STUDI KELAYAKAN ASPEK PASAR

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. STUDI KELAYAKAN

Kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan usahaproyek disebut dengan studi kelayakan bisnis. ,studi kelayakan bisnis merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usahaproyek yang direncanakan Ibrahim, 2009. Menurut Gittinger 1986, proyek adalah kegiatan usaha yang menggunakan sumber- sumber daya untuk memperoleh keuntungan atau manfaat. Perencanaan proyek yang baik tergantung pada tersedianya berbagai informasi mengenai adanya investasi yang potensial dan informasi mengenai pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan tujuan lainnya. Analisis proyek menyediakan informasi proyek-proyek yang dipilih untuk dilaksanakan lalu menjadi alat agar penggunaan sumber-sumber daya dapat menciptakan pendapatan. Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi yang hendaknya dikerjakan. Tahapan-tahapan tersebut diantaranya adalah penemuan ide, tahap penelitian, dan tahap pengurutan usulan yang layak Umar, 2003.

B. ASPEK PASAR

Pengertian pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai tempat bertemunya para penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi. Pengertian lebih luas tentang pasar adalah himpunan pembeli nyata dan pembeli potensial atas suatu produk Kasmir dan Jakfar, 2006. Sutojo 1993 menyatakan bahwa dalam mengkaji aspek pasar, hal yang perlu diperhatikan adalah kedudukan produk dalam pasar saat ini, komposisi dan perkembangan permintaan produk di masa lalu dan sekarang, dan proyeksi permintaan produk di masa yang akan datang, kemunginan adanya persaingan, dan peranan pemerintah dalam menunjang perkembangan produk. Menurut Umar,2003, kondisi pasar saat ini dapat diketahui dengan melakukan identifikasi terhadap pesaing dan mengestimasi penjualan mereka. Kegunaan dari analisis aspek pasar adalah untuk menentukan besar, sifat, dan pertumbuhan permintaan total akan produk yang bersangkutan, serta deskripsi tentang produk dan harga jualnya Edris, 1983. C. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI Aspek teknik dan teknologi merupakan salah satu aspek penting dalam proyek dan berkenaan dengan proses pembangunan industri secara teknis dan operasi setelah industri tersebut dibangun Husnan dan Suwarsono, 1991. Analisis teknik secara spesifik mencakup analisis terhadap ketersediaan bahan baku, proses produksi, mesin, dan peralatan, jumlah mesin dan peralatan, keperluan tenaga kerja, dan penentuan luas pabrik Husnan dan Suwarsono, 1994 Studi aspek teknik dan teknologi menurut Umar 2003 meliputi rencana pengendalian persediaan bahan baku, penentuan kapasitas produksi, serta proses pemilihan teknologi untuk produksi. D. ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial dilakukan untuk memperkirakan jumlah dana yang diperlukan, baik untuk dana tetap maupun modal kerja awal. Analisis finansial adalah suatu analisis yang membandingkan antara biaya-biaya dengan manfaat keuntungan untuk menentukan apakah suatu proyek akan menguntungkan selama umur proyek Sutojo, 1993. Studi kelayakan terhadap aspek finansial perlu menganalisis bagaimana perkiraaan aliran kas akan terjadi. Metode yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian aliran kas dari suatu investasi, yaitu metode Break Event Point, Net Present Value, Internal Rate of Return, dan Payback Period Umar, 2003. Break Event Point BEP adalah suatu cara untuk menetapkan tingkat produksi dimana penjualan sama dengan biaya-biaya. Untuk memperoleh keuntungan, penerimaaan dari hasil penjualan harus berada di atas titik pulang pokok BEP tersebut. Intisari pengkajian BEP adalah penyajian kenyataan bahwa bila tingkat produksi atau penjualan tidak dapat melampaui titik ini maka proyek yang bersangkutan tidak dapat menghasilakan laba Kadariah et. al, 1978. NPV merupakan selisih antara harga sekarang dari penerimaan dengan harga sekarang dari pengeluaran pada tingkat bunga tertentu Gray et al, 1992. IRR adalah tingkat bunga yang menghasilkan NPV sama dengan nol. IRR digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang di harapkan di masa datang, asalkan keuntungan yang diperoleh setiap satuan waktu di tanam kembali. Kadariah et. al, 1978.

E. NANGKA