Dimensi Pengetahuan: Pemahaman Faktual, Konseptual,

P a d e p o k a n K a r a k t e r | 3 Semakin kritis, kreatif, dan inovatif pikiran Anda, semakin cerdaslah Anda. Jika solusi Anda pas dan Anda terus menaklukan tantangan tersebut, Anda akan bahagia. Anda akan bersemangat mengarungi hidup ini, dan Anda memang hidup. Bagaimana ikan Jepang tetap segar? Perusahaan perikanan di Jepang, dalam menjaga agar ikan tetap segar ialah dengan cara tetap melengkapi kapal-kapal dengan tangki-tangki. Kemudian ke dalam tangki-tangki itu dimasukkan ikan hiu kecil. Ikan hiu kecil itu akan mengejar-ngejar ikan tangkapan para nelayan. Dengan demikian ikan-ikan dalam tangki akan bergerak dan tetap segar sampai kedaratan Zaim, 2008.

B. Dimensi Pengetahuan: Pemahaman Faktual, Konseptual,

dan Produktif Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia, hal ini berkaitan dengan pendidikan di sekolah Pendidikan dalam era modern semakin tergantung tingkat kualitas, antisipasi dari para guru untuk menggunakan berbagai sumber yang tersedia, mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa untuk mempersiapkan pembelajaran yang dapat menumbuhkan cara berpikir siswa untuk menjadi lebih logis, kritis, kreatif, dan inivatif. Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang bila mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi yang harus Video: V.6 Inovatif B e r f i k i r L o g i s | 4 dipecahkan. Berpikir merupakan suatu aktivitas mental untuk membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah, membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan fulfill a desire to understand. Pendapat ini menunjukkan bahwa ketika seseorang merumuskan suatu masalah, memecahkan masalah, ataupun ingin memahami sesuatu, maka ia melakukan suatu aktivitas berpikir. Berpikir secara logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1 pemikiran 2 kata-kata. Jadi logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam kata- kata, maka logika juga berkaitan dengan “kata sebagai ek spresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak. Tidak hanya itu, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kritis sehingga ia mampu mengolah fenomena- fenomena yang diterima oleh sistem indera hingga dapat memunculkan berbagai pertanyaan yang berkaitan dan menggelitik untuk dicari jawabannya. Contoh, ketika seorang siswa atau peneliti melakukan metode ilmiah, maka pelaku ilmiah ini harus melakukan kegiatan ilmiah ini dengan berpikir secara logis, mulai dari saat pelaku ilmiah melakukan observasipengamatan, merumuskan masalah, menyusun hipotesis, melaksanakan penelitian, mengumpulkan data, mengolah dan menganalisis data, hingga menarik kesimpulan. Seluruh proses kerja ilmiah tersebut harus P a d e p o k a n K a r a k t e r | 5 dikerjakan berdasarkan prinsip yang logis, rasional, dan masuk akal agar dapat dipertanggungjawabkan. Cara berpikir logis yang biasa dikembangkan, dapat dibagi menjadi dua, yaitu berpikir secara deduktif dan berpikir secara induktif. Logika deduktif adalah penarikan kesimpulan yang diambil dari proposisi umum ke proposisi khusus. Sederhananya kata umum-khusus. Adapun logika induktif kebalikan dari logika deduktif. Jenis logika ini harus mengikuti penalaran yang berdasarkan pengalaman atau kenyataan. Artinya, jika tidak ada bukti maka kesimpulannya belum tentu benar atau pasti. Dengan demikian, dia tidak akan mempercayai suatu kesimpulan yang tidak berdasarkan pengalaman atau kenyataan lewat tangkapan panca indranya. Berpikir kritis critical thinking adalah sinonim dari pengambilan keputusan decision making, perencanaan strategik strategic planning, proses ilmiah scientific process, dan pemecahan masalah problem solving. Berpikir kritis merupakan upaya pendalaman kesadaran serta kecerdasan membandingkan dari beberapa masalah yang sedang dan akan terjadi sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dan gagasan yang dapat memecahkan masalah tersebut. setiap orang memiliki pola pikir yang berbeda. Akan tetapi, apabila setiap orang mampu berpikir secara kritis, masalah yang mereka hadapi tentu akan semakin sederhana dan mudah dicari solusinya. Berpikir kritis mengandung makna sebagai proses penilaian atau pengambilan keputusan yang penuh pertimbangan dan dilakukan secara mandiri. Berpikir kritis merupakan proses perumusan alasan dan pertimbangan mengenai fakta, keadaan, konsep, metode dan kriteria. Berpikir kritis sebagai proses merumuskan alasan yang tertib secara aktif dan terampil B e r f i k i r L o g i s | 6 dari menyusun konsep, mengaplikasikan, menganalisis, mengintegrasikan sintesis, atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan melalui proses pengamatan, pengalaman, refleksi, pemberian alasan reasoning atau komunikasi sebagai dasar dalam menentukan tindakan. Oleh karena itu, berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran-merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat. Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi, mempertimbangkan kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis ini juga biasa disebut dengan directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus yang akan dituju. Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam konsep berpikir kritis bahwa dalam proses berpikir kritis, seseorang dapat dikatakan sedang mengevaluasi bahan atau topik yang sedang dibahas. Sebab dalam proses berpikir kritis, seseorang akan mengalami berbagai pertimbangan dari berbagai aspek untuk menentukan suatu tujuan yang menghasilkan jawaban yang disampaikan. Selain mampu berpikir logis dan kritis, seorang peserta didik juga harus mampu berpikir kreatif. Berpikir kreatif dapat dipandang sebagai suatu proses yang digunakan ketika seorang individu mendatangkan atau memunculkan suatu ide baru. Ide baru tersebut merupakan P a d e p o k a n K a r a k t e r | 7 gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan. Pengertian ini lebih memfokuskan pada proses individu untuk memunculkan ide baru yang merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum diwujudkan atau masih dalam pemikiran. Pengertian berpikir kreatif ini ditandai adanya ide baru yang dimunculkan sebagai hasil dari proses berpikir tersebut. Dengan kata lain, berpikir kreatif ini merupakan suatu kepiawaian pola berpikir yang didasari oleh pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep yang telah diketahui sebelumnya dan kemudian memberikan suatu perubahan. Berpikir inovatif adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru serta berbeda dengan yang lainnya, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Inovatif yaitu usaha seseorang dengan mendayagunakan pemikiran, kemampuan imajinasi, berbagai stimulan, dan individu yang mengelilinginya dalam menghasilkan produk baru, baik bagi dirinya sendiri ataupun lingkungannya serta kemampuan seseorang dalam mendayagunakan kemampuan dan keahlian untuk menghasilkan karya baru. Syarat-syarat berpikir inovatif seperti elastisitas yang tinggi, produktivitas yang tinggi, orisinalitas yang tinggi, sensitivitas yang tinggi. Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Guru merupakan kunci dan sekaligus ujung tombak pencapaian misi pembaharuan pendidikan, mereka berada di titik sentral untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang untuk mencapai tujuan dan misi pendidikan nasional. Oleh karena itu, secara tidak langsung guru dituntut untuk lebih profesional, inovatif, perspektif, dan proaktif dalam melaksanakan tugas B e r f i k i r L o g i s | 8 pembelajaran. Seorang guru harus mampu dan memilih cara yang tepat bagaimana memotivasi siswanya agar lebih mampu untuk berpikir logis, kritis dan kreatif. Ada beberapa yang perlu diperhatikan oleh pendidik dalam meningkatkan cara berpikir logis, kreatif, kritis, dan inovatif pada siswa yaitu: identifikasi atribut keterampilan berpikir yang diajarkan, mengembangkan program pembelajaran untuk meningkatakan kemampuan berpikir anak secara efektif dan efisien, melakukan penilain terhadap kemahiran berpikir yang telah diajarkan dengan mendasarkan diri pada atribut yang telah diidentifikasi, dan memadukan pembelajaran berpikir ke dalam mata pelajaran yang diajarkan. Selain itu, pemanfaatan strategi pembelajaran untuk lebih memotivasi siswa berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif perlu dikembangkan. Pemanfaatan strategi pembelajaran tersebut disesuaikan dengan beberapa pertimbangan sesuai dengan mata pelajaran yang sedang diajarkan. Pertimbangan- pertimbangan itu, seperti adanya penekanan terhadap kegiatan: 1 pentingnya kejelasan pernyataan atau pertanyaan, 2 pentingnya pikiran rasional, 3 berupaya memperbaiki sesuatu yang tidak tertata, 4 menggunakan sumber yang dapat dipercaya, 5 mempertimbangkan situasi secara keseluruhan, 6 berpegang pada orisinalitas pikiran atau dasar pertimbangan, 7 mencari alternatif, 8 berpikiran terbuka, 9 mengambil posisi sewaktu menghadapi rasional dan bukti, 10 pentingnya ketepatan mengemukakan permasalahan, 11 mengambil cara yang runtut dalam menghadapi bagian dari sesuatu yang kompleks, 12 menggunakan keterampilan berpikir kritis, 13 sensitif terhadap perasaan orang lain, seperti terhadap tingkat P a d e p o k a n K a r a k t e r | 9 pengetahuan, dan tingkat kecanggihan, dan 14 menggunakan pikiran kritis dari teman lain. Kontrol Keberhasilan Pembangunan Karakter Karakter Indikator Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif a. Suka bertanya, mengamati sesuatu, dan tidak puas hanya pada satu jawaban yang ada. b. Mengemukakanmengusulkan sesuatu yang masuk akal dengan menggunakan akal yang sehat dan hati nurani yang luhur. c. Memberikan masukan yang bersifat mambangun. d. Memberikan ide atau gagasan yang baik untuk kepentingan umum. e. Memaparkan pendapat didasarkan pada fakta empirik. f. Suka menyusun gagasan dan menciptakan karya baru Berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif adalah berpikir dan melakukan sesuatu secara nyata atau logis untuk menghasilkan cara atau temuan baru dan mutkhir dari apa yang teleh ada atau dimiliki. B e r f i k i r L o g i s | 10

II. Persepsi dan Evaluasi Diri