diamati. Jika dilihat secara statistik, pemberian bokashi pupuk kandang menunjukkan hasil yang berbeda nyata terhadap kontrol pada dosis 60 gram.
Terakhir, ringkasan hasil sidik ragam Tabel 3, menunjukkan bahwa perlakuan pemberian arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang berpengaruh
nyata terhadap parameter tinggi dan berat basah total bibit E. deglupta. Hasil uji lanjut Duncan Lampiran 2C menunjukkan bahwa pemberian arang tempurung
kelapa dan bokashi pupuk kandang memiliki nilai rataan lebih tinggi pada parameter yang diamati.
4.1 Pertumbuhan Tinggi Bibit
Parameter tinggi merupakan parameter yang paling mudah diukur sebagai indikator terhadap pengaruh pemberian perlakuan maupun pengaruhnya terhadap
interaksi luar dari lingkungan. Berdasarkan ringkasan hasil sidik ragam Tabel 3, pemberian arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang pada media
tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tinggi bibit pada taraf uji 95. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 2C menunjukkan bahwa pemberian arang
tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit E. deglupta seperti hasil yang tersaji juga pada Gambar 1.
Gambar 1 Pengaruh pemberian arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang terhadap pertumbuhan tinggi bibit E. deglupta
Gambar 1 merupakan histogram hasil uji lanjut Duncan interaksi antara arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang dimana pertumbuhan tinggi
bibit E. deglupta berbeda-beda pada setiap perlakuan. Namun, dengan
ditambahkannya arang dan bokashi, pertumbuhan tinggi bibit E. deglupta meningkat dan berbeda nyata dengan kontrol. Histogram tersebut menyatakan
bahwa kombinasi 2,5 dan 5 arang dengan 20 gram bokashi memberikan hasil pertumbuhan yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol. Namun,
kombinasi 7,5 dan 10 arang dengan 40 gram dan 60 gram bokashi memberikan hasil pertumbuhan yang berbeda nyata dengan perlakuan kontrol.
Pemberian arang dan bokashi menunjukkan adanya perubahan pertumbuhan tinggi tanaman yang signifikan di media tailing.
4.2 Pertumbuhan Diameter Bibit
Parameter diameter merupakan salah satu faktor pertumbuhan yang cukup sulit diukur pada tingkat bibit. Pada usia muda, tanaman cenderung melakukan
pertumbuhan yang cepat ke arah vertikal ke atas, pertumbuhan diameter berlangsung apabila keperluan hasil fotositesis untuk respirasi, pergantian daun,
pergantian akar, dan tinggi telah terpenuhi Lewenussa 2009. Dengan demikian diduga bahwa pemberian arang 10 dan bokashi 60 gram telah mampu
memberikan hara yang lebih pada kebutuhan tanaman. Berdasarkan ringkasan hasil sidik ragam Tabel 3, pemberian arang
tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang pada media tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan diameter bibit dan interaksi antara arang tempurung
kelapa dan pupuk bokashi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada taraf uji 95. Hasil uji lanjut Duncan pada Lampiran 2A dan 2B menunjukkan bahwa
pemberian arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit E. deglupta seperti hasil yang tersaji juga pada
Gambar 2.
Gambar 2 Pengaruh pemberian arang tempurung kelapa A dan pengaruh pemberian bokashi pupuk kandang B terhadap pertumbuhan
diameter bibit E. deglupta Gambar 2 merupakan histogram hasil uji lanjut Duncan pemberian arang
tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang dimana pertumbuhan diameter bibit E. deglupta meningkat seiring presentase yang diberikan terhadap masing-
masing perlakuan. Pada dua histogram tersebut dapat diringkas bahwa dengan ditambahkannya arang dan bokashi mengakibatkan pertumbuhan diameter bibit E.
deglupta meningkat dan berbeda nyata dengan kontrol. Kedua histogram tersebut juga menyatakan bahwa pertumbuhan diameter terbesar diperoleh dari perlakuan
A4 arang 10 dan B3 bokashi 60 gram yaitu sebesar 0,158 cm dan 0,151 cm. Juga dapat dikemukakan bahwa perlakuan A4 dan B3 berbeda nyata dengan
perlakuan lainnya. Dengan demikian dinyatakan bahwa pemberian arang 10 dan bokashi 60 gram telah mampu memberikan hara yang lebih pada kebutuhan
tanaman dan semakin besar persentase arang tempurung kelapa dan bokashi pupuk kandang yang ditambahkan, makin meningkat pula pertambahan diameter
bibit E. deglupta. Lebih cepatnya pertumbuhan diameter bibit pada perlakuan A4 dan B3
diduga ada hubungannya dengan meningkatnya ketersediaan unsur hara N, P, dan K pada media tersebut dibandingkan dengan kontrol, seperti yang terlihat pada
Tabel 4. Menurut Darmawan dan Justika 1983, kandungan N yang rendah pada tanaman, dapat menghambat pertumbuhan karena sel kekurangan protoplasma,
dinding sel menjadi tebal dengan kadar karbohidrat yang tinggi. Hal ini berarti bahwa pemberian arang dan bokashi memberikan respon yang lebih dan cukup
optimal untuk menunjang pertumbuhan tanaman dibandingkan dengan pertumbuhan tanpa arang dan bokashi.
4.3 Berat Basah Total