Dimensi Sikap: Pencerminan Sikap dalam

P a d e p o k a n K a r a k t e r | 1 KARAKTER BERPIKIR LOGIS, KRITIS, KREATIF, DAN INOVATIF

I. Bahan Pengayaan

A. Dimensi Sikap: Pencerminan Sikap dalam

Berinteraksi Kisah 1 Pada suatu hari sebelum zaman Renaissance, seorang Italia bertanya pada seorang Muslim yang bernama Abdullah di Spanyol, “Apa ciptaan Tuhan yang paling menakjubkan di alam raya ini?” Manusia, jawab Abdullah. “Mengapa?” kata orang Italia itu. “Sebab manusia punya daya pikir yang hebat.” Jawab Abdullah Mustari, 2011. Percakapan di atas, mengisyaratkan bahwa memang manusia adalah makhluk berpikir animal rational, sebagai kelebihan dari makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Selanjutnya, dengan pikir dan akalnya manusia dapat berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif. 2 Kisah Nelayan Jepang Penduduk Jepang sejak lama menyenangi dan menyukai ikan segar.Tetapi tidak banyak ikan yang tersedia di perairan yang dekat dengan pulau Jepang. Untuk menyediakan ikan segar bagi penduduk Jepang, Jepang membuat dan menambah kapal penangkap yang lebih banyak dan lebih besar, agar dapat menangkap ikan lebih banyak dan agar dapat berlayar lebih jauh. Namun semakin jauh para nelayan berlayar, semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk membawa hasil ikan tangkapan B e r f i k i r L o g i s | 2 itu ke daratan. Akibatnya, jika perjalanan pulang mencapai beberapa hari, ikan tersebut sudah tidak segar lagi dan ikan yang tidak segar tidak disukai oleh orang Jepang. Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan perikanan memasang pendingin ikan freezer di kapal mereka. Dengan demikian, ikan tangkapan mereka langsung membekukannya pada lemari pendingin tersebut, sehingga ikan akan tetap segar kendatipun mereka berlayar semakin jauh dan semakin lama. Masalah berikutnya muncul yaitu orang Jepang merasakan perbedaan rasa antara ikan segar dengan ikan beku. Orang Jepang tidak menyukai ikan beku, di samping itu, karena ikan beku harganya murah, hal ini merugikan perusahaan. Upaya menanggulangi berikutnya, perusahaan perikanan memasang tangki-tangki tempat menyimpan ikan dengan maksud ikan tetap hidup dan tetap segar. Para nelayan pun memasukkan ikan sebanyak-banyaknya ke dalam tangki-tangki itu hingga berdempet-dempetan. Setelah beberapa lama, ikan di dalam tangki-tangki saling bertabrakan, ikan-ikan tersebut berhenti bergerak. Ikan-ikan tersebut menjadi lelah dan lemas, kendatipun masih hidup. Namun orang Jepang tetap merasakan perbedaan rasa antara ikan segar dan ikan yang kelelahan dan ikan yang berhenti bergerak. Orang Jepang menghendaki rasa ikan segar dan lincah, bukan ikan yang lemas dan tidak segar. Orang-orang Jepang terus berpikir kritis, kreatif, dan inovatif untuk mengatasi masalah bagaimana mereka membawa ikan dengan rasa segar ke Jepang? Apakan rekomendasi Anda terhadap masalah yang dihadapi Jepang? Atau, bagaimanakah sikap Anda bila menghadapi masalah seperti yang dihadapi orang Jepang? P a d e p o k a n K a r a k t e r | 3 Semakin kritis, kreatif, dan inovatif pikiran Anda, semakin cerdaslah Anda. Jika solusi Anda pas dan Anda terus menaklukan tantangan tersebut, Anda akan bahagia. Anda akan bersemangat mengarungi hidup ini, dan Anda memang hidup. Bagaimana ikan Jepang tetap segar? Perusahaan perikanan di Jepang, dalam menjaga agar ikan tetap segar ialah dengan cara tetap melengkapi kapal-kapal dengan tangki-tangki. Kemudian ke dalam tangki-tangki itu dimasukkan ikan hiu kecil. Ikan hiu kecil itu akan mengejar-ngejar ikan tangkapan para nelayan. Dengan demikian ikan-ikan dalam tangki akan bergerak dan tetap segar sampai kedaratan Zaim, 2008.

B. Dimensi Pengetahuan: Pemahaman Faktual, Konseptual,