bibit juga dapat menunjukkan akumulasi kandungan unsur hara pada tanaman. Selanjutnya, nilai dalam parameter ini sekaligus
menunjukkan nilai biomassa suatu tanaman. Semakin besar nilai berat kering total maka semakin besar nilai
biomassanya dan akan semakin baik pula pertumbuhan bibit. Hal ini dikarenakan tanaman selama hidupnya atau selama masa tertentu membentuk biomassa yang
mengakibatkan pertambahan berat dan diikuti dengan pertambahan ukuran lain yang dapat dinyatakan secara kuantitatif Sitompul dan Guritno 1995.
4.5 Nisbah Pucuk Akar
Nisbah pucuk akar merupakan faktor yang penting dalam pertumbuhan tanaman yang menggambarkan perbandingan antara kemampuan tanaman dalam
menyerap air dan mineral dengan proses transpirasi dan luasan fotosintesis dari tanaman Lewenussa 2009. Pertumbuhan tanaman yang baik dan normal
ditunjukkan dengan nilai nisbah pucuk akar yang seimbang antara bagian di atas tanah berupa batang, cabang, ranting, dan daun dengan bagian di dalam tanah
berupa akar. Hal ini mengindikasikan bahwa bagian pucuk dan akar tanaman akan kokoh dan tidak mudah roboh karena sistem perakaran tanaman mampu
menopang pertumbuhan pucuknya Wibisono 2009. Berdasarkan ringkasan hasil sidik ragam Tabel 3, pemberian arang
tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap peningkatan nisbah pucuk akar dari tanaman pada semua perlakuan pada taraf uji
95. Hasil ini diduga bagian pucuk tanaman berkembang lebih baik dibandingkan dengan akar tanaman karena akar bibit E. deglupta tidak dapat
berkembang dengan baik di media tailing, yang mengakibatkan pertumbuhan tanaman tidak seimbang, seperti yang terlihat pada Gambar 5. Faktor lain yang
dapat mempengaruhi ketidakseimbangan pertumbuhan pucuk dan akar ini yaitu ketersediaan unsur hara yang cukup di media tailing Tabel 4. Hal ini
mengakibatkan akar tidak perlu berkembang untuk mencari unsur hara karena komposisi unsur hara dalam media dalam keadaan seimbang. Selanjutnya,
pemberian arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang tidak berpengaruh nyata pada peningkatan nilai pucuk akar tanaman, diduga karena
pertumbuhan pucuk dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan aktivitas meristem
apikal, sedangkan pertumbuhan akar dipengaruhi oleh kondisi media dan pasokan karbohidrat dari daun Wibisono 2009.
Gambar 5 Kondisi bibit E. deglupta setelah 3 bulan pengamatan pada media tailing A0B0, tailing+arang A4B0,tailing+bokashi
A0B3, dan tailing+arang+bokashi A4B2
4.6 Analisis Unsur Hara