keterbatasan data informasi sumberdaya hutan mangrove serta IPTEK mendorong terjadinya degradasi hutan mangrove Dahuri et al. 1996.
2.3 Valuasi Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati perlu memperhatikan dua pertimbangan penting pertama
bahwa keanekaragaman hayati dapat memberikan manfaat yang luas kepada manusia, kedua aktivitas manusia yang berlangsung, belum merugikan
keanekaragaman hayati dan mengancam kesinambungan dan stabilitas ekosistem, seperti barang dan jasa Pimm et al. 1995; Simon and Wildavsky 1995 diacu
dalam Nunes et al. 2001. Keanekaragaman hayati sebagai sumber nilai ekonomi, dapat dilihat pada
Gambar 1, yang menunjukkan hubungan antara keanekaragaman hayati, ekosistem, spesies dan kesejahteraan manusia.
1 4
2 6
3 5
Sumber : Nunes et al. 2001 Gambar 1. Nilai Ekonomi Keanekaragaman hayati
Berdasarkan Gambar 1, maka dapat diklasifikasikan nilai ekonomi dari
keanekaragaman hayati, yaitu pertama hubungan 1 – 6 bahwa manfaat atau fungsi
dan nilai-nilai dari ekosistem sebagai pendukung kehidupan manusia, misalnya
fungsi ekosistem sebagai pengendali banjir dan pengisian air tanah. Kedua
hubungan 1 – 4 – 5 bahwa ekosistem sebagai perlindungan habitat bagi spesies- spesies yang terkait, contohnya dampak dari kerusakan habitat akan menurunkan
nilai dan permintaan turis untuk kawasan wisata. Ketiga hubungan 2 – 5 bahwa
manfaat dari semua keanekaragaman spesies untuk kepentingan manusia, karena sebagai input dalam proses produksi, contohnya industri barang yang
diperdagangkan dan keempat hubungan 3 bahwa pengetahuan dan moral manusia
Biodiversity Ecosystem
Human welfare Species
akan keberlanjutan dan nilai keberadaan dari keanekaragaman hayati untuk generasi mendatang Nunes et al. 2001. Oleh karena itu, pelestarian
keanekaragaman hayati sebaiknya dilihat sebagai suatu bentuk pembangunan perekonomian. Sumberdaya alam hayati memiliki nilai ekonomi, investasi dalam
pelestarian sebaiknya dilihat dari segi ekonomi, yang memerlukan sarana yang dapat dipercaya dan diandalkan dalam mengukur keuntungan pelestarian
sumberdaya hayati, mengukur akibat yang menguntungkan atau kondisi yang lebih baik yang dihasilkan oleh tindakan pelestarian.
Penentuan nilai ekonomi sumberdaya alam merupakan hal yang sangat penting sebagai bahan pertimbangan dalam mengalokasikan SDA yang semakin
langka Kramer et al. 1995. Menurut Munasinghe 1995 penilaian kontribusi fungsi ekosistem bagi kesejahteraan masyarakat merupakan hal yang sangat
kompleks, mencakup nilai-nilai sosial dan politik. Contohnya, nilai kawasan konservasi sangat ditentukan oleh aturan-aturan manajemen yang berlaku untuk
areal tersebut. Dengan kata lain, nilai tersebut tidak hanya ditentukan oleh faktor- faktor fisik, biotik dan ekonomi, tetapi juga oleh kelembagaan yang dibangun
untuk mengelola sumberdaya tersebut. Dalam kerangka pemikiran ekonomi, cakupan konsep ekologi hanya
membatasi diri dalam menanggulangi dampak negatif, baik langsung maupun tidak langsung, dari kegiatan pembangunan dengan kata lain konsep ekologi
lebih mengarah kepada pengelolaan dampak pembangunan atas pihak-pihak yang terkena atau secara potensial terkena pengaruh. Sementara itu, teori ekonomi
selain menawarkan alternatif bagi pengelola, imbas-pengaruh kegiatan ekonomi impact and accident yang mencakup bahkan menekankan peran manusia
sebagai sektor atau pelaku kegiatan ekonomi Ismawan 1999.
2.4 Nilai Ekonomi Ekosistem Mangrove dan Teknik Evaluasi