Arang Tempurung Kelapa TINJAUAN PUSTAKA

Umumnya, E. deglupta tumbuh baik pada tanah bertekstur ringan atau sedang, dengan pH masam atau netral, tidak tergenang air dan menyukai tanah subur Webb et al. 1984, diacu dalam Hendromono 1987. Sifat-sifat tanaman Eucalyptus tersebut telah dibuktikan dalam penelitian Widiastuti 2011, tentang kesesuaian lahan untuk tanaman Eucalyptus. Menurut Suhendi dan Djapilus 1978, diacu dalam Hendromono 1987, E. deglupta termasuk jenis yang tetap hijau sepanjang tahun dan sangat membutuhkan cahaya, serta tanaman ini dapat bertunas kembali setelah di pangkas dan agak tahan terhadap serangan rayap. Saat ini, E. deglupta dibudidayakan secara luas di seluruh dunia, terutama untuk pulp bubur kayu yang digunakan dalam pembuatan kertas. Pohon ini juga ditanam untuk keperluan pajangan, karena multi-warna garis-garis mencolok yang menutupi bagasi.

2.3 Arang Tempurung Kelapa

Arang merupakan padatan berpori mengandung 85 – 95 karbon, dihasilkan dari bahan-bahan mengandung karbon dengan pemanasan tinggi. Arang selain dapat digunakan sebagai bahan bakar, juga menjadi alternatif absorben. Komponen arang terdiri dari karbon terikat fixed carbon, abu, air, nitrogen dan sulfur Djatmiko et al. 1985. Arang tempurung kelapa digunakan untuk menyerap kotoran berupa gas. Pori-pori yang terdapat pada arang ini adalah mikropori yang menyebabkan molekul gas akan mampu melewatinya, tapi molekul dari cairan tidak bisa melewatinya Setyaningsih 1995. Arang tempurung kelapa adalah produk yang diperoleh dari pembakaran tidak sempurna terhadap tempurung kelapa. Saat ini jenis-jenis dari arang banyak dijadikan sebagai absorben dan penyuburkondisioner tanah. Siregar et al. 2003, Siregar 2004 dan Faridah 1996 telah membuktikan dalam penelitiannya, bahwa arang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa sifat kimia arang menurut hasil penelitian Siregar 2004, dapat dilihat pada Tabel 1. Adsorpsi adalah suatu peristiwa fisik atau kimia pada permukaan yang dipengaruhi oleh suatu reaksi kimia antara adsorben dan adsorbat. Adsorben adalah padatan atau cairan yang mengadsorpsi sedang adsorbat adalah padatan, cairan atau gas yang diadsorpsi. Jadi proses adsorpsi dapat terjadi antara padatan dengan padatan, gas dengan padatan, gas dengan cairan dan cairan dengan padatan Ketaren 1986. Daya serap ditentukan oleh luas permukaan partikel dan kemampuan ini dapat menjadi lebih tinggi. Daya serap arang cenderung dipengaruhi oleh pH larutan, tetapi pengaruh tersebut tidak berbanding luas. Daya serap arang arang kayu, arang tempurung kelapa dan arang aktif rata-rata adalah 60 untuk ion-ion Al 3+ , Cr 3+ , Ag + , dan Pb 2+ . Untuk ion-ion Mn 2+ , Fe 3+ , Se 4+ , Cd 2+ , dan Ba 2+ berkisar antara 20 – 60. Untuk ion-ion Mg 2+ , Na + , Ca 2+ , dan Zn 2+ adalah 20. Pada umumnya daya serap arang tempurung kelapa lebih kecil dalam larutan pH 4 dibandingkan dengan larutan pH 5 – 7 Setyaningsih 1995. Tabel 1 Sifat kimia arang Siregar 2004 Sifat kimia Besaran pH H 2 O 8,0 KTK me100 g 19,0 KB 100,0 C-org 55,0 N-Total 0,1 CN 290,6 P Bray I ppm 69,0 K me100 g 17,0 Ca me100 g 28,0 Mg me100 g 8,0 Na me100 g 2,0

2.4 Bokashi Pupuk Kandang