Aspek Finansial Studi Kelayakan Pendirian Industri Pengolahan Keripik Nangka di Kabupaten Semarang

Dalam kegiatan proses produksi keripik nangka, selain menggunakan vacuum fryer sebagai alat penggorengan juga dibutuhkan peralatan penunjang lainnya. Daftar peralatan lain yang diperlukan untuk menunjang kegiatan proses produksi keripik nangka dapat dilihat pada lampiran 9.

4. Kebutuhan Bangunan dan Lahan

Berdasarkan pengamatan pada perusahaan keripik nangka Tafied Rona Chips di kabupaten Kendal, bangunan untuk industri keripik nangka yang dibutuhkan adalah bangunan permanen seluas 35 m². Dengan mempertimbangkan perkembangan usaha di masa mendatang maka dibutuhkan lahan seluas 105 m².

5. Kebutuhan Tenaga Kerja

Untuk menjalankan usaha industri keripik nangka dengan kapasitas produksi 5 kgbatch, menurut pengamatan pada perusahaan keripik nangka Tafied Rona Chips. diperlukan sebanyak 4 orang termasuk manajemen perusahaan. Jika dilakukan produksi sebanyak 20 kgbatch per hari, maka dibutuhkan tambahan tenaga menjadi 11 orang. Tabel 11. Kebutuhan tenaga kerja industri pengolahan keripik nangka Jabatanfungsi Jumlah orang Gajiorangbulan Rp Manajer 1 1.800.000 Penanganan bahan baku 4 950.000 Operator Vacuum fryer 2 950.000 Pengemasan 4 950.000 Jumlah 11 -

C. Aspek Finansial

Analisis finansial pendirian industri keripik nangka dilakukan dengan menggunakan asumsi-asumsi yang menjadi dasar perhitungan biaya. Asumsi-asumsi disesuaikan dengan kondisi pada saat penelitian berlangsung. Asumsi-asumsi yang digunakan adalah : a. Umur ekonomi proyek 6 tahun, dimulai pada tahun ke-0. b. Harga-harga yang digunakan dalam analisis ini berdasar survei pada bulan Juni 2009 hingga Mei 2010. c. Nilai sisa mesin dan peralatan 10 dari nilai awal dan nilai asuransi adalah 1 dari biaya investasi. d. Nilai sisa bangunan pada masa akhir proyek 80 dari nilai awal. e. Proyek dimulai pada saat panen raya buah nangka di kabupaten Semarang antara bulan Desember hingga Januari. f. Produksi dilakukan dengan menggunakan dua buah mesin vacuum fryer g. Kapasitas produksi perusahaan adalah sebagai berikut : 1. Kebutuhan bahan baku: Buah nangka : 27.000 kgtahun atau 3.000 kgbulan. 2. Produk akhir : 54.000 bungkustahun atau 6.000 bungkusbulan. 3. Lama beroperasi : 9 bulantahun bulan Januari-Maret dan Juli-Desember . 4. Hari beroperasi : 25 haribulan. 5. Semua produk terjual habis j. Seluruh modal investasi berasal dari pinjaman bank. k. Tingkat suku bunga didasarkan pada tingkat suku bunga BPR yaitu sebesar 21,6 per tahun. l. Biaya pemeliharaan bangunan dan peralatan 5 dari harga awal. m. Biaya investasi seluruhnya dikeluarkan pada tahun ke-0. n. Besarnya pajak ditentukan berdasar undang-undang no. 17 tahun 2000 yaitu sebagai berikut :  Jika pendapatan 50.000.000 maka 10 x pendapatan  50.000.000 pendapatan 100.000.000 maka 10 x 50.000.000 + 15 x pendapatan-50.000.000  Jika pendapatan 100.000.000 maka 10 x 50.000.000 + 15 x 50.000.000 + 30 x pendapatan-100.000.000 Asumsi yang digunakan dalam analisis finansial adalah perusahaan berproduksi selama 9 bulantahun karena hasil analisis finansial dengan produksi yang dilakukan selama 12 bulantahun menunjukkan bahwa industri tidak layak didirikan lampiran 21. Penyebab utama ketidaklayakan adalah tingginya harga bahan baku pada bulan April hingga Juni.

1. Biaya Investasi

Biaya investasi merupakan besarnya biaya yang diperlukan untuk membangun industri keripik nangka. Biaya investasi dalam pendirian industri keripik nangka terdiri atas modal tetap dan modal kerja. Modal tetap yang diperlukan untuk pendirian industri ini adalah Rp. 161.490.000 dengan komposisi biaya seperti terdapat pada tabel 12. komposisi modal tetap secara lengkap disajikan pada lampiran 11. Tabel 12. Komposisi modal tetap untuk industri keripik nangka Komponen Jumlah Harga Unit Rp Lahan M2 35 21.000.000 Bangunan M2 105 61.250.000 Perizinan 9,000,000 Fasilitas Penunjang 7.600.000 Mesin dan peralatan 62,640,000 Total Modal Tetap 161.490.000 Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi keripik nangka pada waktu beroperasi pertama kali. Besarnya modal kerja sangat tergantung pada biaya operasional pabrik karena modal kerja yang digunakan untuk pembiayaan awal sampai pabrik bisa berproduksi. Besarnya modal kerja perusahaan sebesar biaya yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan aktivitas bisnis selama satu bulan. Hal itu berarti bahwa pada bulan berikutnya biaya produksi sudah mampu ditutupi dari biaya penerimaan penjualan. Komposisi modal kerja untuk industri keripik nangka dapat dilihat pada tabel 13. Tabel 13. Komposisi modal kerja untuk industri keripik nangka Komponen Nilai Rp A . Biaya tetap Tenaga kerja tak langsung 1.800.000 Pemeliharaan 730.500 Komunikasi 55.556 Asuransi 169.433 Promosipemasaran 821.870 Depresiasi 1.1199.468 Sub Total 4.177.359

B. Biaya Variabel