalah: 1. Perangkat lunak sebagai framework untuk menampilkan peta. Perangkat lunak yang tersedia antara lain Pmapper dan Google Maps API. 2. Perangkat lunak sebagai sistem manajemen database. Jenis perangkat lunak ini digunakan untuk membangun database Kota Bogor. Perangkat lunak yang tersedia antara lain MySQL dan PostgreSQL. Sementara perangkat keras yang tersedia untuk penelitian ini adalah : 1. Prosessor AMD Turion X2 Dual-Core Mobile RM-70 2.00 GHz, 2. RAM 3.00 GB, dan 3. Harddisk berkapasitas 160 GB.

5. Pengujian Kesesuaian Perangkat Keras

dan Perangkat Lunak Sistem Tahapan ini berguna untuk mendapatkan kesesuaian antara perangkat keras dan perangkat lunak yang akan digunakan dalam pengembangan sistem. Adapun perangkat lunak yang diuji adalah: 1. Pmapper 3.1 dan Google Maps API for Flash sebagai framework atau API untuk menampilkan peta. 2. MySQL dan PostgreSQL sebagai perangkat lunak sistem manajemen database. Hasil pengujian perangkat lunak yang digunakan adalah: 1. Perangkat lunak sebagai framework atau API untuk memunculkan peta. Pmapper menyediakan layanan peta dilengkapi dengan konfigurasi pada beberapa fungsi seperti reference map, slider zoom serta tampilan antarmuka. Sementara Google Maps API menyediakan layanan peta yang lebih interaktif dan dinamis dengan fungsi- fungsi untuk memanipulasi peta dan menambahkan konten pada peta. Pemanfaatan tipe peta Google Map seperti satelit, hybrid dan terrain akan lebih memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi lokasi sesuai dengan yang dibutuhkan. Integrasinya dengan Flex membuat pengembang dapat membangun antarmuka dengan memanfaatkan fungsi-fungsi pada Flash. 2. Perangkat lunak sistem manajemen database PostgreSQL dan MySQL adalah manajemen sistem database yang bersifat open source, PostgreSQL memiliki kemampuan lebih dalam mengolah data spasial. Namun dalam penelitian ini, bentuk spasial yang disimpan sistem hanya latitude dan longitude yang dapat disimpan dalam bentuk tipe data double. Kemudahan serta akses yang cepat juga menjadi pertimbangan MySQL dipilih dalam penelitian ini.

6. Akuisisi Perangkat Keras dan